***"Waah ... Serius? Aku pikir Mas Jerry bohong saat bilang kamu dapat Maserati dari Pak Nial."Siska berujar saat mereka ada di kelas terakhir, di mana mahasiswa yang ada di dalam kelas mulai membubarkan diri."Tapi buat apa dia membelikanku mobil? Aku 'kan nggak bisa nyetir."Bela baru tahu fakta itu. Bukannya dia tidak suka hadiah dari Nial. Tapi, memang begitulah adanya."Nggak apa-apa, nanti minta ajarin sama Pak Nial.""Besok, 'kan? Kamu sama Kak Jerry tunangan?"Mereka bangkit dari duduk dan berjalan keluar dari sana. Berjalan di sepanjang koridor yang entah kenapa lebih ramai dari biasanya."Iya, besok. Doakan lancar ya? Dan kamu harus datang, loh!""Kalau nggak?""Aku marah lah! Kita nggak usah ngomong, dua minggu."Bela dibuat tertawa olehnya. Mereka terus berjalan sampai menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Apalagi saat Bela merasakan sebuah batu melayang padanya dan mengenai kepalanya."Auh!"Bela menyentuh keningnya yang berdarah."Kenapa, Bel?"Belum sempat Bela menj
Baca selengkapnya