Sisil duduk di dalam mobil sambil mengelus perutnya yang buncit, dia bersendawa, lalu menghela napas, "Ari kamu beruntung banget, masakan rumahmu enak banget.""Dasar rakus, sukanya makanan yang enak aja."Ari sudah terbiasa dengan makanan lezat, jadi kurang tertarik dengan makanan yang dimasak oleh orangtuanya."Ckck! Dasar nggak tahu diri," keluh Sisil.Setelah itu, Sisil mengembalikan amplop tebal yang diberikan orangtua Ari, "Ini, aku pulangin."Sisil tidak mau menerima amplop ini. Bagaimanapun dia cuma pura-pura jadi pacar Ari, apalagi Ari juga sudah janji akan mentraktirnya makan siang selama setahun.Ari tidak menganggapnya serius, "Ambil aja, anggap saja hadiah.""Kamu cukup traktir aku aja, aku nggak butuh amplop ini," kata Sisil."Kamu pikir aku kekurangan uang?" Ari bertanya balik padanya.Sisil hanya bisa menggerutu. Dasar orang kaya, mungkin uang sebanyak ini bukan apa-apa untuk mereka."Ya sudah, aku terima ya. Terima kasih."Meski belum membuka isi amplop itu. Sisil yaki
Last Updated : 2024-11-18 Read more