“Fraksi di dalam sekte ….” Yao Chen mengulangi ucapan Zheng Yan dengan nada bergumam, lalu bicara, “Ini seperti yang sudah kami prediksi sebelumnya, Tetua.”Zheng Yan mengangguk pelan mendengar perkataan Yao Chen. "Memang, situasinya lebih rumit dari yang terlihat di permukaan. Sebenarnya, aku bersyukur kalian berdua sudah keluar dari sekte sebelum semuanya menjadi kacau."Yao Chen dan Sima Honglian saling bertukar pandang, terkejut dengan pernyataan Zheng Yan."Apa maksud Anda, Tetua?" tanya Sima Honglian.Zheng Yan menghela nafas panjang. "Sudah lama aku mencurigai adanya pembelot di dalam tubuh sekte. Orang-orang yang diam-diam bekerja untuk kepentingan mereka sendiri, menggunakan Sekte Bilah Langit hanya sebagai tameng. Dengan kalian di luar, kalian justru memiliki kesempatan untuk mengungkap kebenaran tanpa terikat oleh aturan dan politik internal sekte."Yao Chen mengangguk paham. "Lalu, apa yang harus kami lakukan sekarang, Tetua?""Untuk saat ini," Zheng Yan menjawab, "Kalian
Esok harinya, ketika Yao Chen dan Sima Honglian selesai dengan aktivitas panas mereka, Yao Chen memiliki pemikiran, “Karena ini sudah ada di Paviliun Obat, mungkin tak ada salahnya aku mencoba ujian alkemis tingkat 5.”Sambil merebahkan kepala ke bahu Yao Chen, Sima Honglian berkata, “Itu bagus. Kalau kamu memiliki lencana alkemis tingkat 5, kamu akan lebih disegani, Chen.”Setelah mendapat dukungan dari Sima Honglian, Yao Chen pergi ke ruangan Zheng Yan dan berkata, "Tetua Zheng, bolehkah saya mengajukan satu permintaan?"Zheng Yan mengangkat alisnya. "Apa itu, Yao Chen?""Saya ingin mengikuti ujian alkemis tingkat 5," ujar Yao Chen dengan mantap.Ruangan itu seketika hening. Zheng Yan menatap Yao Chen dengan terkejut, dia terdiam sejenak.Hingga akhirnya dia bertanya, “Yao Chen, benarkah kamu sudah bisa membuat pil level 5?”Yao Chen mengangguk. “Karena itu, Tetua, saya ingin memiliki lencana alkemis tingkat 5. Mohon Tetua merestuinya.” Tak lupa dia memberikan hormat sojanya k Zheng
Zheng Yan maju ke depan aula dan mengumumkan dimulainya ujian. "Ujian alkemis kelas 5 terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah identifikasi bahan, tahap kedua adalah pembuatan pil dasar, dan tahap ketiga adalah inovasi resep."Para peserta, termasuk Yao Chen, diarahkan ke meja masing-masing. Di setiap meja terdapat puluhan jenis bahan herbal dan mineral."Tahap pertama dimulai!" seru Zheng Yan.Yao Chen mulai mengidentifikasi bahan-bahan di hadapannya dengan cepat dan tepat. Tangannya bergerak lincah, matanya fokus. Para alkemis tua yang tadinya meremehkan mulai terdiam, terkejut melihat kecepatan dan ketepatan Yao Chen."Mustahil..." gumam salah satu dari mereka.Setelah 30 menit, Yao Chen menjadi yang pertama menyelesaikan tahap identifikasi dengan sempurna.Zheng Yan memeriksa hasilnya dan mengangguk puas."Tahap kedua, pembuatan pil dasar!" umumnya. Kali ini, peserta diminta membuat Pil Pemulihan Qi, sebuah pil dasar namun cukup kompleks.Yao Chen mulai memilih bahan dengan
“Tunggu apa lagi?” bentak si pria. Tubuh pria itu tinggi kurus dengan wajah dingin dan rambut yang setengahnya sudah memutih. Auranya sangat mendominasi aula yang dipijak.Di belakangnya ada belasan orang dengan aura yang sama beserta wajah dingin yang membawa arogansi tersendiri.Segera, Zheng Yan dipanggil keluar.Ketika Zheng Yan hadir, dia memberikan salam soja sepantasnya, “Salam untuk Anda, Manajer Shangguan Hung.”Manajer Pusat, Shangguan Hung, menaikkan dagunya sambil menatap remeh ke Zheng Yan. Kemudian, dia mengedarkan pandangan ke sekeliling aula yang luas itu.“Kudengar Putri Sima ada di sini. Di mana dia?” tanya Shangguan Hung.Zheng Yan tidak menyangka, kabar mengenai keberadaan Sima Honglian sudah sampai ke pusat.“Kita bisa membicarakannya di ruangan saya. Silakan!” Zheng Yan tidak ingin ada keributan di aula dan menjadi tontonan.Maka dari itu, dia bergegas meminta tamunya pergi ke ruangannya saja agar bisa berbincang lebih pribadi.“Baiklah!” Shangguan Hung ditemani
Sima Honglian menatap tajam ke arah Dongfeng Yan, matanya berkilat-kilat penuh amarah. "Apa maksudmu menyerang suamiku seperti itu, Dongfeng Yan?" bentaknya dengan suara dingin yang menusuk. "Kamu pikir karena kau dari Paviliun Obat pusat, kau bisa seenaknya menindas orang lain?"Dongfeng Yan terkejut mendengar pembelaan Sima Honglian. Dia tidak menyangka wanita yang sudah lama dia kagumi akan begitu membela pria asing ini. Rasa cemburu dan amarah mulai bergejolak dalam dirinya."Honglian, kenapa kamu begitu membelanya? Dia bukan tandinganku. Lihat saja, dengan satu pukulan dia sudah terdorong mundur," ujar Dongfeng Yan dengan nada sombong.Sima Honglian mendengus. "Jangan sombong, Dongfeng Yan. Kamu hanya unggul karena tingkatmu lebih tinggi. Itu bukan prestasi yang patut kamu banggakan."Yao Chen yang masih mengatur napasnya setelah serangan tadi, menatap Sima Honglian dengan penuh rasa terima kasih.Dia tau bahwa gurunya sedang bertindak sebagai istrinya, tapi tetap saja pembelaan
"Bocah itu! Apa dia tidak punya wawasan mengenai pil kelas 6?" tanya alkemis lain ke rekan di sebelahnya."Kurasa dia terlalu sembrono menerima tantangan ini, haiyaa ...." Rekan itu hanya bisa menghela napas sambil mengelus jenggot putih panjangnya.Mendengar kasak-kusuk mengenai kecerobohan kurangnya wawasan Yao Chen akan pil kelas 6, Dongfeng Yan tertawa kecil dengan nada ejekan. "Bocah busuk, masih ada waktu jika kau ingin mundur, aku takkan menyalahkanmu jika kamu tak tau apa-apa mengenai pil kelas 6. Tak perlu memaksakan diri."Namun, hening di pihak Yao Chen. Dia masih sibuk memasukkan bahan-bahannya ke tungku yang telah dia suntikkan api.Yao Chen memang tidak ambil peduli pada bisikan-bisikan di sekitarnya. Dengan tenang, dia mulai memproses bahan-bahan tersebut menggunakan teknik yang bahkan membuat beberapa alkemis senior mengerutkan dahi.“Teknik apa itu yang dia pakai? Kenapa sembrono sekali? Rumput Xiangyang dicampur begitu saja dengan akar Feilin? Sungguh ceroboh!” Seora
Akhirnya, dengan suara bergetar karena takjub, ketua juri mengumumkan, "Pemenang pertandingan alkimia ini adalah ... Yao Chen!"Pengumuman itu membuat seluruh Paviliun Obat gempar.Dongfeng Yan terduduk lemas, tidak percaya bahwa dia bisa dikalahkan. “Tidak … tidak mungkin … ini tidak mungkin ….”Sementara itu, Sima Honglian tersenyum lebar, bangga akan pencapaian murid sekaligus lelakinya.Di tengah sorakan dan ucapan selamat, Yao Chen hanya bisa tersenyum kecil. Untuk saat ini, dia telah membuktikan dirinya dan memperkuat posisinya di Paviliun Obat.“Err … Tuan Yao, itu … bisakah Anda jual pil Anda itu pada kami?” Seorang alkemis tua mendekat ke Yao Chen, bertanya tanpa tau malu.Padahal tadi dia paling keras mencemooh Yao Chen.Karena sudah ada yang memulai, maka alkemis berkulit tebal lainnya pun mendekat ke Yao Chen. Mereka juga ingin pil yang dihasilkan Yao Chen baru saja.“Kita lakukan lelang untuk 5 pil itu!” Sima Honglian menyerukannya daripada semakin banyak alkemis yang mul
“Lihat saja nanti, Yao Chen bajingan!” kutuk Dongfeng Yan.Namun, suaranya tenggelam dalam keramaian para alkemis yang masih membicarakan kejadian luar biasa yang baru saja mereka saksikan.Beberapa di antara mereka bahkan mulai mendekati Yao Chen, menawarkan kerjasama atau meminta untuk menjadi rekan.Yao Chen, yang masih belum terbiasa dengan perhatian sebesar ini, hanya bisa tersenyum sopan dan mengangguk.Dia melirik ke arah Sima Honglian, yang memberinya anggukan meyakinkan."Terima kasih atas tawaran Senior semuanya," ujar Yao Chen akhirnya. "Saya masih baru di dunia alkimia dan masih banyak yang harus saya pelajari. Namun, jika ada yang ingin berdiskusi atau bertukar pikiran, saya akan senang melakukannya."Jawaban diplomatis ini membuat para alkemis semakin kagum. Mereka melihat tidak hanya bakat, tapi juga kerendahan hati dalam diri Yao Chen.Sima Honglian, melihat situasi ini, memutuskan untuk mengambil alih. "Baiklah, semuanya. Suamiku butuh istirahat setelah pertandingan d
“Kakek?” Yao Chen mengernyit. Dia tidak pernah mendengar apapun tentang kakek dari pihak ayahnya. Dengan rasa penasaran, dia keluar dari dimensi jiwanya dan melangkah keluar.Ruang kultivasi tertutup yang dipenuhi aura Qi murni mendadak bergemuruh akibat ledakan di depan pintunya. Dari ruang dimensi jiwanya, Yao Chen membuka mata dan menghela napas berat. Teriakan dari luar terdengar jelas.Pintu ruang kultivasi sudah hancur berantakan. Di tengah serpihan batu, berdiri seorang pria tua dengan rambut putih sepenuhnya, tetapi tubuhnya tetap kekar dan tegap, seolah usia 765 tahun bukan apa-apa baginya. Matanya tajam seperti elang, memancarkan aura yang membuat orang biasa akan bertekuk lutut hanya dengan tatapannya.“Kau pasti Gongsun Yichen, atau lebih tepatnya Tuan Muda Kelima,” suara pria tua itu dalam dan berwibawa.“Siapa Anda?” tanya Yao Chen dengan nada hati-hati, meski dia sudah menduga jawabannya.“Aku adalah Gongsun Weiyan, kakekmu.” Meski dipenuhi amarah, dia masih menjawab pe
“Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u
Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.
“Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i
Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h
‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un
“Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d
Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka
Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen