Beranda / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / 366. Pelangi Setelah Hujan

Share

366. Pelangi Setelah Hujan

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Akhir pekan itu, matahari bersinar cerah, seolah menyinari suasana bahagia yang menyelimuti rumah keluarga Wardana. Setelah masa-masa penuh duka yang dialami Queen, Laras sengaja mengundang Arum, Danu, dan kedua anak mereka untuk menghidupkan kembali keceriaan di rumah itu. Tidak hanya sekadar untuk bersilaturahmi, kedatangan mereka membawa angin segar yang sudah dinantikan oleh Queen, terlebih setelah kehilangan sang papa yang begitu dirindukannya.

Di ruang tamu, terdengar suara tawa anak-anak yang bermain ceria, sementara di sudut ruangan, Queen duduk dengan wajah yang lebih tenang. Meski masih ada sedikit bayang-bayang duka, kehadiran keluarga besar ini benar-benar membuat suasana hatinya sedikit demi sedikit pulih.

Sebenarnya Arum dan Danu sudah berencana untuk datang, bukan hanya sekedar berkunjung karena merasa rindu, tetapi mereka juga membawakan minyak kelapa yang pernah dijanjikan oleh ibu Danu. Minyak kelapa yang katanya bisa membantu mempercepat proses persalinan.

“Queen, i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bidan Simba
harus rukun dan saling sayang apa lagi NT anak Aqeng akan Jd cucu perempuan pertama bakalan Jd boneka hidup di dandani Oma Laras yg akan habiskan uang opa ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    367. Persaingan Ardan dan Jelita

    Di ruang keluarga yang hangat, untuk saat ini Ardan, cucu pertama di keluarga Wardana masih menjadi bintangnya. Mungkin setelah Danar tumbuh lucu dan mulai aktif serta disusul dengan kelahiran anak Ageng dan Queen, Ardan harus mulai terbiasa dengan perhatian yang akan terbelah.Di hampir setiap kumpul keluarga seperti ini, Ardan akan menjadi pengisi acara dengan berkaraoke ria menyanyikan lagu-lagu anak yang dia sukai. Sementara para orang dewasa terlihat begitu terhibur dengan suara sumbang yang sering tidak pas nada.Setelah lelah menyanyikan beberapa lagu, Ardan langsung mengambil duduk di antara kedua orang tuanya. Sambil mengatur napasnya, Ardan memukul-mukul lengan Danu, seolah meminta perhatian karena ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Wajah bicah itu tampak serius seolah-olah tidak bisa menunda urusannya lagi.“Ya, Nak!” seru Danu yang langsung meraih tubuh putranya dan memangkunya.“Aku kalau adik cantik sudah lahir, biar aku sama oma, sama opa yang jagain Danar sama a

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    368. Sopir Baru

    Di ruang tunggu poli kandungan sebuah rumah sakit besar, Ageng duduk di samping Queen, memegang erat tangannya. Mereka tengah menunggu giliran untuk pemeriksaan kandungan rutin. Sudah beberapa kali mereka menjalani momen ini, namun kali ini terasa lebih istimewa karena usia kehamilan Queen sudah memasuki trimester akhir. Tak lama, seorang perawat memanggil nama Queen. Dengan senyum lembut, mereka berdua masuk ke ruangan dokter.Dokter Amira, dokter kandungan yang sudah menangani Queen sejak awal kehamilan, menyambut mereka dengan ramah. “Bagaimana kabarnya hari ini, Bu Queen? Pak Ageng?”“Kami baik, Dok,” jawab Ageng sambil tersenyum, mencoba menutupi sedikit kekhawatiran di hatinya. Dia ingin memastikan semuanya berjalan lancar, terutama terkait proses persalinan yang semakin dekat.Setelah Queen berbaring di ranjang periksa, dokter mulai melakukan pemeriksaan dengan USG. Layar di samping tempat tidur menampilkan gambar bayi mereka yang terlihat semakin jelas. Ageng memperhatikan lay

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    369. Bryan dan Naya

    Melihat Naya sudah keluar, Bryan segera menghampirinya. Tanpa sungkan meski banyak mata yang menyaksikannya, Bryan langsung merengkuh pinggang Naya, hingga mereka berjalan beriringan seperti pasangan kekasih.Layaknya pria sejati yang sering diperlihatkan dalam drama romantic, Bryan membukakan pintu mobil sportnya untuk Naya. Seandainya tidak tahu niat dibalik ini semua, tentu Naya sudah akan melayang di buatnya.Kini Naya dan Bryan sudah duduk berdampingan di dalam mobil. Meski ini bukan yang pertama kalinya, tetapi Naya tetap merasa canggung, atau mungkin lebih tepatnya takut dan tidak nyaman.Selama perjalanan Bryan mencoba untuk membangun komunikasi dengan Naya. Entah, semakin sering bersama dengan sahabat Queen itu membuat Bryan merasa nyaman. Ada tantangan tersendiri yang Bryan rasakan, mengusik jiwanya untuk segera menakhukkannya.Naya tidak jual mahal, bahkan gadis itu jujur mengatakan tertarik dengan segala pesonanya dari segi fisik dan juga finansial tentunya. Namun ada bebe

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    370. Kita Harus Menikah

    Bryan melangkah keluar dari mobil sportnya, menatap rumah megah di depannya. Sudah cukup lama sejak terakhir kali dia pulang ke sini, ke rumah kedua orang tuanya. Mamanya mengundangnya untuk makan malam, dan meskipun biasanya dia akan pulang ke apartemennya, kali ini dia memutuskan untuk datang. Namun, ada sesuatu yang tidak biasa di panggilan mamanya kali ini, tapi dia tidak terlalu memikirkannya.Begitu dia masuk ke dalam rumah, aroma makanan lezat segera menyambutnya. Suara tawa dan percakapan ringan terdengar dari ruang tamu. Bryan melongokkan kepalanya dan mendapati ibunya sedang duduk di sofa, berbicara dengan seorang wanita muda yang cantik. Rambut gadis itu tergerai indah, dan tubuhnya sempurna, seperti model yang sering dia lihat di majalah. Bryan mengerutkan dahi. Ada firasat tidak enak yang muncul di benaknya."Bryan, sayang! Ayo, kemari!" suara mamanya memanggil dengan ceria. "Aku ingin memperkenalkanmu pada Naomi, anak teman mama. Dia baru saja kembali dari luar negeri. P

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    371. Curhat

    Di kafe milik Derrian, Bryan duduk bersama tiga sahabat karibnya, Ageng, Cyrus, dan Derrian sendiri. Cyrus dan Derrian yang lebih dahulu menikah dan memiliki anak, sedang menggoda Ageng yang istrinya sedang hamil tua.“Ya maaf, aku nggak bisa kumpul-kumpul seperti dulu lagi. Mendekati HPL, jadinya aku harus selalu siaga.” Ageng berkilah karena sekang semakin jarang bisa berkumpul lagi.“Ngakunya bantu istri untuk proses persalinan, biar oksitosin keluar dan kontraksi lancar ….”“Padahal doyan,” seru Derrian memotong kalimat Cyrus.“Terus mau bagaimana lagi? Anjuran dokter juga seperti itu.” Ageng pun turut tertawa.Hubungan suami istri saat mendekati hari persalinan mampu meningkatkan keluarnya hormon oksitosin pada ibu hamil. Hormon tersebut akan merangsang kontraksi otot rahim saat proses persalinan. Sebagai suami siaga yang sangat mencintai istrinya, tentu dengan senang hati untuk membantu sang istri.“Kalian lagi ngomongin apa?” tanya Bryan yang pada pertemuan kali ini lebih banya

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    372. Bersatunya Rey dan Zachary

    Setelah pulang dari pertemuan dengan teman-temannya di kafe milik Derrian, Ageng merasa hatinya ringan. Ada sesuatu yang menyenangkan dalam percakapan tadi. Ia tersenyum sendiri saat mengingat Bryan, pria yang dulu menyimpan perasaan pada Queen, kini tampak terpikat oleh wanita lain. Meski Bryan belum mengatakan siapa perempuan itu, Ageng sudah bisa merasakan bahwa sahabatnya sedang jatuh cinta.Sesampainya di rumah, Ageng disambut oleh Queen yang sedang duduk di ruang keluarga. Kehamilan Queen yang semakin besar membuatnya lebih sering di rumah, beristirahat dan menjaga kesehatan. Queen melihat suaminya masuk dengan wajah yang ceria dan penuh semangat.“Kamu terlihat senang sekali, ada apa?” tanya Queen, matanya menyipit, penuh rasa penasaran.Ageng hanya tersenyum lebar tanpa menjawab langsung. Dia segera menghampiri istri, duduk tepat di sampingnya lalu melabuhkan kecupan di perut buncit istrinya. Hatinya benar-benar berbunga, semua orang yang menjadi masa lalu dalam hubungan denga

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    373. ICU

    Bryan segera menghampiri Naya dengan langkah cepat. Wajah Naya masih terlihat tegang, dengan napasnya tersengal-sengal seperti orang yang baru saja menerima kabar buruk."Ada apa, Naya? Kamu kenapa?" tanya Bryan dengan nada khawatir.Naya menunduk sejenak sebelum menjawab, suaranya pelan namun terdengar putus asa. "Ayahku... Ayahku sedang kritis di rumah sakit. Aku harus segera pulang ke kampung sekarang juga."Bryan terdiam sejenak, memproses kata-kata Naya. Pikirannya segera beralih dari rencana impulsif menikah ke kekhawatiran yang lebih mendesak. Tanpa berpikir panjang, ia segera menawarkan bantuan."Kalau begitu, biar aku yang antar kamu," ucap Bryan tegas.Naya menggeleng, ragu-ragu. "Nggak usah, Bryan. Aku bisa bawa mobil sendiri.""Tidak. Aku akan antar kamu," Bryan bersikeras. "Kamu terlalu cemas sekarang. Aku nggak akan biarkan kamu menyetir dalam keadaan seperti ini."Melihat kekhawatiran di wajah Bryan, Naya akhirnya menyerah. Ia mengangguk pelan, lalu menyerahkan kunci mo

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    374. Terminal Lucidity

    Pagi hari menyelinap pelan, sinar matahari menerobos masuk ke ruang tunggu rumah sakit yang sepi. Setelah semalaman menemani keluarganya, Naya akhirnya menemukan sedikit waktu untuk istirahat dan mengajak Bryan ke kantin rumah sakit untuk sarapan. Keduanya duduk di meja kecil, berusaha menikmati makanan sederhana yang tersedia, namun suasana tetap terasa berat.Bryan menatap Naya yang tampak lelah, namun masih tegar. Di dalam kepalanya, berbagai pikiran berkecamuk. Dia tahu kondisi keuangan bisa menjadi masalah dalam situasi seperti ini. Setelah beberapa saat, Bryan memutuskan untuk membuka pembicaraan.“Kalau kamu butuh bantuan untuk biaya rumah sakit ayahmu, aku bisa bantu,” tawarnya sambil menyuapkan nasi ke mulutnya. “Tidak perlu takut, untuk masalah ini aku tulus. Aku tidak main-main dengan kemanusiaan.”Naya tersenyum lelah, tetapi dia menggeleng. “Terima kasih, Bryan. Sebenarnya semua biaya perawatan ayah sudah dicover oleh BPJS, jadi aku nggak perlu khawatir soal itu.”Bryan m

Bab terbaru

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    419. Bahagia Bersamamu

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Suasana rumah sakit hening, hanya terdengar detak jantung yang dipantau oleh mesin di sebelah ranjang Queen. Ageng duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya erat.Meskipun ini bukan kali pertama mereka menunggu momen kelahiran, ketegangan tetap terasa menyesakkan dada. Queen berusaha tetap tenang, namun sesekali wajahnya meringis menahan kontraksi yang semakin sering datang."Semua akan baik-baik saja."Dunia rasanya sudah terbalik, saat Queen yang sedang berjuang masih bisa bersikap tenang, bahkan menenangkan sang suami yang sejak tadi terlihat panik.Tatapan mereka bertemu, dan Queen tersenyum kecil, meski tampak jelas di wajahnya bahwa rasa sakit mulai semakin tak tertahankan. Dia mengerti kegelisahan suaminya, namun dia berusaha tegar. Ageng selalu menjadi penopangnya, dan kali ini, Queen ingin terlihat kuat untuknya.Kontraksi datang lebih cepat, napas Queen mulai tersengal. Para dokter dan perawat sudah siap di ruangan, namun

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    418. Tidak Ada Dendam

    Beberapa hari setelah kejadian di kantor, Ageng dan Queen menerima tamu yang tak terduga. Orang tua Davianna datang, wajah mereka penuh kekhawatiran dan penyesalan. Suasana di ruang tamu terasa canggung saat mereka duduk berhadapan dengan Ageng dan Queen. Ibu Davianna, dengan mata berkaca-kaca, membuka pembicaraan."Kami minta maaf atas apa yang terjadi dengan Davianna. Dia ... dia tidak dalam kondisi yang baik," ucap wanita paruh baya itu dengan suara lirih dan bergetar dibarengi isak tangis.Ayah Davianna mengangguk setuju, ekspresinya berat. “Setelah dia pulang dari London, ada banyak masalah yang menimpa dirinya.”Ayah Davianna tidak melanjutkan kalimatnya. Ada rasa malu untuk mengungkap masalah yang sudah sama-sama mereka ketahui. Tetapi dia harus mengungkap semua agar Ageng dan Queen bisa memahami keadaan Davianna saat ini.“Masalah yang terjadi dengan Fajri, masalah yang terjadi denganmu, ditambah serangan netizen akibat postingan Megan, benar-benar menghancurkan hidupnya. Itu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    417. Hukuman yang Menyiksa

    Ageng merasa kesal dan risih saat Davianna memeluknya erat. Tangan Davianna menempel di punggungnya, tubuhnya seakan-akan tidak mau melepaskan."Mas Fajri! Mengapa kau menolak cintaku? Aku mencintaimu, Mas!" Davianna menangis tersedu-sedu, memanggil nama pria lain, Fajri.Ageng tersentak. Dia mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Davianna, tetapi dia tidak ingin melakukan tindak kekerasan yang bisa saja menjadi celah munculnya kasus baru untuk menjatuhkan reputasinya.Rasa jijik dan amarah membuncah di dada Ageng. Dia melirik ke arah pintu, berharap Queen segera membantunya, tetapi yang ia lihat justru adalah ekspresi aneh di wajah istrinya.Queen, yang tadinya mendidih dengan amarah ketika melihat suaminya berpelukan dengan mantan kekasihnya, kini justru merasa kebingungan. Ada sesuatu yang ganjil. Davianna terus memanggil Ageng dengan nama lain, Fajri. Nama itu jelas bukan nama suaminya. Rasa marah yang semula menguasai dirinya kini berubah menjadi rasa penasaran bercampur khawati

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    416. Menagih Janji

    “Davi.” Lirih Ageng menyebut nama mantan kekasihnyaPerempuan itu tak bergerak, hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kemarahan, ada kesedihan, dan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang membuat udara di sekitar mereka terasa berat.Tanpa berkata sepatah kata pun, Davianna perlahan melangkah mendekat, dan Ageng berusaha tetap tenang meskipun dia tidak bisa mengabaikan ketegangan yang mendera. Tepat saat dia hendak membuka mulut untuk berbicara, Davianna berhenti tepat di depannya, menatapnya tajam.“Ada yang harus kita bicarakan, Geng,” bisiknya dengan nada dingin, membuat udara di sekeliling mereka terasa beku.Ageng masih terpaku di tempat, Davianna berdiri begitu dekat, terlalu dekat hingga jarak di antara mereka terasa mengikatnya seperti jerat yang tak terlihat. Kenangan tentang Davianna, yang lama terkubur dalam-dalam, tiba-tiba muncul di permukaan. Wajahnya, senyumnya, dan suara tawa yang dulu mengisi hari-harinya kini hadir kembali, membawa serta semua ras

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    415. Sosok dari Masa Lalu

    Keduanya masih bayi, kalau sampai ada yang memukul yang salah ada orang tua dari kedua belah pihak yang lalai menjaga mereka. Itulah yang terjadi pada Danar dan Alma saat bersama.Ardan pun yang pernah berjanji akan menjaga adik-adiknya justru lebih sering terlihat asik bermain sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari anak kelas dua sekolah dasar dalam menjaga dua batita.Alma dan Danar, dua batita keluarga Wardana, duduk berseberangan di lantai ruang keluarga yang luas. Suasana yang seharusnya damai sering kali berubah menjadi ajang perebutan mainan, perhatian, dan cinta dari kakek mereka, Arya Suta.Alma, dengan rambutnya yang masih lembut dan ikal, memandang boneka beruang yang sedang dipegang Danar dengan tatapan penuh tekad. Danar, meskipun belum pandai berbicara dengan jelas, bisa merasakan ancaman dari tatapan sepupunya yang sedang mengincar boneka itu.Dalam hitungan detik, Alma sudah menarik boneka tersebut dari tangan Danar, membuat si bocah laki-laki langsung merengut dan ber

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    414. Kisah Seorang Klien

    Ageng duduk di sebuah restoran mewah di pusat kota. Hari itu, dia akan bertemu dengan salah satu klien penting perusahaannya, seorang pengusaha ternama yang selama ini menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek. Ageng selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk pertemuan bisnis seperti ini. Restoran sudah dipilih dengan saksama, meja terbaik sudah dipesan, dan suasana yang tenang menjadi tempat yang sempurna untuk mendiskusikan kerja sama ke depan.Sambil menunggu, Ageng memeriksa ponselnya, melihat pesan dari Queen yang mengabarkan bahwa Alma sedang bermain dengan bonekanya di rumah. Senyum kecil terukir di wajahnya. Namun, sebelum sempat membalas, kliennya datang. Pria itu, yang bernama Sean Mahendra Wismoyojati, tampak santai dalam setelan jas hitam. Di belakangnya, sekretarisnya yang selalu setia, seorang perempuan bernama Bella, mengikuti dengan langkah cepat."Maaf membuat Anda menunggu," sapa Sean sambil mengulurkan tangan."Tidak masalah, Pak Sean," jawab Age

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    413. Ulang Tahun Alma

    Rumah Queen dan Ageng dipenuhi dengan suasana kebahagiaan dan kehangatan, begitu berbeda dari masa-masa sulit yang pernah mereka lewati. Hari ini, semua kesedihan dan kekhawatiran seolah sirna, digantikan oleh keceriaan yang terpancar di setiap sudut ruangan. Ulang tahun pertama baby Alma menjadi momen penting yang ingin mereka rayakan dengan penuh suka cita, bersama orang-orang terdekat.Ruang tamu rumah mereka dihiasi dengan dekorasi cantik bernuansa pastel. Balon-balon berwarna lembut melayang di udara, menggantung dengan anggun di setiap sudut. Kue ulang tahun Alma yang besar, dihiasi dengan hiasan bunga-bunga kecil dan figur berbentuk peri, berdiri megah di tengah ruangan, siap menjadi pusat perhatian. Di atas meja, tertata rapi hidangan-hidangan manis dan camilan ringan untuk tamu-tamu kecil yang akan hadir.Queen, yang mengenakan gaun sederhana namun elegan berwarna krem, tampak begitu bahagia sambil menggendong Alma. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Sesekali, dia mencium

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    412. Bahagia Bersama

    Ageng duduk di ruang keluarga, memandangi Baby Alma yang terbaring di atas selimut lembut. Gadis kecil itu tampak lincah, mencoba tengkurap dan mengangkat kepalanya yang mungil dengan usaha keras. Setiap kali Alma berhasil menyeimbangkan tubuhnya, wajah Ageng berseri-seri."Lihat, dia semakin kuat," gumam Ageng, bangga. Meskipun tahu Alma belum bisa benar-benar mengerti, Ageng tetap senang berbicara padanya, seperti mengajak berdiskusi soal hal-hal besar dalam hidup.Queen datang dengan secangkir teh, duduk di samping Ageng sambil tersenyum melihat suaminya begitu terpesona pada perkembangan kecil Alma. "Dia sudah semakin besar, ya?" kata Queen sambil menatap putri kecil mereka yang terus bergerak aktif di atas selimut.Ageng mengangguk. "Iya, nggak terasa. Rasanya baru kemarin dia lahir, sekarang sudah bisa tengkurap sendiri. Nggak sabar lihat dia belajar berjalan nanti."Queen tertawa kecil. "Kamu pasti bakal kejar-kejar dia nanti di seluruh rumah. Semangat deh!" candanya sambil men

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    411. Mencintai Orang yang Tepat

    Ageng melangkah menuju rumah dengan langkah yang ringan. Hati dan pikirannya dipenuhi rasa syukur. Seluruh perjuangan, kesulitan, dan pengorbanan yang ia dan sahabat-sahabatnya lewati akhirnya terbayar. Mereka semua telah menemukan cinta, mewujudkan impian-impian mereka, dan kehidupan kini memberikan kebahagiaan yang sejati.Ageng tersenyum kecil saat melihat Queen berdiri di depan pintu dengan senyum yang meneduhkan, menimang Baby Alma yang ceria di pelukannya. Dua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya telah berdiri di hadapannya.“Tuh, daddy sudah pulang,” ucap Queen lembut sambil menggerakkan tangan putrinya, suaranya begitu hangat, membuat hati Ageng terasa damai.Ageng mendekat dan mencium kening Queen dengan lembut. Kemudian, tatapannya beralih ke Baby Alma yang melihatnya dengan mata berbinar yang sangat menggemaskan. Tawa kecil bayi itu terdengar begitu polos, seolah menyambut sang ayah dengan kebahagiaan yang sama.“Bagaimana hari kalian?” tanya Ageng sambil mengelus l

DMCA.com Protection Status