Melissa memandangi mama Bryan dengan ekspresi penuh keraguan setelah menunjukkan video tersebut. Mama Bryan terdiam, wajahnya yang biasanya tegar kini berubah pucat. Mata tuanya berkaca-kaca, dan bibirnya bergetar seolah tak percaya apa yang baru saja dilihatnya.“Bryan ... putraku ... tidak mungkin dia melakukan ini,” suara mama Bryan terdengar lirih, hampir berbisik. Napasnya terengah-engah, dan tangannya bergetar saat mencoba memegang ponsel Melissa lagi, seakan ingin memastikan apa yang dilihatnya tidak nyata.Melissa, yang semula tegar, merasa iba. Dia tahu bagaimana perasaan seorang ibu ketika melihat anaknya terlibat dalam masalah besar. Namun, sebagai sahabat Naya, dia tak bisa tinggal diam."Tante," ucap Melissa pelan, "Saya tahu ini sulit. Tapi Naya adalah sahabat saya, dan apa yang dilakukan Bryan sangat serius. Saya tidak bisa menutup mata atas ini."Mama Bryan terisak pelan, air matanya mulai jatuh tanpa henti. "Bryan ... kenapa kamu melakukan ini?" lirihnya lagi, lebih k
Read more