Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1701 - Bab 1710

2097 Bab

Bab 1701

Melihat Sisil sangat bahagia, Reina pun tersenyum.Tapi sejujurnya, bagi orang seperti Reina yang tidak butuh harta kekayaan, menjadi orang terkaya atau tidak bukan hal yang penting.Mungkin pemikiran ini agak munafik, tapi memang demikian adanya.Dari kecil, Reina bukan iri dengan keluarga kaya tapi dengan orang yang tinggal di keluarga yang harmonis dan bahagia.Mungkin ini yang namanya, kita akan menginginkan sesuatu yang kita tidak bisa miliki.Dari kecil Reina sudah hidup enak, hanya saja dia tidak dicintai.Kabar ini bukan hanya menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen, tapi juga menghebohkan seluruh Keluarga Sunandar.Aarav sedang duduk di sofa langsung bangkit berdiri saking kagetnya, "Jadi ke depannya Grup Yinandar akan diwariskan ke Reina?"Melisha juga terlihat sangat cemburu."Reina beruntung banget."Dulu semua orang menertawakan Reina karena cacat pendengaran. Tapi sekarang, tiba-tiba Reina jadi seorang putri pewaris sebuah perusahaan raksasa.Rendy sampai tidak bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

Bab 1702

Reina merasa sangat lelah setelah menghadapi mereka satu per satu."Sisil, lain kali kamu aja yang angkat telepon semacam ini. Cari aja alasan, aku sibuk.""Oke." Sisil langsung menyanggupi.Pulang kerja, alih-alih bergegas pulang, Reina malah pergi ke rumah sakit.Dia berdiri di pintu kamar rawat, tapi tidak masuk.Sekretaris Liane yang menyadari kehadirannya, "Nona sudah datang? Ayo cepat masuk."Lisia tampak antusias.Reina masuk ke dalam kamar dan mendapati wajah Liane terlihat lebih pucat dari sebelumnya."Bu Liane, gimana kondisimu?"Mendengar pertanyaan Reina yang penuh perhatian, Liane pun tidak memedulikan panggilan formal Reina padanya, "Sudah baikan. Sini, duduk di sampingku."Reina ragu-ragu sesaat, lalu duduk di samping ranjang Liane.Liane mau menyentuh Reina, tetapi takut putrinya keberatan, jadi Liane menurunkan lagi tangan yang tadinya sudah terangkat."Nana, gimana kerjaan? Apa ada yang mempersulitmu?"Reina menggeleng, "Semua baik-baik saja. Manajemen senior dan peme
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

Bab 1703

Syena meninggalkan rumah sakit dengan perasaan kecewa, merasa terbuang.Tidak lama setelah Syena pergi, Reina juga pergi.Sesampainya di rumah.Maxime dan anak-anak sudah tahu beritanya, tapi mereka terlihat tenang, tidak heboh seperti yang lain."Kok baru pulang?" Maxime bertanya."Aku pergi ke rumah sakit."Reina duduk dan makan bersama keluarganya.Maxime tidak kembali bertanya. Dia mengambilkan nasi dan lauk untuk Reina, "Makan yang banyak."Riki meniru ayahnya, ikut menyendokkan lauk lain ke piring Reina."Ma, terima kasih sudah bekerja keras."Reina tersenyum penuh arti, "Terima kasih, sayang."Maxime menatap Reina dengan kecewa, kenapa hanya Riki yang diucapkan terima kasih?Reina merasa malu saat melihatnya, "Terima kasih juga."Barulah Maxime merasa puas.Sisil yang ikut datang untuk makan malam bersama Deron juga menyaksikan momen ini. Dia merasa beruntung sudah punya pacar, kalau tidak dia akan menjadi orang yang kesepian.Sesudah makan.Mereka sekeluarga sedang bersantai di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

Bab 1704

Alana duduk di kursi sambil menunggu Reina yang belum datang, dia pun mulai merasa sangat bosan, "Haduhhh nyebelin, kok Reina belum datang juga sih?"Jovan menatapnya, "Menyebalkan apanya? Kalau bosan, kamu jalan-jalan sama Riko aja sana.""Nggak ah, malas." Alana menjawab dengan ketus.Jovan menyadari emosi Alana semakin buruk akhir-akhir ini.Riko yang duduk di samping Alana juga merasa demikian, dia menyenggol Alana, "Tante Alana nggak enak badan?"Akhir-akhir ini Alana jarang makan, temperamennya buruk dan mudah marah.Alana terkejut, "Nggak, aku sehat kok."Riko tiba-tiba terpikir sesuatu, saat Jovan sedang bicara dengan dokter lain, dia berdiri di depan Alana dan berbisik, "Tante Alana hamil ya?"Riko merasa perubahan suasana hati dan keadaan Alana saat ini sama persis seperti saat ibunya mengandung kedua adik kembarnya.Alana terkejut setengah mati.Dia buru-buru menyangkal, "Nggak lah aku nggak hamil, jangan sembarangan ngomong.""Oh." Melihat reaksi Alana yang begitu bersemang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

Bab 1705

Alana merasa ucapan Reina benar.Reina melanjutkan, "Coba lihat aku. Dulu aku pergi pas hamil karena disakiti Maxime. Sekarang lihat, kedua anak itu tetap butuh seorang ayah.""Lagian Jovan nggak seperti Maxime yang dulu kok."Alana mengangguk , "Ya oke aku pikirin dulu. Aku mau tes dulu sikap Jovan dulu sebelum ngasih tahu dia.""Oke."Setelah ngobrol dengan Alana, Reina pergi untuk pemeriksaan.Jovan yang menunggu di luar pun bertanya pada Alana, "Kalian ngomongin apa sih?""Cuma ngobrol biasa, ngapain kamu cowok nanya-nanya?" Alana langsung membungkam Jovan.Jovan menghela napas tidak berdaya, "Belakangan ini kok kamu ketus? Memang aku salah apa?"Alana tersedak, "Nggak, itu cuma perasaanmu."Sebenarnya Alana sadar, sejak hamil, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan emosinya."Kalau nggak sehat mendingan cek ke dokter deh," kata Jovan santai.Alana menggeleng, "Nggak perlu."Melihat Alana yang keras kepala, Jovan tidak bisa berkata apa-apa lagi.Dia menghampiri Maxime, "Kak Max."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 1706

Siapa yang tidak kecewa mendengarnya?Namun, Maxime tidak menunjukkan kekecewaannya. Dia meminta Jovan membawa Reina memeriksakan kondisi telinga Reina untuk tahu apa Reina bisa dioperasi atau tidak.Reina diperiksa hampir seharian.Untungnya, pemeriksaan telinga Reina berjalan lancar. Jovan bilang ada pasien yang kondisinya sama dengan Reina dan setelah operasi menjadi normal."Nana, selamat ya!" Alana dengan tulus ikut berbahagia dengan Reina.Reina juga sangat senang.Dulu dia tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya, baik teman maupun kerabat karena gangguan pendengarannya. Kini akhirnya dia bisa menjadi seperti orang normal."Coba lihat kapan waktu yang tepat untuk jadwal operasinya," ucap Maxime.Jovan merenung sejenak, "Bulan depan bisa."Bulan depan hanya tinggal beberapa hari lagi. Reina pun berkata, "Apa boleh ditunda sebentar?""Kenapa?" Alana bingung."Masih banyak yang harus kuselesaikan di tempat kerja, kayaknya aku nggak ada waktu," kata Reina.Operasinya sendiri han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 1707

Karena tidak punya teman nongkrong, Jovan pun meminta sopir mengantarnya ke mal.Dia mau lihat apa yang dibeli Alana dan Reina.Alana dan Reina sudah sampai di mal. Mereka makan, lalu mulai berbelanja pakaian dan sepatu, menggesek kartu untuk belanja segala macam barang yang mereka suka.Dengan kartu Jovan, mereka adalah pelanggan super VIP di mal. Di setiap toko ada yang membantu mereka membawa barang, bahkan ada yang mengantarkan belanjaan mereka ke rumah."Aduuh senang banget ya kalau bisa belanja nggak mikir uang."Para wanita memang suka belanja, namun kondisi terbaik adalah jika bisa berbelanja dengan uang tak berseri.Reina juga membeli banyak pakaian untuk keempat anaknya.Alana menghela napas melihat baju anak-anak kecil, "Aku juga mau anak perempuan deh supaya bisa belanja banyak baju."Reina juga ingin punya anak perempuan, sayangnya dia terus melahirkan anak laki-laki.Alangkah baiknya kalau bisa punya sepasang."Ma, Tante Alana. Anak laki-laki juga oke kok, kalau sudah bes
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 1708

Marshanda jelas tidak menyangka Syena akan menyuruhnya. Meski enggan, karena Syena tahu rahasianya, Marshanda pun terpaksa setuju.Jadi, akhirnya Marshanda pun menghampiri Reina."Nana, Alana," panggil Marshanda.Reina dan Alana tertegun dan langsung mengenalinya.Meski Marshanda mengenakan masker dan kacamata hitam, suaranya tetap familiar.Reina dan Alana sama-sama mengenalinya."Kok kamu ada di sini?" Alana langsung bertanya tanpa basa-basi.Marshanda melepas kacamata hitamnya, "Oh, aku lagi jalan-jalan."Tatapan Marshanda terlihat tulus dan tidak berbahaya, tidak seperti sebelumnya."Oh." Alana menyahut singkat, lalu meraih tangan Reina dan memanggil Riko, "Ayo pergi."Mereka tidak perlu memedulikan pengkhianat yang tidak tahu berterima kasih seperti Marshanda.Namun belum beberapa langkah, Marshanda memanggil mereka balik. "Nana, selamat ya sekarang kamu jadi CEO Grup Yinandar. Alana, selamat ya kamu sudah jadi menantu Keluarga Tambolo."Sebelum Reina sempat menyahut, Alana yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 1709

Akhirnya Marshanda kembali ke sisi Syena.Hatinya yang tegang akhirnya rileks, "Nona Syena."Syena menyilangkan tangan di dada, "Kamu itu nggak berguna ya, masa ketakutan gitu pas lihat Jovan? Kamu takut dia tahu tentang penculikan Alana?"Marshanda diam-diam mengepalkan tangannya dan berkata."Ya iyalah aku takut. Tapi ... kamu 'kan juga terlibat di masalah itu."Syena menguap, "Jangan ngomong sembarangan. Kamu yang iri sama Alana. Aku sih nggak, aku 'kan nggak suka Jovan."Marshanda terlihat ketakutan."Aku tahu Jovan belakangan ini lagi menyelidiki insiden penculikan Alana. Nona Syena, sebaiknya kita berdua nggak usah saling curiga, mendingan saling bantu satu sama lain."Syena pun merasa khawatir, "Serius?""Ya.""Kalau gitu kita memang harus hati-hati. Tapi kita juga nggak bisa terus bersikap pasif. Bukannya sekarang kamu sudah banyak kenalan orang kaya? Kamu nggak bisa minta bantuan mereka?"Marshanda tidak bodoh dan tersenyum pahit, "Mereka itu cuma main-main aja. Kalau ketemu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 1710

Dulu Jovan sama sekali tidak keberatan orang lain memotretnya, tapi sekarang dia sudah menikah. Apalagi Riko, si kecil yang berdiri di sampingnya sekarang adalah putra Reina dan Maxime.Kalau dia diberitakan dengan Reina dan Riko, pasti Jovan yang disalahkan Maxime.Jadi sepanjang jalan, para pengawal memperhatikan sekeliling untuk mencegah orang lalu lalang memotret sembarangan.Reina dan Alana tidak memperhatikan hal ini. Setelah puas belanja dan merasa lelah, Jovan mengantar mereka pulang.Setelah mengantar Reina pulang, Jovan baru membawa Alana dan Riko pulang.Riko melihat foto-foto baju yang baru Reina belikan untuknya.Jovan datang menghampirinya dan berkata, "Baju baru?""Ya." Riko mengangguk sungguh-sungguh, "Mama yang beliin buat aku."Jovan melirik Alana dan berkata, "Alana, kamu beliin apa nggak buat aku?"Seketika, Alana terkesiap."Hah?"Dia tidak berpikir untuk membeli apa pun untuk Jovan.Pertama karena Alana memang tidak peduli, kedua karena merasa Jovan tidak kekurang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
169170171172173
...
210
DMCA.com Protection Status