Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1651 - Bab 1660

2104 Bab

Bab 1651

Reina menengadah dan kebetulan bertatapan dengan Melisha."Kenapa kamu sendirian di sini? Mau ngobrol nggak sama yang lain?" tanya Melisha."Nggak perlu, terima kasih. Aku lebih suka sendirian," jawab Reina.Melisha tersenyum tipis, "Oke deh."Reina pikir Melisha akan langsung pergi, tidak disangka Melisha malah duduk di samping Reina.Melihat Reina menatap dirinya, Melisha pun berkata, "Sebenarnya aku juga nggak suka keramaian. Kebetulan kamu sendiri, aku juga sendiri. Ya sudah kita berdua aja."Reina jadi tidak enak hati menolaknya.Ditambah, sekarang dia berada di kediaman Keluarga Sunandar, tidak mungkin 'kan dia mengusir orang?Reina menatap ke kejauhan, di mana para senior Keluarga Sunandar saling bercengkrama.Melisha menyesap anggurnya sambil menatap gelas yang ada di depan Reina.Tatapan Melisha terlihat licik, dia berpura-pura mengangkat teleponnya seolah baru melihat berita terkini."Nana, lihat deh ...."Dia menyerahkan ponselnya pada Reina.Reina mengernyit bingung, dia me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bab 1652

Saat ini Reina yang duduk sendirian di pojokan pun mulai merasa tidak nyaman.Reina familiar dengan perasaan seperti ini, dia pun langsung berdiri dan ingin pergi.Melisha buru-buru menghampirinya, "Nana, kamu sudah mau balik?""Yah, aku nggak enak badan, aku duluan ya.""Kalau gitu ayo aku antar. Lagian aku lagi nggak ada urusan," ucap Melisha sambil melihat sekeliling, "Ngomong-ngomong, mana Max?""Dia pergi, ada perlu," jawab Reina.Melisha akhirnya merasa lega, "Oh, kalau gitu aku antar aja biar kamu nggak nyasar."Reina ingin menolak, tapi Melisha tidak mau pergi dan mengikutinya."Nggak perlu, aku ingat jalannya kok." Lagipula kalau lupa, dia bisa bertanya pada pelayan.Reina mempercepat langkah, tetapi langkahnya terasa ringan dan kepalanya terasa pusing.Melisha bisa melihat ketidaknyamanan Reina, jadi mana mungkin dia membiarkan Reina pergi sendirian."Nggak apa-apa, nggak usah sungkan, kita 'kan keluarga," kata Melisha sambil tersenyum.Reina benar-benar tidak punya pilihan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bab 1653

Di dalam rumah, Rendy sudah melepas pakaiannya dan hendak mendekati Reina.Tapi Melisha tiba-tiba menghentikannya, "Sayang.""Kenapa?" Rendy kesal melihat Melisha tiba-tiba datang dan mengganggu keasikannya."Maxime sudah pulang, cepat pakai lagi bajumu."Rendy pun menelan kembali nafsunya dan buru-buru mengenakan baju."Aku harus gimana? Kalau Maxime tahu tentangku dan Reina, dia pasti bakal membunuhku!""Sekarang bukan waktunya ngomongin ini. Cepat pakai baju dan sembunyi, biar aku urus tempat ini."Rendy buru-buru menjawab sambil pakai baju, "Kamu harus jelasin lho ya, aku nggak ngapa-ngapain loh.""Aku tahu." Melisha melihat Rendy yang pengecut dengan jijik.Setelah Rendy pergi, Melisha melangkah maju untuk memeriksa Reina."Nana." Melisha menyentuhnya dengan pelan.Reina tidak sadar, jadi dia tidak bisa menjawab.Melisha khawatir dan berharap Maxime tidak segera datang.Setelah menutupi Reina dengan selimut, dia duduk di sofa di dekatnya dan menunggu dengan gugup.Mungkin karena e
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bab 1654

Maxime memutar bola matanya, "Aku nggak punya waktu buat jaga kalian"Maxime pun menggendong Reina keluar.Si kembar mau ikut, tapi langsung ditahan oleh para pengasuh."Tuan Muda tolong tetap di rumah saja, jangan mempersulit Tuan Maxime."Riki menolak, "Nggak, aku mau sama mama, kalau nggak aku pasti khawatir."Sebaliknya, Riko yang tenang pun meraih tangan Riki."Lupakan saja, ini sudah malam. Kita tunggu saja kabarnya di rumah. Jangan jadi beban."Melihat perkataan kakaknya, Riki pun menyerah....Sementara itu, Maxime membawa Reina ke dalam mobil dan meminta sopir mengantar ke rumah sakit.Dalam perjalanan, Reina meletakkan tangannya di dada Maxime, "Wah, kekarnya."Reina menepuk dada Maxime dan menelan air liurnya.Maxime mematung, gerakan kecil Reina berhasil membuat darah di tubuhnya seperti mendidih.Dia meraih tangan Reina yang mulai menggerayanginya."Sst, diam."Tapi Reina tidak bisa mengendalikan diri, dia malah ingin makin dekat dengan Maxime.Karena tangannya ditahan Max
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bab 1655

Maxime punya banyak urusan kerjaan, karena takut tidak bisa dihubungi untuk hal penting, dia tidak pernah mematikan ponselnya."Nenek, tolong kirim seseorang untuk mencari mama secepatnya." Riki panik setengah mati dan hampir menangis."Oke, oke."Joanna langsung menyuruh pengawal mencari Maxime dan Reina.Morgan pun ikut andil, "Aku juga bantu cari.""Oke."Riko dan Riki akhirnya sedikit merasa lega....Di sisi lain, di dalam hotel.Reina berbaring di kasur sambil mendengar suara air di kamar mandi. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, seakan habis ditabrak mobil.Begitu teringat akan apa yang terjadi sekitar satu jam yang lalu, Reina sangat malu dan ingin sekali mengubur dirinya di dalam goa.Suara air di kamar mandi tiba-tiba berhenti dan langkah kaki Maxime terdengar mendekat.Reina langsung menutup matanya dan pura-pura tidur.Maxime mendatangi Reina dan tersenyum saat melihat istrinya belum bangun.Maxime tidak tahu, sekarang semua orang sedang mencarinya ke mana-mana.Orang-or
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Bab 1656

Situasi di sini tentu sampai ke telinga Melisha dan Rendy.Rendy mondar-mandir, "Melisha, menurutmu Maxime bakal tahu sesuatu nggak? Kalau nggak, kenapa dia tiba-tiba menghilang sama Reina?"Melisha juga jadi takut saat melihat Rendy ketakutan."Sayang, menurutku cepat atau lambat sih si Maxime bakal tahu soal kamu sama Nana ya. Mau hari ini kek atau besok, hasilnya sama aja.""Terus kita harus gimana?" Detak jantung Rendy makin cepat.Melisha mengetukkan jarinya ke meja, "Menurutku cuma ada satu cara.""Apa tuh?""Ya kita bikin Maxime terpuruk.""Mana mungkin?" Rendy merasa ucapan Melisha adalah mimpi.Saat Maxime buta saja, dia bukan tandingannya.Sekarang Maxime sudah kuat dan dalam keadaan sehat, Rendy tentu makin tidak berani main-main.Melisha benci Rendy yang tidak bisa diharapkan, "Sayang, kok kamu nggak percaya diri? Kukasih tahu ya, di keluarga kayak kita gini, kalau bukan kita nyerang dia duluan, malah dia yang bakal nyerang kamu!""Nanti malah Tommy yang harus kerja bagai k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Bab 1657

Maxime menunduk dan hendak mencium Reina.Reina yang terkejut dia langsung menutup mulutnya sehingga ciuman Maxime jatuh di punggung tangannya.Kedua orang itu saling bertatapan, udara di sekitar mereka menjadi panas.Maxime mengangkat tangannya, hendak menyingkirkan tangan Reina."Jangan!" Reina langsung menolak, "A ... aku sepertinya sudah ingat."Maxime meraih pergelangan tangan Reina sambil berkata, "Beneran sudah ingat?""I ... iya. Kayaknya karena kemarin aku minum yang ada alkoholnya, jadi ... ma, maaf." Wajah Reina memerah seperti terbakar."Nggak apa-apa, normal kok. Aku tahu kamu pasti sudah dari dulu nggak sanggup menahan diri." Maxime kembali tersenyum dan senyumannya sangat cerah.Reina benar-benar ingin memukul Maxime, apa maksudnya tidak sanggup menahan diri?Sembarangan aja!"Ayo bangun. Riki dan Riko pasti nungguin kita pulang."Reina ingat semalam kedua anak kecil itu mencarinya, mereka pasti kaget.Maxime melepaskannya, "Oke, kita pulang setelah sarapan."Hari ini, M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Bab 1658

"Aku sudah lihat saat Max nggak menginginkan Reina dulu. Dalam tiga tahun itu, Reina benar-benar sengsara. Nggak ada yang menganggapnya sebagai Nyonya Sunandar." Melisha menghela napas, "Siapa sangka segalanya berubah cepat banget? Kupikir Reina nggak akan pernah cocok dengan Maxime, nggak nyangka ternyata Reina besar hati banget sampai mau menerima Maxime lagi."Tatapan Morgan makin terlihat dingin.Melisha masih melanjutkan, "Sebenarnya sebelum kamu pulang, aku pernah kasih tahu Reina kalau dia itu sudah salah orang, tapi sayang ... menurutku waktu itu dia sudah jatuh cinta sama Max."Morgan tidak sanggup lagi mendengar cerita Melisha, dia pun menyelanya."Masa lalu sudah berlalu, nggak perlu dibahas lagi."Melisha berhenti bicara.Morgan pun balik badan dan pergi.Melisha menatap punggung Morgan yang beranjak pergi dan tersenyum.Morgan itu punya masalah mental yang parah dan tidak pernah menyukai Maxime.Sekarang, Melisha hanya perlu menunggu kedua bersaudara itu saling bertarung.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Bab 1659

Waktu berlalu, Morgan masih duduk di dalam mobil dan tidak kunjung mendapat balasan pesan dari Jess.Entah mengapa, Morgan pun melonggarkan dasinya karena merasa kesal.Sepuluh menit berlalu, masih tidak ada balasan. Morgan pun menelepon Jess.Namun, teleponnya dijawab oleh suara operator. "Maaf, nomor yang Anda tuju saat ini tidak dapat dihubungi, silakan coba beberapa saat lagi."Morgan merasa semakin tertekan. Dia membuang ponselnya ke samping dan meminta sopir untuk menyetir.Sopir bertanya, "Bos, kita mau kemana?""Aku nggak tahu, jalan-jalan saja," sahut Morgan."Baik."Mobil Morgan melaju keluar dari garasi, menyambut gerimis yang mulai turun di luar.Di sisi lain, setelah makan malam, Jess mengobrol sebentar dengan keluarga Erik setelah itu pulang.Sekarang Erik sudah menganggap Jess sebagai calon istrinya, "Gimana?"Jess mengangguk, "Nenek baik kok, paman dan bibi juga baik."Erik pun mengeluarkan sekotak hadiah cantik dari belakang punggungnya."Nih.""Apa ini?" Jess bingung.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Bab 1660

Ternyata, yang di depan pintu adalah Morgan, bukan Erik.Jess terkejut melihat kehadiran Morgan, "Tuan Morgan kok ada di sini? Apa terjadi masalah?"Morgan menatap wajah Jess sambil menahan perasaan kesal."Nggak ada apa-apa, cuma kamu nggak balas pesan dan nggak angkat telepon aku, kupikir kamu kenapa-kenapa." Morgan berbohong.Jess langsung mengambil ponselnya di atas meja dan baru sadar kalau Morgan sudah menelepon juga mengiriminya pesan."Maaf, tadi aku matikan suara ponselku. Hari ini hujan dan aku ada urusan, jadi aku nggak memeriksa ponselku."Morgan nyelonong masuk ke rumah Jess dan langsung menyadari dua buah gelas di meja kopi."Urusan apa?" tanya Morgan dengan santai."Aku ketemu keluarga pacarku hari ini." Jess ragu-ragu sejenak sebelum menjawab.Keluarga pacar?Secepat itu bertemu pihak orangtua?"Kok tiba-tiba kamu pacaran? Sama siapa?" Morgan pura-pura tidak tahu.Jess mengepalkan tangannya dan menjawab, "Erik."Ternyata ... memang pria itu ....Morgan memaksakan diri m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
164165166167168
...
211
DMCA.com Protection Status