Entah mimpi apa Dina semalam, siang ini seorang wanita paruh baya menemuinya di kantor, tepatnya memaksa untuk bertemu Dina saat dia berencana akan makan siang dengan suaminya. “Siapa?” tanya Angga penasaran. Dina hanya mengangangkat bahu, jangankan kenal, bertemu saja masih satu kali ini saja. “Entahlah.” Dina melangkah menghampiri wanita itu. “Anda ingin bertemu saya?” tanya Dina sopan. Wanita itu terlihat salah tingkah menghadapi wajah tenang Dina, tapi hanya sesat, setelah itu Dina bisa melihat tekad yang kuat di mata wanita itu. “Aku Riyanti istri ayahmu,” Dina menyambut uluran tangan wanita itu dengan tenang, tak ada keterkejutan di wajahnya, dia sudah bisa menebak, kehadiran di rumah keluarga Wijaya tanpa kehadiran istrinya tentu akan membuat masalah. Tapi Dina tak menduga kalau wanita ini bernyali besar dengan mendatanginya langsung. “Oh.”Jika Wanita itu mengira Dina akan terkejut dan marah padanya, dia salah besar, Dina bersikap seolah tak peduli dengan keberadaan wani
Read more