All Chapters of Kebangkitan Istri Yang Diabaikan: Chapter 31 - Chapter 40

189 Chapters

Bab 31. Terhenyak

Seberapa besar rasa tidak suka Wei kepada dirinya hingga cincin kawinnya pun dia berikan kepada wanita lain?"Mengapa anda masih saja terkenang dengan wanita yang sudah mati? Apakah sekertaris Tuan tidak dapat memuaskan Tuan?" tanya Ara tidak bisa menyembunyikan nada sinis dalam suaranya."Aku bukan atasan yang gila kepuasan seperti itu, kamu bisa menanyakan pada orang kepercayaan ku, apakah aku pernah berhubungan intim dengan sekertaris ku ....""Oh ... benarkah? Tapi siapa yang bisa percaya kalau tidak pernah terjadi apa-apa antara bos dan sekertarisnya jika mereka kemana-mana selalu bersama?" kata Ara memotong ucapan Wei, bertanya sekaligus memojokkan pria berkulit putih itu."Nona Ara sepertinya tahu banyak tentang kehidupan pribadiku, aku benar-benar merasa tersanjung," kata Wei sambil tersenyum dan menatap Ara tajam.Ara rasanya ingin memukul kepalanya sendiri saat melihat tatapan tajam Wei kepadanya. Pria itu seperti mencoba menembus benteng pertahannya dan ingin mencari tahu s
Read more

Bab 32. Bawang Dan Kecelakaan  

Telepon Wei membangunkan Joy yang saat ini sedang terbuai dalam mimpi indahnya. Joy memaki dalam hati, betapa tidak pengertiannya si bos yang meneleponnya di jam-jam seperti ini."Halo," sapa Joy dengan suara serak khas bangun tidur."Apakah aku mengganggu tidurmu?" tanya Wei yang menyadari kalau orang kepercayaannya itu sudah tidur saat dia menelepon.Joy memutar bola matanya mendengar kata-kata Wei. Jelas mengganggu mengapa bosnya ini malah bertanya lagi? Benar-benar membosankan!"Ada apa, Bos?" tanya Joy mengabaikan pertanyaan Wei sebelumnya.Dia tidak ingin menjawab pertanyaan Wei karena itu hanya akan membuatnya serba salah. Jika dia bilang tidak mengganggu, Joy takut Wei akan menjadi terbiasa mengganggunya di jam seperti ini. Sedangkan kalau dia bilang mengganggu, Joy yakin Wei pasti akan kesal kepadanya. Jadi lebih baik pertanyaan itu tidak usah dijawab."Bisakah kamu mencari tahu lebih detail tentang anak perempuan Paul itu?" tanya Wei penuh harap."Aku akan mencobanya, Bos,"
Read more

Bab 33. Masih Memanggil Istri.  

"Apa yang terjadi? Mengapa kamu menatap putriku seperti itu lagi?" tanya Paul mengerutkan alis tidak suka melihat tatapan panas Wei kepada Ara.Wei tersentak mendengar pertanyaan rekan bisnisnya. Dengan cepat dia merubah sikapnya dan tersenyum setelah berdehem untuk menetralkan kecanggungannya."Maaf ... istriku juga suka melakukan gerakan yang sama dengan nona Ara ketika akan duduk, anehnya jawaban mereka berdua sama persis ketika ditanyakan akan hal itu," kata Wei kepada Paul sambil tersenyum dan tanpa sadar melirik Ara.Ara mengepalkan tangannya mendengar kata-kata Wei."Aku dengar kalian bercerai, mengapa kamu masih memanggilnya istri?" tanya Ara menatap Wei ingin tahu."Aku tidak pernah menceraikannya," jawab Wei serius. "Sampai kapanpun dia akan tetap menjadi istriku," kata Wei lagi menegaskan."Lalu bagaimana dengan sekertarismu itu? Jangan bilang kalau kamu menikahi sekertarismu tapi kamu juga masih ingin mengikat istrimu dalam pernikahan yang sama. Sekalipun istrimu sudah tid
Read more

Bab 34. Undangan Clara

"Aku ingin membicarakan hal penting dengan Bos," jawab Clara terus terang."Hal penting apa?""Maaf, aku tidak bisa memberitahukannya kepadamu," jawab Clara terus terang.Di dalam hatinya dia memarahi Joy yang terlalu ingin tahu dan ikut campur pada urusan orang lain.Dengan wajah cemberut, ia meninggalkan Joy yang masih menatapnya penuh selidik dan kembali duduk di meja kerjanya sendiri. Joy mengerutkan bibirnya karena merasa aneh dengan sikap Clara saat ini. Wanita ini benar-benar sangat berbeda dari biasanya. Entah mengapa Joy merasa akan ada kejadian tidak baik yang diakibatkan oleh sekertaris baru bosnya ini.'Apa sebenarnya yang akan direncanakan wanita ini?' batin Joy waspada.Sebenarnya Clara hanya ingin meminta kesediaan Wei untuk datang ke pesta keluarganya yang akan dibiayai dan dirancang oleh Max untuk menjebak Wei.Keduanya sepakat untuk bergerak lebih awal dari rencana karena Clara telah melihat sendiri bagaimana cantik dan menariknya putri Paul yang akan menjadi rekan
Read more

Bab 35. Cinta Mengalahkan Harga Diri.

"Mengapa kamu diam? Nona Lanara benar, apakah kamu hanya mengundangku dan tidak ingin mengundang mereka?" tanya Wei setelah lama melihat Clara hanya berdiam diri."Maafkan aku, sebenarnya ini hanya pesta kecil, rasanya tidak pantas jika aku mengundang orang besar seperti tuan Paul dan nona Lanara ....""Apakah kamu mengecilkan aku?" tanya Wei dengan wajah tidak bahagia memotong alasan Clara.Dia benar-benar tidak menyangka kalau Clara -sekretarisnya- akan menganggapnya lebih kecil dari Paul dan putrinya. Wei tahu Paul mungkin lebih kaya dari dirinya tapi itu semua hanya soal waktu. Dari segi usia Paul jelas jauh lebih tua darinya, wajar saja kalau dia lebih sukses karena waktunya berkecimpung di dunia usaha juga lebih lama dari dirinya. Namun, bukannya tidak mungkin suatu saat dirinya akan bisa melebihi Paul dalam hal apapun."B-bukan begitu maksudku, Tuan," kata Clara tergagap.Dia sama sekali tidak mengira kalau Wei akan tersinggung saat mendengar alasan yang dikatakannya untuk men
Read more

Bab 36. Mendahului Tuan Rumah  

Paul tampak gemetar menahan kesedihan ketika berdiri disamping makam putrinya.Wei yang tidak melihat kejanggalan sikap Paul, tampak terlihat khusyuk berdoa."Papa ...."Ara memegang tangan Paul dan berusaha menenangkan papa angkatnya yang tampak kesulitan mengendalikan emosi ketika berada di dekat makam putri tunggalnya.Paul yang tidak bisa menahan rasa sedihnya segera meninggalkan tempat itu dengan mobilnya.Ara tetap berdiri di samping Wei yang tampak berjongkok di samping makam dan terlihat sangat kesepian."Kemana papamu pergi?" tanya Wei ketika selesai berdoa tidak melihat Paul di manapun."Dia ada urusan mendadak.""Apakah dia akan kembali?" "Aku tidak tahu," sahut Ara sambil mengangkat bahunya dan menghela napas.Sepertinya dia harus memberikan kesempatan kepada Paul untuk mengunjungi makam Lanara seorang diri, agar papa angkatnya itu bisa melepaskan semua kesedihannya akibat kepergian putri tunggalnya itu.Wei mengalihkan kembali tatapannya ke makam Lanara."Kamu tahu, aku
Read more

Bab 37. Kejadian Di Dalam Mobil

Lanara mendorong Max dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang pinggang Wei yang saat ini sedang bersandar padanya."Nona Lanara, silahkan pergi dan tinggalkan tuan Wei disini, jangan khawatir karena sebentar lagi tenaga medis akan segera datang ....""Biarkan putriku membawa tuan Wei ke rumah sakit. Jangan menghalanginya ... kecuali kamu memang memiliki niat tersembunyi dan ingin mencelakai tuan Wei," kata Paul sambil memegang tangan Max yang terulur ingin mencegah Ara membawa Wei. "Tuan Paul, anda tidak bisa menuduh orang sembarangan!" kata Max tidak bisa menyembunyikan cemberutnya.Sepertinya rencana hari ini tidak akan bisa berjalan lancar sesuai rencana."Menuduh sembarangan atau tidak kita akan mengetahuinya segera!" kata Paul tegas. "Jika kamu tidak ingin menjadi tersangka silahkan menyingkir! Kita sama-sama tahu apa yang saat ini sedang dialami oleh tuan Wei dan itu pasti bukan suatu hal yang tidak disengaja!" kata Paul lagi memelototi Max galak.Dia telah lama
Read more

Bab 38. Tanda Lahir   

"Mengapa? Apakah karena kejadian tadi? Bukankah kalian suami istri yang sah? Apa anehnya melakukan semua itu?" tanya Paul bingung melihat reaksi Ara yang menurutnya terlalu berlebihan dalam menghadapi hubungan suami istri. Apalagi sepertinya tadi mereka belum sampai pada tahap akhir.Ara terdiam. Papa angkatnya tidak akan pernah mengerti bagaimana perasaannya karena dia tidak tahu bagaimana Wei telah memperlakukannya selama dua tahun pernikahan mereka.Hubungan suami istri antara dirinya dan Wei, lebih asing dari hubungan apapun yang ada di dunia ini."Kami hanya suami istri diatas kertas," kata Ara sambil menghela napas tidak berdaya. "Dia tidak mencintaiku, aku tidak ingin membuatnya menyesal di kemudian hari, sebagaimana yang dia lakukan pada pernikahan kami," kata Ara lagi dengan mata yang meredup. Wei pasti akan menyesal kalau melakukan sesuatu dengan cara terpaksa dan tidak sesuai dengan keinginannya. Jika Ara membiarkan semua itu terjadi maka ini akan berakhir sama seperti p
Read more

Bab 39. Dimana Istriku?

Keesokan harinya ....Joy yang bergegas dari kantor ketika mendengar Wei ada di rumah sakit, tampak tersengal-sengal ketika sampai di kamar rawat inap Wei."Bos, apa yang terjadi?" tanya Joy bingung melihat kondisi bosnya yang agak pucat saat ini.Joy tidak mengerti, bukankah Wei tadi malam seharusnya sedang menghadiri pesta Clara? Mengapa dia saat ini malah ada di rumah sakit?"Ada seseorang menaruh obat perangsang ke dalam minumanku," kata Wei datar."Apakah ini Clara?""Sepertinya tidak, karena sejak awal Clara ada bersamaku," jawab Wei yakin."Bisa saja dia menyuruh seseorang," kata Joy sambil mengerutkan alisnya.Sejak Clara mondar-mandir di depan kantor Wei, dirinya memang sudah mencurigai kalau wanita itu memiliki rencana jahat. Hanya saja Joy tidak menyangka kalau Clara akan berani meracuni Wei dengan obat perangsang."Tidak, urusan pesta itu semuanya diatur oleh Max sebagai hadiah karena kinerja Clara yang baik menggantikan Rina.""Max? Maksudmu tuan Max yang itu?" tanya Joy
Read more

Bab 40. Mood Jelek

Joy yang mendengarkan di samping Wei tampak tertegun. Jadi nona Lanara yang dia lihat kemarin sebenarnya adalah nyonya Ara, istri bosnya ...."Dia tidak ada bersamaku, aku tidak tahu dimana dia saat ini. Ara hanya bilang kalau dia ingin menenangkan diri di suatu tempat," jawab Paul tidak bisa menyembunyikan senyum di bibirnya.Dia seorang pria, jelas dia bisa merasakan kalau Wei sebenarnya sangat mencintai Ara. Sekalipun mulut Wei berkali-kali menolak mengatakan hal tersebut saat putri angkatnya kembali menanyakan perasaannya, Paul yakin pria itu hanya belum menyadari bagaimana perasaannya yang sesungguhnya.Setelah memastikan kalau Paul tidak mengetahui di mana Ara berada, Wei segera menutup panggilan teleponnya."Cari wanita itu sampai dapat!" perintah Wei kepada Joy dengan raut wajah yang sulit untuk digambarkan.Ada rasa penyesalan dan kemarahan yang terlihat jelas di wajah tampannya saat ini."Baik, Bos."Joy segera menghubungi orang-orangnya untuk melacak keberadaan wanita yang
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status