Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 331 - Chapter 340

419 Chapters

331. Rahma

Suasana di rumah sakit yang semula tegang mulai sedikit mereda ketika dokter menyatakan bahwa Queen dan bayi dalam kandungannya berada dalam kondisi stabil. Ageng duduk di samping ranjang Queen, menggenggam tangannya erat seolah tak ingin melepaskannya lagi. Di sekitar mereka, keluarga Wardana berkumpul, menanti kabar lebih lanjut dengan wajah penuh kekhawatiran yang perlahan berubah lega.Queen berbaring lemah di atas ranjang, matanya terbuka perlahan dan tatapannya tertuju pada Ageng. "Aku baik-baik saja," bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar, namun cukup untuk membuat semua orang yang ada di sana menghela napas lega.Ageng tersenyum, meskipun masih ada sisa ketegangan yang terlihat jelas di wajahnya. "Kamu sudah aman sekarang, Sayang. kami semua ada di sini bersamamu."Queen mengangguk lemah, lalu mengalihkan pandangannya ke seluruh ruangan. Wajah-wajah yang penuh cinta dan kepedulian menatapnya dengan perhatian. Arya Suta, berdiri di dekat pintu dengan wajah penuh kelegaan, sem
Read more

332. Kesalahan yang Sama

Mike berdiri di depan pintu ruang perawatan dengan perasaan campur aduk. Mike merasa ragu untuk masuk, tetapi ada dorongan dalam hatinya yang tak bisa dia abaikan. Dia tahu bahwa pertemuan ini mungkin akan canggung, namun dia merasa harus melakukannya, terutama setelah semua yang terjadi.Di dalam, Rahma duduk di kursi sebelah ranjang tempat Jelita tidur dengan tenang. Mata Rahma kosong, pandangannya jauh menerobos dinding kamar yang sepi. Selama ini Rahma sangat ingin terbebas dari Zachary, tetapi setelah keinginannya terwujud, Rahma tidak tahu harus berbuat apa.Dengan hati-hati, Mike membuka pintu dan melangkah masuk. Langkahnya nyaris tak terdengar di lantai rumah sakit yang dingin. Rahma tidak langsung menyadari kehadirannya, dan ketika dia akhirnya menoleh, ada keheningan yang tak nyaman menyelimuti ruangan itu. Keduanya saling memandang, seolah-olah mencari kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan."Bu Rahma," Mike membuka suara, memecah kesunyian yang penuh dengan rasa ka
Read more

333. Bertemu Rahma

Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit akhirnya Queen sudah diperbolehkan untuk pulang. Dokter Amira telah mengonfirmasi bahwa Queen dan bayinya dalam kondisi baik, dan tentunya hal tersebut sangat melegakan bagi Queen dan juga Ageng.Ageng berada di sisi Queen, menuntunnya dengan hati-hati melewati lorong rumah sakit. Mereka telah melewati banyak hal bersama, dan berharap ke depannya langkah mereka akan dipermudah.Namun, sebelum meninggalkan rumah sakit, Queen merasa ada sesuatu yang harus mereka lakukan. Dia tidak bisa melupakan bagaimana Rahma melindunginya dari Zachary. Meski mereka tidak memiliki hubungan dekat sebelumnya, tindakan Rahma sangat berarti bagi Queen.“Sebelum kita pulang, aku ingin menjenguk Rahma,” kata Queen dengan suara lembut.Ageng menatapnya dengan penuh pengertian. "Aku mengerti. Dia menyelamatkanmu, dan kita harus menunjukkan rasa terima kasih kita."Setelah berdiskusi singkat, mereka memutuskan untuk mengajak Arya Suta dan Laras untuk men
Read more

334. Ingin Membahagiakan Rahma dan Jelita

“Papi!” Jelita berlari menyambut Mike yang baru saja pulang kerja.Meskipun tubuhnya terasa lelah dan pikirannya masih penat dengan berbagai beban kerja yang mengelayutinya seharian penuh, tetapi keberadaan Jelita memberi semangat baru bagi Mike.“Tadi main apa sama Opa?” tanya Mike sambil menggendong gadis kecil itu.Hubungan antara Mike dan Jelita semakin terlihat akrab sejak peristiwa dramatis yang melibatkan Zachary dan Queen. Setiap kali Mike mengunjungi rumah sakit, Jelita selalu menyambutnya dengan senyuman cerah. Mike, yang biasanya dingin dan tertutup, tampak lebih terbuka dan perhatian saat bersama Jelita.Awalnya Jelita meminta izin untuk memanggil ayah seperti Danu, tetapi Mike tidak ingin menghilangkan kenangan indah jelita bersama Danu. Sehingga Mike meminta Jelita memanggilnya papi, agar berbeda dengan Danu dan juga ayah kandungnya yang dahulu dia panggil ‘bapak’.Sementara itu, Jelita yang sejak kecil sudah kehilangan ayah yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja s
Read more

335. Restu

"Apa maksudnya ingin membahagiakan?""Aku ingin menikahi Rahma, Pa." Akhirnya Mike memiliki keberanian untuk mengungkapkan maksud hatinya di hadapan sang papa."Kau Mencintainya?""Sekarang belum, Pa. Mungkin Nanti ...." Mike tidak melanjutkan kalimatnya. Dia bisa diam di hadapan sang papa, tetapi tidak bisa berbohong.Surya Wijaya mendengkus kasar, selalu menyandarkan punggungnya ke sofa seolah ingin meletakkan semua beban hidup di sana."Apa yang membuatmu ingin menikahi Rahma, jika kau tidak mencintainya?""Rahmat telah melindungi dan menyelamatkan wanita yang kucintai. Tidak ada salahnya jika aku membalasnya dengan memberi cinta.""Tapi Papa tahu sampai saat ini hatimu masih untuk Queen. Ini tidak akan membuat Rahma bahagia, bisa saja kau membawanya dalam penderitaan yang lain.""Aku akan berusaha untuk mencintainya, Pa.""Papa takut, jika kamu Mengulangi kesalahan yang sama seperti apa yang Papa lakukan."Ayah dan anak itu saling beradu pandang. Tak ada penyangkalan ataupun janji
Read more

336. Hampa

Keluarga Wardana menyambut kepulangan Queen dari rumah sakit dengan penuh kebahagiaan. Saat mobil yang membawa Queen berhenti di depan rumah, senyuman dan tawa mengisi udara. Ageng membantu Queen keluar dari mobil dengan lembut, memastikan setiap langkahnya aman. Laras, dengan mata yang berbinar, segera memeluk Queen, mengekspresikan rasa syukur karena menantu dan cucunya masih diberi perlindungan dan kesehatan.Di dalam rumah, suasana hangat dan penuh cinta menanti. Arum, Danu dan kedua putra mereka pun ada di sana, menyambut Queen dengan senyum bahagia. Meja makan penuh dengan hidangan favorit Queen, sebuah bukti betapa mereka merindukan kehadirannya.“Mama harap ini yang terakhir kalinya Queen harus di rawat di rumah sakit selama kehamilannya. Di rumah sakitnya nanti kalau lahiran saja.”“Aamiin.” Secara hampir bersamaan, semua yang berada meja makan menyahut doa dan harapan dari Laras.“Aku kira Tante Queen di rumah sakit karena dedek cantik sudah keluar,” sahut Ardan dengan wajah
Read more

337. Rekonsiliasi

Zachary duduk termenung di tepi tempat tidur, pikirannya berputar-putar dengan penyesalan yang mendalam. Ruangan ini, yang dulunya dipenuhi dengan tawa anak-anak dan kehangatan cinta istrinya, kini terasa hampa dan sunyi.Zachary masih bisa merasakan kehadiran mereka, bayangan kenangan indah yang kini hanya meninggalkan penyesalan dan nyeri di dada. Dia telah kehilangan semuanya, keluarganya, kehangatan rumah tangganya, dan semua itu hanya karena ambisi dan dendam yang membutakan hatinya.Zachary bangkit, menatap keluar jendela, memandang hamparan kebun yang tertata rapi. Dulu, dia berpikir bahwa kesuksesan dan balas dendam akan membawa kebahagiaan, tetapi kenyataan justru sebaliknya. Yang ada hanya kehampaan, dan sekarang dia harus menghadapi kenyataan bahwa keluarganya telah pergi.Zachary tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan hal ini berlarut-larut. Dengan langkah berat, dia menuju kantor villa dan menemui orang kepercayaannya yang selama ini membantu mengelola properti itu."Satu m
Read more

338. Petunjuk

Hari ini Mike akan melamar Rahma setelah pulang dari kerja. Mengetahui hal itu membuat Surya Wijaya ingin berbicara dari hati ke hati dengan janda beranak satu itu terlebih dahulu. Dan kini, di sinilah Surya Wijaya sedang berada di ruang perawatan Rahma.Surya Wijaya duduk di kursi samping tempat tidur Rahma, merasakan aura ketidakpastian yang memenuhi ruangan itu. Rahma tampak gugup, tatapan matanya gelisah, seolah menanti kabar buruk. Surya bisa merasakan kekhawatirannya, dan dia tahu bahwa percakapan ini tidak akan mudah, tetapi itu harus dilakukan. Dia mengambil napas dalam, berusaha menenangkan dirinya sendiri sebelum memulai."Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Surya Wijaya penuh basa basi, sebagai pemanasan sebelum ke inti pembicaraan."Saya sudah lebih baik, jika tidak ada masalah besok saya sudah diizinkan pulang.""Kau mau aku pulang ke mana?"Rahma menggeleng lemah karena dia tidak tahu akan pulang ke mana. Dia tidak punya rumah, dan tidak punya sanak saudara. Dahulu dia
Read more

339. Lepas Kendali

Rahma duduk di tepi tempat tidurnya di rumah sakit, jantungnya berdebar kencang. Dia sudah mendengar dari Surya Wijaya tentang niat Mike untuk melamarnya, tetapi mengetahui dan mengalaminya langsung adalah dua hal yang sangat berbeda.Saat ini, Rahma menunggu dengan cemas kedatangan Mike, yang seharusnya akan tiba setiap saat. Pikirannya penuh dengan kekhawatiran dan keraguan, mungkin ini efek pengalaman hidupnya yang pernah terombang-ambing oleh kehidupan setelah menjadi janda.Pintu ruangan terbuka perlahan, dan di sanalah Mike berdiri, dengan senyum yang sedikit tegang di wajahnya. Di sebelahnya, Jelita, putrinya yang masih kecil, tampak ceria sambil memegang karangan bunga yang besar dan berwarna-warni. Bunga itu hampir sebesar tubuh kecilnya, membuatnya tampak seperti pemandangan yang menggemaskan, tetapi Rahma tahu betapa rapuhnya hati kecil itu setelah trauma yang dialaminya."Hai," sapa Mike, suaranya lembut namun terdengar sedikit goyah. “Bagaimana keadaanmu sekarang?”"H-hai
Read more

340. Pemandangan yang Menenangkan

"Aku harap nanti kamu bisa bersikap tegas terhadap Rahma, Aku tidak ingin dengar lagi kata kasihan saat kamu berhadapan dengannya." Tegas Arum memberikan peringatan kepada Danu.Danu dan Arum berjalan pelan di lorong rumah sakit, langkah-langkah mereka bergema di dinding yang sepi. Suasana yang biasanya tenang di antara mereka terasa tegang hari ini. Arum merapatkan cardigan di tubuhnya, mencoba menenangkan gejolak emosi yang masih bergemuruh dalam hatinya.Danu melirik ke arah Arum, merasakan ketegangan yang jelas terlihat di wajahnya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Rahma selalu membuat suasana hati Arum menjadi kacau. Danu ingin menghibur, tetapi kata-kata yang terucap justru menambah beban perasaan Arum."Rum," Danu memulai, suaranya lembut namun tegas. "Aku tahu ini sulit bagimu, tetapi kita sudah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik."Arum berhenti sejenak, memandang Danu dengan tatap mata tajam memendam amarah. "Adakah perempuan yang ikhlas dimadu, Ma
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
42
DMCA.com Protection Status