“Aku peringatkan kalian, jangan mengganggu Yao Chen.”Sima Honglian berdiri tegak di luar kubah energi formasi, matanya awas memperhatikan setiap gerakan para tetua dan murid Sekte Dalam yang mulai berdatangan. Angin kencang bertiup, mengibarkan jubah merah-hitamnya yang elegan."Master Sima, apa yang sebenarnya terjadi di sana?" tanya salah satu tetua wanita, Ling Qingxuan dengan nada penasaran bercampur khawatir."Yao Chen sedang menjalani Ujian Langit," jawab Sima Honglian singkat tanpa mengalihkan perhatiannya dari kubah energi di belakangnya.Bisik-bisik kagum dan terkejut terdengar di antara kerumunan. Ujian Langit bukanlah hal yang biasa, apalagi untuk kultivator muda seperti Yao Chen yang baru melangkah ke Tingkat 6.Yang paling membuat mereka takjub, Ujian Langit untuk Yao Chen selalu saja menghasilkan awan bencana yang sangat tebal dan besar serta jatuhnya petir yang luar biasa mengerikan. Itu sangat tidak cocok untuk orang dengan tingkat kultivasi demikian.Sementara itu, d
“Hm?” Bai Lixue menolehkan pandangannya ke arah Sima Honglian menatap.Dari kejauhan, terlihat rombongan mendekati area itu. Di depan, ada Pan Tekian dan beberapa tetua sekte lain yang biasa berkolusi dengannya.Sima Honglian heran, kenapa Pan Tekian masih saja berada di sekte? Apakah Zhuge Yang masih menerima pengkhianat itu? Untuk apa?"Sima Honglian," suara Pan Tekian terdengar santai tapi memuat kelicikan. "Apakah Yao Chen ada di dalam sana? Kudengar Yao Chen sedang dicari oleh Keluarga Su."Sima Honglian melangkah maju, berdiri tegak menghadapi rombongan itu. "Yao Chen sedang dalam proses penting. Jangan ganggu dia!"Pan Tekian tertawa sinis. "Proses penting? Apakah lebih penting dari masa depan sekte yang sedang dipertaruhkan gara-gara ulahnya? Belum lagi jika keluarga Di mengetahui penyebab kematian putra kesayangan mereka."Tetua lainnya ikut menyambung, “Ya! Jangan sampai dikarenakan melindungi Yao Chen, kita jadi celaka karena bermusuh dengan keluarga Su dan keluarga Di.”“Ki
“Hm ….”Pan Tekian terdiam, matanya menyipit memandang rombongan Yao Chen yang terbang menuju Puncak Wisteria.Dia bisa merasakan aura kekuatan baru yang memancar dari Yao Chen dan hewan-hewan rohnya. Setelah beberapa saat, dia menghela nafas berat."Baiklah, Sima Honglian. Silakan kembali ke puncak kalian. Tapi ingat, urusan Yao Chen belum selesai," ujar Pan Tekian dengan nada mengancam.Sima Honglian hanya mengangguk singkat sebelum bergabung dengan rombongan Yao Chen menuju Puncak Wisteria.Di belakang mereka, para murid dan tetua Sekte Dalam berbisik-bisik penuh kekaguman dan iri.Setibanya di Puncak Wisteria, Yao Chen langsung dibawa ke paviliunnya. Hewan-hewan rohnya dengan setia mengelilingi tempat itu, menciptakan barikade alami yang sulit ditembus.Tak lama kemudian, Li Yaren, Bai Luxie, Zhang Xuan, Master Baili Fung, dan Guru Ximen Hugeng tiba di Puncak Wisteria.Mereka segera menghampiri Sima Honglian yang berdiri di depan paviliun Yao Chen."Bagaimana keadaan Yao Chen?" ta
“Hm? Sima Honglian, apa-apaan kamu!” Pan Tekian mengerling tajam ke Sima Honglian.Jelas keberadaan Sima Honglian hanya akan menjadi gangguan bagi rencana sempurna mereka untuk membawa Yao Chen.Memang seperti yang menjadi kecurigaan Sima Honglian, bahwa antara Jenderal Feng dan kedua patriak dan mungkin juga Pan Tekian, sudah terjalin konspirasi untuk membawa Yao Chen dengan membawa nama raja.Jenderal Feng yang masih melayang di atas langit bersama pasukan kecilnya dan juga kedua pasukan patriark, mengerutkan dahi. "Tidak perlu, Nona Sima. Pan Tekian sudah cukup sebagai perwakilan dari Sekte Bilah Langit.""Justru karena Pan Tekian yang menjadi perwakilan, aku harus ikut," Sima Honglian bersikeras. Matanya melirik sekilas ke arah Pan Tekian yang berdiri di samping kedua patriark. "Aku punya firasat buruk tentang ini semua."Zhuge Yang yang sejak tadi hanya mengamati, akhirnya angkat bicara. "Sima Honglian, apa maksudmu?"Sima Honglian menghela nafas. "Ketua, apakah Anda tidak merasa
“Aku melakukan ini demi sekte!” Zhuge Yang menjawab Li Yaren.Namun, Li Yaren tak puas dan mulai melesat ke langit.Diikuti oleh Bai Lixue terbang ke angkasa, Li Yaren ingin menjemput Yao Chen dan Sima Honglian kembali sebelum kubah formasi benar-benar tertutup.Sayangnya, Zhuge Yang memunculkan rantai Qi-nya dan menggagalkan upaya mereka. Kedua orang itu pun terbelit kuat rantai Qi tersebut dan segera diamankan para tetua lainnya.Master Baili dan Guru Ximen juga hendak melonjak ke langit, tapi Zhuge Yang menatap tajam mereka. “Jangan kecewakan aku. Tetaplah di sini. Yao Chen sudah didampingi gurunya, dia pasti baik-baik saja.”Maka, Master Baili dan Guru Ximen pun menghela napas tak berdaya. Mereka hanya bisa mempercayakan keselamatan Yao Chen pada Sima Honglian.Zhuge Yang menatap Yao Chen dengan pandangan penuh penyesalan. "Maafkan aku. Ini demi keselamatan sekte ...."Sementara itu, kubah energi formasi level 12 terus terbentuk dengan cepat, menyelimuti seluruh area Sekte Bilah L
“Kita tak bisa terus begini.”Yao Chen sebelumnya memang sanggup menghadapi serangan ratusan lawan sekaligus, tapi mereka semua tidak sekuat pasukan yang dibawa kedua keluarga saat ini.Meski pasukan musuh di dekatnya kali ini hanya puluhan saja, tapi kekuatan masing-masingnya termasuk besar dan tak bisa disepelekan. Apalagi campur tangan Pan Tekian dan prajurit yang dibawa Jenderal Feng.Sima Honglian mengangguk, nafasnya terengah-engah. "Apa rencanamu, Chen?"Yao Chen memejamkan matanya sejenak, memusatkan konsentrasi. Dalam sekejap, sosok Naga Banjir muncul di sampingnya, mengaum dengan suara yang menggetarkan langit.Dia memilih Naga Banjir karena hanya hewan roh itu yang sudah pulih dari luka-luka Ujian Langit sebelumnya.Semua hewan roh lainnya masih belum sepenuhnya pulih. Yao Chen tidak ingin mencelakai mereka dengan peperangan ini."Naik!" teriak Yao Chen sambil memeluk pinggang Sima Honglian sebelum mereka melompat ke punggung Naga Banjir.Tepat saat itu, sebuah serangan dah
“Aku Fang Chen. Dan ini istriku, Qiang Mei.” Yao Chen dengan cepat memperkenalkan nama mereka ke penjaga gerbang.Sima Honglian tersipu. Yao Chen memberinya nama Qiang Mei. Qiang berarti kuat dan Mei berarti cantik. Bukankah ini seperti pujian dari pemuda itu untuknya? Mana mungkin dia tidak tersipu?Penjaga gerbang menatap penuh selidik ke mereka. Namun, ketika Yao Chen menyodorkan Batu Kristal Level Rendah untuk biaya masuk, petugas langsung mengendur.“Masuk! Jangan buat gara-gara di kota atau kami takkan segan menindak kalian!” Petugas mengayunkan tangan sambil lalu dan membuang pandangan dari kedua orang di depannya.Yao Chen dan Sima Honglian hanya melakukan salam soja tanpa berkata apa-apa lagi dan berjalan sewajar mungkin memasuki kota.Mereka bergandengan tangan menyusuri jalanan Kota Air Tenang.“Apakah kita akan ke Paviliun Obat langsung?” tanya Sima Honglian.“Tentu. Tidak keberatan, bukan?” tanya Yao Chen di samping sambil menoleh.“Tentu tidak, suamiku!” goda Sima Hongli
“Fraksi di dalam sekte ….” Yao Chen mengulangi ucapan Zheng Yan dengan nada bergumam, lalu bicara, “Ini seperti yang sudah kami prediksi sebelumnya, Tetua.”Zheng Yan mengangguk pelan mendengar perkataan Yao Chen. "Memang, situasinya lebih rumit dari yang terlihat di permukaan. Sebenarnya, aku bersyukur kalian berdua sudah keluar dari sekte sebelum semuanya menjadi kacau."Yao Chen dan Sima Honglian saling bertukar pandang, terkejut dengan pernyataan Zheng Yan."Apa maksud Anda, Tetua?" tanya Sima Honglian.Zheng Yan menghela nafas panjang. "Sudah lama aku mencurigai adanya pembelot di dalam tubuh sekte. Orang-orang yang diam-diam bekerja untuk kepentingan mereka sendiri, menggunakan Sekte Bilah Langit hanya sebagai tameng. Dengan kalian di luar, kalian justru memiliki kesempatan untuk mengungkap kebenaran tanpa terikat oleh aturan dan politik internal sekte."Yao Chen mengangguk paham. "Lalu, apa yang harus kami lakukan sekarang, Tetua?""Untuk saat ini," Zheng Yan menjawab, "Kalian
Pria itu menyeringai. “Di dunia ini, kekuatan yang menentukan segalanya, bukan tempat atau keadaan.”Tanpa aba-aba, salah satu anggota sekte melesat dengan kecepatan tinggi, tinjunya mengarah langsung ke wajah Yao Chen!Dhaarrr!Yao Chen mengangkat lengannya dengan santai dan menahan pukulan itu. Angin ledakan dari benturan itu menghancurkan kios-kios di sekitar mereka. Lalu, dengan gerakan cepat, dia memutar tubuhnya dan melayangkan tendangan keras ke perut lawannya.Bruakk!Pria itu terpental menghantam tembok batu, retakan besar terbentuk di sekelilingnya sebelum dia jatuh tersungkur.“Kurang ajar!”Dua orang lainnya langsung menyerang bersamaan. Yang satu menggunakan pedang panjang berwarna ungu, sementara yang lain menghunus tombak dengan ujung berkilauan energi petir.Klang!Pedang itu berkelebat dengan kecepatan luar biasa, tetapi Yao Chen menghindarinya dengan langkah gesit.Tombak petir menyambar ke arahnya, tapi dengan telapak tangan kosong, Yao Chen menghantam tombak itu de
Gongsun Huojun menggeram, urat-urat di lehernya menegang. “Kau pikir masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan ancamanmu? Kau tak mengerti betapa rumitnya politik antar sekte!”Yao Chen tertawa dingin. “Aku tak peduli dengan politik kalian. Aku hanya ingin hidup dengan orang yang kucintai. Jika itu masalah bagi kalian, maka aku akan pergi. Aku tak berutang apa pun pada Tanah Suci!”Mata Gongsun Huojun berkedip tajam, tetapi sebelum dia bisa berbicara lagi, suara berat bergema dari luar aula.“Keberanianmu patut dipuji, bocah.”Semua mata beralih ke pintu. Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap yang dihiasi pola emas memasuki ruangan dengan langkah mantap. Di belakangnya, beberapa tetua Sekte Langit Kudus mengikutinya dengan ekspresi dingin.Tuan Besar Sheng telah tiba. Dia diantar dua penjaga menuju ke aula.Tatapannya mengunci pada Yao Chen dengan intensitas yang membuat udara seolah bergetar. “Jadi, kau yang menolak perjodohan dengan putriku?”Yao Chen tak mundur selangkah
"Jadi ...." Kalimat Yao Chen menggantung sambil dia menatap ayahnya. Gongsun Huojun menatap Yao Chen dengan penuh pertimbangan. Wajahnya serius, tetapi tidak ada tanda kemarahan seperti sebelumnya.Setelah beberapa saat hening yang menegangkan, akhirnya dia menghela napas berat. "Baiklah. Jika kau menginginkan Sima Honglian sebagai istri pertamamu, maka aku tidak akan menghalangi."Yao Chen terkejut sesaat, tidak menyangka Gongsun Huojun akan mengalah secepat itu. Namun, sebelum dia bisa berbicara, suara Gongsun Huojun kembali menggema di ruangan."Tapi dengarkan baik-baik, Chen’er. Kau bukan lagi seorang kultivator biasa. Kau adalah pemilik Tubuh Asura. Itu berarti kau akan membawa nama besar Sekte Istana Suci ke puncak kejayaan. Karena itu, ada tanggung jawab yang harus kau emban." Nada suaranya tajam, menekan seperti petir yang menggelegar."Putri Suci akan menjadi istri keduamu, dan Nona Besar Sheng akan menjadi istri ketigamu. Ini sudah kuputuskan. Tidak ada perubahan!" Mata Gon
“Tentu saja kalian tidak bisa memutuskan hal yang sudah menjadi ketentuan dariku!” Suara Gongsun Huojun muncul seiring dia melangkah masuk ke kamar Yao Chen.Secara otomatis, perhatian Yao Chen dan dua wanita di dekatnya beralih ke pintu. Ada Gongsun Huojun beserta Gongsun Weiyan, diikuti Bai Yuan dan Mei’er yang menunduk patuh di belakang.“Salam teruntuk Tuan Besar Gongsun dan Tuan Tua Gongsun.” Putri Suci menekuk lututnya sedikit sambil menunduk anggun ketika menyapa duo Gongsun.Ayah dan anak Gongsun mengangguk ke Putri Suci.“Tidak ada yang boleh mengubah apa yang sudah aku tetapkan.” Gongsun Huojun menatap tajam ke Yao Chen dan dua wanita itu.Namun, mana mungkin Yao Chen tidak memberikan perdebatan. Baginya, Gongsun Huojun hanyalah orang asing.“Kau terlalu banyak mengaturku!” desis keras Yao Chen sembari membalas tatapan ayahnya dengan tatapan yang sama.Mata Gongsun Huojun menyala dalam amarah.“Kau!” Tapi justru Gongsun Weiyan yang menghardik.Si kakek segera dihentikan oleh
Yao Chen masih dalam pelukan Sima Honglian ketika pintu kamarnya diketuk dengan sopan. Sebelum sempat merespons, pintu terbuka, dan masuklah Putri Suci dengan langkah tenang dan penuh wibawa.Gaun putihnya yang panjang melambai lembut, dan aura kalemnya langsung memenuhi ruangan. Matanya yang jernih memandang Yao Chen dengan tatapan penuh makna, seolah-olah dia sudah menunggu momen ini sejak lama.Sima Honglian, yang masih memeluk Yao Chen, segera melepaskan pelukannya dan menatap Putri Suci dengan tatapan yang sedikit berbahaya.“Nah, Chen, lihat! Calon istrimu sudah datang,” ujarnya dengan nada yang terdengar manis, tetapi ada sedikit sengatan di baliknya. Matanya berkilat, seolah-olah sedang menguji reaksi Yao Chen.Yao Chen, yang masih lemah, mencoba duduk tegak. Dia memandang Putri Suci, lalu menoleh ke Sima Honglian. “Lian Lian, ini…” ujarnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat.Dia merasa bahwa situasi ini bisa menjadi sangat rumit.Putri Suci dengan sikap tenangnya, memberi
“Pedang itu ….”Suasana pertempuran yang kacau balau tiba-tiba berhenti sejenak. Semua mata tertuju pada Yao Chen, yang kini berdiri tegak di tengah medan perang.Di tangannya, sebuah pedang raksasa berwarna perak kehitaman bersinar dengan cahaya misterius. Hawa menindas yang keluar dari pedang itu membuat udara di sekitarnya terasa berat, seolah-olah dunia sedang menahan napas.Pedang Keseimbangan telah muncul.“Itu … itu mustahil!” Raja Phoenix, yang sebelumnya begitu angkuh, kini terkesiap. Matanya membelalak, mengenali pedang yang hanya pernah dia dengar dari legenda leluhurnya ribuan tahun silam. “Pedang Keseimbangan … pedang yang digunakan Kaisar Manusia untuk menyeimbangkan dunia manusia dan siluman. Bagaimana bisa ada di tangan bocah ini?!”Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan, ayah dan kakek Yao Chen, juga terpaku. Keduanya saling memandang, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.“Chen’er … kau … kau memiliki Pedang Keseimbangan?” Gongsun Huojun berbisik, suaranya gemetar anta
“Chen’er! Hentikan!” Gongsun Huojun berteriak membawa kecemasan saat melihat kondisi putranya.Saat ini, kulit Yao Chen sudah hitam legam. Ada banyak retakan di sekujur kulitnya sehingga warna merah darahnya terlihat kontras dan mengerikan, ditambah putih tulang yang terlihat di beberapa bagian lengannya.Itu masih ditambah dengan mencuatnya beberapa tulang hitam di lengan dan punggungnya. Saat ini, Yao Chen memang terlihat mengerikan sekaligus menyedihkan ketika dagingnya mulai meleleh.“Hmph! Mau apa kalian, manusia picik?!” seru Yao Chen ke ayah dan kakeknya yang mendekat.Raja Phoenix melayang dan termangu di udara melihat dua dedengkot Gongsun membawa pasukan Tanah Sucinya. Apakah memang harus terjadi peperangan antara mereka?“Chen’er! Ayah meminta maaf jika Ayah kurang melindungi istrimu. Tolong berhenti dan kita pulang bersama istrimu juga.” Gongsun Huojun mengiba ke putra kebanggaannya.Dia tak ingin bibit hebat tubuh Asura menjadi sia-sia jika Yao Chen mati. Yao Chen harus t
“Burung sialan! Mati saja!” teriak Yao Chen ketika dia melesat memburu ke Raja Phoenix.BOOOMM!Serangan telapak tangannya menebas udara, membelah ruang!Namun .…"Hmph! Manusia sombong!" Raja Phoenix mengangkat satu jari.KLAAANG!Serangan Yao Chen tertahan!Gelombang energi meledak ke segala arah, menghancurkan lebih banyak bangunan di istana! Prajurit siluman burung mulai berdatangan, tapi mereka seakan mengantarkan nyawa saja saat terkena ledakan itu.Meski begitu, Raja Phoenix tetap tak tergoyahkan."Menarik." Mata Raja Phoenix berkilat tajam. "Meskipun tubuhmu mulai hancur, kau masih mencoba melawanku?!"Yao Chen yang sudah dikuasai jiwa Asura sebanyak 80 persen lebih, makin bersikap arogan."KAU AKAN MATI DI SINI, BURUNG BESAR!" teriak Yao Chen dalam kesadaran Asura.DHUAARR!Pertempuran tingkat dewa dimulai.Yao Chen melesat seperti bayangan, serangannya brutal dan tanpa belas kasihan. Api murninya mulai tak terkendali saat melahap banyak prajurit istana Kerajaan Phoenix, meni
"Energi mengerikan ini ...!?" Hong Tian mundur selangkah, wajahnya pucat.Yao Chen telah berubah menjadi Asura Gelap yang menakutkan!Dengan satu langkah, dia menghilang.BOOOM!“Arghh!”Tiba-tiba, salah satu pangeran terlempar ke udara!Yao Chen muncul di belakangnya, tinju apinya menghantam dada pangeran itu hingga tubuhnya melayang jauh menembus dinding istana!KRAAAKKK!Tulangnya patah seketika!Para pangeran lainnya terkejut!"Serang!"Mereka mencoba melancarkan serangan serentak!Namun ....Yao Chen kini bergerak terlalu cepat.Dengan Kekuatan Hukum Ruang, dia melintasi medan perang seperti bayangan hitam yang membara. Tubuh Asura Gelapnya benar-benar mengakselerasi pergerakannya jauh lebih cepat dari yang dia bayangkan."Musnahlah!"Dengan satu tebasan tangan kosong berselimutkan energi petir bercampur api hitam kemerahan dari Asura Gelap, Yao Chen mengakibatkan dua pangeran terhantam ke tanah dalam keadaan mengenaskan!Petir dan api neraka membakar tubuh mereka hingga asap hit