Share

387. Masa Subur

Setelah pergumulan yang panas dan penuh gairah, Naya merasa harus segera membicarakan berbagai hal yang masih mengganjal dalam pernikahannya dengan Bryan. Apalagi saat melihat betapa antusiasnya Bryan untuk segera memiliki anak setelah melihat putri kecil Queen dan Ageng.

Mungkin dengan melakukan pillow talk setelah bercinta dia bisa mengkomunikasikan masalah yang masih menjadi ganjalan di hatinya. Naya berhati-hati saat bergerak, tidak ingin menggugah gairah Bryan kembali. Yang dia butuhkan saat ini adalah bicara, bukan bercinta.

"Kau sakit?" tanya Bryan terlihat penuh rasa khawatir dengan pergerakan Naya sangat pelan.

Sejak mereka menikah secara siri, tak pernah absen sehari pun untuk bercinta. Bryan takut jika Apa yang dia lakukan selama ini ternyata menyakiti Naya.

Naya menggelengkan kepalanya lemah. "Sejak menikah kau belum menunjukkan kontrak perjanjian pernikahan kita."

Bryan mengerutkan keningnya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Setelah apa yang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status