Melihat kiri kanan tak ada orang, seulas senyum tersungging di bibir Virgolin. "Kesempatan emas. Yes! Aku bisa pergi dari tempat ini."Pintu kamar mandi, Virgolin tutup rapat-rapat lagi, agar Roxy masih menduga kalau dirinya berada di dalam kamar mandi. Lalu dengan berjalan mengendap-endap, Virgolin mencari jalan agar bisa keluar dari dalam rumah. "Semoga tidak ada orang yang melihatku," bisik hati kecil Virgolin bicara sendiri sambil memasang kewaspadaan penuh.Tap ,,, tap ,,, tap ,,,Terdengar suara langkah. Virgolin langsung menyembunyikan tubuhnya disamping lemari begitu mendengar langkah suara kaki. "Ya Tuhan, tolong aku. Jangan sampai aku terlihat oleh mereka semua." Tak hentinya Virgolin ucapkan doa dalam hati. Suara langkah semakin pergi menjauh, tapi jantung Virgolin tak hentinya berdetak cepat bahkan kedua kakinya seakan bergetar hebat, lemas bak tak ada tulang. Setelah melihat keadaan aman, sejenak Virgolin memberikan ruang dirinya untuk tetap tenang, "aku harus hati-h
Read more