Malam ini Queen dan Ageng tidur di kamar Ardan. Layaknya sebuah keluarga bahagia, Queen dan Ageng mengapit Ardan di tengah mereka. Beberapa kali Ardan sempat terbangun dan menanyakan kedua orang tuanya, hingga membuat Queen merasa tidak tega untuk meninggalkannya, meskipun dia juga hanya tidur.Masalah yang saat ini sedang dihadapi Ageng sepertinya sangat membebani benaknya, sehingga meskipun tubuhnya sangat lelah, tetapi dia tidak bisa tidur juga. Tatap matanya tertuju pada wajah damai Queen yang sedang terlelap. Muncul pikiran nakal di benak Ageng, mungkin satu sesi percintaan akan bisa membuatnya segera tertidur dan mengistirahatkan diri.Dengan sangat berhati-hati, Ageng mengusap pipi Queen. Seperti yang diharapkan Ageng, dengan perlahan Queen membuka matanya. Satu tahun hidup bersama, tentu Queen sudah hafal dengan apa yang diinginkan oleh Ageng malam ini.“Sudah pantes jadi ibu,” ucap Ageng dengan senyum menggoda tersungging di bibirnya.“Jam berapa sekarang?” tanya Queen dengan
Baca selengkapnya