Share

Bab 1674

Penulis: Kacang Merah
Bagaimanapun juga, Liane adalah ibu kandungnya.

Sekretaris Liane merasa lega.

Namun, Syena malah menyahut dengan kesal, "Reina, kenapa sih kamu ngotot tetap tinggal? Kamu khawatir ya nggak dapat warisan kalau ibu kenapa-kenapa?"

Reina tidak ingin berdebat dengan Syena, tapi Syena menuduhnya dengan agresif.

Reina pun tidak berdiam diri.

"Ya, Bu Liane itu ibu kandungku. Wajar bukan aku dapat warisannya? Lagian Bu Liane sudah bilang, dia sudah bikin surat wasiat dan aku dapat setengah hartanya."

Reina terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Gimana kalau sekarang dia kenapa-kenapa, terus ada orang yang mengubah isi surat wasiat karena aku nggak di sini?"

"Kamu!"

Syena mengangkat tangannya untuk menampar Reina.

Deron yang berjaga tentu tidak akan membiarkan Syena mengambil tindakan. Deron meraih pergelangan tangan Syena.

Deron mengibas tangan Syena sampai membuatnya mundur beberapa langkah dan hampir jatuh ke tanah.

"Kamu! Reina, kamu berharap ibumu mati ya!" Syena berkata dengan penuh amarah.

R
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1675

    Tiga ... empat jam pun berlalu.Liane tidak menunjukkan tanda-tanda sadar, sekretaris Liane pun menyuruh bawahannya membawa camilan tengah malam."Nona Syena, Nona Reina, silakan makan sedikit, lalu istirahat. Biar aku yang berjaga."Syena sudah dari tadi mengantuk, dia sudah tidak tahan lagi.Dia melirik makanan yang disiapkan, lalu melambai. "Aku nggak makan deh, sudah kemalaman, nanti gampang gemuk, lagian nggak sehat makan malam-malam."Kemudian, Syena berdiri dan berkata, "Aku istirahat dulu, kamu dan Reina silakan jaga ibu dulu.""Aku nggak tenang kalau kamu jaga sendirian."Syena pandai mengatur orang.Reina tidak tersinggung, dia belum mengantuk dan Maxime bilang nanti akan datang.Sekretaris Liane memperhatikan Syena pergi, setelah itu menarik napas lega.Padahal harusnya anak yang sudah dibesarkan selama lebih dari 20 tahun harusnya lebih sayang orangtua daripada anak kandung yang tidak dibesarkan sehari pun. Namun, sekretaris Liane tidak melihat sikap ini sedikit pun pada Sy

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1676

    Reina tertegun untuk waktu yang lama melihat Liane mengulurkan tangannya, namun dia tidak mundur menjauh.Tangan Liane menyentuh pipi Liane dan sentuhan hangat membuatnya sadar ini bukan mimpi.Ujung matanya memerah dan dia bergumam, "Nana, Nana ....""Ya, aku di sini," jawab Reina lembut."Aku nggak mimpi, kamu sungguh ada di sampingku, kupikir kamu ... kamu menghilang lagi." Liane memang bermimpi panjang, dalam mimpinya putrinya lagi-lagi dibawa kabur dan Reina tidak mau memaafkan dirinya.Melihat Liane seperti ini, Reina pun tidak tahu harus bilang apa.Tiba-tiba, Maxime datang sambil membawakan segelas air.Reina membantu Liane untuk minum. Setelah itu dokter datang dan melakukan serangkaian pemeriksaan pada Liane.Setelahnya, dokter mendiskusikan sesuatu.Pergerakan di dalam kamar rawat membuat sekretaris Liane sadar ada yang terjadi."Bu Liane sudah sadar?" tanyanya pada Reina.Reina mengangguk, "Ya."Syena langsung mengambil ponselnya sambil berkata, "Aku kabarin Nona Syena dulu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1677

    Maxime yang dikunci di luar pun hanya bisa menatap ke pintu yang terkunci dengan pasrah.Kapan dia benar-benar bisa tinggal bersama istrinya?Mereka bukan pasangan yang baru menikah, tapi kedekatan mereka bahkan lebih sedikit dari pasangan yang baru menikah.Sekitar jam sembilan pagi Syena dapat kabar kalau Liane sudah sadar.Dia langsung datang ke kamar rawat dan melihat Liane mengobrol dengan dokter. Dia merasa sangat gugup, "Ibu sudah sadar? Kok sekretarismu nggak ngasih tahu aku?"Liane menatap Syena dengan dingin. Liane meminta dokter keluar dulu, lalu berkata, "Sekretarisku bilang sepanjang malam kamu dan Nana nemenin aku, aku nggak mau ganggu istirahatmu."Syena berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah dengan hati yang gugup."Bu, aku 'kan putrimu, aku nggak mungkin merasa terganggu lah."Setelah itu, Syena bertanya dengan prihatin, "Gimana kondisi Ibu sekarang? Apa kata dokter?""Sudah mendingan." Liane terdiam sesaat sebelum melanjutkan, "Dokter bilang, aku mungkin kerac

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1678

    Semua orang di Grup Yinandar tahu betul betapa Syena disukai oleh Liane.Mereka sama sekali tidak berani menyinggung Syena.Kondisi fisik Liane memang sudah ada di ujung tombak, begitu Liane meninggal, wajar kalau Grup Yinandar kembali ke tangan Syena.Semua orang sebenarnya tidak suka dengan Syena, tapi tidak berani angkat bicara.Oleh karena itu, Liane yang sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit, tidak mengetahui apa yang terjadi di perusahaan.Saat mengambil alih perusahaan, Syena melenyapkan para pembangkang.Rizki, yang dibebaskan oleh Maxime beberapa hari lalu pun tak luput.Rizki langsung meninggalkan Grup Yinandar tanpa berdebat.Belakangan ini dia sering datang ke rumah sakit, menjaga Liane dari kejauhan, berharap Liane selamat dan sehat.Sekretaris pribadi Liane langsung memanggil Rizki begitu melihatnya, "Pak Rizki, kok ada di sini? Kamu datang menemui Bu Liane?"Rizki tersenyum malu-malu."Oh, aku ... aku cuma kebetulan lewat."Mana mungkin sekretaris Liane bisa dibohon

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1679

    Ucapan Liane tidak hanya membuat Reina terkejut, sekretaris di sampingnya juga terkejut.Begitu Reina sadar dari lamunannya, dia langsung menolak, "Maaf, aku nggak bisa.""Nggak apa-apa, anggap saja latihan," jawab Liane."Untuk masalah sebesar ini, sebaiknya Anda minta Syena aja," kata Reina.Liane tahu Reina tidak akan setuju, satu-satunya jalan adalah memakai cara yang diajarkan adiknya."Nana, kondisiku hari demi hari makin memburuk, aku nggak tahu berapa lama lagi aku bisa hidup. Apa boleh kabulkan permintaanku yang sedang sekarat ini? Syena nggak cocok mengelola perusahaan, kalau aku memberikan posisi itu padanya, Grup Yinandar akan bangkrut.""Lagian kamu itu putri kandungku. Apa pun yang terjadi, kamu harus jadi pengelola perusahaan."Reina terdiam mendengarkan ucapan Liane di telepon.Dia saja tidak bisa mengelola perusahaannya sendiri dengan baik, bagaimana dia bisa mengelola Grup Yinandar yang begitu besar?"Nggak, aku benar-benar nggak bisa. Kalau Anda nggak percaya Syena,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1680

    Reina tiba-tiba tercerahkan oleh ucapan Revin."Oke, kalau begitu aku akan mencobanya."Reina juga ingin melatih dirinya, menggunakan kesempatan ini untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama Liane."Ya."Reina pun merasa jauh lebih baik.Revin pun pergi setelah melihat Reina tidak lagi gundah.Reina menelepon Liane balik dan menyetujui permintaan Liane.Liane memintanya datang ke rumah sakit sore ini, lalu besok ke Grup Yinandar.Reina menyetujuinya.Dia mengirim pesan pada Maxime dan memberitahunya tidak perlu datang menjemputnya.Maxime langsung menelepon dan menanyakan alasannya.Reina menceritakan semuanya pada Maxime.Maxime terkejut, bukan karena Liane meminta Reina untuk bekerja di perusahaan, tapi karena Reina setuju.Reina memberitahunya kalau ini semua keputusan setelah bicara dengan Revin yang mengatakan padanya untuk menyelesaikan masalahnya secara langsung.Maxime tidak bicara apa-apa meski merasa cemburu."Oke, cepat pulang ya," ucap Maxime.Reina mematikan teleponnya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1681

    Reina menatap Maxime dan berkata, "Terus harusnya aku baca apa?""Sekarang, harusnya kamu isi ulang tenagamu, jangan sampai ketiduran di rapat. Terus kamu harus paham posisimu, jangan mudah ditindas. Sudah deh, sisanya pasti akan ada yang bantu kamu."Sekarang, Reina jadi mengantuk.Dia mematikan komputer, "Kalau begitu aku tidur dulu, kamu juga tidur aja.""Ya."Maxime menunggu Reina pergi dan mematikan komputer untuknya.Setelah itu, Maxime menelepon seseorang."Besok Nana akan mulai kerja di Grup Yinandar, kalau dia kesulitan, langsung kasih tahu aku."Maxime juga sudah menempatkan orang-orangnya di Grup Yinandar....Belakangan ini Syena sedang bersenang-senang. Padahal pihak rumah sakit sudah memberi tahu kalau anaknya kembali kritis beberapa kali, tetapi dia selalu mengabaikannya.Tanu juga ditarik Syena masuk ke perusahaan, mereka berdua membuat perusahaan berantakan.Mereka belum tahu Liane sudah mengatur agar Reina datang dan mengambil alih posisinya sebagai CEO.Keesokan hari

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1682

    "Oke." Tanu mengikuti Syena ke bawah untuk memeriksa.Mereka sangat terkejut begitu melihat siapa yang ada di bawah.Dikelilingi oleh semua pejabat senior, tidak lain tidak bukan orang itu adalah Reina!Reina mengenakan setelan formal sederhana dan auranya persis sama seperti Liane.Saat Rizki melihatnya, rasanya seperti melihat Liane waktu masih muda."Bu Reina," panggil Rizki dengan hormat.Yang lain mengikutinya.Reina menjawab dengan sopan, "Mohon bantuan kalian semua ya.""Bu Reina, Anda 'kan baru sampai, ayo kita ngobrol di atas," ucap Rizki."Oke."Reina dituntun ke atas oleh Rizki dan tentu tidak bisa menghindar dari Syena.Syena tertegun cukup lama sampai Reina mendatanginya, dia langsung menghalangi mereka."Reina, apa-apaan ini?"Kemudian, dia menatap Rizki, "Paman Rizki! Jadi dia CEO barunya?""Ya."Syena terasa seperti disambar petir, "Kamu bercanda? Dia cuma gadis kampung yang nggak ngerti apa-apa, kenapa dia yang mengelola perusahaan?"Tatapan Rizki terlihat dingin."Kar

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2294

    Reina tidak mengerti apa yang terjadi dengan Maxime, kenapa dia terus mengungkit-ungkit soal kegagalannya dalam melindunginya?"Sudah kubilang, kejadian itu bukan apa-apa, bukankah cuma leherku yang terluka? Itu semua sudah berlalu," kata Reina tanpa daya.Ketika Maxime mendengar kata-katanya, sekelebat keterkejutan melintas di matanya.Mendengar apa yang dikatakan Reina, dia menyadari bahwa dia sepertinya sudah salah paham."Nana, kamu cuma terluka di bagian leher, nggak ada yang lain?" tanya Maxime.Reina mengangguk. "Ya, memangnya apa lagi?"Maxime menyadari bahwa dia dipermainkan oleh Morgan.Pantas saja, jika hal seperti itu terjadi kepada Reina, kenapa dia masih begitu santai dan tidak terbebani?Sebelumnya, dia mengira Reina menyembunyikan semuanya karena kenyataan itu terlalu sulit untuk diterima.Saat ini, melihat perubahan ekspresi di wajah Maxime, Reina tersentak mengerti."Jangan bilang kamu mengira aku dilecehkan sama Morgan?" katanya dengan pelan.Sudut mulut Maxime berke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2293

    "Oh, kalau begitu dia cukup beruntung, bisa menikah sama pria baik-baik," kata penjaga itu sambil mengeluarkan sebuah apel, lalu menggigitnya.Morgan terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Dia terus membuka kertas di depannya, yang sebagian besar menceritakan bagaimana Jess dan Erik jatuh cinta.Simpul di tenggorokan Morgan bergulir sedikit saat dia menunjuk Jess dan berkata, "Pria yang dulu dia sukai itu aku."Penjaga sedang memakan apel dan hampir tersedak saat mendengar kata-katanya."Ehem. Lalu, kenapa dia bisa nikah sama orang lain?"Mendengar kata-kata itu, dada Morgan terasa sesak dan dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.Ya, bagaimana bisa wanita yang sangat jelas-jelas begitu mencintainya bisa menikah dengan orang lain?"Aku nggak tahu, tapi itu karena seleranya buruk."Penjaga itu berdecak, "Belum tentu, Erik itu pewaris Keluarga Casco, sementara kamu sekarang ...."Dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah pergi.Morgan tinggal sendirian di dalam kamar dan batuknya makin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2292

    Suasana di dalam mobil sangat hening, membuat sopir merasa sedikit tidak nyaman.Namun, tepat pada saat itu, ponsel Maxime berdering.Dia mengangkat ponselnya dan mengerutkan kening."Ya?" Dia sengaja mengecilkan suaranya agar Reina yang tertidur di sampingnya tidak terganggu.Pria di seberang sana berkata, "Bos, Morgan ingin bicara denganmu."Maxime melirik Reina, matanya terpejam seolah-olah dia tertidur."Berikan kepadanya.""Ya."Tidak butuh waktu lama sampai panggilan itu berganti dan suara Morgan yang agak lemah terdengar, "Ehem, Kak, berapa lama lagi kamu akan menahanku di sini?"Mendengar itu, Maxime mengeluarkan tawa pelan."Ini baru setahun dan kamu sudah nggak sanggup?"Morgan tidak mengatakan apa-apa.Maxime melanjutkan, "Karena aku mengirimmu ke sana, aku nggak berniat membawamu kembali."Satu kalimat itu seperti memberi Morgan hukuman mati.Mata Morgan langsung memerah."Apa kamu bercanda? Uhuk ... uhuk ... uhuk. Aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi sekarang," katanya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2291

    Keduanya bercanda selama beberapa saat sebelum Reina menutup telepon.Melihat bahwa waktu pulang kerja hampir tiba, Reina berencana mengajak Sisil dan yang lainnya berbelanja dan makan bersama. Namun, dia tidak menyangka Maxime akan bangun dan menghampirinya."Nana, ayo pulang ke rumah."Saat mengatakan itu, matanya berbinar-binar.Selama setahun ini, Maxime sudah betah di Grup Yinandar dan tidak mau pindah.Reina sangat tertekan. "Aku mau jalan-jalan, kamu pulang saja dulu.""Kamu mau jalan-jalan ke mana? Aku temenin, ya?" tanya Maxime.Reina tidak bisa berkata-kata.Maxime selalu seperti ini. Reina bahkan tidak bisa pergi berbelanja dengan teman dan sahabatnya ketika dia ingin."Nggak jadi deh. Kalau kamu ikut, kita nanti jadi nggak nyaman."Maxime mendekatinya dan menggenggam tangannya. "Aku yang akan bayar apa pun yang kalian beli."Bagaimana lagi, demi bisa berada di sisi Reina setiap saat, Maxime harus menyenangkan teman-teman dan sahabat Reina.Sisil membawa banyak dokumen saat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2290

    Ekspresi di wajah Reina tidak berubah ketika mendengar Melisha mencurigainya. "Rahasia apa?"Dia tidak bodoh, bagaimana mungkin dia memberitahu Melisha?Jika dia mengatakan tentang hal semacam ini, dia sendiri tidak takut dibalas, tetapi dia tidak ingin mengkhawatirkan hal lainnya.Melisha menatap wajah bingung Reina dan merendahkan suaranya, "Lebih baik bukan kamu, atau aku nggak akan melepaskanmu."Dia mengatakannya dengan penuh ketegasan.Reina tidak peduli dengan apa yang dikatakan Melisha. Rasa tidak peduli ini terlihat jelas di wajahnya.Melisha entah kenapa menjadi sedikit ciut saat melihat mata Reina, lalu menarik tatapannya kembali.Pada saat itu, Riko dan Riki juga keluar dari sekolah dan bergegas menghampiri Reina."Mama."Wajah Reina langsung menunjukkan senyuman lembut, sangat berbeda dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh yang dia tunjukkan barusan."Ayo, kita pulang terus makan."Reina menggandeng keduanya dan menuntun mereka keluar.Tidak jauh dari situ, Maxime berd

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status