Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1681 - Bab 1690

2097 Bab

Bab 1681

Reina menatap Maxime dan berkata, "Terus harusnya aku baca apa?""Sekarang, harusnya kamu isi ulang tenagamu, jangan sampai ketiduran di rapat. Terus kamu harus paham posisimu, jangan mudah ditindas. Sudah deh, sisanya pasti akan ada yang bantu kamu."Sekarang, Reina jadi mengantuk.Dia mematikan komputer, "Kalau begitu aku tidur dulu, kamu juga tidur aja.""Ya."Maxime menunggu Reina pergi dan mematikan komputer untuknya.Setelah itu, Maxime menelepon seseorang."Besok Nana akan mulai kerja di Grup Yinandar, kalau dia kesulitan, langsung kasih tahu aku."Maxime juga sudah menempatkan orang-orangnya di Grup Yinandar....Belakangan ini Syena sedang bersenang-senang. Padahal pihak rumah sakit sudah memberi tahu kalau anaknya kembali kritis beberapa kali, tetapi dia selalu mengabaikannya.Tanu juga ditarik Syena masuk ke perusahaan, mereka berdua membuat perusahaan berantakan.Mereka belum tahu Liane sudah mengatur agar Reina datang dan mengambil alih posisinya sebagai CEO.Keesokan hari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 1682

"Oke." Tanu mengikuti Syena ke bawah untuk memeriksa.Mereka sangat terkejut begitu melihat siapa yang ada di bawah.Dikelilingi oleh semua pejabat senior, tidak lain tidak bukan orang itu adalah Reina!Reina mengenakan setelan formal sederhana dan auranya persis sama seperti Liane.Saat Rizki melihatnya, rasanya seperti melihat Liane waktu masih muda."Bu Reina," panggil Rizki dengan hormat.Yang lain mengikutinya.Reina menjawab dengan sopan, "Mohon bantuan kalian semua ya.""Bu Reina, Anda 'kan baru sampai, ayo kita ngobrol di atas," ucap Rizki."Oke."Reina dituntun ke atas oleh Rizki dan tentu tidak bisa menghindar dari Syena.Syena tertegun cukup lama sampai Reina mendatanginya, dia langsung menghalangi mereka."Reina, apa-apaan ini?"Kemudian, dia menatap Rizki, "Paman Rizki! Jadi dia CEO barunya?""Ya."Syena terasa seperti disambar petir, "Kamu bercanda? Dia cuma gadis kampung yang nggak ngerti apa-apa, kenapa dia yang mengelola perusahaan?"Tatapan Rizki terlihat dingin."Kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 1683

"Syena, ada apa?" Liane tahu kenapa Syena menelepon, tapi dia tetap bertanya.Syena hanya bisa memasang wajah cemberut, "Bu, kenapa Ibu nyuruh adik datang ke kantor dan membiarkannya ambil alih kantor?""Kamu masih nanya? Ya tentu karena aku mau Nana ambil alih perusahaan ke depannya, kamu harus mendukung dan bantuin dia ya."Hati Syena tiba-tiba terasa dingin.Dia hendak bertanya, tapi untungnya Tanu menghentikannya.Syena melunakkan nadanya, "Oke Bu, aku ngerti. Reina 'kan putri kandungmu, wajar kalau Ibu ngasih perusahaan ke Nana. Tapi, sekarang dia nggak paham apa-apa, masa jadi CEO? Nanti orang-orang nggak setuju lho.""Justru karena dia belum paham, Ibu suruh dia datang ke kantor untuk belajar lebih banyak. Jangan khawatir, Ibu sudah kasih tahu semua pimpinan kok, nggak mungkin ada yang berontak." Liane terdiam sesaat, lalu berkata, "Apa ... jangan-jangan kamu yang nggak setuju?"Syena terdiam cukup lama, lalu menjawab, "Ah, nggak kok.""Baguslah. Kondisi Ibu makin buruk, mulai s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 1684

"Bos, perusahaan besar memang beda banget ya sama perusahaan kecil. Coba lihat peserta rapat tadi, sudah sesepuh semua," kata Sisil yang kaget.Reina juga gugup, "Ya, masih banyak hal yang harus kupelajari.""Iya, tapi hari ini Syena lucu banget."Sisil sangat membenci Syena yang arogan.Reina pulang dan mulai membaca notulensi rapat hari ini.Betapa terkejutnya Reina melihat perubahan besar yang dilakukan Syena di perusahaan dalam beberapa hari terakhir.Syena sudah merombak total perusahaan.Reina diam-diam membuat rencananya sendiri.Meski sudah sangat malam, Sisil tidak ingin pulang."Sisil, sana pulang dan istirahat dulu.""Nggak usah Bos."Sisil tidak ingin pulang begitu teringat sekarang dia masih serumah dengan Deron.Sekarang setiap kali melihat wajah Deron, hati Sisil terasa sangat pedih.Hanya dengan kerja Sisil bisa melupakan semuanya.Barulah Reina ingat sepertinya ada salah paham antara kedua orang ini."Bos, tiap kali ingat Deron, hatiku rasanya sesak." Sisil mengusap uj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 1685

Tidak penting?Sisil menjadi semakin sedih, "Kok nggak penting, menurutku penting. Jawab aku, sebenarnya kamu suka aku atau nggak?"Kalau Deron tidak segera menjawab, amarah Sisil pasti meledak.Kalau suka ya suka saja, kalau tidak ya tidak.Pakaian Deron kusut karena terus ditarik Sisil, Deron pun mulai tidak sabar menghadapinya."Nggak."Dulu Deron tidak bisa lihat pribadi orang dengan jelas, tapi sekarang dia yakin Sisil sama dengan tunangannya dulu, jadi mana mungkin Deron menyukainya.Ucapan ini membuat hati Sisil yang tadi terasa hangat, seketika jadi sedingin es."Serius?" Suara Sisil gemetar."Boleh pergi aja nggak sana?" Deron mengusirnya.Sisil berdiri diam, tidak ingin pergi begitu saja."Kamu benar-benar nggak pernah suka sama aku? Terus kenapa kamu mau pacaran sama aku?" Sisil tidak terima."Memangnya kalau pacaran, harus terus bersama? Sebelum pacaran, mungkin kita nggak kenal jelas pasangan kita. Sekarang setelah tahu jelas, aku yakin kita nggak cocok." Setelah menjelask
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 1686

Perkataan Riki menarik perhatian Deron."Tante Sisil kenapa?""Tante Sisil hebat banget," puji Riki. "Dia itu manis dan pintar berkelahi, pasti banyak pria suka sama dia."Riki sengaja berkata seperti itu.Deron jelas cemburu, terkadang laju mobil mereka terlalu cepat, kadang selambat kura-kura."Serius?""Iya lah. Dulu waktu dia ketemu klien di luar, banyak lho yang suka sama dia." Riki berkata sambil menopang dagunya. "Jadi kalau dibanding Tante Sisil, Om Deron harus berusaha lebih keras. Coba lihat wajah Om Deron yang dingin kayak kulkas gitu, mana ada wanita yang berani deketin Om?""Om 'kan sudah nggak muda, orangtua Om juga mulai mendesak untuk menikah, 'kan?"Bicara tentang orang tuanya, Deron merasa gelisah.Dia menghentikan Riki bergosip, "PR-mu sudah selesai semua belum? Kalau belum, cepat selesaikan."Awalnya Riki masih ingin menggoda Deron, tetapi begitu diingatkan tentang PR, dia langsung mengeluarkan bukunya.Setelah Deron mengantar Riki ke TK, dalam perjalanan pulang dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 1687

Reina juga sangat terkejut. Sisil di toilet selama satu jam lho, kenapa belum keluar juga?Melihat Deron masih menunggu Sisil, Reina pun menelepon Sisil."Sisil, ngapain kamu di toilet? Lama banget?"Sisil menjawab ragu-ragu, "Apa Deron sudah pergi?"Reina tidak mengerti maksudnya, "Belum, kenapa?""Kalau gitu mendingan aku tetap di toilet deh. Nanti aku keluar kalau dia sudah pergi." Sisil benar-benar tidak ingin menghadapi pria yang disukainya.Akhirnya Reina paham kenapa Sisil tidak kunjung keluar dari toilet."Sisil, justru dia di sini buat nungguin kamu. Cepat keluar," kata Reina."Dia nungguin aku?" Sisil mengernyit bingung, lalu menggeleng, "Nggak usah deh, suruh dia pergi aja."Sisil tidak ingin terluka lagi."Kamu nggak mau nanya kenapa dia mau ketemu kamu?" Reina bertanya."Nggak usah, aku nggak mau mikir apa-apa sekarang." Sisil menghela napas dan bersembunyi di pojok sendirian.Reina juga sudah mendengar cerita mereka kemarin."Mau aku tanyakan nggak?"Reina merasa, seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 1688

Dalam rekaman yang dibawakan Deron, terdengar jelas Syena akan bergabung dengan rival bisnis untuk memfitnah Grup Yinandar, bahkan merusak saham Grup Yinandar.Reina benar-benar tidak menyangka Syena akan begitu kejam.Reina tentu saja harus menemukan cara untuk mencegah hal ini.Kantor Rizki ada di sebelah kantornya, Rizki sering masuk ke kantor Reina untuk menanyakan apa ada yang bisa dia bantu, dia khawatir Reina diintimidasi para eksekutif senior perusahaan.Reina sudah tahu perbuatan Rizki padanya dan Riko, jadi Reina bersikap dingin padanya.Rizki bisa melihat dendam Reina terhadapnya. Alasan kenapa dia bisa bertahan di perusahaan adalah berkat toleransi Reina.Rizki tidak meminta lebih, dia hanya ingin melindungi Liane sekeluarga dari balik layar.Saat ini, di rumah sakit.Kondisi Liane tidak terlalu optimis, dia hanya bangun beberapa jam saja dalam sehari, sisanya dia hanya bisa tidur.Sesekali dia juga menjenguk putri Syena, dia merasa kasihan pada anak itu."Syena nggak jengu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 1689

"Syena, tolong urus administrasi biar Ibu bisa pulang dari rumah sakit," ucap Liane.Syena adalah putri yang sudah dia besarkan selama ini, meski bukan putri kandung, tetap saja ada perasaan yang terjalin antara keduanya. Liane ingin melihat, apa Syena sungguh sekejam itu padanya?Ekspresi Syena langsung berubah, "Oke, aku urus sekarang."Setelah itu, Syena menatap sekretaris Liane dengan bangga."Bu Lisia, aku itu lebih memperhatikan pada kesehatan ibu daripada kamu. Kalau ibu ikut aku pulang, dia pasti lebih cepat sembuh."Ekspresi Lisia berubah dan hanya bisa menatap Syena yang pergi dengan bangga.Setelah Syena pergi, Lisia pun bertanya pada Liane, "Bu Liane, Anda belum boleh pulang."Entah mengapa Lisia merasa pasti ada hal buruk yang terjadi jika Liane pulang.Jelas-jelas Liane sudah rutin melakukan pemeriksaan dan mendapat perawatan terbaik, tapi kondisi Liane terus memburuk. Apalagi dokter bilang kemungkinan dari makanan, Lisia pun curiga.Liane tahu kekhawatiran Lisia, dia men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 1690

Ternyata tidak semua karyawan Grup Yinandar itu orang biasa. Ada seorang perempuan yang jumlah pengikutnya di media sosial mencapai jutaan orang.Perempuan itulah yang merekam dan mengunggah semua perkataan Syena."Padahal kami juga nggak mengobrol sama sekali waktu jam kerja," lanjut perempuan itu tanpa rasa takut. "Paling pas jam makan siang.""Status kami di sini 'kan karyawan, bukan budak. Masa kami nggak berhak mengobrol?""Pemimpin perusahaan saat ini benar-benar nyeremin."Sementara itu, kedua rekannya yang lain hanya memiliki beberapa orang pengikut, tetapi mereka tetap mengunggah video pernyataan Syena.Amarah para pengguna media sosial langsung tersulut."Wah, ternyata ada juga kejadian kayak gitu di perusahaan sebesar itu!""Bukannya sudah ada kontrak yang mengikat? Masa mereka main dipecat sepihak cuma gara-gara ngobrol?""Di dunia ini memang ada orang yang meremehkan hukum! Lebih baik si pelapor mengajukan tuntutan atau melaporkan perusahaan itu."Saat melihat komentar itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
167168169170171
...
210
DMCA.com Protection Status