Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 412 - Menyatunya Jiwa dan Raga (18+)

Share

412 - Menyatunya Jiwa dan Raga (18+)

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-09-11 07:58:41

“Guru … maafkan aku … efek Buah Emas ini ….”

Yao Chen memagut lembut bibir gurunya. Dia siap menerima pukulan apapun dari Sima Honglian andaikan gurunya tidak bersedia.

Namun, di luar dugaan, Sima Honglian ternyata membalas pagutan bibir Yao Chen.

Mereka pun mulai bercumbu sembari energi pil dari Buah Emas terus berputar menderu di dantian Yao Chen.

‘Oh tidak, inikah efek afrodisiak dari Buah Emas yang dialami Hong Wen dulu itu?’ batin Yao Chen saat mengingat lagi peristiwa di Alam Herbal Suci.

Namun, dia tak bisa banyak berpikir karena saat ini dia hanya merasakan dorongan hasrat ingin menyentuh dan menyalurkan hawa panas tak tertahankan di tubuhnya pada Sima Honglian.

“Guru! Maaf!”

Yao Chen mengubah posisi mereka. Kini dia ada di atas Sima Honglian.

Menatap ke bawah, dia mendapati Sima Honglian bersikap pasrah dengan mata sayu sekaligus malu-malu memandang ke dirinya.

‘Astaga! Guru sangat cantik. Terlalu cantik!’ Jantung Yao Chen berdebar lebih kencang.

Hasratnya semakin bergemuruh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   413 - Ujian Langit Akhirnya Datang

    “Guru … kumohon … izinkan aku mencintaimu. Aku … aku sangat mencintai Guru … sejak lama—aiyaa!”Belum juga Yao Chen menyelesaikan ucapannya, dia sudah mengaduh kaget ketika kepalanya dipukul Sima Honglian. Memang bukan pukulan menyakitkan, hanya mengagetkan saja.Tawa kecil Sima Honglian muncul usai dia memukul ringan kepala Yao Chen. “Hi hi! Hm … astaga … muridku satu ini sungguh menyusahkan!”Kemudian Sima Honglian mengerling sambil membebaskan dirinya dari pelukan Yao Chen.“Duhai … kurasa aku tak berdaya jika muridku yang ini sudah memberikan tatapan mengiba begitu padaku. Haahh ... mau bagaimana lagi?”Sima Honglian menaik-turunkan bahunya dengan cepat sambil tersenyum. Sikapnya seolah tak berdaya.Namun, itu sebuah makna besar dan mendalam bagi Yao Chen.“Guru!” Yao Chen menarik kembali tubuh Sima Honglian ke pelukannya. “Terima kasih. Terima kasih! Tolong percaya padaku. Aku akan membahagiakan Guru!”“Hati-hati dengan ikrarmu sendiri.” Sima Honglian mendorong lembut dahi muridn

    Last Updated : 2024-09-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   414 - Mereka Berdatangan

    “Aku peringatkan kalian, jangan mengganggu Yao Chen.”Sima Honglian berdiri tegak di luar kubah energi formasi, matanya awas memperhatikan setiap gerakan para tetua dan murid Sekte Dalam yang mulai berdatangan. Angin kencang bertiup, mengibarkan jubah merah-hitamnya yang elegan."Master Sima, apa yang sebenarnya terjadi di sana?" tanya salah satu tetua wanita, Ling Qingxuan dengan nada penasaran bercampur khawatir."Yao Chen sedang menjalani Ujian Langit," jawab Sima Honglian singkat tanpa mengalihkan perhatiannya dari kubah energi di belakangnya.Bisik-bisik kagum dan terkejut terdengar di antara kerumunan. Ujian Langit bukanlah hal yang biasa, apalagi untuk kultivator muda seperti Yao Chen yang baru melangkah ke Tingkat 6.Yang paling membuat mereka takjub, Ujian Langit untuk Yao Chen selalu saja menghasilkan awan bencana yang sangat tebal dan besar serta jatuhnya petir yang luar biasa mengerikan. Itu sangat tidak cocok untuk orang dengan tingkat kultivasi demikian.Sementara itu, d

    Last Updated : 2024-09-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   415 - Naik ke Tingkat 8 Awal. Ini Terlalu Gila!

    “Hm?” Bai Lixue menolehkan pandangannya ke arah Sima Honglian menatap.Dari kejauhan, terlihat rombongan mendekati area itu. Di depan, ada Pan Tekian dan beberapa tetua sekte lain yang biasa berkolusi dengannya.Sima Honglian heran, kenapa Pan Tekian masih saja berada di sekte? Apakah Zhuge Yang masih menerima pengkhianat itu? Untuk apa?"Sima Honglian," suara Pan Tekian terdengar santai tapi memuat kelicikan. "Apakah Yao Chen ada di dalam sana? Kudengar Yao Chen sedang dicari oleh Keluarga Su."Sima Honglian melangkah maju, berdiri tegak menghadapi rombongan itu. "Yao Chen sedang dalam proses penting. Jangan ganggu dia!"Pan Tekian tertawa sinis. "Proses penting? Apakah lebih penting dari masa depan sekte yang sedang dipertaruhkan gara-gara ulahnya? Belum lagi jika keluarga Di mengetahui penyebab kematian putra kesayangan mereka."Tetua lainnya ikut menyambung, “Ya! Jangan sampai dikarenakan melindungi Yao Chen, kita jadi celaka karena bermusuh dengan keluarga Su dan keluarga Di.”“Ki

    Last Updated : 2024-09-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   416 - Kedatangan Dua Patriark dan Pihak Istana

    “Hm ….”Pan Tekian terdiam, matanya menyipit memandang rombongan Yao Chen yang terbang menuju Puncak Wisteria.Dia bisa merasakan aura kekuatan baru yang memancar dari Yao Chen dan hewan-hewan rohnya. Setelah beberapa saat, dia menghela nafas berat."Baiklah, Sima Honglian. Silakan kembali ke puncak kalian. Tapi ingat, urusan Yao Chen belum selesai," ujar Pan Tekian dengan nada mengancam.Sima Honglian hanya mengangguk singkat sebelum bergabung dengan rombongan Yao Chen menuju Puncak Wisteria.Di belakang mereka, para murid dan tetua Sekte Dalam berbisik-bisik penuh kekaguman dan iri.Setibanya di Puncak Wisteria, Yao Chen langsung dibawa ke paviliunnya. Hewan-hewan rohnya dengan setia mengelilingi tempat itu, menciptakan barikade alami yang sulit ditembus.Tak lama kemudian, Li Yaren, Bai Luxie, Zhang Xuan, Master Baili Fung, dan Guru Ximen Hugeng tiba di Puncak Wisteria.Mereka segera menghampiri Sima Honglian yang berdiri di depan paviliun Yao Chen."Bagaimana keadaan Yao Chen?" ta

    Last Updated : 2024-09-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   417 - Sekte Matahari Merah Mengambil Kesempatan

    “Hm? Sima Honglian, apa-apaan kamu!” Pan Tekian mengerling tajam ke Sima Honglian.Jelas keberadaan Sima Honglian hanya akan menjadi gangguan bagi rencana sempurna mereka untuk membawa Yao Chen.Memang seperti yang menjadi kecurigaan Sima Honglian, bahwa antara Jenderal Feng dan kedua patriak dan mungkin juga Pan Tekian, sudah terjalin konspirasi untuk membawa Yao Chen dengan membawa nama raja.Jenderal Feng yang masih melayang di atas langit bersama pasukan kecilnya dan juga kedua pasukan patriark, mengerutkan dahi. "Tidak perlu, Nona Sima. Pan Tekian sudah cukup sebagai perwakilan dari Sekte Bilah Langit.""Justru karena Pan Tekian yang menjadi perwakilan, aku harus ikut," Sima Honglian bersikeras. Matanya melirik sekilas ke arah Pan Tekian yang berdiri di samping kedua patriark. "Aku punya firasat buruk tentang ini semua."Zhuge Yang yang sejak tadi hanya mengamati, akhirnya angkat bicara. "Sima Honglian, apa maksudmu?"Sima Honglian menghela nafas. "Ketua, apakah Anda tidak merasa

    Last Updated : 2024-09-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   418 - Dikorbankan Demi Sekte

    “Aku melakukan ini demi sekte!” Zhuge Yang menjawab Li Yaren.Namun, Li Yaren tak puas dan mulai melesat ke langit.Diikuti oleh Bai Lixue terbang ke angkasa, Li Yaren ingin menjemput Yao Chen dan Sima Honglian kembali sebelum kubah formasi benar-benar tertutup.Sayangnya, Zhuge Yang memunculkan rantai Qi-nya dan menggagalkan upaya mereka. Kedua orang itu pun terbelit kuat rantai Qi tersebut dan segera diamankan para tetua lainnya.Master Baili dan Guru Ximen juga hendak melonjak ke langit, tapi Zhuge Yang menatap tajam mereka. “Jangan kecewakan aku. Tetaplah di sini. Yao Chen sudah didampingi gurunya, dia pasti baik-baik saja.”Maka, Master Baili dan Guru Ximen pun menghela napas tak berdaya. Mereka hanya bisa mempercayakan keselamatan Yao Chen pada Sima Honglian.Zhuge Yang menatap Yao Chen dengan pandangan penuh penyesalan. "Maafkan aku. Ini demi keselamatan sekte ...."Sementara itu, kubah energi formasi level 12 terus terbentuk dengan cepat, menyelimuti seluruh area Sekte Bilah L

    Last Updated : 2024-09-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   419 - Buronan

    “Kita tak bisa terus begini.”Yao Chen sebelumnya memang sanggup menghadapi serangan ratusan lawan sekaligus, tapi mereka semua tidak sekuat pasukan yang dibawa kedua keluarga saat ini.Meski pasukan musuh di dekatnya kali ini hanya puluhan saja, tapi kekuatan masing-masingnya termasuk besar dan tak bisa disepelekan. Apalagi campur tangan Pan Tekian dan prajurit yang dibawa Jenderal Feng.Sima Honglian mengangguk, nafasnya terengah-engah. "Apa rencanamu, Chen?"Yao Chen memejamkan matanya sejenak, memusatkan konsentrasi. Dalam sekejap, sosok Naga Banjir muncul di sampingnya, mengaum dengan suara yang menggetarkan langit.Dia memilih Naga Banjir karena hanya hewan roh itu yang sudah pulih dari luka-luka Ujian Langit sebelumnya.Semua hewan roh lainnya masih belum sepenuhnya pulih. Yao Chen tidak ingin mencelakai mereka dengan peperangan ini."Naik!" teriak Yao Chen sambil memeluk pinggang Sima Honglian sebelum mereka melompat ke punggung Naga Banjir.Tepat saat itu, sebuah serangan dah

    Last Updated : 2024-09-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   420 - Suami dan Istri

    “Aku Fang Chen. Dan ini istriku, Qiang Mei.” Yao Chen dengan cepat memperkenalkan nama mereka ke penjaga gerbang.Sima Honglian tersipu. Yao Chen memberinya nama Qiang Mei. Qiang berarti kuat dan Mei berarti cantik. Bukankah ini seperti pujian dari pemuda itu untuknya? Mana mungkin dia tidak tersipu?Penjaga gerbang menatap penuh selidik ke mereka. Namun, ketika Yao Chen menyodorkan Batu Kristal Level Rendah untuk biaya masuk, petugas langsung mengendur.“Masuk! Jangan buat gara-gara di kota atau kami takkan segan menindak kalian!” Petugas mengayunkan tangan sambil lalu dan membuang pandangan dari kedua orang di depannya.Yao Chen dan Sima Honglian hanya melakukan salam soja tanpa berkata apa-apa lagi dan berjalan sewajar mungkin memasuki kota.Mereka bergandengan tangan menyusuri jalanan Kota Air Tenang.“Apakah kita akan ke Paviliun Obat langsung?” tanya Sima Honglian.“Tentu. Tidak keberatan, bukan?” tanya Yao Chen di samping sambil menoleh.“Tentu tidak, suamiku!” goda Sima Hongli

    Last Updated : 2024-09-16

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

  • Pendekar Tanpa Wajah   571 - Tidak Ada Penyesalan

    “Chen’er! Jangan!” Mendadak muncul Gongsun Weiyan, kakeknya.Dia mencegah Yao Chen untuk maju ke sosok misterius yang sedang bertarung sengit dengan Gongsun Huojun.“Aku akan selamatkan ayahku!” seru Yao Chen geram karena dihalangi.Gongsun Weiyan menggeleng tegas. “Ayahmu sedang berjuang agar kau bisa lekas pergi dari sini. Hargailah perjuangannya!”Yao Chen menatap nanar ke kakeknya. “Bagaimana mungkin aku—““Chen’er! Pergi!” teriak Gongsun Huojun dari kejauhan. “Arrghh!”Sosok kuat itu kini memelintir pinggang Gongsun Huojun dan tertawa mengejek. “Bocah, kau yakin tak ingin memberikan pedangmu itu padaku? Kau lebih suka melihat ayah dan sektemu hancur? Apa kau setega itu?”Yao Chen menggertakkan gerahamnya penuh amarah. Meski dia baru beberapa bulan tinggal di Tanah Suci, tapi dia sudah memiliki ikatan dengan tempat ini. Tanah Suci, tak bisa disangkal lagi adalah tanah kelahirannya.Dan kini orang-orang harus menerima beban penderitaan akibat dirinya yang harus pergi?“Chen’er! Per

  • Pendekar Tanpa Wajah   570 - Sosok Misterius di Tingkat 17

    “Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta

  • Pendekar Tanpa Wajah   569 - Gangguan Datang

    Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrrrr!“Apa itu?!”Tiga ledakan keras mengguncang langit malam, menggema ke seluruh penjuru Tanah Suci Istana Dewa. Angin bergemuruh, lentera-lentera spiritual yang menggantung di sepanjang paviliun mulai padam satu per satu.Suasana yang tadinya hangat dan menggoda di kamar pribadi Yao Chen seketika berubah dingin dan mencekam.Yao Chen langsung membuka matanya, mendorong tubuh Sima Honglian yang menindihnya secara lembut, dan bangkit dari tempat tidur. Matanya menyipit menatap jendela yang berguncang hebat.“Ada serangan!” desisnya.Sima Honglian dengan sigap berganti dengan jubah lengkap warna merah dan hitam. Di sisi lain, Putri Suci dan Sheng Meiyu turut mengenakan baju mereka, wajah kedua wanita itu masih memerah, tapi kini berganti dengan rona khawatir.“Aura macam apa ini …?” gumam Sheng Meiyu, napasnya tercekat.Yao Chen melangkah ke balkon kamar di lantai tujuh. Dari sana, pandangannya tertumbuk pada langit yang kini berwarna merah darah.Awan gelap

  • Pendekar Tanpa Wajah   568 - Bimbingan dari Istri Pertama

    “Perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Ini pelajaran bagus untuk kalian.” Sima Honglian berkata pada dua madunya sebelum dia menurunkan celana tidur Yao Chen.Alangkah tegangnya Yao Chen ketika celana tipis warna putihnya diturunkan oleh istri pertamanya. Tapi ini bukan tegang pada area tertentu, melainkan tegang perasaan.Seumur hidupnya di Bumi, dia hanyalah pemuda lugu yang ramah, tapi pemalu jika itu berkaitan dengan wanita.Selama ini yang berhasil menggugah gairahnya akan wanita hanyalah Sima Honglian. Dengan Zhuge Ling pun itu merupakan keterpaksaan atas keinginan mendiang sang putri ketua Sekte Bilah Langit.“L-Lian Lian ….” Yao Chen menatap Sima Honglian.“Tenang saja, suamiku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan mereka. Tolong perlahan saja dengan mereka yang baru pertama kali ini dengan pria,” sahut Sima Honglian seraya mengedipkan satu mata dengan jenaka.Menelan salivanya, Yao Chen pun berusaha setenang mungkin. Gejolak perasaannya berusaha diredam. Dia har

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status