Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 361 - Chapter 370

419 Chapters

361. Menghilangkan Duka

Semua yang hidup pasti akan mati, itu pun disadari oleh mereka yang merasa berduka dengan kepergian Eddy. Mereka sadar hanya menunggu waktu untuk mendapat panggilan, tetapi rasa kehilangan itu tidak bisa pergi begitu saja.Ribuan kata yang menenangkan mereka dengarkan, ribuan dukungan yang harusnya membuat mereka tetap tegak berdiri, seolah raib bersama hembusan angin. Seperti halnya Queen, beberapa hari setelah kepergian Eddy, dia mengurung diri di rumah. Berbicara dan beraktifitas sangat minim, bahkan tidak jarang saat diam, dia meneteskan air mata.Di pagi hari yang cerah, tetapi suadana hati Queen tetap mendung. Sinar matahari pagi seolah tidak mampu menghangatkan dinginnya hati Queen yang masih merasakan duka yang begitu mendalam. Hanya pelukan Ageng membuatnya masih bisa merasakan kenyamanan.“Kamu mau makan sesuatu? Biar dimasakkan bibi.” Ageng mencoba menawarkan sesuatu kepada Queen yang pagi ini masih bergelung di atas ranjang dengan mata yang sembab. “Atau aku yang masak?” A
Read more

362. Pengakuan Miranti

Rania sudah berdamai dengan masa lalunya. Meskipun tidak bisa melupakan peristiwa masa lalu, tetapi dendam dan rasa sakit hati itu seolah sudah tidak meninggalkan bekas. Sehingga kini dia bisa menerima kedatangan Miranti di rumahnya, sebagai tamu, sebagai teman.“Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu,” ucap Miranti yang berusaha terlihat tegar di hadapan Rania.Rania merasa pembicaraan dengan Miranti saat ini membutuhkan suasana yang lebih akrab dan nyaman. Sehingga dia mengajaknya ke taman belakang, bukan ruang tamu yang tentunya akan terasa sangat formal."Yuk, kita ke taman," ajak Rania dengan ramah, mengisyaratkan agar Miranti mengikutinya. Mereka berjalan beriringan melalui lorong-lorong rumah yang sunyi, menuju ke taman kecil yang ada di belakang rumah.Taman itu adalah tempat favorit Rania untuk menenangkan diri, tempat yang penuh dengan tanaman hijau dan bunga yang mekar, tempat di mana angin sepoi-sepoi membawa aroma segar dan menenangkan.Sesampainya di taman, Ra
Read more

363. Memaksa Menikah

“Takut kalau suatu hari dia akan meninggalkanku. Itulah sebabnya aku selalu meminta uang lebih darinya, untuk investasi, untuk berjaga-jaga. Aku takut dia akan menceraikanku dan meninggalkan aku dan Rani tanpa apa-apa. Itulah yang membuat Queen merasa diabaikan dan akhirnya memilih pergi dari rumah. Memiliki ayah seorang pemilik perusahaan tetapi untuk membayar uang sekolahnya saja tidak bisa.”Miranti kembali menyeka air matanya kala mengingat Queen yang baru saja lulus SMP memilih untuk hidup mandiri dan tinggal di tempat kos sederhana. Bahkan saat teman-temannya melanjutkan pendidikan di sekolah internasional, Queen justru sekolah di SMK negeri yang gratis.Rania mendengarkan dengan saksama, hatinya bercampur aduk antara simpati dan keterkejutan. Sungguh Rania tidak pernah menduga, saat hidupnya begitu diratukan dan bergelimang harta, anaknya justru harus berjuang bertahan hidup sendiri.“Kau mendapat yang kau inginkan?”“Untuk uang ya … tapi tidak dengan cinta dan kebahagiaan.” M
Read more

364. HPL

Jawaban itu sudah terpampang jelas di depan mata. Victoria merasa tidak perlu lagi bertanya tentang perasaan Bryan kepadanya. Menurut pandangan matanya, Bryan bukan hanya tergila-gila kepada perempuan yang tadi bersamanya, tetapi dia benar-benar gila dalam mencintai perempuan itu.Victoria mundur perlahan, menjauh dari kafe. Dia tahu bahwa langkah yang diambilnya adalah yang terbaik. Victoria menyadari bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk benar-benar meninggalkan perasaan cinta kepada Bryan. Selama ini, dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Bryan mungkin memiliki perasaan yang sama. Namun, kenyataan di depan matanya tak bisa disangkal.Tiba di mobilnya, Victoria menumpahkan segala rasa pedih dalam tangis. Dia harus bisa menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Jangan sampai kedua orang tuanya curiga, jangan sampai mereka melihatnya bersedih.Setelah beberapa saat, tangisnya mereda, digantikan oleh kesadaran bahwa dia harus mengambil keputusan. Victoria
Read more

365. Baby A ...

Menghabiskan waktu bersama istri tercinta setelah beraktifitas seharian seolah menjadi obat mujarab untuk menghilangkan rasa lelah bagi Ageng. Di atas ranjang king size yang empuk, Queen bersandar nyama di dada bidang sang suami.Sementara itu, Ageng seolah tidak ada bosannya untuk terus mengusap lembut perut buncit istrinya. Sentuhan itu bukan hanya bentuk kasih sayang, tetapi juga cara Ageng untuk berkomunikasi dengan bayi mereka yang akan segera lahir.“Aku suka nama Jinan,” ucap Ageng tiba-tiba, suaranya lembut namun penuh keyakinan.Queen yang masih tenggelam dalam kenyamanan momen tersebut langsung terdiam sejenak, lalu dengan nada yang agak jahil dia menimpali, “Kenapa Jinan? Apa ini nama calon anakmu dengan Davianna?”Rasa kesal segera menyergap hati Ageng, meskipun dia berusaha menahannya. Dengan hembusan napas yang terdengar jelas, dia merasakan percikan emosi dan perasaan tidak nyaman saat mendengar nama mantan kekasihnya itu.“Ini tidak ada hubungannya dengan Davi. Jangan
Read more

366. Pelangi Setelah Hujan

Akhir pekan itu, matahari bersinar cerah, seolah menyinari suasana bahagia yang menyelimuti rumah keluarga Wardana. Setelah masa-masa penuh duka yang dialami Queen, Laras sengaja mengundang Arum, Danu, dan kedua anak mereka untuk menghidupkan kembali keceriaan di rumah itu. Tidak hanya sekadar untuk bersilaturahmi, kedatangan mereka membawa angin segar yang sudah dinantikan oleh Queen, terlebih setelah kehilangan sang papa yang begitu dirindukannya.Di ruang tamu, terdengar suara tawa anak-anak yang bermain ceria, sementara di sudut ruangan, Queen duduk dengan wajah yang lebih tenang. Meski masih ada sedikit bayang-bayang duka, kehadiran keluarga besar ini benar-benar membuat suasana hatinya sedikit demi sedikit pulih.Sebenarnya Arum dan Danu sudah berencana untuk datang, bukan hanya sekedar berkunjung karena merasa rindu, tetapi mereka juga membawakan minyak kelapa yang pernah dijanjikan oleh ibu Danu. Minyak kelapa yang katanya bisa membantu mempercepat proses persalinan.“Queen, i
Read more

367. Persaingan Ardan dan Jelita

Di ruang keluarga yang hangat, untuk saat ini Ardan, cucu pertama di keluarga Wardana masih menjadi bintangnya. Mungkin setelah Danar tumbuh lucu dan mulai aktif serta disusul dengan kelahiran anak Ageng dan Queen, Ardan harus mulai terbiasa dengan perhatian yang akan terbelah.Di hampir setiap kumpul keluarga seperti ini, Ardan akan menjadi pengisi acara dengan berkaraoke ria menyanyikan lagu-lagu anak yang dia sukai. Sementara para orang dewasa terlihat begitu terhibur dengan suara sumbang yang sering tidak pas nada.Setelah lelah menyanyikan beberapa lagu, Ardan langsung mengambil duduk di antara kedua orang tuanya. Sambil mengatur napasnya, Ardan memukul-mukul lengan Danu, seolah meminta perhatian karena ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Wajah bicah itu tampak serius seolah-olah tidak bisa menunda urusannya lagi.“Ya, Nak!” seru Danu yang langsung meraih tubuh putranya dan memangkunya.“Aku kalau adik cantik sudah lahir, biar aku sama oma, sama opa yang jagain Danar sama a
Read more

368. Sopir Baru

Di ruang tunggu poli kandungan sebuah rumah sakit besar, Ageng duduk di samping Queen, memegang erat tangannya. Mereka tengah menunggu giliran untuk pemeriksaan kandungan rutin. Sudah beberapa kali mereka menjalani momen ini, namun kali ini terasa lebih istimewa karena usia kehamilan Queen sudah memasuki trimester akhir. Tak lama, seorang perawat memanggil nama Queen. Dengan senyum lembut, mereka berdua masuk ke ruangan dokter.Dokter Amira, dokter kandungan yang sudah menangani Queen sejak awal kehamilan, menyambut mereka dengan ramah. “Bagaimana kabarnya hari ini, Bu Queen? Pak Ageng?”“Kami baik, Dok,” jawab Ageng sambil tersenyum, mencoba menutupi sedikit kekhawatiran di hatinya. Dia ingin memastikan semuanya berjalan lancar, terutama terkait proses persalinan yang semakin dekat.Setelah Queen berbaring di ranjang periksa, dokter mulai melakukan pemeriksaan dengan USG. Layar di samping tempat tidur menampilkan gambar bayi mereka yang terlihat semakin jelas. Ageng memperhatikan lay
Read more

369. Bryan dan Naya

Melihat Naya sudah keluar, Bryan segera menghampirinya. Tanpa sungkan meski banyak mata yang menyaksikannya, Bryan langsung merengkuh pinggang Naya, hingga mereka berjalan beriringan seperti pasangan kekasih.Layaknya pria sejati yang sering diperlihatkan dalam drama romantic, Bryan membukakan pintu mobil sportnya untuk Naya. Seandainya tidak tahu niat dibalik ini semua, tentu Naya sudah akan melayang di buatnya.Kini Naya dan Bryan sudah duduk berdampingan di dalam mobil. Meski ini bukan yang pertama kalinya, tetapi Naya tetap merasa canggung, atau mungkin lebih tepatnya takut dan tidak nyaman.Selama perjalanan Bryan mencoba untuk membangun komunikasi dengan Naya. Entah, semakin sering bersama dengan sahabat Queen itu membuat Bryan merasa nyaman. Ada tantangan tersendiri yang Bryan rasakan, mengusik jiwanya untuk segera menakhukkannya.Naya tidak jual mahal, bahkan gadis itu jujur mengatakan tertarik dengan segala pesonanya dari segi fisik dan juga finansial tentunya. Namun ada bebe
Read more

370. Kita Harus Menikah

Bryan melangkah keluar dari mobil sportnya, menatap rumah megah di depannya. Sudah cukup lama sejak terakhir kali dia pulang ke sini, ke rumah kedua orang tuanya. Mamanya mengundangnya untuk makan malam, dan meskipun biasanya dia akan pulang ke apartemennya, kali ini dia memutuskan untuk datang. Namun, ada sesuatu yang tidak biasa di panggilan mamanya kali ini, tapi dia tidak terlalu memikirkannya.Begitu dia masuk ke dalam rumah, aroma makanan lezat segera menyambutnya. Suara tawa dan percakapan ringan terdengar dari ruang tamu. Bryan melongokkan kepalanya dan mendapati ibunya sedang duduk di sofa, berbicara dengan seorang wanita muda yang cantik. Rambut gadis itu tergerai indah, dan tubuhnya sempurna, seperti model yang sering dia lihat di majalah. Bryan mengerutkan dahi. Ada firasat tidak enak yang muncul di benaknya."Bryan, sayang! Ayo, kemari!" suara mamanya memanggil dengan ceria. "Aku ingin memperkenalkanmu pada Naomi, anak teman mama. Dia baru saja kembali dari luar negeri. P
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
42
DMCA.com Protection Status