Share

Bab 1690

Author: Kacang Merah
Ternyata tidak semua karyawan Grup Yinandar itu orang biasa. Ada seorang perempuan yang jumlah pengikutnya di media sosial mencapai jutaan orang.

Perempuan itulah yang merekam dan mengunggah semua perkataan Syena.

"Padahal kami juga nggak mengobrol sama sekali waktu jam kerja," lanjut perempuan itu tanpa rasa takut. "Paling pas jam makan siang."

"Status kami di sini 'kan karyawan, bukan budak. Masa kami nggak berhak mengobrol?"

"Pemimpin perusahaan saat ini benar-benar nyeremin."

Sementara itu, kedua rekannya yang lain hanya memiliki beberapa orang pengikut, tetapi mereka tetap mengunggah video pernyataan Syena.

Amarah para pengguna media sosial langsung tersulut.

"Wah, ternyata ada juga kejadian kayak gitu di perusahaan sebesar itu!"

"Bukannya sudah ada kontrak yang mengikat? Masa mereka main dipecat sepihak cuma gara-gara ngobrol?"

"Di dunia ini memang ada orang yang meremehkan hukum! Lebih baik si pelapor mengajukan tuntutan atau melaporkan perusahaan itu."

Saat melihat komentar itu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
haidan mikan
Thor,kamu menggambarkan liane sesorang yg kejam terhadap musuh2nya. Syena ini musuh terbesarnya Liane. Ku harap Liane kejam terhadap Syena sehabis2nya di atas segala kejahatan Syena pada Reina & Liane
goodnovel comment avatar
Maxime & Reina 🩵
1 tujuan ku saat ini. Nungguin si syena hancur. Di kasus ini nih kalo sampe si syena selamat lagi, gak tau lagi deh harus gimna
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1691

    "Kalau kamu nggak mau minta maaf, Tante juga nggak bisa apa-apa," kata Naria dengan dingin. "Biar Tante telepon Nana dan memintanya menyuruh departmen personalia untuk minta maaf atas namamu. Tapi, kamu nggak boleh kembali ke perusahaan untuk sementara waktu."Pernyataan Naria ini sangat jelas menyatakan bahwa perusahaan akan mengorbankan Syena demi membungkam opini publik dan menyelamatkan nama baik perusahaan.Syena sontak tertegun, "Tante, bisa-bisanya Tante memperlakukanku begini?""Kamu pikir saja baik-baik. Tante kasih waktu satu hari, besok berikan jawabanmu pada Tante."Naria pun menutup telepon dan menelepon Reina.Reina sudah tahu tentang berita yang viral itu. Dia juga tahu bahwa solusi terbaik saat ini adalah dengan meminta maaf dan berdamai dengan ketiga karyawan yang dipecat itu.Naria meminta Reina untuk menunggu.Reina setuju.Setelah itu, Reina menelepon manajer departemen personalia."Bu Reina, saya benar-benar nggak menyangka masalah ini akan merembet begini dan meni

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1692

    "Oh, sudah pulang, ya.""Iya," jawab Syena sambil mengangguk dengan santai.Dia pun berjalan ke dapur, "Aku bikinin susu, ya, Bu. Minum segelas susu di malam hari itu baik buat kesehatan Ibu.""Oke," kata Liane sambil menatap Syena dengan tenang.Sesampainya di dapur, Syena dengan jahatnya kembali menuangkan obat ke dalam gelas Liane.Dia tidak percaya Liane bisa selalu selamat dari marabahaya dan berumur panjang.Jika Liane meninggal malam ini, besok pagi Syena bisa mendesak Reina untuk mundur dari posisi CEO!Begitu terpikir akan hal itu, tangan Syena sontak gemetar, hampir saja menumpahkan obat itu. Untung, dia langsung sadar.Syena menuangkan susu panas ke dalam gelas, lalu berjalan menghampiri Liane, "Ini Bu, ayo minum."Liane mengambil gelas itu.Syena terus mengawasi pergerakan Liane. Liane terdiam sesaat, lalu akhirnya berkata, "Nanti saja Ibu minumnya, Ibu belum mau tidur.""Minum saja sekarang Bu, kalau nanti takutnya jadi dingin," bujuk Syena. Dia takut rencananya gagal."Ka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1693

    Syena merasa lega dan kembali beristirahat.Sekarang dia tinggal menunggu berita kematian Liane besok pagi.Karena sangat bersemangat, Syena sampai tidak bisa tidur sepanjang malam. Keesokan paginya, rumah sangat sunyi.Saat Syena bangun, dia masih tidak melihat Liane. Syena pun bertanya-tanya."Ibuku belum bangun?" tanyanya pada pelayan.Namun, jawaban pelayan membuat Syena berkeringat dingin, "Nona sudah bangun? Bu Liane minta Nona pergi ke rumah sakit.""Apa?" Syena membelalak.Kalau dilihat dari waktu, mustahil Liane masih hidup.Syena merasa heran dan masuk ke dalam mobil untuk pergi ke rumah sakit dengan keraguan di benaknya.Sesampainya di rumah sakit, Syena mendapati ada Lisia juga Pak Gilbert.Sedangkan Liane sedang duduk tegak di ranjang rumah sakit. Kondisinya tidak terlihat memburuk dan malah terlihat lebih segar."Bu, kapan ibu ke rumah sakit? Kok nggak ngasih tahu aku?" Syena bertanya dengan cemas.Samar-samar, firasat Syena mengatakan ada sesuatu yang buruk terjadi.Lian

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1694

    Syena benar-benar terdiam.Seluruh tubuhnya gemetar, dia hanya bisa menangis, "Bu, aku salah. Aku ... aku khilaf Bu, aku nggak bermaksud menyakiti Ibu.""Ini obat keras untuk membuat seseorang perlahan sakit kronis. Kamu masih bisa bilang ini khilaf?" Liane merasa lelah dengan Syena.Syena menangis, bukan karena penyesalan tapi karena ketakutan.Sekarang Liane punya begitu banyak bukti di tangannya, dia bisa saja mengirim Syena ke penjara."Bu, aku sudah ditipu orang lain, aku benar-benar nggak punya maksud apa-apa. Bu, kita 'kan sudah bersama puluhan tahun, tolong maafkan aku." Syena memohon.Liane menghela napas dalam-dalam mendengar alasan Syena."Jangan khawatir, aku nggak akan masukin kamu ke penjara meski kamu sudah melakukan tindakan kriminal. Lagipula, kamu sudah memanggilku 'Ibu' selama 20 tahun ini."Barulah beban yang menimpa hati Syena terangkat.Liane menambahkan, "Tapi mulai sekarang, kamu bukan lagi putriku. Aku minta Pak Gilbert membuat perjanjian, nanti kamu tinggal ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1695

    Syena tersedak oleh isak tangisnya dan mengangguk, "Terus kita harus gimana sekarang? Kulihat sepertinya dia nggak mungkin berubah pikiran lagi."Tanu juga tidak tahu harus berbuat apa.Dia menghela napas berulang kali, "Kenapa bisa ketahuan? Liane itu sangat jeli, dia tahu kamu ingin menyakitinya, mana mungkin dia mau melepaskanmu?""Katanya demi hubungan kami selama ini, dia nggak akan masukin aku ke penjara."Ini standar kebaikan Liane.Bagaimanapun, dari dulu Liane selalu mendambakan bisa menemukan putrinya dan sebelum itu terjadi, dia memberikan segalanya pada Syena."Nggak apa-apa, jangan khawatir."Tanu menepuk punggung Syena. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba terpikir sesuatu, "Syena, mumpung semua belum selesai, asal kita bisa menyingkirkannya secepat mungkin, kita masih bisa merebut harta Keluarga Yinandar."Mata Syena memerah, dia menatap Tanu dengan bingung."Dia sudah ngusir aku, bahkan aku nggak bisa dekat dengannya.""Makanya kamu harus berusaha untuk tetap rendah hat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1696

    Netizen membelalak tidak percaya saat melihat Syena minta maaf."Sekarang baru minta maaf? Dari dulu ke mana aja?""Iya, baru minta maaf setelah terekspos. Kalau nggak terekspos, apa dia mau minta maaf?""Apa ada bukti dia digosipin karyawan? Dari luar sih kelihatan minta maaf, tapi siapa tahu sebenarnya dia cuma mau jelasin kalau dia nggak salah."Netizen sepertinya tidak setuju dengan permintaan maaf Syena.Reina juga memperhatikan komentar netizen.Dia bertanya pada Sisil, "Kamu sudah menghubungi ketiga karyawan itu?"Sisil terlihat risau, "Sudah, tapi mereka menolak memaafkan Syena dan bersikeras mengajukan tuntutan.""Kamu sudah tanya mereka mau apa?""Mereka bilang mau kompensasi dan kami sudah setuju kasih mereka kompensasi tiga kali lipat, tapi mereka masih ngotot mengajukan tuntutan."Reina kembali ke kantornya."Masalah ini nggak sesederhana itu," ucap Reina.Biasanya, manusia akan mencari jalan keluar untuk mencapai tujuan masing-masing.Karena yang diinginkan ketiga gadis i

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1697

    Reina memperhatikan perilaku karyawan ini.Reina pun berkata, "Apa kamu tahu merekam diam-diam dan menjadikannya berita adalah tindakan ilegal?"Tangan karyawan yang memegang pena perekam mematung."Boleh aku masuk dan ngobrol?" kata Reina lagi.Gadis itu mengangguk, tetapi tetap tidak mematikan rekamannya.Reina dan Sisil masuk, sekilas melihat ruang siaran langsung ketiga orang itu.Ruang siaran langsung masih berjalan dan netizen merasa sangat bingung."Lho? Penyiarnya mana? Kok nggak ada orang?""Sepertinya ada yang datang tadi. Nggak tahu deh mereka pergi ke mana.""Wah, mereka harus lebih hati-hati lho. Nggak gampang akun biasa gini bisa bertahan tetap eksis ....""Omong-omong, mereka belum balik juga lho. Apa terjadi sesuatu?""..."Komentar netizen makin ramai.Ketiga wanita itu saling bertatapan beberapa kali dan sepertinya memutuskan untuk tidak menghentikan siaran langsung.Penyiar utama sengaja meninggikan suaranya, "Bos datang karena komentar netizen di internet?""Mungkin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1698

    Reina menambahkan, "Kalau kalian nggak balik ke kantor, kantor yang rugi. Terlepas dari kalian balik atau nggak, aku sudah minta departemen keuangan untuk membayar kompensasi kalian. Kalian bisa kembali kapan saja."Reina mengucapkan kalimat ini dengan penuh ketulusan.Kecuali si penyiar utama, dua orang lainnya tergerak.Meski mereka menghasilkan banyak uang selama periode ini, tapi penghasilan mereka tidak stabil.Apalagi perlakuan Grup Yinandar sangat baik, uang pensiunan yang perusahaan berikan lebih tinggi dari umumnya.Kedua wanita itu menarik-narik pakaian penyiar utama.Mereka hanya ikut-ikutan, uang yang mereka peroleh hanya sedikit lebih banyak dari gaji bulanan. Kalau suatu hari akun mereka tidak melejit lagi, mereka harus bagaimana?Namun, penyiar utama yang bisa mendapat sampai miliaran dalam sebulan tentu tidak mau mengalah. Dia mengabaikan dua rekannya dan berkata, "Nggak, terima kasih. Kami benar-benar tersinggung.""Baiklah, semoga masa depan kalian cerah." Reina berka

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2294

    Reina tidak mengerti apa yang terjadi dengan Maxime, kenapa dia terus mengungkit-ungkit soal kegagalannya dalam melindunginya?"Sudah kubilang, kejadian itu bukan apa-apa, bukankah cuma leherku yang terluka? Itu semua sudah berlalu," kata Reina tanpa daya.Ketika Maxime mendengar kata-katanya, sekelebat keterkejutan melintas di matanya.Mendengar apa yang dikatakan Reina, dia menyadari bahwa dia sepertinya sudah salah paham."Nana, kamu cuma terluka di bagian leher, nggak ada yang lain?" tanya Maxime.Reina mengangguk. "Ya, memangnya apa lagi?"Maxime menyadari bahwa dia dipermainkan oleh Morgan.Pantas saja, jika hal seperti itu terjadi kepada Reina, kenapa dia masih begitu santai dan tidak terbebani?Sebelumnya, dia mengira Reina menyembunyikan semuanya karena kenyataan itu terlalu sulit untuk diterima.Saat ini, melihat perubahan ekspresi di wajah Maxime, Reina tersentak mengerti."Jangan bilang kamu mengira aku dilecehkan sama Morgan?" katanya dengan pelan.Sudut mulut Maxime berke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2290

    Ekspresi di wajah Reina tidak berubah ketika mendengar Melisha mencurigainya. "Rahasia apa?"Dia tidak bodoh, bagaimana mungkin dia memberitahu Melisha?Jika dia mengatakan tentang hal semacam ini, dia sendiri tidak takut dibalas, tetapi dia tidak ingin mengkhawatirkan hal lainnya.Melisha menatap wajah bingung Reina dan merendahkan suaranya, "Lebih baik bukan kamu, atau aku nggak akan melepaskanmu."Dia mengatakannya dengan penuh ketegasan.Reina tidak peduli dengan apa yang dikatakan Melisha. Rasa tidak peduli ini terlihat jelas di wajahnya.Melisha entah kenapa menjadi sedikit ciut saat melihat mata Reina, lalu menarik tatapannya kembali.Pada saat itu, Riko dan Riki juga keluar dari sekolah dan bergegas menghampiri Reina."Mama."Wajah Reina langsung menunjukkan senyuman lembut, sangat berbeda dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh yang dia tunjukkan barusan."Ayo, kita pulang terus makan."Reina menggandeng keduanya dan menuntun mereka keluar.Tidak jauh dari situ, Maxime berd

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status