“Saat ini, aku sudah tidak mempunyai modal lagi untuk menjalankan perusahaan,” ucap Eddy dengan wajah nelangsa di hadapan Miranti. “Aku tahu kamu punya banyak tabungan dan juga asset berharga, jika kamu masih ingin perusahaan yang selama ini menjadi sumber penghasilan kita tetap bisa menghasilkan, aku mohon dengan suka rela kamu memberikannya padauk,” sambung Eddy seperti orang yang sedang mengemis kepada istrinya.Miranti mendengus kasar, terlihat jelas dari raut wajahnya jika dia merasa berat untuk memberikan apa yang diminta oleh suaminya tersebut.“Tidak apa-apa jika kau tidak ingin memberikannya, tapi … aku yakin kau tahu konsekuensinya,” ucap Eddy lirih tetapi terdengar seperti sebuah ancaman. “Kau bisa untuk tetap mempertahankannya, tetapi saat perusahaan hancur, maka kau juga akan hancur. Lambat laun harta yang kau kumpulkan akan habis juga.”“Aku sudah tidak punya apa-apa, semua asset itu adalah milik Rani.” Miranti mencoba mencari alasan agar Eddy tidak meminta harta dan kek
Baca selengkapnya