Share

Kesempatan Tak Terduga

Dina memandang iba pada Hera yang hanya bisa menatap punggung Bara dengan sendu, laki-laki itu bahkan tak ada keinginan untuk menyapa wanita yang pernah merawatnya dengan sepenuh hati.

Dina memang menyayangi Bara, tapi dia tak mungkin diam saja melihat ini semua, Hera juga sangat baik padanya tak mungkin Dina membiarkan semuanya begitu saja.

Dia khatam dengan rasa sakit saat cinta hanya bertepuk sebelah tangan saja.

“Kamu benar-benar menyukainya, ya.” Dina menepuk pelan bahu Hera.

“Nyonya, ehm... maaf.”

Dina bisa melihat harapan dan keputusasaan dari wajah gadis yang sehari-hari bertugas menjaganya itu. Hera memang bukan wanita yang ceria seperti gadis-gadis lain seumurannya, dia cenderung pendiam dan tertutup, mungkin karena latar belakang pekerjaannya membentuk kepribadiannya menjadi seperti itu.

“Kenapa kamu minta maaf? Cinta itu anugerah, kita tak bisa menggendalikan hati kita akan jatuh pada siapa.”

“Tetap saja saya merasa tak enak sudah memilik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status