Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1671 - Bab 1680

2097 Bab

Bab 1671

Reina terhenyak."Kenapa?"Sisil menggeleng, "Aku juga nggak tahu."Semalam waktu Sisil hendak tidur, Deron tiba-tiba mengetuk pintunya.Sisil pikir Deron mau mengajaknya tidur bareng, ternyata tiba-tiba Deron bilang ingin putus.Sampai sekarang Sisil juga bingung.Kemarin siang masih baik-baik saja, kenapa malamnya tiba-tiba minta putus?"Kamu sudah tanya apa alasannya?""Dia bilang kami berdua nggak cocok." Mata Sisil memerah, "Kalau nggak cocok, kenapa nggak bilang dari awal? Menurutmu apa karena Deron punya wanita lain?""Sepertinya nggak."Reina merasa Deron bukanlah tipe orang yang mendua."Terus kenapa dong? Masa dia sudah nggak tertarik sama aku?" Sisil melepaskan pelukannya dari Reina, "Apa aku jelek? Apa dia sudah bosan?"Sisil benar-benar jatuh cinta pada Deron, sekarang setelah tiba-tiba diputuskan sepihak, tentu saja Sisil jadi gelisah dan segala prasangka buruk melintas di kepalanya."Kayaknya ada salah paham deh. Jangan khawatir, nanti aku tanya Deron. ""Oke, oke." Sisi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 1672

Ari menatapnya dengan penuh simpati, "Ya ampun, kayak nggak ada pria lain aja di dunia, ngapain coba cinta bertepuk sebelah tangan sama Deron?"Ari kenal Deron, pengawal yang tidak terlihat seperti pengawal karena auranya tidak seperti orang biasa."Kamu nggak ngerti sama sekali. Buat wanita kayak aku, rasanya kayak mimpi tahu bisa jadi pacar dia." Sisil sadar diri, dia hanya orang biasa.Dia sangat menyukai Deron. Dalam hatinya, Deron seperti pemeran utama pria di TV.Ari mengembalikan cincin pemberian orangtuanya pada Sisil, "Ini ambil aja. Anggap aja hadiah buat hatimu yang lagi bersedih itu."Ari memang murah hati, lagipula cincin berlian ini tidak ada gunanya bagi dia yang belum punya pacar.Harusnya, Sisil merasa senang bukan?Tapi faktanya, Sisil sama sekali tidak merasa bahagia, "Aku nggak mau. Aku maunya cincin dari orang yang aku suka."Ini pertama kalinya Ari ditolak. Ari jadi mulai meragukan pesonanya sendiri. Apa dia benar-benar kalah dengan seorang pengawal?"Hmm ... ya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 1673

Meski Deron meyakinkan diri, entah mengapa kesedihan hatinya kali ini terasa berbeda.Dulu dengan tunangannya terakhir kali, begitu tahu tunangannya selingkuh, Deron dengan tegas memilih untuk melepaskannya.Kali ini, meski dia sama tegasnya, hatinya terasa pedih. Wajah Sisil terus terlintas di benaknya.Mungkin ini bedanya antara punya perasaan dan tidak.Sore harinya, Reina baru tahu tentang Sisil yang jadi pacar palsu Ari."Kalian ini ngapain sih?" Reina bingung.Sisil menjelaskan, "Ini semua demi ayah dan ibu Ari.""Tapi kalau sampai ketahuan, kalian malah bikin mereka kecewa lho," ucap Reina."Ari bilang dia akan cari pacar secepatnya. Begitu dapat, aku bebas.""Baiklah."Reina tidak bisa berkata apa-apa lagi.Hari ini, Reina pulang diantar Deron.Tiba-tiba Deron mengerem mendadak, hampir saja menabrak mobil di depan mereka.Reina terkejut."Maaf." Deron minta maaf.Ini adalah pertama kalinya Deron terlihat tidak fokus menyetir. Reina tahu Deron pasti masih kepikiran soal Sisil, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 1674

Bagaimanapun juga, Liane adalah ibu kandungnya.Sekretaris Liane merasa lega.Namun, Syena malah menyahut dengan kesal, "Reina, kenapa sih kamu ngotot tetap tinggal? Kamu khawatir ya nggak dapat warisan kalau ibu kenapa-kenapa?"Reina tidak ingin berdebat dengan Syena, tapi Syena menuduhnya dengan agresif.Reina pun tidak berdiam diri."Ya, Bu Liane itu ibu kandungku. Wajar bukan aku dapat warisannya? Lagian Bu Liane sudah bilang, dia sudah bikin surat wasiat dan aku dapat setengah hartanya."Reina terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Gimana kalau sekarang dia kenapa-kenapa, terus ada orang yang mengubah isi surat wasiat karena aku nggak di sini?""Kamu!"Syena mengangkat tangannya untuk menampar Reina.Deron yang berjaga tentu tidak akan membiarkan Syena mengambil tindakan. Deron meraih pergelangan tangan Syena.Deron mengibas tangan Syena sampai membuatnya mundur beberapa langkah dan hampir jatuh ke tanah."Kamu! Reina, kamu berharap ibumu mati ya!" Syena berkata dengan penuh amarah.R
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 1675

Tiga ... empat jam pun berlalu.Liane tidak menunjukkan tanda-tanda sadar, sekretaris Liane pun menyuruh bawahannya membawa camilan tengah malam."Nona Syena, Nona Reina, silakan makan sedikit, lalu istirahat. Biar aku yang berjaga."Syena sudah dari tadi mengantuk, dia sudah tidak tahan lagi.Dia melirik makanan yang disiapkan, lalu melambai. "Aku nggak makan deh, sudah kemalaman, nanti gampang gemuk, lagian nggak sehat makan malam-malam."Kemudian, Syena berdiri dan berkata, "Aku istirahat dulu, kamu dan Reina silakan jaga ibu dulu.""Aku nggak tenang kalau kamu jaga sendirian."Syena pandai mengatur orang.Reina tidak tersinggung, dia belum mengantuk dan Maxime bilang nanti akan datang.Sekretaris Liane memperhatikan Syena pergi, setelah itu menarik napas lega.Padahal harusnya anak yang sudah dibesarkan selama lebih dari 20 tahun harusnya lebih sayang orangtua daripada anak kandung yang tidak dibesarkan sehari pun. Namun, sekretaris Liane tidak melihat sikap ini sedikit pun pada Sy
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 1676

Reina tertegun untuk waktu yang lama melihat Liane mengulurkan tangannya, namun dia tidak mundur menjauh.Tangan Liane menyentuh pipi Liane dan sentuhan hangat membuatnya sadar ini bukan mimpi.Ujung matanya memerah dan dia bergumam, "Nana, Nana ....""Ya, aku di sini," jawab Reina lembut."Aku nggak mimpi, kamu sungguh ada di sampingku, kupikir kamu ... kamu menghilang lagi." Liane memang bermimpi panjang, dalam mimpinya putrinya lagi-lagi dibawa kabur dan Reina tidak mau memaafkan dirinya.Melihat Liane seperti ini, Reina pun tidak tahu harus bilang apa.Tiba-tiba, Maxime datang sambil membawakan segelas air.Reina membantu Liane untuk minum. Setelah itu dokter datang dan melakukan serangkaian pemeriksaan pada Liane.Setelahnya, dokter mendiskusikan sesuatu.Pergerakan di dalam kamar rawat membuat sekretaris Liane sadar ada yang terjadi."Bu Liane sudah sadar?" tanyanya pada Reina.Reina mengangguk, "Ya."Syena langsung mengambil ponselnya sambil berkata, "Aku kabarin Nona Syena dulu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 1677

Maxime yang dikunci di luar pun hanya bisa menatap ke pintu yang terkunci dengan pasrah.Kapan dia benar-benar bisa tinggal bersama istrinya?Mereka bukan pasangan yang baru menikah, tapi kedekatan mereka bahkan lebih sedikit dari pasangan yang baru menikah.Sekitar jam sembilan pagi Syena dapat kabar kalau Liane sudah sadar.Dia langsung datang ke kamar rawat dan melihat Liane mengobrol dengan dokter. Dia merasa sangat gugup, "Ibu sudah sadar? Kok sekretarismu nggak ngasih tahu aku?"Liane menatap Syena dengan dingin. Liane meminta dokter keluar dulu, lalu berkata, "Sekretarisku bilang sepanjang malam kamu dan Nana nemenin aku, aku nggak mau ganggu istirahatmu."Syena berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah dengan hati yang gugup."Bu, aku 'kan putrimu, aku nggak mungkin merasa terganggu lah."Setelah itu, Syena bertanya dengan prihatin, "Gimana kondisi Ibu sekarang? Apa kata dokter?""Sudah mendingan." Liane terdiam sesaat sebelum melanjutkan, "Dokter bilang, aku mungkin kerac
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 1678

Semua orang di Grup Yinandar tahu betul betapa Syena disukai oleh Liane.Mereka sama sekali tidak berani menyinggung Syena.Kondisi fisik Liane memang sudah ada di ujung tombak, begitu Liane meninggal, wajar kalau Grup Yinandar kembali ke tangan Syena.Semua orang sebenarnya tidak suka dengan Syena, tapi tidak berani angkat bicara.Oleh karena itu, Liane yang sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit, tidak mengetahui apa yang terjadi di perusahaan.Saat mengambil alih perusahaan, Syena melenyapkan para pembangkang.Rizki, yang dibebaskan oleh Maxime beberapa hari lalu pun tak luput.Rizki langsung meninggalkan Grup Yinandar tanpa berdebat.Belakangan ini dia sering datang ke rumah sakit, menjaga Liane dari kejauhan, berharap Liane selamat dan sehat.Sekretaris pribadi Liane langsung memanggil Rizki begitu melihatnya, "Pak Rizki, kok ada di sini? Kamu datang menemui Bu Liane?"Rizki tersenyum malu-malu."Oh, aku ... aku cuma kebetulan lewat."Mana mungkin sekretaris Liane bisa dibohon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 1679

Ucapan Liane tidak hanya membuat Reina terkejut, sekretaris di sampingnya juga terkejut.Begitu Reina sadar dari lamunannya, dia langsung menolak, "Maaf, aku nggak bisa.""Nggak apa-apa, anggap saja latihan," jawab Liane."Untuk masalah sebesar ini, sebaiknya Anda minta Syena aja," kata Reina.Liane tahu Reina tidak akan setuju, satu-satunya jalan adalah memakai cara yang diajarkan adiknya."Nana, kondisiku hari demi hari makin memburuk, aku nggak tahu berapa lama lagi aku bisa hidup. Apa boleh kabulkan permintaanku yang sedang sekarat ini? Syena nggak cocok mengelola perusahaan, kalau aku memberikan posisi itu padanya, Grup Yinandar akan bangkrut.""Lagian kamu itu putri kandungku. Apa pun yang terjadi, kamu harus jadi pengelola perusahaan."Reina terdiam mendengarkan ucapan Liane di telepon.Dia saja tidak bisa mengelola perusahaannya sendiri dengan baik, bagaimana dia bisa mengelola Grup Yinandar yang begitu besar?"Nggak, aku benar-benar nggak bisa. Kalau Anda nggak percaya Syena,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 1680

Reina tiba-tiba tercerahkan oleh ucapan Revin."Oke, kalau begitu aku akan mencobanya."Reina juga ingin melatih dirinya, menggunakan kesempatan ini untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama Liane."Ya."Reina pun merasa jauh lebih baik.Revin pun pergi setelah melihat Reina tidak lagi gundah.Reina menelepon Liane balik dan menyetujui permintaan Liane.Liane memintanya datang ke rumah sakit sore ini, lalu besok ke Grup Yinandar.Reina menyetujuinya.Dia mengirim pesan pada Maxime dan memberitahunya tidak perlu datang menjemputnya.Maxime langsung menelepon dan menanyakan alasannya.Reina menceritakan semuanya pada Maxime.Maxime terkejut, bukan karena Liane meminta Reina untuk bekerja di perusahaan, tapi karena Reina setuju.Reina memberitahunya kalau ini semua keputusan setelah bicara dengan Revin yang mengatakan padanya untuk menyelesaikan masalahnya secara langsung.Maxime tidak bicara apa-apa meski merasa cemburu."Oke, cepat pulang ya," ucap Maxime.Reina mematikan teleponnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
166167168169170
...
210
DMCA.com Protection Status