Share

Bab 1655

Penulis: Kacang Merah
Maxime punya banyak urusan kerjaan, karena takut tidak bisa dihubungi untuk hal penting, dia tidak pernah mematikan ponselnya.

"Nenek, tolong kirim seseorang untuk mencari mama secepatnya." Riki panik setengah mati dan hampir menangis.

"Oke, oke."

Joanna langsung menyuruh pengawal mencari Maxime dan Reina.

Morgan pun ikut andil, "Aku juga bantu cari."

"Oke."

Riko dan Riki akhirnya sedikit merasa lega.

...

Di sisi lain, di dalam hotel.

Reina berbaring di kasur sambil mendengar suara air di kamar mandi. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, seakan habis ditabrak mobil.

Begitu teringat akan apa yang terjadi sekitar satu jam yang lalu, Reina sangat malu dan ingin sekali mengubur dirinya di dalam goa.

Suara air di kamar mandi tiba-tiba berhenti dan langkah kaki Maxime terdengar mendekat.

Reina langsung menutup matanya dan pura-pura tidur.

Maxime mendatangi Reina dan tersenyum saat melihat istrinya belum bangun.

Maxime tidak tahu, sekarang semua orang sedang mencarinya ke mana-mana.

Orang-or
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jeng Fatma
akhirnya.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1656

    Situasi di sini tentu sampai ke telinga Melisha dan Rendy.Rendy mondar-mandir, "Melisha, menurutmu Maxime bakal tahu sesuatu nggak? Kalau nggak, kenapa dia tiba-tiba menghilang sama Reina?"Melisha juga jadi takut saat melihat Rendy ketakutan."Sayang, menurutku cepat atau lambat sih si Maxime bakal tahu soal kamu sama Nana ya. Mau hari ini kek atau besok, hasilnya sama aja.""Terus kita harus gimana?" Detak jantung Rendy makin cepat.Melisha mengetukkan jarinya ke meja, "Menurutku cuma ada satu cara.""Apa tuh?""Ya kita bikin Maxime terpuruk.""Mana mungkin?" Rendy merasa ucapan Melisha adalah mimpi.Saat Maxime buta saja, dia bukan tandingannya.Sekarang Maxime sudah kuat dan dalam keadaan sehat, Rendy tentu makin tidak berani main-main.Melisha benci Rendy yang tidak bisa diharapkan, "Sayang, kok kamu nggak percaya diri? Kukasih tahu ya, di keluarga kayak kita gini, kalau bukan kita nyerang dia duluan, malah dia yang bakal nyerang kamu!""Nanti malah Tommy yang harus kerja bagai k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1657

    Maxime menunduk dan hendak mencium Reina.Reina yang terkejut dia langsung menutup mulutnya sehingga ciuman Maxime jatuh di punggung tangannya.Kedua orang itu saling bertatapan, udara di sekitar mereka menjadi panas.Maxime mengangkat tangannya, hendak menyingkirkan tangan Reina."Jangan!" Reina langsung menolak, "A ... aku sepertinya sudah ingat."Maxime meraih pergelangan tangan Reina sambil berkata, "Beneran sudah ingat?""I ... iya. Kayaknya karena kemarin aku minum yang ada alkoholnya, jadi ... ma, maaf." Wajah Reina memerah seperti terbakar."Nggak apa-apa, normal kok. Aku tahu kamu pasti sudah dari dulu nggak sanggup menahan diri." Maxime kembali tersenyum dan senyumannya sangat cerah.Reina benar-benar ingin memukul Maxime, apa maksudnya tidak sanggup menahan diri?Sembarangan aja!"Ayo bangun. Riki dan Riko pasti nungguin kita pulang."Reina ingat semalam kedua anak kecil itu mencarinya, mereka pasti kaget.Maxime melepaskannya, "Oke, kita pulang setelah sarapan."Hari ini, M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1658

    "Aku sudah lihat saat Max nggak menginginkan Reina dulu. Dalam tiga tahun itu, Reina benar-benar sengsara. Nggak ada yang menganggapnya sebagai Nyonya Sunandar." Melisha menghela napas, "Siapa sangka segalanya berubah cepat banget? Kupikir Reina nggak akan pernah cocok dengan Maxime, nggak nyangka ternyata Reina besar hati banget sampai mau menerima Maxime lagi."Tatapan Morgan makin terlihat dingin.Melisha masih melanjutkan, "Sebenarnya sebelum kamu pulang, aku pernah kasih tahu Reina kalau dia itu sudah salah orang, tapi sayang ... menurutku waktu itu dia sudah jatuh cinta sama Max."Morgan tidak sanggup lagi mendengar cerita Melisha, dia pun menyelanya."Masa lalu sudah berlalu, nggak perlu dibahas lagi."Melisha berhenti bicara.Morgan pun balik badan dan pergi.Melisha menatap punggung Morgan yang beranjak pergi dan tersenyum.Morgan itu punya masalah mental yang parah dan tidak pernah menyukai Maxime.Sekarang, Melisha hanya perlu menunggu kedua bersaudara itu saling bertarung.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1659

    Waktu berlalu, Morgan masih duduk di dalam mobil dan tidak kunjung mendapat balasan pesan dari Jess.Entah mengapa, Morgan pun melonggarkan dasinya karena merasa kesal.Sepuluh menit berlalu, masih tidak ada balasan. Morgan pun menelepon Jess.Namun, teleponnya dijawab oleh suara operator. "Maaf, nomor yang Anda tuju saat ini tidak dapat dihubungi, silakan coba beberapa saat lagi."Morgan merasa semakin tertekan. Dia membuang ponselnya ke samping dan meminta sopir untuk menyetir.Sopir bertanya, "Bos, kita mau kemana?""Aku nggak tahu, jalan-jalan saja," sahut Morgan."Baik."Mobil Morgan melaju keluar dari garasi, menyambut gerimis yang mulai turun di luar.Di sisi lain, setelah makan malam, Jess mengobrol sebentar dengan keluarga Erik setelah itu pulang.Sekarang Erik sudah menganggap Jess sebagai calon istrinya, "Gimana?"Jess mengangguk, "Nenek baik kok, paman dan bibi juga baik."Erik pun mengeluarkan sekotak hadiah cantik dari belakang punggungnya."Nih.""Apa ini?" Jess bingung.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1660

    Ternyata, yang di depan pintu adalah Morgan, bukan Erik.Jess terkejut melihat kehadiran Morgan, "Tuan Morgan kok ada di sini? Apa terjadi masalah?"Morgan menatap wajah Jess sambil menahan perasaan kesal."Nggak ada apa-apa, cuma kamu nggak balas pesan dan nggak angkat telepon aku, kupikir kamu kenapa-kenapa." Morgan berbohong.Jess langsung mengambil ponselnya di atas meja dan baru sadar kalau Morgan sudah menelepon juga mengiriminya pesan."Maaf, tadi aku matikan suara ponselku. Hari ini hujan dan aku ada urusan, jadi aku nggak memeriksa ponselku."Morgan nyelonong masuk ke rumah Jess dan langsung menyadari dua buah gelas di meja kopi."Urusan apa?" tanya Morgan dengan santai."Aku ketemu keluarga pacarku hari ini." Jess ragu-ragu sejenak sebelum menjawab.Keluarga pacar?Secepat itu bertemu pihak orangtua?"Kok tiba-tiba kamu pacaran? Sama siapa?" Morgan pura-pura tidak tahu.Jess mengepalkan tangannya dan menjawab, "Erik."Ternyata ... memang pria itu ....Morgan memaksakan diri m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1661

    "Bukannya kamu nggak pernah pacaran?" Erik terkejut. Pria mana yang lebih baik darinya?Jess tersenyum pahit mendengarnya, "Ya, belum. Bisa dibilang itu cinta bertepuk sebelah tangan, pria itu nggak tahu."Erik terdiam sesaat.Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan wanita yang begitu tulus."Terus kenapa kamu nggak ngaku ke dia?" Erik jadi penasaran.Jess memandang ke luar dan menjawab perlahan, "Karena dia suka orang lain dan aku yakin dia nggak suka aku.""Jadi maksudmu, kalian pasti nggak mungkin bersama?" tanya Erik.Jess tertegun sejenak, lalu mengangguk dan mengakui, "Ya, kayaknya sih nggak ada kesempatan.""Kalau gitu, kita nggak perlu putus, 'kan? Aku nggak keberatan kok."Ini 'kan hanya cinta sepihak.Erik merasa percaya diri, dengan pesonanya, wanita seperti Jess yang belum pernah jatuh cinta pasti akan mencintainya suatu hari nanti."Tapi ...." Jess masih ingin mengucapkan sesuatu, tapi Erik menyela."Nggak apa-apa, sudah begitu aja. Jangan bilang putus lagi ya. Dalam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1662

    Liane tidak percaya melihat sikap Syena, namun tepat saat Liane ingin mengatakan dia yang akan menandatangani persetujuan itu ....Morgan datang dari kejauhan."Talitha kenapa?"Saat Syena mendengar suara Morgan, ekspresinya tiba-tiba berubah. Dia langsung menangis tersedu-sedu dan berkata, "Morgan, kata dokter, Talitha menderita penyakit darah langka dan perlu transfusi darah, tapi meski begitu, dia belum tentu bisa bertahan lama ..."Kilatan simpati tiba-tiba muncul di matanya."Kalau begitu cepat transfusi lah."Syena langsung menandatanganinya.Liane bingung melihat perubahan mendadak Syena.Liane tahu, Syena berubah karena Morgan, dalam hati Syena masih menyukai Morgan.Sepanjang malam mereka semua berjaga di rumah sakit.Paginya, Jess datang bersama tim dokter profesional.Dia tidak menyangka anak sekecil Talitha bisa begitu menderita."Tuan Morgan, Talitha baik-baik saja?"Jess terlihat sangat cemas.Morgan jadi teringat momen saat Erik dan Jess bersama semalam."Belum tahu, dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1663

    Begitu mendengar suara cemas Alana, Reina pikir ada hal gawat terjadi. Dia langsung meletakkan pekerjaannya dan berkata, "Oke."Satu jam kemudian.Di luar klinik kecil.Reina melihat ke klinik yang agak kumuh, lalu melihat ke arah Alana yang terlihat mencurigakan, lalu bertanya, "Alana kamu ngapain sih?""Sst!" Alana meletakkan jarinya di bibirnya."Pelankan suaramu."Alana pakai masker dan memberi masker lain untuk dipakai Reina.Reina memakai masker itu."Nana, kayaknya aku hamil deh, aku mau periksa dulu.""Hah?"Padahal Reina pikir ada hal gawat apa, memangnya Alana tidak bisa cek pakai alat tes kehamilan dulu?Alana yang sadar kebingungan Reina pun menambahkan, "alat tes kehamilan kadang nggak akurat, mending langsung periksa USG di rumah sakit.""Terus kenapa kamu malah ke sini?" Reina menyatakan keprihatinannya tentang kondisi sanitasi klinik yang sepertinya tidak bisa dipercaya ini.Alana tidak punya pilihan. Rumah sakit di seluruh Kota Simaliki, baik besar atau kecil ada di ba

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2290

    Ekspresi di wajah Reina tidak berubah ketika mendengar Melisha mencurigainya. "Rahasia apa?"Dia tidak bodoh, bagaimana mungkin dia memberitahu Melisha?Jika dia mengatakan tentang hal semacam ini, dia sendiri tidak takut dibalas, tetapi dia tidak ingin mengkhawatirkan hal lainnya.Melisha menatap wajah bingung Reina dan merendahkan suaranya, "Lebih baik bukan kamu, atau aku nggak akan melepaskanmu."Dia mengatakannya dengan penuh ketegasan.Reina tidak peduli dengan apa yang dikatakan Melisha. Rasa tidak peduli ini terlihat jelas di wajahnya.Melisha entah kenapa menjadi sedikit ciut saat melihat mata Reina, lalu menarik tatapannya kembali.Pada saat itu, Riko dan Riki juga keluar dari sekolah dan bergegas menghampiri Reina."Mama."Wajah Reina langsung menunjukkan senyuman lembut, sangat berbeda dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh yang dia tunjukkan barusan."Ayo, kita pulang terus makan."Reina menggandeng keduanya dan menuntun mereka keluar.Tidak jauh dari situ, Maxime berd

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2286

    Daniel mengerutkan kening. "Itu masalah keluarga mereka, ngapain kalian mau ke sana?"Joanna membalas dengan acuh."Bukannya kamu dan kakakmu itu keluarga? Sekarang, sesuatu terjadi di keluarganya, kenapa kamu malah bilang keluarga mereka?"Ketika Daniel mendengar ini, dia tersedak lagi dan benar-benar tidak bisa berkata-kata.Reina merasa sedikit tidak enak hati.Untungnya, Maxime menimpali, "Pergilah kalau kamu mau melihatnya. Kami juga prihatin sama keluarga Om Aarav."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Jangan sampai Om Aarav bertindak impulsif karena marah."Melisha dan Klinton sudah ditangkap, entah apa yang akan dilakukan Aarav dan Rendy kepada mereka.Mendengar ini, Daniel mengangguk dan mengerti maksud perkataan Maxime."Kamu benar, kita harus pergi ke sana."Dia juga mengkhawatirkan kakaknya....Sisi lain.Rumah Aarav.Baik Melisha dan Klinton berada dalam kondisi yang menyedihkan, berlutut di lantai.Mereka habis dipukuli dan tubuh mereka penuh dengan luka.Aarav duduk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2285

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Ini pasti palu, ini palsu!" Tommy bergumam sendiri.Dia tidak percaya ibunya akan pergi dengan pria lain.Melisha sangat mencintainya, bagaimana mungkin dia meninggalkannya begitu saja?Melihat ketidakpercayaannya, murid-murid yang lain berkata, "Kalau kamu nggak percaya, tanya saja sama kakek dan ayahmu."Tommy segera menelepon Aarav."Kakek, mereka bilang Mama kabur sama pria lain dan nggak menginginkanku lagi."Mendengar cucunya menanyakan hal ini, Aarav tidak menyembunyikannya darinya."Tommy,, mulai sekarang kamu cuma punya Kakek dan Papa. Nggak usah pedulikan Mama mu. Papa sama Kakek bakal jaga kamu dengan baik."Tommy masih kecil, tetapi dia tidak bodoh.Apa yang tidak bisa dia pahami sekarang? Ternyata ibunya benar-benar tidak menginginkannya lagi.Jelas-jelas kemarin lusa ibunya sudah siap untuk membawanya pergi, kenapa sekarang berubah pikiran?Tommy benar-benar tidak ingin pergi ke sekolah lagi dan bergegas keluar dari dalam kelas.Namun, dia mem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status