All Chapters of Kebangkitan Istri Yang Diabaikan: Chapter 1 - Chapter 10

189 Chapters

Bab 1. Diabaikan

“Kakak pulang,” kata Ara tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya.Dia bergegas menghampiri Wei, dia ingin membantunya membawa koper tapi Wei malah mendorongnya kasar hingga membuat Ara hampir terjatuh.“Kak!” seru Ara sambil membelalakkan mata tidak percaya melihat sikap kasar Wei saat ini.Walaupun Wei selalu dingin dan menjaga jarak sejak mereka menikah, tidak pernah sekalipun suaminya itu bersikap kasar kepadanya.Ini adalah yang pertama kalinya.Tanpa ekspresi, Wei meninggalkan Ara yang masih tampak tertegun.Ara menatap punggung suaminya dengan mata nanar. Dia hanya menghela napas panjang ketika melihat Wei sudah masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu.“Mungkin dia sedang ada masalah di perusahaan,” gumam Ara mencoba menghibur dirinya sendiri.Dia menepuk kedua pipinya pelan dan kembali menghela napas panjang untuk menghilangkan kesedihan dan rasa sesak di dadanya.“Sabar ... sabar Ara, kamu harus tetap semangat dan kuat. Yakinlah suatu saat nanti, Wei pasti akan kembali men
Read more

Bab 2. Wanita Lain

Jika benar seperti itu, maka semua sikap dingin Wei memang bisa dimengerti.‘Dia pasti merasa sangat tertekan karena harus meninggalkan kekasihnya ketika menikahi aku ... pantas saja, sudah hampir dua tahun pernikahan tapi sikapnya begitu dingin dan jauh,’ batin Ara tidak dapat menyembunyikan keluhannya.“Mengapa dia tidak menolak pernikahan ini?” gumam Ara sedih.Jika Wei menolak menikahinya, Ara pasti akan berusaha untuk menerimanya dengan lapang dada.Sekarang ... Ara hanya bisa bertahan, apapun yang terjadi Ara ingin mencoba mempertahankan pernikahannya dengan Wei, setidaknya sampai ulang tahun pernikahan mereka yang kedua.Jika sampai ulang tahun pernikahan mereka yang kedua Wei tidak juga berubah ... barulah Ara sendiri yang akan melepaskan Wei dengan ikhlas.Di kantornya, Wei melempar tab ke pangkuan humas perusahaan dengan perasaan kesal.“Cepat kalian buat klarifikasi tentang permasalahan ini!” katanya tegas sambil menahan amarah.Bisa-bisanya netizen mengira dia sedang menja
Read more

Bab 3. Tidak Berperasaan

Ara masih bisa berpura-pura baik-baik saja ketika melihat sikap dingin Wei saat mereka sedang berdua. Tapi apakah dia bisa tetap seperti itu jika Wei menunjukkan sikap yang sama di hadapan orang lain?Tapi ... walaupun takut, Ara benar-benar penasaran dan ingin memastikan bagaimana sikap Wei kepadanya ketika sedang di hadapan orang lain.Sejak menikah mereka tidak pernah jalan bareng atau ada di tempat yang sama dalam suatu kesempatan. Jadi Ara benar-benar tidak tahu bagaimana Wei akan memperlakukannya ketika di depan orang lain.“Baiklah ... aku akan ke sana,” kata Ara pada akhirnya.Dia memang takut, tapi rasa ingin tahu yang lebih besar membuatnya tidak dapat menahan keinginan untuk datang ke tempat Wei dan sekretarisnya berada saat ini.“Bagus, aku tunggu di depan KTV, jangan lama-lama,” kata Lita lega.Tidak lama kemudian Ara sudah ada di KTV tersebut dan diantar Lita masuk ke dalam.Pada saat yang sama Wei dan Rina baru saja keluar dari kotak KTV bersama teman mereka yang lain k
Read more

Bab 4. Sudah Merelakan

Bukankah dulu Wei jatuh cinta kepadanya?‘Mengapa sekarang sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia pernah jatuh cinta padaku?’ batin Rina bingung.Jika dia tahu Wei akan seperti ini, Rina pasti akan berpikir dua kali ketika menolak cinta Wei.Dulu Rina pikir Wei akan semakin penasaran jika ditolak oleh seorang wanita.Bukankah di novel-novel roman diceritakan kalau para pria kaya itu sangat menghargai wanita yang sulit untuk didapatkan?Setelah keluar dari butik, Rina dan Wei mampir ke salon terlebih dahulu sebelum datang ke restoran mewah tempat acara pertemuan dilangsungkan.Sepasang suami istri berkebangsaan China sudah menunggu dan tersenyum ketika Wei dan Rina datang menghampiri mereka.“Maaf menunggu lama,” kata Wei sopan.“Tidak apa, silakan duduk,” kata si pria sambil tersenyum ramah.“Oh iya, kenalkan ini sekretarisku, namanya Rina ... Rina, ini Daniel dan itu istrinya Stacy,” kata Wei setelah duduk di kursinya.“Selamat malam, Tuan, Nyonya,” sapa Rina sambil terseny
Read more

Bab 5. Kecelakaan Pesawat

Ara juga sudah menulis surat permintaan maaf kepada suaminya itu atas gangguannya selama ini. Mungkin selama ini kehadirannya benar-benar sangat mengganggu bagi Wei hingga pria itu sama sekali tidak mau lagi tidur di rumahnya sendiri sejak mereka menikah .... Suara klakson mobil membangunkan lamunan Ara. Kepala pelayan dengan sigap membukakan pintu taksi untuk Ara. “Terima Kasih,” kata Ara sambil masuk ke dalam mobil. Ketika pintu mobil ditutup, Ara melihat sekali lagi ke arah rumah yang telah ditinggalinya selama dua tahun ini. Dia seolah ingin mematrinya di dalam hati, betapa banyak kenangan pahit dan air mata yang dialaminya selama tinggal di rumah ini. “Selamat tinggal, Wei ... semoga kamu bahagia,” bisik Ara tanpa suara. Sore harinya .... Wei pulang dan merasa heran ketika melihat keadaan rumah yang tampak sepi. “Tuan ....” Kepala pelayan datang menyapa. “Hmm,” sahut Wei datar. Tanpa banyak bicara Wei langsung naik ke lantai atas. Tadinya dia ingin langsung masuk ke d
Read more

Bab 6. Diaku Sebagai Lanara

Wei hanya diam. Dia bangkit dari tanah dan mengelap darah di sudut bibirnya lalu kembali berjongkok di sisi makam istrinya dengan kepala tertunduk. Tidak ada keinginan dari Wei untuk membalas pukulan Arga ataupun menolak tuduhannyaDia tahu ini semua memang salahnya. Tanpa sengaja dia telah membunuh istrinya sendiri karena sikap dingin dan tidak pedulinya.Dia memang pantas untuk dipukul!Tidak ada air mata mengalir dari matanya ....Bukan berarti Wei tidak bersedih. Semua air matanya sudah terkuras habis sejak kemarin. Sekarang yang Wei rasakan hanyalah kosong dan hampa.Namun, semua itu malah membuat keluarga Ara menjadi semakin marah dan menganggap Wei sangat tidak berperasaan. Mereka mengira Wei merasa senang dan bebas atas kepergian Ara.Tidak ada lagi istri yang tidak diharapkan dan Wei bisa menikah dengan wanita manapun yang dia mau."Wei ... tolong kembalikan anak Mama," kata Eva-mama Ara- dengan air mata yang bercucuran. "Ara anak perempuan Mama satu-satunya ... tolong ..
Read more

Bab 7. Hasil Penyelidikan 

Tidak ada satupun yang percaya kalau dirinya bukanlah gadis itu sekalipun Paul dan Hanna.'Mungkin ini memang jalan yang diberikan tuhan untukku, agar bisa memulai hidup baru dengan wajah yang baru,' batin Ara pasrah.Ara membayangkan wajah kedua orang tua dan kakak laki-lakinya. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarganya saat mendapat kabar kecelakaan pesawat yang melibatkan dirinya saat itu.Tanpa terasa air matanya mulai mengalir deras."Mengapa kamu menangis, Sayang? Harusnya kamu merasa bahagia karena bisa selamat dari kecelakaan itu," kata Paul merasa khawatir melihat air mata Ara yang mengalir begitu derasnya. "Aku sedih memikirkan wajahku, Papa," kata Ara dengan perasaan canggung sambil menghapus air matanya."Jangan sedih sayang, kami janji akan berusaha mengembalikan penampilan terbaikmu seperti sedia kala," kata Hanna sambil memeluk Ara penuh kasih sayang.***Gundukan tanah basah itu selalu bertabur warna warni bunga yang menebarkan bau harum.
Read more

Bab 8. Sama-sama Kesepian

Dia ingin tahu bagaimana reaksi Wei saat melihat hasil penyelidikan yang mengarah kepada Rina sebagai dalang di balik ramainya komentar netizen di foto mereka."Ini ... ini tidak mungkin, aku tidak percaya Rina mampu melakukan hal tercela seperti ini," kata Wei merasa tidak percaya kalau apa yang ada ditangannya saat ini adalah sebuah kebenaran."Sialan! Jadi kamu pikir kita semua yang bohong dan wanita itu yang benar?" tanya Arga marah."Bukan ... bukan begitu maksudku," bantah Wei cepat."Mau sampai kapan kamu terus membelanya? Jangan kamu kira aku tidak tahu kalau sebelumnya kamu pernah menyatakan cinta pada wanita itu dan ditolak! Kamu masih terobsesi padanya, 'kan?" tanya Arga sambil menyipitkan mata tidak bisa menyembunyikan kemarahannya."Tidak! Aku malah bersyukur dia telah menolak ku karena belakangan aku baru tahu kalau wanita yang aku cintai sebenarnya adalah Ara, bukan dia," jawab Wei tegas."Apa gunanya kamu mengetahui kalau kamu mencintai Ara di saat adikku itu sudah per
Read more

Bab 9. Permintaan Paul.

Ara menggelengkan kepalanya dan tersenyum sedih. 'Dia tidak mungkin sedih, aku rasa dia malah bahagia mendengar berita itu karena dia jadi lebih leluasa untuk menikahi kekasihnya,' batin Ara lagi dengan hati yang berdenyut sakit hingga membuatnya tanpa sadar mengerutkan kening."Ada apa? Mengapa wajahmu tiba-tiba terlihat sedih?" tanya Luke perhatian.Dia menyadari perubahan suasana hati Ara dari wajahnya yang tiba-tiba menjadi sangat sedih dan tertekan. Luke tidak mengerti kesedihan apa yang bisa dirasakan oleh gadis secantik Ara? Dia memiliki segalanya dan orang tua yang sangat menyayanginya.'Apakah dia sedih karena orang tuanya sibuk dan tidak bisa menungguinya di sini?' batin Luke menerka-nerka.Mendengar pertanyaan Luke, Ara segera menepiskan bayangan Wei dari pikirannya."Tidak apa, aku hanya sedang teringat pada seseorang," kata Ara sambil menghela napas panjang."Siapa? Apakah kekasihmu?" tanya Luke ingin tahu."Bukan. Aku memang mencintainya, tapi dia tidak mencintaiku," ka
Read more

Bab 10. Pasangan Yang Mesra

Dia benar-benar ingin bebas dari jeratan keluarga bangsawan ini. Berbagai acara yang dihadirinya dalam waktu satu bulan ini benar-benar membuatnya lelah. Ara bukan tipe orang yang bisa mengenakan topeng kapan saja di wajahnya agar tetap terlihat lemah lembut dan sopan sebagaimana perilaku para bangsawan pada umumnya. Dia terbiasa bersikap bebas dan apa adanya sejak kecil. Apalagi dia dikelilingi oleh kakak laki-lakinya dan Wei yang selalu siap sedia untuk melindunginya kapan dan dimanapun. Di keluarga ini, Ara merasa hidupnya penuh dengan tekanan. Lanara adalah putri yang terlahir dari darah campuran, antara papanya yang bangsawan dan mamanya yang orang biasa saja. Tidak sedikit saudara sepupu yang memandangnya hanya sebelah mata. "Apakah kamu tidak menyukai kehidupan seperti ini?" tanya Paul merasa heran. Bukankah kehidupan mewah dan kelas atas ini banyak menjadi impian para gadis? Mengapa gadis di hadapannya ini malah bersikap tidak peduli dan ingin cepat pergi? "Sejujurnya m
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status