Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Bab 411 - Bab 420

Semua Bab Pendekar Tanpa Wajah: Bab 411 - Bab 420

499 Bab

411 - Efek Pil dari Buah Emas

“Xiao Chen, akhirnya kamu bangun.” Sima Honglian tersenyum bahagia ketika dia mendapati muridnya sudah duduk di tepi ranjang.Mangkuk berisi sup obat yang dia buat pun ditaruh di meja dan dia bergegas duduk di dekat Yao Chen.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Sima Honglian sambil mengusap keringat di dahi Yao Chen yang tidak memakai topeng.“Aku … sudah jauh lebih membaik, Guru.” Yao Chen mengangguk, tak berani mengatakan bahwa kesembuhannya yang cepat berkat energi Tasbih Semesta.Dia terharu melihat perhatian gurunya. Dari Sima Honglian pula, Yao Chen mengerti bahwa yang membawanya kembali ke Sekte Bilah Langit adalah sang guru yang menyusulnya.Dia juga mendengar dari Sima Honglian mengenai kedatangan keluarga Su yang ingin mengambilnya. Jantungnya berdegup kencang, campuran antara kecemasan dan kemarahan bergolak di dadanya.Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah sikap Zhuge Yang, ketua sekte yang selama ini dia hormati. Pria tua itu, setelah ditolong Yao Chen beberapa waktu silam,
Baca selengkapnya

412 - Menyatunya Jiwa dan Raga (18+)

“Guru … maafkan aku … efek Buah Emas ini ….”Yao Chen memagut lembut bibir gurunya. Dia siap menerima pukulan apapun dari Sima Honglian andaikan gurunya tidak bersedia.Namun, di luar dugaan, Sima Honglian ternyata membalas pagutan bibir Yao Chen.Mereka pun mulai bercumbu sembari energi pil dari Buah Emas terus berputar menderu di dantian Yao Chen.‘Oh tidak, inikah efek afrodisiak dari Buah Emas yang dialami Hong Wen dulu itu?’ batin Yao Chen saat mengingat lagi peristiwa di Alam Herbal Suci.Namun, dia tak bisa banyak berpikir karena saat ini dia hanya merasakan dorongan hasrat ingin menyentuh dan menyalurkan hawa panas tak tertahankan di tubuhnya pada Sima Honglian.“Guru! Maaf!”Yao Chen mengubah posisi mereka. Kini dia ada di atas Sima Honglian.Menatap ke bawah, dia mendapati Sima Honglian bersikap pasrah dengan mata sayu sekaligus malu-malu memandang ke dirinya.‘Astaga! Guru sangat cantik. Terlalu cantik!’ Jantung Yao Chen berdebar lebih kencang.Hasratnya semakin bergemuruh
Baca selengkapnya

413 - Ujian Langit Akhirnya Datang

“Guru … kumohon … izinkan aku mencintaimu. Aku … aku sangat mencintai Guru … sejak lama—aiyaa!”Belum juga Yao Chen menyelesaikan ucapannya, dia sudah mengaduh kaget ketika kepalanya dipukul Sima Honglian. Memang bukan pukulan menyakitkan, hanya mengagetkan saja.Tawa kecil Sima Honglian muncul usai dia memukul ringan kepala Yao Chen. “Hi hi! Hm … astaga … muridku satu ini sungguh menyusahkan!”Kemudian Sima Honglian mengerling sambil membebaskan dirinya dari pelukan Yao Chen.“Duhai … kurasa aku tak berdaya jika muridku yang ini sudah memberikan tatapan mengiba begitu padaku. Haahh ... mau bagaimana lagi?”Sima Honglian menaik-turunkan bahunya dengan cepat sambil tersenyum. Sikapnya seolah tak berdaya.Namun, itu sebuah makna besar dan mendalam bagi Yao Chen.“Guru!” Yao Chen menarik kembali tubuh Sima Honglian ke pelukannya. “Terima kasih. Terima kasih! Tolong percaya padaku. Aku akan membahagiakan Guru!”“Hati-hati dengan ikrarmu sendiri.” Sima Honglian mendorong lembut dahi muridn
Baca selengkapnya

414 - Mereka Berdatangan

“Aku peringatkan kalian, jangan mengganggu Yao Chen.”Sima Honglian berdiri tegak di luar kubah energi formasi, matanya awas memperhatikan setiap gerakan para tetua dan murid Sekte Dalam yang mulai berdatangan. Angin kencang bertiup, mengibarkan jubah merah-hitamnya yang elegan."Master Sima, apa yang sebenarnya terjadi di sana?" tanya salah satu tetua wanita, Ling Qingxuan dengan nada penasaran bercampur khawatir."Yao Chen sedang menjalani Ujian Langit," jawab Sima Honglian singkat tanpa mengalihkan perhatiannya dari kubah energi di belakangnya.Bisik-bisik kagum dan terkejut terdengar di antara kerumunan. Ujian Langit bukanlah hal yang biasa, apalagi untuk kultivator muda seperti Yao Chen yang baru melangkah ke Tingkat 6.Yang paling membuat mereka takjub, Ujian Langit untuk Yao Chen selalu saja menghasilkan awan bencana yang sangat tebal dan besar serta jatuhnya petir yang luar biasa mengerikan. Itu sangat tidak cocok untuk orang dengan tingkat kultivasi demikian.Sementara itu, d
Baca selengkapnya

415 - Naik ke Tingkat 8 Awal. Ini Terlalu Gila!

“Hm?” Bai Lixue menolehkan pandangannya ke arah Sima Honglian menatap.Dari kejauhan, terlihat rombongan mendekati area itu. Di depan, ada Pan Tekian dan beberapa tetua sekte lain yang biasa berkolusi dengannya.Sima Honglian heran, kenapa Pan Tekian masih saja berada di sekte? Apakah Zhuge Yang masih menerima pengkhianat itu? Untuk apa?"Sima Honglian," suara Pan Tekian terdengar santai tapi memuat kelicikan. "Apakah Yao Chen ada di dalam sana? Kudengar Yao Chen sedang dicari oleh Keluarga Su."Sima Honglian melangkah maju, berdiri tegak menghadapi rombongan itu. "Yao Chen sedang dalam proses penting. Jangan ganggu dia!"Pan Tekian tertawa sinis. "Proses penting? Apakah lebih penting dari masa depan sekte yang sedang dipertaruhkan gara-gara ulahnya? Belum lagi jika keluarga Di mengetahui penyebab kematian putra kesayangan mereka."Tetua lainnya ikut menyambung, “Ya! Jangan sampai dikarenakan melindungi Yao Chen, kita jadi celaka karena bermusuh dengan keluarga Su dan keluarga Di.”“Ki
Baca selengkapnya

416 - Kedatangan Dua Patriark dan Pihak Istana

“Hm ….”Pan Tekian terdiam, matanya menyipit memandang rombongan Yao Chen yang terbang menuju Puncak Wisteria.Dia bisa merasakan aura kekuatan baru yang memancar dari Yao Chen dan hewan-hewan rohnya. Setelah beberapa saat, dia menghela nafas berat."Baiklah, Sima Honglian. Silakan kembali ke puncak kalian. Tapi ingat, urusan Yao Chen belum selesai," ujar Pan Tekian dengan nada mengancam.Sima Honglian hanya mengangguk singkat sebelum bergabung dengan rombongan Yao Chen menuju Puncak Wisteria.Di belakang mereka, para murid dan tetua Sekte Dalam berbisik-bisik penuh kekaguman dan iri.Setibanya di Puncak Wisteria, Yao Chen langsung dibawa ke paviliunnya. Hewan-hewan rohnya dengan setia mengelilingi tempat itu, menciptakan barikade alami yang sulit ditembus.Tak lama kemudian, Li Yaren, Bai Luxie, Zhang Xuan, Master Baili Fung, dan Guru Ximen Hugeng tiba di Puncak Wisteria.Mereka segera menghampiri Sima Honglian yang berdiri di depan paviliun Yao Chen."Bagaimana keadaan Yao Chen?" ta
Baca selengkapnya

417 - Sekte Matahari Merah Mengambil Kesempatan

“Hm? Sima Honglian, apa-apaan kamu!” Pan Tekian mengerling tajam ke Sima Honglian.Jelas keberadaan Sima Honglian hanya akan menjadi gangguan bagi rencana sempurna mereka untuk membawa Yao Chen.Memang seperti yang menjadi kecurigaan Sima Honglian, bahwa antara Jenderal Feng dan kedua patriak dan mungkin juga Pan Tekian, sudah terjalin konspirasi untuk membawa Yao Chen dengan membawa nama raja.Jenderal Feng yang masih melayang di atas langit bersama pasukan kecilnya dan juga kedua pasukan patriark, mengerutkan dahi. "Tidak perlu, Nona Sima. Pan Tekian sudah cukup sebagai perwakilan dari Sekte Bilah Langit.""Justru karena Pan Tekian yang menjadi perwakilan, aku harus ikut," Sima Honglian bersikeras. Matanya melirik sekilas ke arah Pan Tekian yang berdiri di samping kedua patriark. "Aku punya firasat buruk tentang ini semua."Zhuge Yang yang sejak tadi hanya mengamati, akhirnya angkat bicara. "Sima Honglian, apa maksudmu?"Sima Honglian menghela nafas. "Ketua, apakah Anda tidak merasa
Baca selengkapnya

418 - Dikorbankan Demi Sekte

“Aku melakukan ini demi sekte!” Zhuge Yang menjawab Li Yaren.Namun, Li Yaren tak puas dan mulai melesat ke langit.Diikuti oleh Bai Lixue terbang ke angkasa, Li Yaren ingin menjemput Yao Chen dan Sima Honglian kembali sebelum kubah formasi benar-benar tertutup.Sayangnya, Zhuge Yang memunculkan rantai Qi-nya dan menggagalkan upaya mereka. Kedua orang itu pun terbelit kuat rantai Qi tersebut dan segera diamankan para tetua lainnya.Master Baili dan Guru Ximen juga hendak melonjak ke langit, tapi Zhuge Yang menatap tajam mereka. “Jangan kecewakan aku. Tetaplah di sini. Yao Chen sudah didampingi gurunya, dia pasti baik-baik saja.”Maka, Master Baili dan Guru Ximen pun menghela napas tak berdaya. Mereka hanya bisa mempercayakan keselamatan Yao Chen pada Sima Honglian.Zhuge Yang menatap Yao Chen dengan pandangan penuh penyesalan. "Maafkan aku. Ini demi keselamatan sekte ...."Sementara itu, kubah energi formasi level 12 terus terbentuk dengan cepat, menyelimuti seluruh area Sekte Bilah L
Baca selengkapnya

419 - Buronan

“Kita tak bisa terus begini.”Yao Chen sebelumnya memang sanggup menghadapi serangan ratusan lawan sekaligus, tapi mereka semua tidak sekuat pasukan yang dibawa kedua keluarga saat ini.Meski pasukan musuh di dekatnya kali ini hanya puluhan saja, tapi kekuatan masing-masingnya termasuk besar dan tak bisa disepelekan. Apalagi campur tangan Pan Tekian dan prajurit yang dibawa Jenderal Feng.Sima Honglian mengangguk, nafasnya terengah-engah. "Apa rencanamu, Chen?"Yao Chen memejamkan matanya sejenak, memusatkan konsentrasi. Dalam sekejap, sosok Naga Banjir muncul di sampingnya, mengaum dengan suara yang menggetarkan langit.Dia memilih Naga Banjir karena hanya hewan roh itu yang sudah pulih dari luka-luka Ujian Langit sebelumnya.Semua hewan roh lainnya masih belum sepenuhnya pulih. Yao Chen tidak ingin mencelakai mereka dengan peperangan ini."Naik!" teriak Yao Chen sambil memeluk pinggang Sima Honglian sebelum mereka melompat ke punggung Naga Banjir.Tepat saat itu, sebuah serangan dah
Baca selengkapnya

420 - Suami dan Istri

“Aku Fang Chen. Dan ini istriku, Qiang Mei.” Yao Chen dengan cepat memperkenalkan nama mereka ke penjaga gerbang.Sima Honglian tersipu. Yao Chen memberinya nama Qiang Mei. Qiang berarti kuat dan Mei berarti cantik. Bukankah ini seperti pujian dari pemuda itu untuknya? Mana mungkin dia tidak tersipu?Penjaga gerbang menatap penuh selidik ke mereka. Namun, ketika Yao Chen menyodorkan Batu Kristal Level Rendah untuk biaya masuk, petugas langsung mengendur.“Masuk! Jangan buat gara-gara di kota atau kami takkan segan menindak kalian!” Petugas mengayunkan tangan sambil lalu dan membuang pandangan dari kedua orang di depannya.Yao Chen dan Sima Honglian hanya melakukan salam soja tanpa berkata apa-apa lagi dan berjalan sewajar mungkin memasuki kota.Mereka bergandengan tangan menyusuri jalanan Kota Air Tenang.“Apakah kita akan ke Paviliun Obat langsung?” tanya Sima Honglian.“Tentu. Tidak keberatan, bukan?” tanya Yao Chen di samping sambil menoleh.“Tentu tidak, suamiku!” goda Sima Hongli
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
50
DMCA.com Protection Status