“Ayo!” Yao Chen memimpin.Dia, Sima Honglian, dan Li Yaren bergerak cepat melalui hutan lebat menuju perbatasan timur dan tenggara. Tujuan mereka jelas: menemukan kuil kuno yang mungkin menyimpan rahasia tentang Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa. Namun, perjalanan mereka tidak semulus yang diharapkan.Saat fajar mulai menyingsing, Yao Chen tiba-tiba menghentikan langkahnya. Insting kultivatornya yang tajam merasakan bahaya mengintai. "Berhenti," bisiknya pada kedua rekannya. "Ada yang tidak beres."Tepat saat itu, puluhan sosok berjubah hitam muncul dari balik pepohonan, mengepung mereka. Di depan pasukan itu, berdiri sosok yang sangat familiar bagi Yao Chen dan kawan-kawannya."Iblis Darah," geram Sima Honglian, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Mereka tentu tidak akan melupakan sosok Iblis Darah yang pernah mereka lawan di Gua Naga Tidur.Iblis Darah tertawa keras, suaranya menggema di hutan yang sunyi. "Ha ha ha, betapa beruntungnya kami. Lihat! Mangsa datang sendiri ke mulutku."L
Read more