Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 401 - Chapter 410

419 Chapters

401. Membuat Kita Jadi Lebih Kuat

"Setelah melihat mereka, aku jadi ingin kita ulang resepsi juga," bisik Ageng dengan senyum menggoda saat melangkah keluar dari kemegahan pesta pernikahan Bryan dan Naya.“Kalau aku sih nggak,” sahut Queen dengan nada manja tidak kalah menggoda. “Aku kangen malam pertamanya, karena ternyata dulu kita tidak menikmatinya.”Ageng tertawa terbahak, bukan hanya karena dia bahagia, tetapi untuk menutupi jika tubuhnya sudah memberi reaksi yang berlebih setelah mendengar kalimat menggoda dari istrinya.“Sepertinya tidak ada salahnya kita temani Bryan melakukan malam pertamanya.”“Malam ke sekian, kan Naya sudah isi.”Dalam pesta pernikahan tadi turut diperlihatkan video pernikahan Bryan dan Naya, itu semua terjadi karena kabar kehamilan Naya sudah bocor ke public, hingga membuat Naya sempat mendapat hinaan dan cibiran. Tetapi saat melihat video pernikahan siri mereka, banyak tamu undangan yang meneteskan air mata. Pernikahan sederhana di sebuah rumah sakit, di hadapan seorang pria yang tergol
Read more

402. Baby Blues

Melissa tiba di depan kafe Derrian dengan kedua anaknya, Damian dan Danisha, yang masih ceria bercerita tentang hari mereka di sekolah. Semilir angin ternyata tidak mampu menyingkirkan kegundahan hati Melissa, terutama setelah pertemuan tak terduga dengan sang mama di pesta beberapa hari lalu.Ketika melangkah masuk ke dalam kafe, mata Melissa langsung tertuju pada empat orang yang duduk di meja tengah, bersama Derrian mereka tampak berbincang dengan wajah serius. Jantungnya berdegup kencang, menyadari siapa saja mereka,kedua orang tuanya, serta kedua orang tua Derrian. Dua pasang orang tua yang dahulu bertengkar hebat untuk memisahkan anak-anak mereka, kita terlihat akur berbincang penuh senyum.Melissa menelan ludah, berusaha menenangkan diri. Tidak ingin membuat kegaduhan di kafe yang dipenuhi pengunjung sore itu, ia menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk tidak bertindak impulsif. Dengan tenang, Melissa meminta anak-anaknya untuk bermain di tempat biasa mereka di sudut kafe
Read more

403. Memberikan yang Masih Tersisa

Melissa menatap ayahnya, seolah tak percaya apa yang baru saja dia dengar. "Cucu?" ulangnya, nadanya rendah tapi penuh dengan ketidakpercayaan. "Kalian kangen dengan cucu-cucu kalian?"Seketika itu juga, perasaan kecewa dan marah yang selama ini ia pendam mulai membuncah. Di balik kesunyian ruangan private, kemarahan Melissa mulai terasa, meski ia berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang.Matanya memindai satu per satu orang dewasa yang duduk di hadapannya, kedua orang tuanya dan kedua orang tua Derrian. Semua orang tampak terdiam, menunggu ledakan yang mereka tahu akan segera datang.Melissa menarik napas panjang sebelum berbicara, suaranya mulai bergetar oleh emosi yang terpendam."Lucu sekali kalian baru datang sekarang. Kangen? Di mana kalian saat aku butuh kalian? Di mana kalian ketika aku baru melahirkan Damian dan Danisha? Kalian tahu, aku sendirian! Derrian sibuk mengurus kafe yang menjadi satu-satunya sumber penghidupan kami, dan kalian semua menghilang! Aku butuh keluarga,
Read more

404. Luluh

Derrian duduk termenung di depan meja dengan tumpukan surat berharga di tangannya. Mata sahabat-sahabatnya, Ageng, Bryan, dan Cyrus, tertuju padanya, menunggu jawaban setelah mendengar semua penjelasannya. Di ruangan itu, suasana terasa tegang, campuran antara rasa bingung dan tanggung jawab yang membebani bahu Derrian.Ageng menghela napas panjang, memecah kesunyian. "Kalau dibilang sisa, ini masih banyak," ucap Ageng sambil menatap surat-surat berharga yang baru saja diterima Derrian dari ayahnya. "Lalu apa yang membuatmu ragu?"Derrian mengusap wajahnya yang lelah, mencoba menyusun kata-kata. "Melissa tidak mau menerimanya. Prinsip dia, kalau kita mau uangnya, berarti harus mau sama orangnya juga. Dan dia merasa belum siap untuk hidup bersama kedua orang tuaku." Jawab Derrian dengan jujur. Dia tahu, jika ingin mendapatkan masukan yang berarti dari sahabat-sahabatnya, dia harus terbuka sepenuhnya.Ageng, Bryan, dan Cyrus saling bertukar pandang, merenungi situasi rumit yang sedang d
Read more

405. Sudah Waktunya

Kesibukan Derrian mengurus perusahaan keluarga yang sedang berada di ambang kebangkrutan membuat Melissa harus mengurus sendiri kafe milik mereka. Untuk urusan anak-anak, Melissa bisa sedikit bernapas lega, karena dia mendapat pengasuh gratisan.Seperti yang pernah menjadi impiannya, mama dan mama mertuanya sering rebutan untuk mengurus Damian dan Danisha. Tetapi hal ini membuatnya tidak lagi menjadi idola bagi kedua anaknya tersebut.Malam itu, Melissa duduk di meja makan bersama Damian dan Danisha. Suara gelak tawa anak-anaknya memenuhi ruangan, namun di dalam hatinya, Melissa merasa ada kekosongan. Dia memandang mereka dengan penuh cinta, tetapi rasa khawatir mengganjal. Kedua anaknya begitu ceria, bercerita tanpa henti tentang hari-hari mereka di sekolah. Namun, topik pembicaraan mereka tak pernah jauh dari "oma.""Dan tadi siang, Oma bawa bekal spaghetti kesukaan aku ke sekolah, Ma!" kata Damian sambil tersenyum lebar. "Semua teman-teman di kelas aku iri!"Danisha tak mau kalah.
Read more

406. Langkah Tegas Derrian

Derrian mendengar semua masukan dari sahabat-sahabatnya, terutama dari Ageng yang menyarankan ager melakukan audit menyeluruh terhadap perusahaan milik keluarganya. Derrian tahu sebelumnya Ageng telah melakukan hal tersebut ke perusahaan milik keluarga Queen yang waktu itu juga berada di ambang kehancuran.Ternyata benar kata seorang konten creator yang sedang naik daun, ‘Generasi pertama yang merintis, generasi kedua yang membesarkan dan generasi ketiga yang akan menghancurkan’ itulah yang terjadi pada perusahaan milik keluarganya jika Derrian tidak berhasil melakukan tindakan penyelamatan.Setelah dilakukan audit, banyak ditemukan transaksi janggal yang dilakukan oleh adik iparnya. Pembelian property besar-besaran dia lakukan di pinggiran bahkan sampai di luar propinsi. Derrian melacak semua asset tersebut dan akan dia kembalikan menjadi asset perusahaan.Namun tampaknya ganjalan terbesar justru datang dari Desta, adik kandungnya yang terlihat sangat cinta mati kepada suami yang tel
Read more

407. Akhir Kebebasan

Derrian berdiri di depan gedung pengadilan, mengamati keramaian yang perlahan-lahan mulai memudar setelah persidangan berakhir. Dengan bantuan Cyrus sebagai penasihat hukumnya, Derrian berhasil untuk memenangakn semua gugatan terhadap adik iparnya.Baru saja selesai, sidang pembacaan vonis hakim, Reno baru saja dijatuhi hukuman penjara. Semua bukti yang dikumpulkan Derrian, mulai dari transaksi janggal hingga aliran dana yang mengalir ke rekening selingkuhan Reno, telah cukup untuk menjerat pria itu. Pengadilan tak punya pilihan selain menjatuhkan vonis tegas. Reno terbukti bersalah, dan tak ada lagi jalan keluar.Reno digiring oleh dua polisi menuju mobil tahanan, borgol di pergelangan tangannya menandakan akhir dari kebebasannya. Wajahnya tampak penuh penyesalan, meski matanya masih menyimpan kilatan manipulatif yang selama ini ia gunakan untuk membohongi Desta dan kedua orang tuanya.Saat mereka melewati Desta, Reno berhenti. "Maafkan aku," ucapnya dengan suara serak, seolah beban
Read more

408. Dimana Damian dan Danisha

Derrian menatap cangkir kopi di tangannya, yang kini sudah mulai dingin. Dia seharusnya merasa lega setelah kemenangan besar yang baru saja diraihnya di pengadilan. Reno, suami Desta yang telah mencuri uang perusahaan keluarganya dan berselingkuh, akhirnya dipenjara.Semua aset yang telah dialihkan atas nama Reno dan selingkuhannya berhasil dia ambil kembali, termasuk properti dan kendaraan yang mereka gunakan untuk memanjakan diri. Secara hukum, Derrian telah menang. Tapi jauh di dalam hatinya, masih ada perasaan yang belum tuntas, rasa cemas tentang adiknya, Desta.“Aku tidak pernah menduga jika Derrian bisa bertindak setegas ini,” ucap Ageng sambil mengangkat cangkirnya. Wajahnya penuh penghargaan kepada sahabatnya yang baru saja memenangkan perkara.“Ini bukan perkara yang mudah, tapi kau berhasil menyelesaikannya dengan sempurna,” lanjut Ageng, memuji Derrian.Derrian tersenyum kecil, mengangkat cangkirnya juga, tetapi matanya tampak sayu. Di tengah kegembiraan ini, ada perasaan
Read more

409. Berbagi Luka

“Kita pasti menemukan mereka, Derrian,” kata Ageng, mencoba menenangkan sambil meletakkan tangan di bahu sahabatnya.Cyrus sudah sibuk menelepon kontak-kontaknya. "Aku akan coba hubungi beberapa orang yang bisa bantu."Bryan juga menawarkan bantuan. "Aku kenal seseorang di kepolisian. Kita bisa minta mereka menyebar informasi dengan cepat."Melissa, yang gemetar, mengangguk. "Tolong segera temukan mereka!" pintanya dengan suara lirih.Melissa tidak bisa menahan pikirannya yang berputar penuh dengan rasa khawatir saat sang mama mengatakan tidak menemukan kedua anaknya di sekolah. Pikiran buruk mulai merasuki benaknya, hingga membuat wajahnya terlihat pucat."Bagaimana kalau ini bukan kebetulan?" gumam Melissa, lirih hampir tak terdengar, namun Derrian menangkap kecemasan di matanya.“Apa maksudmu, Mel?” Derrian bertanya, meski dalam hati dia juga merasakan kecemasan yang sama."Reno," Melissa menjawab dengan suara teredam. "Bagaimana kalau ini balasan dari Reno? Setelah kamu memenjarak
Read more

410. Damai

Milan menarik napas panjang, mencoba menguasai emosinya yang sejak tadi meluap. Dia melepaskan diri perlahan dari pelukan Melissa, namun tetap menggenggam tangan adiknya erat. Tatapan matanya kosong, seolah berusaha menahan segala kepedihan yang telah lama ia pendam.Melihat kondisi Milan yang sangat memprihatinkan membuat Derrian dan Melissa mengarahkannya menuju ke ruang kerja mereka. Pasangan suami istri itu yakin jika ada banyak hal yang ingin disampaikan oleh Milan.Sebelum mengikuti langkah sang istri dan kakak iparnya, Derrian masih menyempatkan diri untuk menunjukkan dua ibu jarinya ke arah sahabat-sahabatnya. Ingin menyampaikan jika semua dalam baik-baik saja dan situasi dalam keadaan terkendali."Anak pertama, aku bisa terima ... aku masih bisa memaafkan, walau itu menghancurkanku." Milan mulai berbicara, suaranya bergetar, namun ia terus melanjutkan, seolah melepaskan beban yang selama ini menjerat hatinya.“Saat aku tahu bahwa dia bukan anak kandungku, aku merasa seperti d
Read more
PREV
1
...
373839404142
DMCA.com Protection Status