Share

384. Persalinan

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Meskipun dilanda kelelahan dan rasa sakit yang semakin hebat, Queen tetap bertekad untuk melahirkan secara normal. Dengan bimbingan dari dokter dan bidan, ia mulai melakukan beberapa gerakan untuk membantu mempercepat pembukaan. Perlahan, ia berusaha bangkit dari tempat tidur, dibantu oleh Ageng yang selalu setia di sampingnya. Mereka berjalan pelan-pelan di sekitar ruang bersalin, dengan Queen yang sesekali harus berhenti karena kontraksi.

“Yakin?” Tidak tega melihat Queen menderita kala didera kontraksi hebat, Ageng mencoba menawarkan operasi cesar untuk mengakhiri semua penderitaan yang harus dialami oleh istrinya.

“Seyakin aku mau tidur denganmu.” Queen menjawab dengan ketus, lalu diikuti dengan suara desisan karena menahan rasa sakit.

Ageng tersenyum tipis, antara sedih dan lucu mendengar celetukan Queen.

“Kalau kamu sudah lelah, istirahatlah.”

“Tidak … tidak Queen.” Ageng langsung memeluk tubuh Queen dan mengusap punggunggnya berharap mampu meredakan rasa sakit yang muncul karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    385. Siapa yang Memberi Tahu Naya?

    Queen menatap Ageng dengan mata yang berkaca-kaca, antara takut dan lega. Ageng tersenyum, meski hatinya terasa berdebar-debar.“Perjuangan kita sudah hampir sampai, Sayang. Sebentar lagi kita akan bertemu dengan putri kita,” ucapnya dengan lembut, mencoba memberikan semangat pada istrinya yang sudah begitu kelelahan.Segera, Queen dibawa ke ruang bersalin. Perjalanan dari ruang periksa menuju ruang bersalin terasa seperti mimpi. Segalanya berjalan begitu cepat, tetapi di satu sisi, setiap momen juga terasa begitu lambat. Suara mesin medis dan langkah-langkah perawat di sekitar mereka seakan teredam oleh fokus mereka berdua pada momen yang akan segera tiba.Di ruang bersalin, dokter dan tim medis mempersiapkan segalanya dengan saksama. Queen berbaring di ranjang dengan napas yang terengah-engah, sementara Ageng tetap berada di sisinya, tak pernah melepaskan genggaman tangannya. Sesekali dia menunduk dan berbisik di telinga Queen, “Kamu kuat, kamu hebat, aku tahu itu. Putri kita juga k

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    386. CCTV

    Acara akikah putri pertama Ageng dan Queen berlangsung meriah di rumah keluarga Wardana. Suasana penuh kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah yang hadir, termasuk orang tua Ageng, Arya Suta dan Laras, yang tak henti-hentinya tersenyum bangga. Ruang tamu besar dipenuhi oleh sahabat dan kerabat, yang datang untuk turut merasakan kebahagiaan serta mendoakan masa depan yang baik untuk bayi yang baru lahir.Di sudut ruangan, Rania dan Surya Wijaya duduk berdampingan, berbincang santai dengan beberapa tamu. Wajah mereka terlihat berseri meskipun mereka akan segera berangkat ke Singapura. Rania tampak lebih sehat dan kuat, meski perjalanannya masih panjang dalam melawan penyakitnya."Kami akan ke Singapura untuk kontrol kesehatan sekaligus menemani Victoria yang akan mulai pendidikan di sana," ucap Surya Wijaya saat berbicara dengan Arya Suta dan Laras. Mereka mengangguk penuh pengertian."Semoga semuanya lancar di sana, Surya. Kami akan mendoakan yang terbaik untukmu dan Rania," jawab Arya

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    387. Masa Subur

    Setelah pergumulan yang panas dan penuh gairah, Naya merasa harus segera membicarakan berbagai hal yang masih mengganjal dalam pernikahannya dengan Bryan. Apalagi saat melihat betapa antusiasnya Bryan untuk segera memiliki anak setelah melihat putri kecil Queen dan Ageng.Mungkin dengan melakukan pillow talk setelah bercinta dia bisa mengkomunikasikan masalah yang masih menjadi ganjalan di hatinya. Naya berhati-hati saat bergerak, tidak ingin menggugah gairah Bryan kembali. Yang dia butuhkan saat ini adalah bicara, bukan bercinta."Kau sakit?" tanya Bryan terlihat penuh rasa khawatir dengan pergerakan Naya sangat pelan. Sejak mereka menikah secara siri, tak pernah absen sehari pun untuk bercinta. Bryan takut jika Apa yang dia lakukan selama ini ternyata menyakiti Naya.Naya menggelengkan kepalanya lemah. "Sejak menikah kau belum menunjukkan kontrak perjanjian pernikahan kita."Bryan mengerutkan keningnya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Setelah apa yang me

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    388. Bryan dan Melissa

    Derrian memutuskan untuk segera menemui Ageng dan Cyrus. Setelah menyaksikan apa yang Bryan lakukan, dia tahu bahwa mereka harus bergerak cepat. Dengan berat hati Derrian menyampaikan apa yang dilihatnya kepada kedua sahabatnya itu.Saat ini Cyrus dan Ageng sedang menyaksikan video saat Bryan mencium Naya dengan kasar di dekat toilet kafe. Meski Naya bisa membalas dengan tamparan, tetapi video pada acara aqiqah Baby Al menunjukkan jika Bryan tidak melepaskan Naya begitu saja.“Bryan sudah melangkah terlalu jauh,” Derrian membuka pembicaraan dengan nada serius. “Dia melakukan sesuatu yang sangat buruk pada Naya di kafe kami. Bahkan ... apa yang dia lakukan bisa dianggap sebagai pelecehan seksual.”Cyrus, yang biasanya tenang, langsung menegang. Wajahnya memerah, matanya menyala penuh amarah. Dia kembali teringat dengan kejadian buruk yang pernah menimpa istrinya. Butuh waktu yang tidak sebentar bagi Chiara untuk bisa kembali pulih dan menjalani hidup dengan normal.“Kumpulkan semua buk

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    389. Kejutan

    Melissa memandangi mama Bryan dengan ekspresi penuh keraguan setelah menunjukkan video tersebut. Mama Bryan terdiam, wajahnya yang biasanya tegar kini berubah pucat. Mata tuanya berkaca-kaca, dan bibirnya bergetar seolah tak percaya apa yang baru saja dilihatnya.“Bryan ... putraku ... tidak mungkin dia melakukan ini,” suara mama Bryan terdengar lirih, hampir berbisik. Napasnya terengah-engah, dan tangannya bergetar saat mencoba memegang ponsel Melissa lagi, seakan ingin memastikan apa yang dilihatnya tidak nyata.Melissa, yang semula tegar, merasa iba. Dia tahu bagaimana perasaan seorang ibu ketika melihat anaknya terlibat dalam masalah besar. Namun, sebagai sahabat Naya, dia tak bisa tinggal diam."Tante," ucap Melissa pelan, "Saya tahu ini sulit. Tapi Naya adalah sahabat saya, dan apa yang dilakukan Bryan sangat serius. Saya tidak bisa menutup mata atas ini."Mama Bryan terisak pelan, air matanya mulai jatuh tanpa henti. "Bryan ... kenapa kamu melakukan ini?" lirihnya lagi, lebih k

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    390. Bukan Solusi

    “Kalian sudah lihat sendiri, kan?” ucap Bryan sambil menunjuk ke arah layar ponselnya. “Aku dan Naya sudah menikah secara siri. Kami melakukannya di rumah sakit karena kondisinya waktu itu ... kami terburu-buru karena waktu itu ayah Naya sempat kritis. Tapi ini sah, ini nyata. Aku tidak main-main.”Ageng, Cyrus dan Derrian saling melempar pandangan seolah tidak percaya. Selam aini Bryan dikenal tidak siap untuk berkomitmen, tetapi dalam waktu yang begitu singkat memutuskan untuk menikah.“Ada yang salah?” Bryan menatap balik ketiga sahabatnya.“Ada yang janggal,” sahut Ageng dengan sorot mata yang tajam.Inilah yang ditakutkan oleh Ageng, Bryan menekan Naya dengan memanfaatkan keadaan sulit yang menimpa Naya beberapa waktu yang lalu. Dari Queen Ageng sempat mendengar kabar sakitnya ayah Naya, tetapi dia sama sekali tidak pernah menduga jika akhirnya akan seperti ini.“Selama ini aku tidak pernah mencampuri urusan rumah tangga kalian, jadi aku harap kalian juga bisa menghargai keputusa

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    391. Perjodohan Bryan dan Naomi

    “Apa? Bryan sudah menikahi Naya?” Melissa benar-benar tidak percaya setelah mendengar penjelasan Derrian.“Bukan karena Bryan ingin menyembunyikan pernikahan mereka, tetapi karena pernikahan mereka belum resmi secara hukum, maka Bryan belum berani mempublikasikannya.”“Termasuk dari papa dan mamanya?” tanya Melissa seolah sudah tahu jalan pikiran Bryan, sahabatnya sejak kecil.Derrian mengangguk, mengiyakan pertanyaan istrinya.Melissa masih terdiam, pikirannya berkecamuk. Bagaimana mungkin Bryan, sahabatnya sejak kecil, diam-diam menikah dengan Naya? Dan yang lebih mengejutkan lagi, pernikahan itu belum sah secara hukum.Melissa teringat pertemuannya dengan mama Bryan. Perempuan itu dengan antusias menceritakan rencana perjodohan Bryan dengan Naomi, artis yang sedang naik daun. Harapan keluarganya begitu besar, mereka ingin Bryan segera menikah agar bisa belajar bertanggung jawab dan mengurus keluarga.Tapi sekarang, semua yang didengarnya seolah terhempas ke dasar laut. Bryan sudah

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    392. Bertemu Mertua

    Perubahan yang terjadi pada Bryan adalah sesuatu yang sudah dinantikan oleh sahabat-sahabatnya. Tetapi ternyata hal itu tidak berjalan lancar, ada saja ujian yang harus dilalui Bryan untuk menemukan kebahagiaan dan cintanya.Melissa tidak bisa diam begitu saja, terpaksa dia menemui Queen untuk membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan Naya. Di tengah kesibukannya mengurus kafe dan dua anak, Melissa berbasa basi melihat perkembangan Baby Alma ke kediaman keluarga Wardana. Niat sebenarnya adalah membahas nasib pernikahan Bryan dan Naya.“Baby Alma mana?” tanya Melissa penuh basa basi.“Baru saja tidur.”Melissa memasang wajah pura-pura kecewa. “Sudah bugar saja,” ucap Melissa terlihat iri dengan penampilan Queen yang tubuhnya cepat pulih ke bentuk tubuh semula.Jika ada beberapa bagian tubuh yang telihat tetap berisi, justru membuat Queen lebih seksi. Ya, dada dan pantat Queen tidak setipis dulu lagi.“Enak ya, habis lahiran masih ada yang nungguin, pasti banyak petuah dan nasihat.”

Bab terbaru

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    419. Bahagia Bersamamu

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Suasana rumah sakit hening, hanya terdengar detak jantung yang dipantau oleh mesin di sebelah ranjang Queen. Ageng duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya erat.Meskipun ini bukan kali pertama mereka menunggu momen kelahiran, ketegangan tetap terasa menyesakkan dada. Queen berusaha tetap tenang, namun sesekali wajahnya meringis menahan kontraksi yang semakin sering datang."Semua akan baik-baik saja."Dunia rasanya sudah terbalik, saat Queen yang sedang berjuang masih bisa bersikap tenang, bahkan menenangkan sang suami yang sejak tadi terlihat panik.Tatapan mereka bertemu, dan Queen tersenyum kecil, meski tampak jelas di wajahnya bahwa rasa sakit mulai semakin tak tertahankan. Dia mengerti kegelisahan suaminya, namun dia berusaha tegar. Ageng selalu menjadi penopangnya, dan kali ini, Queen ingin terlihat kuat untuknya.Kontraksi datang lebih cepat, napas Queen mulai tersengal. Para dokter dan perawat sudah siap di ruangan, namun

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    418. Tidak Ada Dendam

    Beberapa hari setelah kejadian di kantor, Ageng dan Queen menerima tamu yang tak terduga. Orang tua Davianna datang, wajah mereka penuh kekhawatiran dan penyesalan. Suasana di ruang tamu terasa canggung saat mereka duduk berhadapan dengan Ageng dan Queen. Ibu Davianna, dengan mata berkaca-kaca, membuka pembicaraan."Kami minta maaf atas apa yang terjadi dengan Davianna. Dia ... dia tidak dalam kondisi yang baik," ucap wanita paruh baya itu dengan suara lirih dan bergetar dibarengi isak tangis.Ayah Davianna mengangguk setuju, ekspresinya berat. “Setelah dia pulang dari London, ada banyak masalah yang menimpa dirinya.”Ayah Davianna tidak melanjutkan kalimatnya. Ada rasa malu untuk mengungkap masalah yang sudah sama-sama mereka ketahui. Tetapi dia harus mengungkap semua agar Ageng dan Queen bisa memahami keadaan Davianna saat ini.“Masalah yang terjadi dengan Fajri, masalah yang terjadi denganmu, ditambah serangan netizen akibat postingan Megan, benar-benar menghancurkan hidupnya. Itu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    417. Hukuman yang Menyiksa

    Ageng merasa kesal dan risih saat Davianna memeluknya erat. Tangan Davianna menempel di punggungnya, tubuhnya seakan-akan tidak mau melepaskan."Mas Fajri! Mengapa kau menolak cintaku? Aku mencintaimu, Mas!" Davianna menangis tersedu-sedu, memanggil nama pria lain, Fajri.Ageng tersentak. Dia mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Davianna, tetapi dia tidak ingin melakukan tindak kekerasan yang bisa saja menjadi celah munculnya kasus baru untuk menjatuhkan reputasinya.Rasa jijik dan amarah membuncah di dada Ageng. Dia melirik ke arah pintu, berharap Queen segera membantunya, tetapi yang ia lihat justru adalah ekspresi aneh di wajah istrinya.Queen, yang tadinya mendidih dengan amarah ketika melihat suaminya berpelukan dengan mantan kekasihnya, kini justru merasa kebingungan. Ada sesuatu yang ganjil. Davianna terus memanggil Ageng dengan nama lain, Fajri. Nama itu jelas bukan nama suaminya. Rasa marah yang semula menguasai dirinya kini berubah menjadi rasa penasaran bercampur khawati

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    416. Menagih Janji

    “Davi.” Lirih Ageng menyebut nama mantan kekasihnyaPerempuan itu tak bergerak, hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kemarahan, ada kesedihan, dan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang membuat udara di sekitar mereka terasa berat.Tanpa berkata sepatah kata pun, Davianna perlahan melangkah mendekat, dan Ageng berusaha tetap tenang meskipun dia tidak bisa mengabaikan ketegangan yang mendera. Tepat saat dia hendak membuka mulut untuk berbicara, Davianna berhenti tepat di depannya, menatapnya tajam.“Ada yang harus kita bicarakan, Geng,” bisiknya dengan nada dingin, membuat udara di sekeliling mereka terasa beku.Ageng masih terpaku di tempat, Davianna berdiri begitu dekat, terlalu dekat hingga jarak di antara mereka terasa mengikatnya seperti jerat yang tak terlihat. Kenangan tentang Davianna, yang lama terkubur dalam-dalam, tiba-tiba muncul di permukaan. Wajahnya, senyumnya, dan suara tawa yang dulu mengisi hari-harinya kini hadir kembali, membawa serta semua ras

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    415. Sosok dari Masa Lalu

    Keduanya masih bayi, kalau sampai ada yang memukul yang salah ada orang tua dari kedua belah pihak yang lalai menjaga mereka. Itulah yang terjadi pada Danar dan Alma saat bersama.Ardan pun yang pernah berjanji akan menjaga adik-adiknya justru lebih sering terlihat asik bermain sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari anak kelas dua sekolah dasar dalam menjaga dua batita.Alma dan Danar, dua batita keluarga Wardana, duduk berseberangan di lantai ruang keluarga yang luas. Suasana yang seharusnya damai sering kali berubah menjadi ajang perebutan mainan, perhatian, dan cinta dari kakek mereka, Arya Suta.Alma, dengan rambutnya yang masih lembut dan ikal, memandang boneka beruang yang sedang dipegang Danar dengan tatapan penuh tekad. Danar, meskipun belum pandai berbicara dengan jelas, bisa merasakan ancaman dari tatapan sepupunya yang sedang mengincar boneka itu.Dalam hitungan detik, Alma sudah menarik boneka tersebut dari tangan Danar, membuat si bocah laki-laki langsung merengut dan ber

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    414. Kisah Seorang Klien

    Ageng duduk di sebuah restoran mewah di pusat kota. Hari itu, dia akan bertemu dengan salah satu klien penting perusahaannya, seorang pengusaha ternama yang selama ini menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek. Ageng selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk pertemuan bisnis seperti ini. Restoran sudah dipilih dengan saksama, meja terbaik sudah dipesan, dan suasana yang tenang menjadi tempat yang sempurna untuk mendiskusikan kerja sama ke depan.Sambil menunggu, Ageng memeriksa ponselnya, melihat pesan dari Queen yang mengabarkan bahwa Alma sedang bermain dengan bonekanya di rumah. Senyum kecil terukir di wajahnya. Namun, sebelum sempat membalas, kliennya datang. Pria itu, yang bernama Sean Mahendra Wismoyojati, tampak santai dalam setelan jas hitam. Di belakangnya, sekretarisnya yang selalu setia, seorang perempuan bernama Bella, mengikuti dengan langkah cepat."Maaf membuat Anda menunggu," sapa Sean sambil mengulurkan tangan."Tidak masalah, Pak Sean," jawab Age

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    413. Ulang Tahun Alma

    Rumah Queen dan Ageng dipenuhi dengan suasana kebahagiaan dan kehangatan, begitu berbeda dari masa-masa sulit yang pernah mereka lewati. Hari ini, semua kesedihan dan kekhawatiran seolah sirna, digantikan oleh keceriaan yang terpancar di setiap sudut ruangan. Ulang tahun pertama baby Alma menjadi momen penting yang ingin mereka rayakan dengan penuh suka cita, bersama orang-orang terdekat.Ruang tamu rumah mereka dihiasi dengan dekorasi cantik bernuansa pastel. Balon-balon berwarna lembut melayang di udara, menggantung dengan anggun di setiap sudut. Kue ulang tahun Alma yang besar, dihiasi dengan hiasan bunga-bunga kecil dan figur berbentuk peri, berdiri megah di tengah ruangan, siap menjadi pusat perhatian. Di atas meja, tertata rapi hidangan-hidangan manis dan camilan ringan untuk tamu-tamu kecil yang akan hadir.Queen, yang mengenakan gaun sederhana namun elegan berwarna krem, tampak begitu bahagia sambil menggendong Alma. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Sesekali, dia mencium

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    412. Bahagia Bersama

    Ageng duduk di ruang keluarga, memandangi Baby Alma yang terbaring di atas selimut lembut. Gadis kecil itu tampak lincah, mencoba tengkurap dan mengangkat kepalanya yang mungil dengan usaha keras. Setiap kali Alma berhasil menyeimbangkan tubuhnya, wajah Ageng berseri-seri."Lihat, dia semakin kuat," gumam Ageng, bangga. Meskipun tahu Alma belum bisa benar-benar mengerti, Ageng tetap senang berbicara padanya, seperti mengajak berdiskusi soal hal-hal besar dalam hidup.Queen datang dengan secangkir teh, duduk di samping Ageng sambil tersenyum melihat suaminya begitu terpesona pada perkembangan kecil Alma. "Dia sudah semakin besar, ya?" kata Queen sambil menatap putri kecil mereka yang terus bergerak aktif di atas selimut.Ageng mengangguk. "Iya, nggak terasa. Rasanya baru kemarin dia lahir, sekarang sudah bisa tengkurap sendiri. Nggak sabar lihat dia belajar berjalan nanti."Queen tertawa kecil. "Kamu pasti bakal kejar-kejar dia nanti di seluruh rumah. Semangat deh!" candanya sambil men

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    411. Mencintai Orang yang Tepat

    Ageng melangkah menuju rumah dengan langkah yang ringan. Hati dan pikirannya dipenuhi rasa syukur. Seluruh perjuangan, kesulitan, dan pengorbanan yang ia dan sahabat-sahabatnya lewati akhirnya terbayar. Mereka semua telah menemukan cinta, mewujudkan impian-impian mereka, dan kehidupan kini memberikan kebahagiaan yang sejati.Ageng tersenyum kecil saat melihat Queen berdiri di depan pintu dengan senyum yang meneduhkan, menimang Baby Alma yang ceria di pelukannya. Dua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya telah berdiri di hadapannya.“Tuh, daddy sudah pulang,” ucap Queen lembut sambil menggerakkan tangan putrinya, suaranya begitu hangat, membuat hati Ageng terasa damai.Ageng mendekat dan mencium kening Queen dengan lembut. Kemudian, tatapannya beralih ke Baby Alma yang melihatnya dengan mata berbinar yang sangat menggemaskan. Tawa kecil bayi itu terdengar begitu polos, seolah menyambut sang ayah dengan kebahagiaan yang sama.“Bagaimana hari kalian?” tanya Ageng sambil mengelus l

DMCA.com Protection Status