Yao Chen membiarkan Zhuge Yang memeluk tubuh dingin Zhuge Ling. Dia berdiri dan mengedarkan pandangan.“Mana dia? Mana?!” teriaknya keras-keras.Matanya tidak melihat Zhuge Yang palsu, Pan Tekkian, dan Tang Wulim di sana. Rupanya tiga pengkhianat itu telah kabur terlebih dahulu, memanfaatkan momentum sekaratnya Zhuge Ling.“Jangan harap bisa kabur!” seru Yao Chen.Dia tidak menyerah. Tangannya mulai membuat segel dan memejamkan mata. Menggunakan bantuan indera dari pasukan Lebah Pemakan Daging, dia mendapatkan lokasi kabur Zhuge Yang palsu.Secepat kilat, Yao Chen memburu ke sana. Dia hanya memilih arah Zhuge Yang palsu yang memang berpencar dengan dua pengkhianat lainnya.“Adik!” Zhang Xuan mengejar Yao Chen, khawatir akan keselamatan juniornya.Li Yaren dan Bai Lixue juga ikut mengejar Yao Chen. Sedangkan Sima Honglian masih tinggal di sana, terduduk linglung dalam diam seraya memandang sedih pada jasad dingin Zhuge Ling yang sedang dipeluk Zhuge Yang yang menangis.Yao Chen sudah t
“Kamu ingin melakukan pengobatannya di gua rahasia Puncak Giokku?” Zhuge Yang terkejut. Di dalam ruang pribadi Zhuge Yang, Yao Chen sudah menghadapnya sendiri tanpa pendamping.Otak Zhuge Yang bertanya-tanya, kenapa Yao Chen mengetahui mengenai gua rahasia itu?“Dari mana kamu mengetahui mengenai gua rahasia di sini?” Akhirnya Zhuge Yang bertanya. “Dan kenapa kamu memilih gua itu sebagai tempat terapinya?”“Alasannya sederhana, Tuan Ketua. Di gua rahasia Puncak Giok ini, hawa Qi alam sangat pekat memenuhi udara, dengan suasana tenang dan penuh kekuatan. Sangat tepat untuk terapi Anda.” Yao Chen memaparkan alasannya.Tak sampai lama, Zhuge Yang sudah duduk di atas altar batu yang halus di gua rahasia. Tatapan terfokus pada Yao Chen yang berdiri di hadapannya.Bunyi tetesan air dari stalaktit di langit-langit gua memberikan latar belakang ritmis yang menenangkan, namun tidak bisa mengusir perasaan cemas yang melingkupi hati sang ketua sekte.Dengan tatapan serius, Yao Chen mengeluarkan
“Kipas kuno?”Yao Chen menatap Zhuge Yang dengan ekspresi tenang meski di dalam hatinya sedikit terkejut oleh pertanyaan yang diajukan tiba-tiba.Kipas kuno itu memang ada padanya, tersimpan dengan aman berkat perlindungan Tasbih Semesta.Namun, dia tahu betul bahwa mengakui kepemilikan kipas tersebut hanya akan memperumit situasi.“Ya, kipas kuno. Apakah ada padamu?” tanya Zhuge Yang, mengulangi.“Bagaimana Ketua bisa mengasumsikan bahwa saya memiliki benda itu?” tanya Yao Chen lagi.Dia patut curiga demikian karena bukankah Zhuge Yang tidak hadir ketika dia dan kelompoknya berseteru dengan Zhuge Yun mengenai kipas kuno? Kalau pun kipas itu menghilang dari ruangan Zhuge Yang, kenapa bertanya padanya?“Itu karena Zhuge Yun yang memberitahukannya padaku saat kami bertarung di hari itu. Dia berkata bahwa kamu memiliki kipas itu.”Akhirnya muncul penjelasan mengenai hal tersebut, sehingga Yao Chen bisa menghapus kecurigaannya.Yao Chen mengerutkan kening, berpura-pura tidak tahu. "Sayang
“Aku harus mendapatkan izin guru untuk keluar dulu.”Yao Chen mengepalkan tangannya. Dia sudah membulatkan tekad untuk memburu Tang Wulim tanpa perlu melibatkan kawan-kawannya.Di dalam paviliun Sima Honglian, Yao Chen mendapatkan pertanyaan dari gurunya, “Kau hendak turun gunung lagi? Ke mana?”“Aku … ingin mengunjungi Kak Li. Kudengar Bai Lixue ada di sana, bukan? Sekalian singgah ke Puncak Bambu untuk mengunjungi Kak Zhang.”Yao Chen terpaksa menggunakan nama Li Yaren dan Zhang Xuan agar bisa pergi.“Ya sudah, cepatlah kembali, dan jauhi masalah.” Sima Honglian mengangguk.Yao Chen bersoja sebelum pergi dari ruangan gurunya.“Maaf aku membohongimu, Guru. Aku benar-benar tak boleh melibatkan kalian karena akan menimbulkan kecurigaan petinggi sekte apabila kita pergi dalam jumlah banyak," gumamnya, memutuskan untuk mengejarnya seorang diri.Tanpa ragu, Yao Chen melesat dari Puncak Wisteria, mengikuti arah barat daya tempat lebah-lebah itu mengarahkan dirinya.Dia bergerak dengan kece
“Su Tingnam!” geram Yao Chen setelah dia yakin siapa yang berjalan ke arahnya.Sekelompok orang muncul di ujung padang tandus, dengan sosok pemimpin mereka yang sangat dikenal oleh Yao Chen. Su Tingnam, tuan muda keluarga Su, musuh lamanya, muncul dengan senyum mengejek yang tak menyenangkan."Yao Chen, lama tak jumpa," ujar Su Tingnam dengan nada penuh sindiran. "Tak kusangka kita akan bertemu di tempat seperti ini."Yao Chen mengepalkan tangannya. Dia tak bisa membuang waktu lagi untuk menghadapi Su Tingnam. Tang Wulim harus segera ditemukan dan ditangani sebelum berhasil bergabung dengan aliansinya."Aku tak punya waktu untuk bermain-main denganmu, Su Tingnam." Yao Chen menjawab dengan dingin, mengaktifkan energi di tubuhnya dan bersiap untuk melawan.Su Tingnam menatap Yao Chen dengan pandangan meremehkan, senyum sinis terpampang di wajahnya. Dengan satu ledakan energi, tanah di sekitar Su Tingnam langsung menyebar, membentuk cekungan selebar 10 meter.“Kau bisa berkultivasi? Buka
“Hmph? Menghancurkanku? Tergantung apakah kamu punya kemampuan atau tidak!” balas Yao Chen.Tanpa menunggu lagi, Su Tingnam meluncurkan serangan pertama. Dia memompa keluar energi Qi dari dalam tubuhnya, menciptakan ledakan energi besar yang mengarah langsung ke Yao Chen.Namun, Yao Chen, dengan refleks cepat dan ketenangan yang luar biasa, menghindari serangan tersebut dengan kekuatan hukum ruang yang membuatnya tampak menghilang dan muncul kembali di tempat lain.“Kamu!”Su Tingnam terkejut menyadari bahwa Yao Chen ternyata memiliki kekuatan hukum ruang, tetapi tidak mau menyerah begitu saja.Dia mengerahkan lebih banyak energi, menciptakan bilah-bilah energi Qi yang memotong udara dengan kekuatan luar biasa.Setiap bilah diarahkan dengan tepat ke posisi Yao Chen, namun lagi-lagi, Yao Chen berhasil menghindarinya dengan cekatan."Su Tingnam, jangan meremehkan lawan yang belum kamu kenal sepenuhnya," ujar Yao Chen dengan tenang, matanya berkilat penuh kewaspadaan. "Tubuhku bukan tubu
“Apa kau pikir hanya kau saja yang menerima keberuntungan dari semesta?” ucap Su Tingnam dengan nada rendah sembari terkekeh.Alangkah kagetnya Yao Chen ketika kalimat itu dia dengar dari Su Tingnam. Apakah musuh lamanya itu juga mendapatkan pusaka hebat setara Tasbih Semesta?“Langit dan semesta pun memberiku keberuntungan, Yao Chen! Dan kamu harus mencicipinya sebelum aku mengantar nyawamu ke Raja Neraka!” teriak Su Tingnam.Su Tingnam mengulurkan satu tangannya ke depan dengan santai, tapi keluarlah energi ungu kehitaman dari tapak itu, melesat cepat ke Yao Chen.Yao Chen lekas mengaktifkan tubuh emasnya untuk menahan serangan tersebut.Dhaarr!Yang terjadi, tubuh Yao Chen terbang belasan meter ke belakang.‘Padahal aku sudah menggunakan tubuh emasku! Tapi kenapa masih juga ….’Dia bingung, pertahanan supernya dari tubuh emas Tasbih Semesta ternyata bisa ditaklukkan oleh serangan energi aneh Su Tingnam tadi.“Uhuk!”Yao Chen memuntahkan darah cukup banyak saat dia mencoba bangkit b
“Kau terlalu percaya diri, Su Tingnam!”Meskipun Yao Chen masih terdesak oleh kekuatan baru Su Tingnam, dia tidak lagi terpojok seperti sebelumnya. Setiap langkahnya kini penuh perhitungan, setiap serangannya lebih terarah dan mematikan.“Yao Chen sialan!” kesal Su Tingnam.Su Tingnam yang kini dalam wujud iblis semakin marah, terutama karena Yao Chen yang dianggapnya lemah bisa bertahan selama ini.Dia meluncurkan serangan besar terakhirnya, menghimpun seluruh kekuatan iblisnya dalam satu ledakan besar yang mengarah langsung ke Yao Chen.Namun, Yao Chen sudah siap. Dengan cepat, dia menciptakan perisai energi emas dari Tasbih Semesta, menahan serangan dahsyat Su Tingnam yang membuat tanah di sekitar mereka meledak dan terlempar ke segala arah.“Errkhhh … kuat sekali!” gumam pelan Yao Chen sambil menggigit keras-keras gerahamnya.Ledakan itu sangat kuat, hingga kedua sosok itu terlempar jauh dari pusat ledakan.Yao Chen mendarat dengan keras, namun dia segera bangkit, meskipun tubuhny
“Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa
‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du
“Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te
‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak
“Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya
“120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya
‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida
“Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka