Beranda / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 153 - Damn, I Like Me Better When I'm With You!

Share

Bab 153 - Damn, I Like Me Better When I'm With You!

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 19:49:31

"Kalian bisa keluar. Mereka sudah bubar."

Leo datang dengan membawa angin segar bagi mereka yang ada di dalam ruangan.

"Syukurlah."

Siska menyambutnya dengan bahagia. Untung saja kerusuhan ini berlangsung dengan singkat dan mereka mencapai mufakat.

"Bel! Aku duluan ya!"

Siska lebih dulu kabur. Dia benar-benar harus pergi dari sini sesegera mungkin karena memang ada janji dengan ayahnya untuk mengurus beberapa hal mengenai persiapan pertunangannya besok.

"Iya. Dah ...."

Bela membalas lambaian tangannya dan berjalan keluar bersama anak-anak yang lain. Dan dengan Leo di sampingnya.

"Kamu benar Bela? Arabela?" Leo memastikan, sekaligus membuka percakapan mereka.

"Iya, aku Bela."

"Sekarang aku tahu kenapa Samudera Nikolass tergila-gila denganmu. Siapa yang bisa menahan diri melihat kecantikanmu, Bela?"

Bela membersihkan tenggorokannya dengan berdehem saat Leo hanya melemparkan tawa kecil.

"Jangan mengikuti jejak Samudra Nikolass! Aku katakan ini dari awal ya! Aku sudah menikah."

Leo menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 154 - Pertunangan

    ***MARIA FLORIST."Ini tempat Mas Nial sering membeli bunga untukku?"Bela bertanya saat mobil yang dikemudikan oleh Han berhenti di depan sebuah toko florist dalam perjalanan mereka untuk menghadiri pertunangan Jerry dan juga Siska."Iya. Ayo masuk! Kamu yang pilihkan bunga untuk mereka."Bela mengangguk, turun dari mobil bersama Nial saat hari menggelap. Saat masuk, ia kagum dengan banyaknya bunga di tempat ini. Semuanya cantik, tapi beberapa keranjang bunga sudah banyak yang kosong."Selamat datang. Oh?"Wanita pemilik toko bernama Maria itu tampak terkejut karena yang dilihatnya adalah Nial."Wah ... ini istrimu?" Dia melangkah mendekat. Mengamati Bela dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan tidak percaya. Sekarang dia menemukan jawabannya kenapa Nial jatuh cinta dengannya."Astaga ... kamu cantik sekali.""Terima kasih.""Pak Nial! Kamu memilih istri yang tepat. Dilihat dari manapun dia tampak baik hati, manis dan sempurna seperti yang kamu katakan.""Sssst!"Nial memberi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 155 - Kencan?

    ***Bela takut.Dia takut karena ini hari ketiganya belajar menyetir namun ia masih gugup. Ia takut merusak mobil Nial. Ini memang bukan Maserati yang dihadiahkan untuknya. Tapi ini tetaplah sedan mewah yang paling sering dipakai oleh Nial."Jangan gugup!"Nial mencoba menenangkannya saat Bela berbelok dengan kaku di tikungan. "Mas? Apa aku nggak bisa nggak usah nyetir saja? Aku takut sungguh!"Nial tertawa dibuatnya."Kenapa? Kamu 'kan sudah punya dasar-dasarnya? Ini hanya karena kamu belum terbiasa, kok!"Memang!Memang Bela sempat diajari Handoko menyetir mobil. Tapi itu sudah agak lama dan Bela lupa caranya. Keberaniannya juga sedikit memudar karena kini yang dia hadapi hanyalah rasa takut."Jangan takut! Lihat! Kamu sudah bisa mengontrol lajunya. Sebenarnya kamu sudah bisa, Sayang. Tapi masih kaku."Bela menghela napasnya saat mobil yang ia kemudikan berbelok memasuki halaman rumah Nial. Ia mematikan mesin tak lama kemudian setelah Nial mengajarinya parkir."Bagaimana? Mudah, '

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 156 - ICE SKATING

    "Kalau aku jatuh di sini aku akan menguncimu di luar kamar nanti malam." Nial tersenyum mendengarnya. Pada akhirnya Bela benar-benar menuruti apa yang diinginkan oleh Nial. Bahwa mereka akan berjalan di atas arena ice skating ini. Selagi Nial Sudah melenggang bebas di sana, dan tampak sangat menawan saat dia dengan mudahnya berputar untuk melihat Bela yang berdiri kaku di tepian dengan berpegangan pada pembatas, tidak bisa bergerak. "Sayang? Kamu sungguh nggak bisa?" Bela mengangguk. Nial kembali ke tepi dan menarik tangan Bela. Memimpinnya agar mereka pelan-pelan masuk ke dalam sana selagi orang-orang mulai menjadikan mereka sebagai pusat perhatian. Siapa lelaki tampan dan perempuan secantik bidadari yang bergandengan tangan di atas arena ice skating. "Mas Nial jangan lepasin aku loh ya!" "Kalau Mas lepasin kenapa?" Nial tersenyum menggodanya. "Aku akan mencubit hidungmu, sungguh!" Nial tertawa sekarang. Dia tidak pernah melihat Bela sekaku ini karena setiap kali berjalan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 157 - Apa Ini Yang Namanya Pesta?

    Tangan Bela seperti kebas saat melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa perempuan dengan dress di atas lutut itu adalah Jenni.Bukan Jenni personil girlband yang terkenal itu. Tapi wanita yang datang dari masa lalu Nial. Wanita yang tidak menginginkannya."Kenapa dia datang ke sini?"Nial mendesis dengan kesal melangkah maju bersiap melakukan sumpah serapah untuk kedatangannya yang membuatnya sakit mata. Tapi Bela lebih dulu menahannya dan membuat Nial tetap berdiri di tempatnya.Bela melingkarkan tangannya di lengan Nial dan berjalan maju. Menyambut kedatangan Jenni saat Hendro ikut mendekat dan msnyapanya."Nial? Bela? Kalian di sini?"Nial tersenyum menyeringai mendengar pertanyaannya yang tidak masuk akal. Ditilik dari manapun sepertinya perempuan itu sedang terguncang melihat Bela yang dengan berani justru seperti sedang dengan terang-terangan melawannya.Bahwa Bela adalah menantu keluarga ini, istri Nial. "Iya, kami di sini. Tentu saja, karena Ayah Hendro adalah ayahku."Nia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 158 - Annoying Trouble Maker

    Jenni heran ke mana perginya Nial dan Bela sejak mereka kesal karena kedatangannya. Terakhir kali mereka terlihat berjalan ke arah sini. Dan Jenni pergi mengikuti mereka.Namun, bukannya menemukan Nial--karena ia berharap bisa bicara dengan Nial saja--dia malah menemukan jasnya yang tergeletak di atas sandaran sofa.Dan orangnya?Ada di dekat lemari. Sedang menunduk memeluk pinggang seorang perempuan yang ia kunci agar tidak bisa bergerak.Dan jari-jari lentik yang melingkar di belakang leher Nial itu adalah milik Bela, tentu saja. Nial tidak akan sekalap itu jika itu bukan Bela.Jenni memegang pouch-nya erat-erat. Saat ia mengharapkan dengan sepenuh hati Nial masih meletakkan sebagian hati padanya, namun semuanya terasa sia-sia.Dia telah kalah oleh Bela. Kalah dari anak kecil yang membuat Nial bertekuk lutut itu. Anak kecil yang mengendalikan Nial, membawa pergi hatinya sekaligus memilikinya seutuhnya.Bibir Jenni bergetar, mengatup rapat. Dingin dan pucat selagi dua bibir di sana s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 159 - Kamu Membuat Khawatir Saja!

    ***"Apa aku membuat kesalahan lagi? Astaga kepalaku pusing."Hendro memijit keningnya yang terasa sakit. Ia merasa bersalah pada Nial dan juga Bela yang pasti kecewa karena ada Jenni di pesta ulang tahunnya. Pesta yang harusnya hanya diisi oleh orang dekatnya.Ia memang mengundang orang tua Jenni, tapi siapa sangka malah anaknya yang datang.Ia lebih merasa bersalah pada Bela. Nial benar saat mengatakan kalau Jennilah dalang sebenarnya dari peristiwa buruk yang nyaris saja menghancurkan hidup anak menantunya.Dan malam ini perempuan itu malah ia biarkan melenggang bebas di dalam rumahnya. Harusnya ia mengusirnya saja.Hendro terus mengemudi. Memikirkan hal semalam telah membuat tengkuknya terasa berat. Dadanya juga sesak. Cidera akibat jatuh saat di kamar mandi tempo hari kini tiba-tiba terasa sakit.Ia menepikan mobilnya. keinginannya untuk segera sampai di kantor harus ia gagalkan begitu saja karena ia kesakitan.Rasa bersalahnya semakin besar saat ia memikirkan Bela dan Nial. Bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 160 - Tak Bisa Diatur!

    "Ayah?!"Bela terkejut karena saat ia turun dari taksi online, ada kerumunan di sebelah barat kampusnya. Ia dan Siska ikut ke sana dan melihat seorang lelaki yang dikeluarkan dari mobil dalam keadaan pingsan. Itu adalah Hendro."Ayah!"Bela sekali lagi memanggilnya saat petugas medis yang mungkin saja di panggil oleh orang yang menemukannya pingsan di pinggir jalan."Anda mengenalnya?" Salah satu petugas medis bertanya dan Bela mengangguk dengan cepat."Iya, itu ayah mertuaku.""Tolong ikut kami!"Bela memandang Siska yang tatapannya mengartikan, 'It's okay! Just follow him!'"Apa yang terjadi, Pak?" Ia bertanya pada salah seorang petugas medis yang membawa Hendro memasuki ambulans. Mereka masuk dan melesat di atas jalan raya yang lengang pagi ini."Tekanan darahnya sangat rendah. Apa dia punya riwayat cedera akhir-akhir ini? Di dadanya ada luka lebam yang belum sepenuhnya pulih."Bela pusing, melihat Hendro tak berdaya di atas brankar seperti membuatnya mengalami kekhawatiran yang da

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 161 - Jenni Si Psikopat

    ***"Sungguh ayah mertuamu baik-baik saja?" Siska bertanya pada Bela saat mereka ada di mall. Di dalam toko buku yang lumayan ramai. Sepulang dari kampus dan pergi ke sini dengan memesan taksi online."Iya, bapak yang jaga di sana.""Apa yang sebenarnya terjadi, Bel?" Siska meraih sebuah buku tebal dari rak buku romance, membaca blurb di belakang dan menoleh pada Bela. Yang masih melihat-lihat setiap judul buku yang ada di hadapannya."Bapak bilang ayah baru saja jatuh. Makanya ada luka memar di dadanya. Pasti dia nggak mau aku sama mas Nial khawatir. Dia nggak cerita."Siska mendorong napasnya dengan sedikit cemas. Orang tua memang selalu seperti itu sampai kapanpun. Bahwa mereka tidak ingin anak-anak mereka cemas dan merahasiakan rasa sakit mereka untuk diri sendiri."Kamu sudah izin sama Pak Nial 'kan kalau mau ke sini?" "Iya, Sis. Mas Nial yang minta aku ke sini sama kamu. Dia bilang aku nggak usah kepikiran karena dia nanti sore akan jenguk ayah.""Ya sudah."Mereka beralih ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status