Share

Bab 1697

Author: Kacang Merah
Reina memperhatikan perilaku karyawan ini.

Reina pun berkata, "Apa kamu tahu merekam diam-diam dan menjadikannya berita adalah tindakan ilegal?"

Tangan karyawan yang memegang pena perekam mematung.

"Boleh aku masuk dan ngobrol?" kata Reina lagi.

Gadis itu mengangguk, tetapi tetap tidak mematikan rekamannya.

Reina dan Sisil masuk, sekilas melihat ruang siaran langsung ketiga orang itu.

Ruang siaran langsung masih berjalan dan netizen merasa sangat bingung.

"Lho? Penyiarnya mana? Kok nggak ada orang?"

"Sepertinya ada yang datang tadi. Nggak tahu deh mereka pergi ke mana."

"Wah, mereka harus lebih hati-hati lho. Nggak gampang akun biasa gini bisa bertahan tetap eksis ...."

"Omong-omong, mereka belum balik juga lho. Apa terjadi sesuatu?"

"..."

Komentar netizen makin ramai.

Ketiga wanita itu saling bertatapan beberapa kali dan sepertinya memutuskan untuk tidak menghentikan siaran langsung.

Penyiar utama sengaja meninggikan suaranya, "Bos datang karena komentar netizen di internet?"

"Mungkin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Maxime & Reina 🩵
Syena udh ketauan ngeracun tp msih hidup? Liane benar2 aneh
goodnovel comment avatar
Maxime & Reina 🩵
Lalu?????????
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1698

    Reina menambahkan, "Kalau kalian nggak balik ke kantor, kantor yang rugi. Terlepas dari kalian balik atau nggak, aku sudah minta departemen keuangan untuk membayar kompensasi kalian. Kalian bisa kembali kapan saja."Reina mengucapkan kalimat ini dengan penuh ketulusan.Kecuali si penyiar utama, dua orang lainnya tergerak.Meski mereka menghasilkan banyak uang selama periode ini, tapi penghasilan mereka tidak stabil.Apalagi perlakuan Grup Yinandar sangat baik, uang pensiunan yang perusahaan berikan lebih tinggi dari umumnya.Kedua wanita itu menarik-narik pakaian penyiar utama.Mereka hanya ikut-ikutan, uang yang mereka peroleh hanya sedikit lebih banyak dari gaji bulanan. Kalau suatu hari akun mereka tidak melejit lagi, mereka harus bagaimana?Namun, penyiar utama yang bisa mendapat sampai miliaran dalam sebulan tentu tidak mau mengalah. Dia mengabaikan dua rekannya dan berkata, "Nggak, terima kasih. Kami benar-benar tersinggung.""Baiklah, semoga masa depan kalian cerah." Reina berka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1699

    "Tapi, Bu Liane, mungkin malah akan merugikan Bu Liane kalau kita mengumumkannya sekarang," kata Sekretaris Liane dengan ragu.Sudah satu tahun lebih berlalu semenjak Liane menemukan putri kandungnya, tapi baru sekarang dia ingin memutuskan hubungan ibu-anak dengan putri angkatnya. Mau apa pun alasannya, ini bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan."Ngapain juga aku peduli dengan reputasiku di saat aku sebentar lagi bakal mati?""Apa Bu Liane juga ingin mengumumkan kejahatan yang Syena tujukan kepada Bu Liane?" tanya Sekretaris Liane.Kemungkinan besar publik juga tidak bisa berkomentar jahat apa pun seandainya masalah itu ikut dipublikasikan.Namun, Liane malah menggeleng, "Nggak usah. Aku sudah janji akan melepaskan Syena, jadi aku nggak ingin membuat kehebohan apa pun.""Baiklah."Sekretaris Liane mengangguk mengerti.Menurutnya, Liane terlalu baik pada Syena. Bukan hanya memberikan Syena sandang, pangan dan papan, tapi juga sangat toleran.Di saat media sosial makin panas, akun prib

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1700

    Syena sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal sememalukan ini. Bisa-bisanya bawahan yang dulu dia pandang sebelah mata kini mengusirnya dengan tidak hormat begini.Akhirnya, Syena mengambil barang-barang pribadinya dan melemparkannya ke asistennya, "Ayo pergi."Asisten itu sudah menemani Syena dari masa kejayaannya. Sayang sekali sekarang Syena harus berakhir jatuh seperti ini.Syena menyadari tatapan asisten itu dan menoleh dengan dingin, "Kenapa? Sekarang kamu lagi mengasihaniku? Kukasih tahu, ya, aku juga nggak bakal selamanya kayak gini! Sekalipun aku bukan lagi putrinya Liane, tetap saja asisten kecil sepertimu nggak mungkin bisa menandingi aset dan kekuasaan yang kumiliki!"Rasa simpati yang semula tersorot dalam tatapan asisten itu langsung berubah menjadi kesal.Apa Syena tidak menyadari situasinya saat ini? Bisa-bisanya dia tetap bersikap merendahkan begini? Apa dia pikir semua orang di dunia ini berutang budi padanya?Asisten itu akhirnya memutuskan dalam hati untuk la

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1701

    Melihat Sisil sangat bahagia, Reina pun tersenyum.Tapi sejujurnya, bagi orang seperti Reina yang tidak butuh harta kekayaan, menjadi orang terkaya atau tidak bukan hal yang penting.Mungkin pemikiran ini agak munafik, tapi memang demikian adanya.Dari kecil, Reina bukan iri dengan keluarga kaya tapi dengan orang yang tinggal di keluarga yang harmonis dan bahagia.Mungkin ini yang namanya, kita akan menginginkan sesuatu yang kita tidak bisa miliki.Dari kecil Reina sudah hidup enak, hanya saja dia tidak dicintai.Kabar ini bukan hanya menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen, tapi juga menghebohkan seluruh Keluarga Sunandar.Aarav sedang duduk di sofa langsung bangkit berdiri saking kagetnya, "Jadi ke depannya Grup Yinandar akan diwariskan ke Reina?"Melisha juga terlihat sangat cemburu."Reina beruntung banget."Dulu semua orang menertawakan Reina karena cacat pendengaran. Tapi sekarang, tiba-tiba Reina jadi seorang putri pewaris sebuah perusahaan raksasa.Rendy sampai tidak bi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1702

    Reina merasa sangat lelah setelah menghadapi mereka satu per satu."Sisil, lain kali kamu aja yang angkat telepon semacam ini. Cari aja alasan, aku sibuk.""Oke." Sisil langsung menyanggupi.Pulang kerja, alih-alih bergegas pulang, Reina malah pergi ke rumah sakit.Dia berdiri di pintu kamar rawat, tapi tidak masuk.Sekretaris Liane yang menyadari kehadirannya, "Nona sudah datang? Ayo cepat masuk."Lisia tampak antusias.Reina masuk ke dalam kamar dan mendapati wajah Liane terlihat lebih pucat dari sebelumnya."Bu Liane, gimana kondisimu?"Mendengar pertanyaan Reina yang penuh perhatian, Liane pun tidak memedulikan panggilan formal Reina padanya, "Sudah baikan. Sini, duduk di sampingku."Reina ragu-ragu sesaat, lalu duduk di samping ranjang Liane.Liane mau menyentuh Reina, tetapi takut putrinya keberatan, jadi Liane menurunkan lagi tangan yang tadinya sudah terangkat."Nana, gimana kerjaan? Apa ada yang mempersulitmu?"Reina menggeleng, "Semua baik-baik saja. Manajemen senior dan peme

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1703

    Syena meninggalkan rumah sakit dengan perasaan kecewa, merasa terbuang.Tidak lama setelah Syena pergi, Reina juga pergi.Sesampainya di rumah.Maxime dan anak-anak sudah tahu beritanya, tapi mereka terlihat tenang, tidak heboh seperti yang lain."Kok baru pulang?" Maxime bertanya."Aku pergi ke rumah sakit."Reina duduk dan makan bersama keluarganya.Maxime tidak kembali bertanya. Dia mengambilkan nasi dan lauk untuk Reina, "Makan yang banyak."Riki meniru ayahnya, ikut menyendokkan lauk lain ke piring Reina."Ma, terima kasih sudah bekerja keras."Reina tersenyum penuh arti, "Terima kasih, sayang."Maxime menatap Reina dengan kecewa, kenapa hanya Riki yang diucapkan terima kasih?Reina merasa malu saat melihatnya, "Terima kasih juga."Barulah Maxime merasa puas.Sisil yang ikut datang untuk makan malam bersama Deron juga menyaksikan momen ini. Dia merasa beruntung sudah punya pacar, kalau tidak dia akan menjadi orang yang kesepian.Sesudah makan.Mereka sekeluarga sedang bersantai di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1704

    Alana duduk di kursi sambil menunggu Reina yang belum datang, dia pun mulai merasa sangat bosan, "Haduhhh nyebelin, kok Reina belum datang juga sih?"Jovan menatapnya, "Menyebalkan apanya? Kalau bosan, kamu jalan-jalan sama Riko aja sana.""Nggak ah, malas." Alana menjawab dengan ketus.Jovan menyadari emosi Alana semakin buruk akhir-akhir ini.Riko yang duduk di samping Alana juga merasa demikian, dia menyenggol Alana, "Tante Alana nggak enak badan?"Akhir-akhir ini Alana jarang makan, temperamennya buruk dan mudah marah.Alana terkejut, "Nggak, aku sehat kok."Riko tiba-tiba terpikir sesuatu, saat Jovan sedang bicara dengan dokter lain, dia berdiri di depan Alana dan berbisik, "Tante Alana hamil ya?"Riko merasa perubahan suasana hati dan keadaan Alana saat ini sama persis seperti saat ibunya mengandung kedua adik kembarnya.Alana terkejut setengah mati.Dia buru-buru menyangkal, "Nggak lah aku nggak hamil, jangan sembarangan ngomong.""Oh." Melihat reaksi Alana yang begitu bersemang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1705

    Alana merasa ucapan Reina benar.Reina melanjutkan, "Coba lihat aku. Dulu aku pergi pas hamil karena disakiti Maxime. Sekarang lihat, kedua anak itu tetap butuh seorang ayah.""Lagian Jovan nggak seperti Maxime yang dulu kok."Alana mengangguk , "Ya oke aku pikirin dulu. Aku mau tes dulu sikap Jovan dulu sebelum ngasih tahu dia.""Oke."Setelah ngobrol dengan Alana, Reina pergi untuk pemeriksaan.Jovan yang menunggu di luar pun bertanya pada Alana, "Kalian ngomongin apa sih?""Cuma ngobrol biasa, ngapain kamu cowok nanya-nanya?" Alana langsung membungkam Jovan.Jovan menghela napas tidak berdaya, "Belakangan ini kok kamu ketus? Memang aku salah apa?"Alana tersedak, "Nggak, itu cuma perasaanmu."Sebenarnya Alana sadar, sejak hamil, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan emosinya."Kalau nggak sehat mendingan cek ke dokter deh," kata Jovan santai.Alana menggeleng, "Nggak perlu."Melihat Alana yang keras kepala, Jovan tidak bisa berkata apa-apa lagi.Dia menghampiri Maxime, "Kak Max."

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2294

    Reina tidak mengerti apa yang terjadi dengan Maxime, kenapa dia terus mengungkit-ungkit soal kegagalannya dalam melindunginya?"Sudah kubilang, kejadian itu bukan apa-apa, bukankah cuma leherku yang terluka? Itu semua sudah berlalu," kata Reina tanpa daya.Ketika Maxime mendengar kata-katanya, sekelebat keterkejutan melintas di matanya.Mendengar apa yang dikatakan Reina, dia menyadari bahwa dia sepertinya sudah salah paham."Nana, kamu cuma terluka di bagian leher, nggak ada yang lain?" tanya Maxime.Reina mengangguk. "Ya, memangnya apa lagi?"Maxime menyadari bahwa dia dipermainkan oleh Morgan.Pantas saja, jika hal seperti itu terjadi kepada Reina, kenapa dia masih begitu santai dan tidak terbebani?Sebelumnya, dia mengira Reina menyembunyikan semuanya karena kenyataan itu terlalu sulit untuk diterima.Saat ini, melihat perubahan ekspresi di wajah Maxime, Reina tersentak mengerti."Jangan bilang kamu mengira aku dilecehkan sama Morgan?" katanya dengan pelan.Sudut mulut Maxime berke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2290

    Ekspresi di wajah Reina tidak berubah ketika mendengar Melisha mencurigainya. "Rahasia apa?"Dia tidak bodoh, bagaimana mungkin dia memberitahu Melisha?Jika dia mengatakan tentang hal semacam ini, dia sendiri tidak takut dibalas, tetapi dia tidak ingin mengkhawatirkan hal lainnya.Melisha menatap wajah bingung Reina dan merendahkan suaranya, "Lebih baik bukan kamu, atau aku nggak akan melepaskanmu."Dia mengatakannya dengan penuh ketegasan.Reina tidak peduli dengan apa yang dikatakan Melisha. Rasa tidak peduli ini terlihat jelas di wajahnya.Melisha entah kenapa menjadi sedikit ciut saat melihat mata Reina, lalu menarik tatapannya kembali.Pada saat itu, Riko dan Riki juga keluar dari sekolah dan bergegas menghampiri Reina."Mama."Wajah Reina langsung menunjukkan senyuman lembut, sangat berbeda dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh yang dia tunjukkan barusan."Ayo, kita pulang terus makan."Reina menggandeng keduanya dan menuntun mereka keluar.Tidak jauh dari situ, Maxime berd

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status