Share

Bab 1664

Author: Kacang Merah
"Nana, Nona Alana," sapa Liane dan Syena.

Liane langsung berjalan menghampiri mereka berdua, "Nana, kok kamu ke rumah sakit? Kamu sakit?"

Liane terlihat sangat mengkhawatirkannya.

Saat Reina hendak menjawab, Alana berpura-pura terbatuk dengan keras, "Uhuk, uhuk! Aku masuk angin. Nana cuma nganter aku ke dokter."

Sialnya, dokter yang barusan memeriksa Alana malah muncul di saat seperti ini.

"Nona Alana, ini hasil tes kehamilanmu ketinggalan."

Alana langsung mematung.

Dia tidak menyangka kebohongannya akan terungkap dalam waktu sedetik.

Melihat Alana mematung, Reina pun berdiri menerima surat dari dokter itu.

Alana berkata sambil tersenyum, "Ah, sekalian tes aja ...."

Liane langsung memberi selamat padanya.

"Selamat."

"Terima kasih."

Saat ini Alana tidak bisa merasa bahagia sama sekali.

Syena terlihat sangat cemburu. Alana hamil keturunan Keluarga Tambolo?

Mulai sekarang, posisi Alana di Keluarga Tambolo tentu jadi lebih stabil.

Syena sama sekali tidak pernah menyangka dia bisa kalah dar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1665

    Morgan sangat lembut hari ini. Dia tidak mendorong Syena menjauh, tapi menghiburnya. Entah dia melakukannya untuk menunjukkan pada Reina atau Jess.Jess, Reina dan yang lainnya berdiri bersama, menyaksikan keintiman Morgan dan Syena dalam diam, tidak berkata apa-apa.Tidak lama kemudian, dokter keluar dan berkata pada mereka semua. "Operasinya lancar, tapi untuk tahu dia bisa terus hidup atau nggak, kita masih harus observasi beberapa hari untuk melihat tubuhnya menolak darah baru atau nggak.""Terima kasih dokter."Setelah dokter pergi, semua orang masih merasa tidak nyaman.Reina dan Alana tinggal di sini sebentar, setelah itu mereka juga pergi.Dalam perjalanan pulang, Alana merasa gelisah.Awalnya dia ingin menggugurkan bayinya, tapi setelah melihat Talitha di ICU, dia jadi ragu.Setiap anak punya kesempatan hidup, dia tidak bisa egois.Tapi bagaimana kalau Jovan tidak mau anak ini?"Nana, tolong rahasiakan ini dulu, ya? Jangan kasih tahu Jovan."Meski Reina tidak mengerti kenapa A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1666

    "Besok aku mau ke kantornya buat lihat sebenarnya siapa wanita yang disukai Ari," ucap ayah Ari sambil menggebrak meja.Ibu Ari mendukungnya, "Oke, coba lihat. Jangan sampai anak kita salah jalan."Ibu Ari juga khawatir anaknya akan menyukai sesama jenis.Menurutnya, lebih baik Ari menyukai janda punya anak daripada menyukai sesama pria.Keesokan paginya.Sesampainya di kantor, Reina mendapati perusahaannya sangat ramai.Brigitta sampai di kantor sebelum Reina."Brigitta, ada apa sih?""Ayah Ari datang, dia bilang mau datang buat cari wanita yang disukai Ari.""Hah?" Reina bingung.Tapi Reina ingat ucapan Ari kemarin, Ari memang menyukai seseorang."Kamu tahu nggak dia suka siapa?" Reina bertanya.Brigitta menggeleng, "Mana kutahu? Di kantor banyak wanita cantik, bahkan beberapa di antaranya itu artis terkenal. Tapi Ari kayaknya nggak suka satu pun tuh, kayaknya standarnya cukup tinggi deh.""Kalau gitu, ada nggak yang dekat sama Ari?" Reina bertanya-tanya.Reina sadar, ayah Ari pasti

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1667

    Ayah Ari berusaha bicara dengan bijaksana, berharap Revin dapat memahaminya.Tapi Revin tidak memahaminya, "Paman, sepertinya kamu salah paham, apa yang Ari dan aku sembunyikan darimu?"Bahkan di mata Revin, Ari bukan temannya. Jadi, mana mungkin dia mau bersekongkol dengan Ari untuk menipu ayahnya.Ayah Ari menghela napas berulang kali, dia tidak bisa lagi menahan amarahnya dan memelototi Revin sambil merendahkan suaranya."Masalahnya sudah begini, kamu beneran mau aku ngomong sejelas-jelasnya?"Saat ini banyak sekali karyawan yang menatap mereka dengan bingung.Revin berdiri tegak dan berkata, "Ya, sebaiknya Anda jelaskan saja. Aku nggak mau difitnah."Revin tidak menyangka dia akan segera menyesali ucapannya ini."Kamu dan Ari pacaran?"Ucapan ayah Ari membungkam semua orang di sekitarnya, mata Revin gemetar tidak percaya."Apa?""Sudahlah, aku dan ibu Ari sudah tua dan sudah tahu semuanya. Kalau kalian benar-benar saling mencintai, ngaku saja, jangan bikin kami berdua penasaran!"A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1668

    Revin?Ari langsung tertawa menghina, "Ayah, kamu bercanda? Aku pria tulen, mana mungkin suka sama dia?"Bahkan, bisa dibilang Ari benci dengan pria ini.Kalau dia benar-benar tinggal bersama Revin setiap hari, lebih baik dia mati saja.Revin diam-diam mengambil gelas air dan menyesap airnya, "Paman sudah dengar semuanya? Anda salah paham."Akhirnya ayah Ari merasa lega.Tapi kemudian dia berpikir lagi dan menghampiri Ari, "Jadi kamu itu suka siapa? Atau kamu sama sekali nggak suka siapa pun? Kalau kamu nggak suka siapa pun, coba ketemu gadis yang dikenalkan oleh sepupumu itu lah."Ayah Ari lagi-lagi mendesak soal pernikahan.Ari benar-benar tertekan dan tidak tahu harus berbuat apa.Sisil yang kebetulan datang mendekat untuk mendengarkan gosip pun jadi sasaran. Ari langsung menunjuk ke arahnya, "Ayah, aku suka sama dia."Sisil yang sedang bersandar di samping pintu, tertegun oleh pengakuan cinta Ari yang tiba-tiba."Hah?"Ari menyukainya? Dia bercanda?Sekarang Sisil adalah pacar Dero

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1669

    Pada akhirnya, Sisil berhasil disuap.Sisil kembali ke mejanya dan memberi tahu Deron kalau malam ini dia ada urusan sehingga acara barbeku harus ditunda besok.Deron yang sedang duduk di dalam mobil mengernyit bingung saat melihat pesan dari Sisil.Urusan apa?Namun, Deron yang pada dasarnya tidak suka menginterogasi pun tidak bertanya lebih lanjut, dia hanya membalas pesan Sisil dengan singkat, "Oke."Sore harinya, Sisil ikut pulang ke rumah Ari.Tidak jauh dari situ, ternyata ada anak buah Deron yang menyadari sosok Sisil, dia bertanya, "Bos, bukannya hari ini Nona Sisil pulang sama kamu?""Dia ada urusan," jawab Deron."Astaga, dia masuk ke mobil mewah lho!" kata seorang bawahan yang lain.Deron menoleh dan melihat sebuah mobil cergas meluncur pergi.Dulu para bawahan Deron sangat segan pada Deron, tapi sekarang mereka tahu Deron adalah atasan bermuka dingin dan berhati hangat. Mereka pun berani bertanya, "Bos, kok tiba-tiba Nona Sisil naik ke mobil mewah itu?"Bagi Deron, mobil ce

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1670

    Sisil duduk di dalam mobil sambil mengelus perutnya yang buncit, dia bersendawa, lalu menghela napas, "Ari kamu beruntung banget, masakan rumahmu enak banget.""Dasar rakus, sukanya makanan yang enak aja."Ari sudah terbiasa dengan makanan lezat, jadi kurang tertarik dengan makanan yang dimasak oleh orangtuanya."Ckck! Dasar nggak tahu diri," keluh Sisil.Setelah itu, Sisil mengembalikan amplop tebal yang diberikan orangtua Ari, "Ini, aku pulangin."Sisil tidak mau menerima amplop ini. Bagaimanapun dia cuma pura-pura jadi pacar Ari, apalagi Ari juga sudah janji akan mentraktirnya makan siang selama setahun.Ari tidak menganggapnya serius, "Ambil aja, anggap saja hadiah.""Kamu cukup traktir aku aja, aku nggak butuh amplop ini," kata Sisil."Kamu pikir aku kekurangan uang?" Ari bertanya balik padanya.Sisil hanya bisa menggerutu. Dasar orang kaya, mungkin uang sebanyak ini bukan apa-apa untuk mereka."Ya sudah, aku terima ya. Terima kasih."Meski belum membuka isi amplop itu. Sisil yaki

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1671

    Reina terhenyak."Kenapa?"Sisil menggeleng, "Aku juga nggak tahu."Semalam waktu Sisil hendak tidur, Deron tiba-tiba mengetuk pintunya.Sisil pikir Deron mau mengajaknya tidur bareng, ternyata tiba-tiba Deron bilang ingin putus.Sampai sekarang Sisil juga bingung.Kemarin siang masih baik-baik saja, kenapa malamnya tiba-tiba minta putus?"Kamu sudah tanya apa alasannya?""Dia bilang kami berdua nggak cocok." Mata Sisil memerah, "Kalau nggak cocok, kenapa nggak bilang dari awal? Menurutmu apa karena Deron punya wanita lain?""Sepertinya nggak."Reina merasa Deron bukanlah tipe orang yang mendua."Terus kenapa dong? Masa dia sudah nggak tertarik sama aku?" Sisil melepaskan pelukannya dari Reina, "Apa aku jelek? Apa dia sudah bosan?"Sisil benar-benar jatuh cinta pada Deron, sekarang setelah tiba-tiba diputuskan sepihak, tentu saja Sisil jadi gelisah dan segala prasangka buruk melintas di kepalanya."Kayaknya ada salah paham deh. Jangan khawatir, nanti aku tanya Deron. ""Oke, oke." Sisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1672

    Ari menatapnya dengan penuh simpati, "Ya ampun, kayak nggak ada pria lain aja di dunia, ngapain coba cinta bertepuk sebelah tangan sama Deron?"Ari kenal Deron, pengawal yang tidak terlihat seperti pengawal karena auranya tidak seperti orang biasa."Kamu nggak ngerti sama sekali. Buat wanita kayak aku, rasanya kayak mimpi tahu bisa jadi pacar dia." Sisil sadar diri, dia hanya orang biasa.Dia sangat menyukai Deron. Dalam hatinya, Deron seperti pemeran utama pria di TV.Ari mengembalikan cincin pemberian orangtuanya pada Sisil, "Ini ambil aja. Anggap aja hadiah buat hatimu yang lagi bersedih itu."Ari memang murah hati, lagipula cincin berlian ini tidak ada gunanya bagi dia yang belum punya pacar.Harusnya, Sisil merasa senang bukan?Tapi faktanya, Sisil sama sekali tidak merasa bahagia, "Aku nggak mau. Aku maunya cincin dari orang yang aku suka."Ini pertama kalinya Ari ditolak. Ari jadi mulai meragukan pesonanya sendiri. Apa dia benar-benar kalah dengan seorang pengawal?"Hmm ... ya s

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status