Aluna menjatuhkan tubuhnya di atas kursi bar. Dia sangat lelah. Seluruh sisi rumah sudah rapih dan bersih, tetapi giliran tubuhnya yang tak bersih. Peluh mengalir deras di tubuhnya. Aluna merasa kaos lengan pendek yang dia pakai tak ubahnya baju basah yang melingkupi tubuhnya. Berbeda dengan Aluna yang begitu berantakan, Bima masih saja terlihat charming. Sekarang lelaki itu sedang meniriskan piring, begitu 'cool' dengan wajah datar tanpa ekspresi. "Jam berapa ngajar?" tanya Aluna menoleh ke arah suaminya. "Jam 7."Aluna melebarkan pupil. Dia terkejut. "Sekarang udah jam 12.""Aku tahu.""Awas ya kalau besok telat nyalahin aku, kamu kan suka playing viktim," gerutu Aluna. "Hm.""Kamu dulu deh yang mandi biar cepet tidur, Pak Dosen harus tepat waktu," kata Aluna mempersilahkan sang suami menggunakan kamar mandi. Kalimat terakhir tentu saja bukan pujian, sebab wajah Aluna yang menyeringai sangat menyebalkan. "Baju kamu basah Al, mending kamu dulu.""Iya bajuku emang basah, aku gam
Read more