Share

385. Siapa yang Memberi Tahu Naya?

Queen menatap Ageng dengan mata yang berkaca-kaca, antara takut dan lega. Ageng tersenyum, meski hatinya terasa berdebar-debar.

“Perjuangan kita sudah hampir sampai, Sayang. Sebentar lagi kita akan bertemu dengan putri kita,” ucapnya dengan lembut, mencoba memberikan semangat pada istrinya yang sudah begitu kelelahan.

Segera, Queen dibawa ke ruang bersalin. Perjalanan dari ruang periksa menuju ruang bersalin terasa seperti mimpi. Segalanya berjalan begitu cepat, tetapi di satu sisi, setiap momen juga terasa begitu lambat. Suara mesin medis dan langkah-langkah perawat di sekitar mereka seakan teredam oleh fokus mereka berdua pada momen yang akan segera tiba.

Di ruang bersalin, dokter dan tim medis mempersiapkan segalanya dengan saksama. Queen berbaring di ranjang dengan napas yang terengah-engah, sementara Ageng tetap berada di sisinya, tak pernah melepaskan genggaman tangannya. Sesekali dia menunduk dan berbisik di telinga Queen, “Kamu kuat, kamu hebat, aku tahu itu. Putri kita juga k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status