Sima Honglian memanggil Api Phoenix-nya dalam skala penuh. Burung api raksasa terbang di atas medan pertempuran, sayapnya yang berkobar membakar dan melumpuhkan puluhan musuh sekaligus.“Maafkan aku! Kalian sendiri yang sudah memilih ingin berada di pihak mana!”Kali ini, Sima Honglian sudah tidak lagi ingin mengasihani murid sekte, karena mereka sendiri yang ingin memusnahkan dia dan kelompoknya. Memang keputusan berat membunuh mereka, tapi sudah tak ada pilihan lain.Li Yaren menggunakan kekuatan tanahnya untuk menciptakan benteng dan jebakan. Tanah bergetar dan retak, menelan musuh-musuh yang tidak waspada. "Ayo kita bermain!"Bai Lixue mengeluarkan kekuatan silumannya. Ilusi-ilusi kuat membingungkan musuh, membuat mereka saling serang satu sama lain. "Ha ha! Kalian memang tampan, tapi sayang sekali patuh pada buntalan kentut tua!" Dia sedang mengejek Pan Tekkian.Menggunakan teknik pedang airnya yang tajam dan presisi, Zhang Xuan bergerak cepat di antara musuh. Setiap ayunan pedan
“Itu ….” Yao Chen masih ingin mempertimbangkannya.Tapi, karena energi kawan-kawannya terus terkuras dan dia tak mungkin menangani semua lawan ketika dia sendiri juga mulai kelelahan dan terluka, maka Yao Chen mengambil keputusan itu.“Humph!”Yao Chen mengembuskan napas keras-keras sambil mendorongkan kedua tangan ke depan, sehingga semua hewan terkontraknya keluar, termasuk sisa pasukan dari para Lebah Pemakan Daging.“Groaahhh!” Kingkong Zirah Baja memukul dadanya sambil mengaum, suaranya menggema di seantero hutan.Sekarang dia sudah berada di level 2 akhir, setara dengan kultivator manusia Tingkat 10.“Aku mengandalkanmu, Gang Hou!” pekik Yao Chen.Kingkong Zirah Baja segera berlari ke kerumunan musuh dan mengamuk di sana.“Roaarhh!” Kali ini Singa Gunung Gigi Pedang. Dia memamerkan gigi pedangnya dengan mata berkilat memandang musuh-musuh Yao Chen.Ranah kekuatannya sudah di level 2 akhir, sama seperti Kingkong Zirah Baja. Dan dia dengan bangga memamerkan kekuatan elemen logam y
Mendadak saja ada seruan suara wanita yang cukup familier, muncul.Bamm!Pukulan Zhuge Yang memang mendarat di dada, namun Yao Chen justru berseru, “Zhuge Ling!”Persis di depannya, ada Zhuge Ling yang tiba-tiba muncul menjadi perisai hidup untuk Yao Chen.“Ling’er! Tidak!” Seruan lain datang dari arah berbeda.Yao Chen linglung seketika. Hal itu dikarenakan yang baru saja menyeru nama Zhuge Ling adalah Zhuge Yang, tapi bukan yang tadi menyerang Yao Chen.“Ada … dua? Dua Zhuge Yang?” Yao Chen linglung bukan main.Namun, dia tetap sigap menangkap tubuh Zhuge Ling yang jatuh sebelum menyentuh tanah. Pukulan kuat tadi menghantam telak dada Zhuge Ling. Darah segar menyembur dari mulut gadis itu. “Ling! Zhuge Ling! Ling!” panggil Yao Chen sambil menaruh Zhuge Ling dalam pangkuannya.Sementara, dua Zhuge Yang sibuk bertarung di udara. Semua orang melongo kaget bercampur heran.“Ada … dua ketua sekte ….” Sima Honglian termangu bingung. “Apa maksudnya ini?” bisiknya sambil terus menatap ke l
Yao Chen membiarkan Zhuge Yang memeluk tubuh dingin Zhuge Ling. Dia berdiri dan mengedarkan pandangan.“Mana dia? Mana?!” teriaknya keras-keras.Matanya tidak melihat Zhuge Yang palsu, Pan Tekkian, dan Tang Wulim di sana. Rupanya tiga pengkhianat itu telah kabur terlebih dahulu, memanfaatkan momentum sekaratnya Zhuge Ling.“Jangan harap bisa kabur!” seru Yao Chen.Dia tidak menyerah. Tangannya mulai membuat segel dan memejamkan mata. Menggunakan bantuan indera dari pasukan Lebah Pemakan Daging, dia mendapatkan lokasi kabur Zhuge Yang palsu.Secepat kilat, Yao Chen memburu ke sana. Dia hanya memilih arah Zhuge Yang palsu yang memang berpencar dengan dua pengkhianat lainnya.“Adik!” Zhang Xuan mengejar Yao Chen, khawatir akan keselamatan juniornya.Li Yaren dan Bai Lixue juga ikut mengejar Yao Chen. Sedangkan Sima Honglian masih tinggal di sana, terduduk linglung dalam diam seraya memandang sedih pada jasad dingin Zhuge Ling yang sedang dipeluk Zhuge Yang yang menangis.Yao Chen sudah t
“Kamu ingin melakukan pengobatannya di gua rahasia Puncak Giokku?” Zhuge Yang terkejut. Di dalam ruang pribadi Zhuge Yang, Yao Chen sudah menghadapnya sendiri tanpa pendamping.Otak Zhuge Yang bertanya-tanya, kenapa Yao Chen mengetahui mengenai gua rahasia itu?“Dari mana kamu mengetahui mengenai gua rahasia di sini?” Akhirnya Zhuge Yang bertanya. “Dan kenapa kamu memilih gua itu sebagai tempat terapinya?”“Alasannya sederhana, Tuan Ketua. Di gua rahasia Puncak Giok ini, hawa Qi alam sangat pekat memenuhi udara, dengan suasana tenang dan penuh kekuatan. Sangat tepat untuk terapi Anda.” Yao Chen memaparkan alasannya.Tak sampai lama, Zhuge Yang sudah duduk di atas altar batu yang halus di gua rahasia. Tatapan terfokus pada Yao Chen yang berdiri di hadapannya.Bunyi tetesan air dari stalaktit di langit-langit gua memberikan latar belakang ritmis yang menenangkan, namun tidak bisa mengusir perasaan cemas yang melingkupi hati sang ketua sekte.Dengan tatapan serius, Yao Chen mengeluarkan
“Kipas kuno?”Yao Chen menatap Zhuge Yang dengan ekspresi tenang meski di dalam hatinya sedikit terkejut oleh pertanyaan yang diajukan tiba-tiba.Kipas kuno itu memang ada padanya, tersimpan dengan aman berkat perlindungan Tasbih Semesta.Namun, dia tahu betul bahwa mengakui kepemilikan kipas tersebut hanya akan memperumit situasi.“Ya, kipas kuno. Apakah ada padamu?” tanya Zhuge Yang, mengulangi.“Bagaimana Ketua bisa mengasumsikan bahwa saya memiliki benda itu?” tanya Yao Chen lagi.Dia patut curiga demikian karena bukankah Zhuge Yang tidak hadir ketika dia dan kelompoknya berseteru dengan Zhuge Yun mengenai kipas kuno? Kalau pun kipas itu menghilang dari ruangan Zhuge Yang, kenapa bertanya padanya?“Itu karena Zhuge Yun yang memberitahukannya padaku saat kami bertarung di hari itu. Dia berkata bahwa kamu memiliki kipas itu.”Akhirnya muncul penjelasan mengenai hal tersebut, sehingga Yao Chen bisa menghapus kecurigaannya.Yao Chen mengerutkan kening, berpura-pura tidak tahu. "Sayang
“Aku harus mendapatkan izin guru untuk keluar dulu.”Yao Chen mengepalkan tangannya. Dia sudah membulatkan tekad untuk memburu Tang Wulim tanpa perlu melibatkan kawan-kawannya.Di dalam paviliun Sima Honglian, Yao Chen mendapatkan pertanyaan dari gurunya, “Kau hendak turun gunung lagi? Ke mana?”“Aku … ingin mengunjungi Kak Li. Kudengar Bai Lixue ada di sana, bukan? Sekalian singgah ke Puncak Bambu untuk mengunjungi Kak Zhang.”Yao Chen terpaksa menggunakan nama Li Yaren dan Zhang Xuan agar bisa pergi.“Ya sudah, cepatlah kembali, dan jauhi masalah.” Sima Honglian mengangguk.Yao Chen bersoja sebelum pergi dari ruangan gurunya.“Maaf aku membohongimu, Guru. Aku benar-benar tak boleh melibatkan kalian karena akan menimbulkan kecurigaan petinggi sekte apabila kita pergi dalam jumlah banyak," gumamnya, memutuskan untuk mengejarnya seorang diri.Tanpa ragu, Yao Chen melesat dari Puncak Wisteria, mengikuti arah barat daya tempat lebah-lebah itu mengarahkan dirinya.Dia bergerak dengan kece
“Su Tingnam!” geram Yao Chen setelah dia yakin siapa yang berjalan ke arahnya.Sekelompok orang muncul di ujung padang tandus, dengan sosok pemimpin mereka yang sangat dikenal oleh Yao Chen. Su Tingnam, tuan muda keluarga Su, musuh lamanya, muncul dengan senyum mengejek yang tak menyenangkan."Yao Chen, lama tak jumpa," ujar Su Tingnam dengan nada penuh sindiran. "Tak kusangka kita akan bertemu di tempat seperti ini."Yao Chen mengepalkan tangannya. Dia tak bisa membuang waktu lagi untuk menghadapi Su Tingnam. Tang Wulim harus segera ditemukan dan ditangani sebelum berhasil bergabung dengan aliansinya."Aku tak punya waktu untuk bermain-main denganmu, Su Tingnam." Yao Chen menjawab dengan dingin, mengaktifkan energi di tubuhnya dan bersiap untuk melawan.Su Tingnam menatap Yao Chen dengan pandangan meremehkan, senyum sinis terpampang di wajahnya. Dengan satu ledakan energi, tanah di sekitar Su Tingnam langsung menyebar, membentuk cekungan selebar 10 meter.“Kau bisa berkultivasi? Buka
“Kakek?” Yao Chen mengernyit. Dia tidak pernah mendengar apapun tentang kakek dari pihak ayahnya. Dengan rasa penasaran, dia keluar dari dimensi jiwanya dan melangkah keluar.Ruang kultivasi tertutup yang dipenuhi aura Qi murni mendadak bergemuruh akibat ledakan di depan pintunya. Dari ruang dimensi jiwanya, Yao Chen membuka mata dan menghela napas berat. Teriakan dari luar terdengar jelas.Pintu ruang kultivasi sudah hancur berantakan. Di tengah serpihan batu, berdiri seorang pria tua dengan rambut putih sepenuhnya, tetapi tubuhnya tetap kekar dan tegap, seolah usia 765 tahun bukan apa-apa baginya. Matanya tajam seperti elang, memancarkan aura yang membuat orang biasa akan bertekuk lutut hanya dengan tatapannya.“Kau pasti Gongsun Yichen, atau lebih tepatnya Tuan Muda Kelima,” suara pria tua itu dalam dan berwibawa.“Siapa Anda?” tanya Yao Chen dengan nada hati-hati, meski dia sudah menduga jawabannya.“Aku adalah Gongsun Weiyan, kakekmu.” Meski dipenuhi amarah, dia masih menjawab pe
“Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u
Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.
“Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i
Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h
‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un
“Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d
Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka
Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen