Share

410. Damai

Milan menarik napas panjang, mencoba menguasai emosinya yang sejak tadi meluap. Dia melepaskan diri perlahan dari pelukan Melissa, namun tetap menggenggam tangan adiknya erat. Tatapan matanya kosong, seolah berusaha menahan segala kepedihan yang telah lama ia pendam.

Melihat kondisi Milan yang sangat memprihatinkan membuat Derrian dan Melissa mengarahkannya menuju ke ruang kerja mereka. Pasangan suami istri itu yakin jika ada banyak hal yang ingin disampaikan oleh Milan.

Sebelum mengikuti langkah sang istri dan kakak iparnya, Derrian masih menyempatkan diri untuk menunjukkan dua ibu jarinya ke arah sahabat-sahabatnya. Ingin menyampaikan jika semua dalam baik-baik saja dan situasi dalam keadaan terkendali.

"Anak pertama, aku bisa terima ... aku masih bisa memaafkan, walau itu menghancurkanku." Milan mulai berbicara, suaranya bergetar, namun ia terus melanjutkan, seolah melepaskan beban yang selama ini menjerat hatinya.

“Saat aku tahu bahwa dia bukan anak kandungku, aku merasa seperti d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status