“Kamu benar-benar keponakan kurang ajar,” umpat Darma. Dengan kemarahan yang menggelegar laki-laki itu menerobos masuk ke ruangan Angga, tangan Hendra yang berusaha menahannya ditepis dengan kasar. Meski usia darma sudah lebih dari enam puluh tahun, tapi tubuhnya yang tinggi besar dan dalam keadaan marah membuat laki-laki itu kesulitan menahannya.“Soal apa ini?” tanya Angga tenang, menghadapai orang seperti pamannya ini tak bisa dengan kemarahan juga, salah-salah mereka akan berkelahi di sini. Jika itu terjadi akan sangat memalukan untuk mereka. “Jangan pura-pura tak tahu kenapa kamu titik meloloskan tender AH, jangan mentang-mentang kamu dirut bisa seenaknya, aku juga punya hak pada perusahaan ini.”“Punya hak untuk menghancurkan maksud, Om, aku rasa om juga tahu menerima kerja sama dengan mereka artinya bunuh diri, kredibilitas perusahaan ini akan anjlok, kalau tahu bekerja sama dengan rentenir. Atau jangan-jangan om punya hutang pada rentenir itu untuk berjudi.” Sang paman yan
Baca selengkapnya