All Chapters of TABIB CANTIK MASA DEPAN KESAYANGAN PANGERAN: Chapter 1 - Chapter 10

83 Chapters

1. TERBUKANYA PINTU CAHAYA LANGIT

DUAAR!!!Kilat cahaya menyilaukan mata mendadak membelah langit kelam diakhiri suara petir yang menggelegar. Padahal, bulan sedang menggantung begitu indah menghias langit. Setiap orang melonjak kaget, tapi tidak dengan Tabib Cole. Kedua bola matanya malah berbinar. "Yang mulia! Pintu telah terbuka! Pintu telah terbuka!" teriaknya kegirangan."Lihat itu! Sinarnya sudah terlihat!" Jari telunjuk keriputnya kini mengarah pada bukit yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.Raja dan Pangeran Pisceso saling berpandangan tak mengerti. Mengapa tabib yang harusnya menyembuhkan sang ratu malah bahagia melihat fenomena alam yang belum pasti ini?SREET!Pedang panjang kesayangan Pangeran Pisceso langsung mengarah pada leher tabib. "Bicara yang jelas atau mulutmu itu akan ku bungkam selamanya!"Kedua bola mata Tabib Cole melebar, secepat kilat langsung bersimpuh. "Ampun Pangeran! Hamba akan jelaskan!"Pedang itu lantas masuk kembali ke dalam sarungnya. Pangeran Pisceso berdiri dengan gagahnya me
Read more

2. ORANG ANEH

BUMI, 2025"Jadi bagaimana Dokter Virgolin. Apa yang harus saya lakukan?!" tanya sang pasien. "Bukannya saya tidak bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan, tapi tidak salah bukan jika saya ingin mempercantik diri?!" Senyum manis menghiasi bibir mungil Dokter Virgolin. Wajah cantiknya begitu tenang setiap menghadapi pasien yang sering mengeluh dan minta saran padanya. "Tidak salah, Nyonya Mer," jawab Dokter Virgolin lembut. "Setiap orang punya hak untuk mempercantik diri, itu bentuk dari menghargai diri sendiri. Saya sudah memeriksa semuanya. Minggu depan, Nyonya bisa datang kembali lagi ke sini untuk melakukan pemeriksaan tahap selanjutnya.""Ok Dokter, saya siap!" seru Nyonya Mer begitu antusias. "Kalau begitu, baiklah Nyonya. Semuanya nanti akan saya konfirmasikan lebih lanjut. Satu pesan saya, jaga kesehatan Nyonya selama satu Minggu ke depan.""Iya, baik Dokter. Tentu saja!"Setelah itu, pasien yang umurnya sudah tidak terbilang muda lagi pergi ke luar dari ruang praktek Dokte
Read more

3. DI MANA TABIB SAKTI?

Tak ingin ambil pusing, Pangeran Pisceso melangkahkan kakinya dengan hati-hati.Pria tampan itu bahkan tak peduli pada setiap pasang mata yang berpapasan dengannya menatap aneh dan heran. Bahkan, ada orang yang sengaja membidikan kamera ponselnya pada Pangeran Pisceso."Hai, lihat! Ada orang berpakaian aneh malam-malam begini!" seru anak muda ketika melihat Pangeran Pisceso lewat."Mungkin orang itu sedang syuting film kolosal," jawab temannya.TIIN!Pangeran Pisceso dikejutkan dengan suara klakson mobil. Pedang panjang yang ada di dalam sarung berukir emas langsung ditariknya. "Itu pedang asli!" seru anak kecil yang berdiri tak jauh dari Pangeran Pisceso."Hush! Bukan! Itu pedang buat syuting!" seru yang lain kebetulan melihatnya.Karena penasaran, salah satu dari mereka mendekat untuk memastikan itu pedang asli atau cuma sekedar pedang untuk syuting.Pangeran Pisceso yang tak mengerti apa yang sedang dibicarakan orang-orang di sekitarnya semakin memasang kewaspadaan penuh. Sorot
Read more

4. PENCULIK MISTERIUS

"Lihat itu!" Dua orang security yang berjaga depan pintu ruang pameran memperhatikan Pangeran Pisceso dari atas sampai bawah."Apa di luar sedang ada syuting film kolosal, Wo?!" tanya pria bertubuh gempal dengan nama tertera di dada, Dodo.Temannya yang bernama Bowo menggelengkan kepala. "Setahuku tidak ada."Keduanya pun terdiam begitu melihat Pangeran Pisceso datang mendekat.Dodo membuka suara ketika melihat Pangeran Pisceso seakan ragu untuk bertanya. "Ada yang bisa saya bantu, pak?!"Pangeran Pisceso sejenak terdiam, tatapannya melihat ke arah dalam ruang pameran sebelum menjawab. "Tabib.""Tabib?!" tanya kedua security secara bersamaan. Pangeran Pisceso mengangguk. "Tabib?" Dodo garuk-garuk kepala tak gatal. "Tidak ada tabib di sini! Di dalam sedang ada pemeran alat-alat medis. Anda salah tempat."Pangeran Pisceso tidak mengerti dengan apa yang diucapkan pria gempal tersebut. Berdiri sesaat lalu melangkah masuk ke dalam pameran. "Eh, eh! Orang itu masuk!" seru Dodo hendak m
Read more

5. SIAPA KAU?!

Teriakan dan pukulan Dokter Virgolin di punggung tak berarti apa-apa bagi Pangeran Pisceso. Bahkan dengan ringannya seakan sedang membawa kapas, Pangeran Pisceso melanjutkan langkahnya ke luar dari ruang pameran. "Orang ini gila!" Security bernama Dodo menghadang langkah Pangeran Pisceso.Detik berikutnya terdengar suara sirine dari mobil polisi. Wiiw! Wiiw! Wiiw!"Polisi sudah datang!" Dodo tersenyum kemenangan, bala bantuan sudah datang."Hai! Bocah tengil! Lepaskan Dokter Virgolin!" teriak Rio marah melihat wanita pujaannya berada di atas bahu pria lain.Satu per satu, polisi dengan perlengkapan lengkap layaknya akan menangkap seorang teroris kelas kakap langsung masuk ke dalam gedung pameran. Pangeran Pisceso semakin memasang kewaspadaan penuh. Tubuh Dokter Virgolin dipegangnya erat. Begitu juga dengan pedang yang ada di tangan, semakin digenggam dengan kuat."Turunkan senjatamu!" Satu polisi yang bertindak sebagai komandan, langsung memberikan perintah sambil mengarahkan sen
Read more

6. MASUK KE DIMENSI BERBEDA

Disisi lain, raja dan Tabib Cole begitu cemas melihat pintu cahaya langit tak kunjung memunculkan kembali putra mahkota penerus Kerajaan Voresham. "Bagaimana ini? Sampai kapan kita akan menunggu seperti ini?!" tanya raja gusar.Tabib Cole hanya diam, tatapannya jatuh menatap tanah. Garis kebingungan tersirat jelas di wajahnya.Jenderal Axel, prajurit tangguh. Kebanggaan dan kepercayaan raja menawarkan diri untuk menyusul Pangeran Pisceso pergi ke dunia lain."Jangan!" larang Tabib Cole. Raja dan semua orang menatap bingung pada Tabib Cole."Apa maksudmu?!" tanya Jenderal Axel dengan suara beratnya.Tabib Cole pun menjelaskan, jika masuk ke pintu cahaya langit takutnya tidak akan sama dengan dunia lain yang sekarang sedang didatangi Pangeran Pisceso karena pintu cahaya langit tersebut terhubung dengan beberapa dunia lain. "Kau jangan mempermainkan ku!" bentak raja marah. "Ampun! Ampun Yang Mulia!" Tabib Cole langsung menundukkan wajah."Kenapa tidak mengatakannya dari tadi, hah?!"
Read more

7. LUKA SAYATAN

"Apa kau tak mengerti dengan apa yang sudah ku jelaskan tadi?!" tanya Pangeran Pisceso. "Aku akan mengantarmu pulang kalau kau sudah menyembuhkan ibunda ratu! Itu janjiku sebagai Putra Mahkota Kerajaan Voresham!"Dokter Virgolin menepuk jidatnya sendiri. "Ya Tuhan. Aku sedang berhadapan dengan orang-orang apa ini?!" Tapi tak lama kemudian, Dokter Virgolin bersorak kencang membuat semua orang mengernyitkan kening heran. "Aku tahu! Aku tahu! Kalian sedang syuting kan?!""Syuting?!" Dokter Virgolin mengangguk. "Iya, syuting drama kolosal. Kenapa tidak bilang dari tadi?! Aku hampir dibuat gila oleh kalian. Good! Good! Akting kalian sangat bagus!" Dokter Virgolin mengacungkan kedua jempolnya. Semua orang saling berpandangan satu sama lain. Tidak tahu dan tidak mengerti apa yang dikatakan tabib agung nan sakti dari dunia lain.Melihat semua orang hanya menatap heran, Dokter Virgolin menghentikan orasinya. "Apa ada yang salah?" "Hentikan tingkah konyolmu itu!" bisik Pangeran Pisceso.Tabi
Read more

8. TERTUTUPNYA PINTU CAHAYA LANGIT

Dokter Virgolin dibantu Tabib Cole dan anak muridnya mulai melakukan operasi ringan. Dengan pengarahan yang diberikan Dokter Virgolin, operasi akhirnya berhasil. "Selesai!" Dokter Virgolin menarik napas panjang setelah jahitan terakhir untuk menutup luka sayatan berhasil dilakukan.Raja dan Pangeran Pisceso langsung datang mendekat untuk melihat keadaan Ratu Eleanor."Kenapa ibuku belum sadar?!" tanya Pangeran Pisceso penuh kecurigaan. Dokter Virgolin menghela napas sebelum menjawab. "Kamu pikir, setelah ibumu selesai aku jahit lukanya, beliau ini akan langsung sadar dan sembuh?! Yang benar saja!""Yang Mulia, jangan khawatir. Yang Mulia Ratu akan segera sadar kembali dan sembuh seperti semula," ucap Tabib Cole. "Kalian ini aneh! Luka yang dialami oleh ratu kalian itu sangat membahayakan nyawanya, masih untung ratu kalian bisa bertahan sampai sejauh ini. Sabarlah, tunggu beberapa saat lagi, ratu kalian akan tersadar dari tidur panjangnya itu!" Dokter Virgolin kemudian berdiri. "Tug
Read more

9. KESALAHAN BESAR

Dokter Virgolin tercengang, apa yang barusan dilakukannya sangat diluar nalar. Tangan yang memegang belati langsung dilepas, tapi belati tak jatuh.Pangeran Pisceso menunduk melihat ke bagian perutnya sendiri. Belati emas kesayangannya, tertancap manis di perut berototnya."A-apa, apa yang telah ku lakukan?!" Dokter Virgolin menatap tak berkedip pada perut Pangeran Pisceso. Panas dan perih menjalar ke seluruh tubuh Pangeran Pisceso. Jari tangannya meraba berlati. Cairan merah kental begitu nyata nampak di jarinya."A-aku ,,,," gugup Dokter Virgolin. "A-aku ti-tidak sengaja," ucapnya terbata."Kau ,,," Pangeran Pisceso tak bisa berkata, wajahnya meringis menahan sakit. Dokter Virgolin menutup bibir dengan kelima jari tangan kanannya begitu melihat jari tangan Pangeran Pisceso berlumur darah.Semua orang terkejut, apalagi sang raja dan Tabib Cole."Apa yang kau lakukan?! Kau, kau ,,," seru Tabib Cole."A-aku tidak sengaja," ucap Dokter Virgolin ketakutan, melihat ke semua orang satu p
Read more

10. INGKAR YANG IMPAS

Jerit kesakitan tertahan ke luar dari bibir bergetar Pangeran Pisceso. Luka yang ada di perutnya sedang dijahit Dokter Virgolin dengan peralatan dan obat yang seadanya. "Sudah selesai," ucap Dokter Virgolin tersenyum puas melihat luka tusuk yang diakibatkan dirinya telah selesai dijahit. "Otot perutmu sangat kuat dan juga ,,,," Dokter Virgolin menatap kagum wajah Pangeran Pisceso yang penuh keringat. "Kamu sangat luar biasa! Tanpa pembiusan, bisa menahan jarum yang menjahit lukamu. Aku minta maaf atas apa yang telah aku lakukan padamu."Pangeran Pisceso terbaring lemah di tanah. Kedua bola matanya menatap langit. "Lupakan apa yang telah terjadi. Aku anggap hutangku impas padamu.""Maksudnya?!" tanya Dokter Virgolin."Aku telah berjanji padamu akan mengembalikan kamu ke duniamu lagi setelah mengobati dan menyembuhkan ibunda ratu, tapi aku malah melanggar janjiku karena aku tidak punya pilihan lain selain menahanmu di sini sampai ibunda ratu sembuh."Dokter Virgolin menoleh pada tempa
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status