Share

Bab 1669

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-18 18:00:00
Pada akhirnya, Sisil berhasil disuap.

Sisil kembali ke mejanya dan memberi tahu Deron kalau malam ini dia ada urusan sehingga acara barbeku harus ditunda besok.

Deron yang sedang duduk di dalam mobil mengernyit bingung saat melihat pesan dari Sisil.

Urusan apa?

Namun, Deron yang pada dasarnya tidak suka menginterogasi pun tidak bertanya lebih lanjut, dia hanya membalas pesan Sisil dengan singkat, "Oke."

Sore harinya, Sisil ikut pulang ke rumah Ari.

Tidak jauh dari situ, ternyata ada anak buah Deron yang menyadari sosok Sisil, dia bertanya, "Bos, bukannya hari ini Nona Sisil pulang sama kamu?"

"Dia ada urusan," jawab Deron.

"Astaga, dia masuk ke mobil mewah lho!" kata seorang bawahan yang lain.

Deron menoleh dan melihat sebuah mobil cergas meluncur pergi.

Dulu para bawahan Deron sangat segan pada Deron, tapi sekarang mereka tahu Deron adalah atasan bermuka dingin dan berhati hangat. Mereka pun berani bertanya, "Bos, kok tiba-tiba Nona Sisil naik ke mobil mewah itu?"

Bagi Deron, mobil ce
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1670

    Sisil duduk di dalam mobil sambil mengelus perutnya yang buncit, dia bersendawa, lalu menghela napas, "Ari kamu beruntung banget, masakan rumahmu enak banget.""Dasar rakus, sukanya makanan yang enak aja."Ari sudah terbiasa dengan makanan lezat, jadi kurang tertarik dengan makanan yang dimasak oleh orangtuanya."Ckck! Dasar nggak tahu diri," keluh Sisil.Setelah itu, Sisil mengembalikan amplop tebal yang diberikan orangtua Ari, "Ini, aku pulangin."Sisil tidak mau menerima amplop ini. Bagaimanapun dia cuma pura-pura jadi pacar Ari, apalagi Ari juga sudah janji akan mentraktirnya makan siang selama setahun.Ari tidak menganggapnya serius, "Ambil aja, anggap saja hadiah.""Kamu cukup traktir aku aja, aku nggak butuh amplop ini," kata Sisil."Kamu pikir aku kekurangan uang?" Ari bertanya balik padanya.Sisil hanya bisa menggerutu. Dasar orang kaya, mungkin uang sebanyak ini bukan apa-apa untuk mereka."Ya sudah, aku terima ya. Terima kasih."Meski belum membuka isi amplop itu. Sisil yaki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1671

    Reina terhenyak."Kenapa?"Sisil menggeleng, "Aku juga nggak tahu."Semalam waktu Sisil hendak tidur, Deron tiba-tiba mengetuk pintunya.Sisil pikir Deron mau mengajaknya tidur bareng, ternyata tiba-tiba Deron bilang ingin putus.Sampai sekarang Sisil juga bingung.Kemarin siang masih baik-baik saja, kenapa malamnya tiba-tiba minta putus?"Kamu sudah tanya apa alasannya?""Dia bilang kami berdua nggak cocok." Mata Sisil memerah, "Kalau nggak cocok, kenapa nggak bilang dari awal? Menurutmu apa karena Deron punya wanita lain?""Sepertinya nggak."Reina merasa Deron bukanlah tipe orang yang mendua."Terus kenapa dong? Masa dia sudah nggak tertarik sama aku?" Sisil melepaskan pelukannya dari Reina, "Apa aku jelek? Apa dia sudah bosan?"Sisil benar-benar jatuh cinta pada Deron, sekarang setelah tiba-tiba diputuskan sepihak, tentu saja Sisil jadi gelisah dan segala prasangka buruk melintas di kepalanya."Kayaknya ada salah paham deh. Jangan khawatir, nanti aku tanya Deron. ""Oke, oke." Sisi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1672

    Ari menatapnya dengan penuh simpati, "Ya ampun, kayak nggak ada pria lain aja di dunia, ngapain coba cinta bertepuk sebelah tangan sama Deron?"Ari kenal Deron, pengawal yang tidak terlihat seperti pengawal karena auranya tidak seperti orang biasa."Kamu nggak ngerti sama sekali. Buat wanita kayak aku, rasanya kayak mimpi tahu bisa jadi pacar dia." Sisil sadar diri, dia hanya orang biasa.Dia sangat menyukai Deron. Dalam hatinya, Deron seperti pemeran utama pria di TV.Ari mengembalikan cincin pemberian orangtuanya pada Sisil, "Ini ambil aja. Anggap aja hadiah buat hatimu yang lagi bersedih itu."Ari memang murah hati, lagipula cincin berlian ini tidak ada gunanya bagi dia yang belum punya pacar.Harusnya, Sisil merasa senang bukan?Tapi faktanya, Sisil sama sekali tidak merasa bahagia, "Aku nggak mau. Aku maunya cincin dari orang yang aku suka."Ini pertama kalinya Ari ditolak. Ari jadi mulai meragukan pesonanya sendiri. Apa dia benar-benar kalah dengan seorang pengawal?"Hmm ... ya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1673

    Meski Deron meyakinkan diri, entah mengapa kesedihan hatinya kali ini terasa berbeda.Dulu dengan tunangannya terakhir kali, begitu tahu tunangannya selingkuh, Deron dengan tegas memilih untuk melepaskannya.Kali ini, meski dia sama tegasnya, hatinya terasa pedih. Wajah Sisil terus terlintas di benaknya.Mungkin ini bedanya antara punya perasaan dan tidak.Sore harinya, Reina baru tahu tentang Sisil yang jadi pacar palsu Ari."Kalian ini ngapain sih?" Reina bingung.Sisil menjelaskan, "Ini semua demi ayah dan ibu Ari.""Tapi kalau sampai ketahuan, kalian malah bikin mereka kecewa lho," ucap Reina."Ari bilang dia akan cari pacar secepatnya. Begitu dapat, aku bebas.""Baiklah."Reina tidak bisa berkata apa-apa lagi.Hari ini, Reina pulang diantar Deron.Tiba-tiba Deron mengerem mendadak, hampir saja menabrak mobil di depan mereka.Reina terkejut."Maaf." Deron minta maaf.Ini adalah pertama kalinya Deron terlihat tidak fokus menyetir. Reina tahu Deron pasti masih kepikiran soal Sisil, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1674

    Bagaimanapun juga, Liane adalah ibu kandungnya.Sekretaris Liane merasa lega.Namun, Syena malah menyahut dengan kesal, "Reina, kenapa sih kamu ngotot tetap tinggal? Kamu khawatir ya nggak dapat warisan kalau ibu kenapa-kenapa?"Reina tidak ingin berdebat dengan Syena, tapi Syena menuduhnya dengan agresif.Reina pun tidak berdiam diri."Ya, Bu Liane itu ibu kandungku. Wajar bukan aku dapat warisannya? Lagian Bu Liane sudah bilang, dia sudah bikin surat wasiat dan aku dapat setengah hartanya."Reina terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Gimana kalau sekarang dia kenapa-kenapa, terus ada orang yang mengubah isi surat wasiat karena aku nggak di sini?""Kamu!"Syena mengangkat tangannya untuk menampar Reina.Deron yang berjaga tentu tidak akan membiarkan Syena mengambil tindakan. Deron meraih pergelangan tangan Syena.Deron mengibas tangan Syena sampai membuatnya mundur beberapa langkah dan hampir jatuh ke tanah."Kamu! Reina, kamu berharap ibumu mati ya!" Syena berkata dengan penuh amarah.R

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1675

    Tiga ... empat jam pun berlalu.Liane tidak menunjukkan tanda-tanda sadar, sekretaris Liane pun menyuruh bawahannya membawa camilan tengah malam."Nona Syena, Nona Reina, silakan makan sedikit, lalu istirahat. Biar aku yang berjaga."Syena sudah dari tadi mengantuk, dia sudah tidak tahan lagi.Dia melirik makanan yang disiapkan, lalu melambai. "Aku nggak makan deh, sudah kemalaman, nanti gampang gemuk, lagian nggak sehat makan malam-malam."Kemudian, Syena berdiri dan berkata, "Aku istirahat dulu, kamu dan Reina silakan jaga ibu dulu.""Aku nggak tenang kalau kamu jaga sendirian."Syena pandai mengatur orang.Reina tidak tersinggung, dia belum mengantuk dan Maxime bilang nanti akan datang.Sekretaris Liane memperhatikan Syena pergi, setelah itu menarik napas lega.Padahal harusnya anak yang sudah dibesarkan selama lebih dari 20 tahun harusnya lebih sayang orangtua daripada anak kandung yang tidak dibesarkan sehari pun. Namun, sekretaris Liane tidak melihat sikap ini sedikit pun pada Sy

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1676

    Reina tertegun untuk waktu yang lama melihat Liane mengulurkan tangannya, namun dia tidak mundur menjauh.Tangan Liane menyentuh pipi Liane dan sentuhan hangat membuatnya sadar ini bukan mimpi.Ujung matanya memerah dan dia bergumam, "Nana, Nana ....""Ya, aku di sini," jawab Reina lembut."Aku nggak mimpi, kamu sungguh ada di sampingku, kupikir kamu ... kamu menghilang lagi." Liane memang bermimpi panjang, dalam mimpinya putrinya lagi-lagi dibawa kabur dan Reina tidak mau memaafkan dirinya.Melihat Liane seperti ini, Reina pun tidak tahu harus bilang apa.Tiba-tiba, Maxime datang sambil membawakan segelas air.Reina membantu Liane untuk minum. Setelah itu dokter datang dan melakukan serangkaian pemeriksaan pada Liane.Setelahnya, dokter mendiskusikan sesuatu.Pergerakan di dalam kamar rawat membuat sekretaris Liane sadar ada yang terjadi."Bu Liane sudah sadar?" tanyanya pada Reina.Reina mengangguk, "Ya."Syena langsung mengambil ponselnya sambil berkata, "Aku kabarin Nona Syena dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1677

    Maxime yang dikunci di luar pun hanya bisa menatap ke pintu yang terkunci dengan pasrah.Kapan dia benar-benar bisa tinggal bersama istrinya?Mereka bukan pasangan yang baru menikah, tapi kedekatan mereka bahkan lebih sedikit dari pasangan yang baru menikah.Sekitar jam sembilan pagi Syena dapat kabar kalau Liane sudah sadar.Dia langsung datang ke kamar rawat dan melihat Liane mengobrol dengan dokter. Dia merasa sangat gugup, "Ibu sudah sadar? Kok sekretarismu nggak ngasih tahu aku?"Liane menatap Syena dengan dingin. Liane meminta dokter keluar dulu, lalu berkata, "Sekretarisku bilang sepanjang malam kamu dan Nana nemenin aku, aku nggak mau ganggu istirahatmu."Syena berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah dengan hati yang gugup."Bu, aku 'kan putrimu, aku nggak mungkin merasa terganggu lah."Setelah itu, Syena bertanya dengan prihatin, "Gimana kondisi Ibu sekarang? Apa kata dokter?""Sudah mendingan." Liane terdiam sesaat sebelum melanjutkan, "Dokter bilang, aku mungkin kerac

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2081

    Manajer agak tidak percaya saat mendengar hal ini, tetapi dia cepat mengerti."Tentu saja nggak ada masalah. Banyak orang pulang kampung saat Tahun Baru dan pergi liburan. Kebetulan sekali kalau kamu ingin menghasilkan lebih banyak uang, kamu bisa membantu rekan kerjamu untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan."Diego mengangguk. "Hmm."Dia sudah memikirkannya. Dia bisa bekerja di malam hari dan pulang bersama Sophia di siang hari untuk mengunjungi orang tua Sophia.Dengan begitu, dia bisa menghasilkan sedikit lebih banyak uang. Jadi, ketika menemui orang tua Sophia, dia bisa memberi mereka hadiah.Setelah keluar, dia bekerja lebih keras.Keduanya pulang kerja lebih awal hari ini.Sophia dan Diego berboncengan menuju rumah sakit.Diego sangat gugup karena dia membawa tas besar berisi buah-buahan dan suplemen.Sophia menatapnya dan tidak bisa menahan senyum. "Sebenarnya kamu nggak perlu bawa apa-apa. Orang tuaku nggak sehat, jadi ada beberapa buah yang nggak boleh mereka makan.""Begitu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2080

    "Kamu sudah bangun? Bagaimana perasaanmu?" Reina bertanya dengan penuh perhatian.Maxime menatapnya. "Baik, hanya ada sedikit kotoran di wajahku yang nggak bisa dibersihkan. Apa kamu tahu siapa yang melakukannya?"Reina menggelengkan kepalanya dengan gusar."Nggak tahu, itu. Saat aku pulang sudah ada. Apa sebelum pulang ke rumah, ada yang merias wajahmu saat kamu mabuk?"Melihatnya berbohong, Maxime tidak bisa menahan kemarahannya. "Kemarilah."Reina melangkah ke arahnya.Detik berikutnya, Maxime mengulurkan tangan dan menariknya sambil menekannya ke dadanya."Nana, aku nggak enak badan," gumamnya."Bukankah itu cuma riasan? Kalau kita nggak pergi minum, bukankah hal seperti itu nggak akan terjadi?" Reina mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya dengan lembut untuk menenangkan.Maxime menunduk mendekatinya. "Kamu nggak ingin aku minum?""Nggak apa-apa kalau minum sedikit, tapi kalau minum terlalu banyak nggak baik buat kesehatanmu. Jadi, lebih baik kurangi minum alkohol setelah ini,"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2079

    Maxime tidak tahu seperti apa penampilannya. Dia berjalan-jalan di dalam rumah untuk menjernihkan pikirannya sebelum menuju ke kamar mandi, berniat untuk mandi.Ketika sampai di kamar mandi dan melihat dirinya di cermin, tubuh Maxime langsung membeku.Wajahnya secara mengejutkan telah dirias, dengan alas bedak, lipstik dan bahkan alis.Tidak masalah kalau riasannya biasa saja, tetapi riasan di wajahnya cukup tebal, membuatnya terlihat sedikit aneh."Riki!"Seketika, Maxime mengira ini perbuatan Riki, bocah nakal itu.Bagaimanapun juga, Maxime sudah sering dikerjai oleh Riki dan memiliki semacam trauma dengan sikapnya.Rasa dingin menyelimuti bagian bawah mata Maxime. Dia menyalakan keran air dan membilas wajahnya.Kualitas riasan ini sangat bagus. Maxime sudah menggunakan banyak air dan sabun cuci muka, tetapi riasan ini tidak kunjung menghilang, malah membuat wajahnya makin aneh.Setelah mengeringkan wajahnya, dia berlari ke kamar Riki.Riki sedang melakukan siaran langsung dan sosok

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2078

    Sorenya setelah Reina kembali dari luar, ketika dia baru masuk ke ruang tamu, dia sudah bisa mencium bau alkohol yang menyengat.Dia langsung mengerutkan kening, "Ada apa ini?"Reina berjalan masuk dan melihat sosok Maxime yang mabuk di sofa.Maxime menarik-narik dasinya dengan keras dan menggumamkan sesuatu.Reina menurunkan barang yang dia bawa, lalu berjalan mendekat. "Max?"Dia memanggilnya.Di sofa, Maxime tidak tidur, pikirannya buram, tidak mendengar Reina memanggilnya.Reina mengerutkan kening saat mencium bau alkohol di tubuhnya. Dia berniat meminta pelayan untuk membuatkan sup pereda mabuk.Namun, Maxime tiba-tiba meraih tangannya."Nana ... Nana ...."Dia memanggilnya berulang kali.Reina merasa seperti namanya meleleh karena dipanggil begitu olehnya.""Ya," jawabnya."Nana ...." Namun, Maxime masih memanggilnya, lalu berkata, "Apa kamu mencintaiku?""Hmm?" Reina bingung.Apa yang ditanyakan Maxime?Biasanya hanya orang-orang yang baru menjalin hubungan yang suka memikirkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2077

    "Maxime, apa kamu ada waktu?" tanya Ethan.Maxime kebetulan sedang senggang. "Ya, ada.""Kalau begitu, mau ikut minum?" Ethan menambahkan.Maxime berpikir bahwa tidak ada yang bisa dia dilakukan karena dia sendirian di rumah. Jadi, dia menyetujuinya.Dia pun pergi ke Bar Eurios.Ethan sudah meminta seseorang untuk menyiapkan ruang pribadi.Biasanya pada jam-jam seperti ini, tidak ada seorang pun di dalam Bar Eurios.Ketika Maxime tiba, Ethan adalah satu-satunya orang yang ada di dalam ruangan mewah itu.Di atas meja di depannya, ada berbagai macam wine berkualitas."Maxime, kemarilah dan duduklah." Dia melambaikan tangan ke arah Maxime.Maxime berjalan lurus ke arahnya, duduk, menuangkan segelas wine dan meminumnya sekaligus.Saat itulah dia bertanya kepada Ethan, "Kenapa tiba-tiba mengajakku minum?"Ethan tersenyum tidak berdaya. "Lagi nggak senang saja."Setelah mengatakan itu, dia bertanya kepada Maxime, "Maxime, sebentar lagi Tahun baru, apa kamu nggak sibuk? Kenapa kamu ada waktu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2076

    Maxime mengangkat tangannya dan ujung jarinya mendarat di wajah Reina. "Kamu nggak adil.""Hmm?""Kamu nggak bisa berpisah sama anakmu, tapi kamu bisa berpisah denganku?" Maxime terdiam sejenak sebelum menambahkan, "Kamu harus tahu, kita akan menghabiskan sisa hidup ini bersama, kenapa aku merasa seperti berada di urutan terbawah dalam pikiranmu?"Reina menyadari bahwa pria ini cemburu pada anak-anak mereka.Sadar akan hal itu, Reina tidak bisa menahan tawa, kemudian berkata, "Tentu saja anak-anak lebih penting darimu. Mereka adalah orang yang aku lahirkan dengan hidupku sebagai taruhannya."Sorot mata Maxime sedikit berubah.Reina mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari pelukannya dan pergi dengan cepat.Maxime tidak menyangka Reina akan melarikan diri secara tiba-tiba. Dia bangun dan berjalan mengikutinya dengan kaki panjangnya.Untung saja dia memiliki kaki yang panjang. Sebelum Reina menutup pintu, Maxime sudah berhasil mengejarnya, menahan pintu dengannya. "Kenapa tutup pi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2075

    Setelah kematian Liane, kakek dan nenek tidak menunjukkan kesedihan mereka. Namun, Reina bisa melihat bahwa mereka berdua sangat sedih.Reina takut kedua orang tua itu akan kesepian, jadi setiap hari dia akan membagikan apa saja yang ada di keluarga mereka dengan keduanya. Dia juga akan menunjukkan foto dan video anak-anak kepada mereka.Keduanya juga sering melakukan panggilan video untuk mengecek keadaan anak-anak dan Reina.Hidup sepertinya kembali berjalan normal."Nana, apa kalian akan pulang Tahun Baru nanti?" Nenek bertanya dengan hati-hati.Dia mengerti bahwa Reina telah menikah dan menjadi bagian dari Keluarga Sunandar, jadi tentu saja segala sesuatunya harus dilakukan dengan memikirkan Keluarga Sunandar terlebih dahulu.Reina langsung mengetikkan jawaban, "Aku sama Max sudah memutuskan akan mengunjungi kalian setelah Tahun Baru.""Syukurlah. Datanglah lebih awal, aku dan kakekmu akan menyiapkan makanan enak." Kata-kata nenek penuh dengan kegembiraan.Reina juga turut bahagia.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2074

    Sembelit?Riko sangat terkejut, sejak kapan dia mengalami sembelit?Maxime terbatuk pelan, menatapnya penuh makna. Melihat itu, Riko langsung mengerti apa yang sedang terjadi.Dia terpaksa harus menerima alasan sembelit ini."Hmm, mungkin karena aku kurang minum air putih akhir-akhir ini."Mendengar ini, Reina merasa prihatin sekaligus khawatir, lalu memeluk Riko."Riko, Mama akan membawamu ke dokter. Kamu masih kecil, kenapa bisa sembelit?"Mendengar bahwa Riko benar-benar mengalami sembelit, hati Reina hancur.Hanya mereka yang pernah melahirkan seorang anak dan menjadi seorang ibu yang akan mengerti bahwa rasa sakit fisik sekecil apa pun pada seorang anak akan terlalu berat untuk ditanggung oleh seorang ibu.Wajah Riko terasa panas seperti api ketika Reina tiba-tiba memeluknya.Dia tidak menyangka akan dipeluk dan dibujuk oleh mamanya ketika dia mengaku sedang sembelit.Sudah lama dia tidak dipeluk Mama seperti itu."Mama, nggak perlu. Aku hanya perlu minum lebih banyak air dan aku

DMCA.com Protection Status