Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Pendekar Tanpa Wajah: Chapter 421 - Chapter 430

499 Chapters

421 - Jadi Gosip Panas

“Fraksi di dalam sekte ….” Yao Chen mengulangi ucapan Zheng Yan dengan nada bergumam, lalu bicara, “Ini seperti yang sudah kami prediksi sebelumnya, Tetua.”Zheng Yan mengangguk pelan mendengar perkataan Yao Chen. "Memang, situasinya lebih rumit dari yang terlihat di permukaan. Sebenarnya, aku bersyukur kalian berdua sudah keluar dari sekte sebelum semuanya menjadi kacau."Yao Chen dan Sima Honglian saling bertukar pandang, terkejut dengan pernyataan Zheng Yan."Apa maksud Anda, Tetua?" tanya Sima Honglian.Zheng Yan menghela nafas panjang. "Sudah lama aku mencurigai adanya pembelot di dalam tubuh sekte. Orang-orang yang diam-diam bekerja untuk kepentingan mereka sendiri, menggunakan Sekte Bilah Langit hanya sebagai tameng. Dengan kalian di luar, kalian justru memiliki kesempatan untuk mengungkap kebenaran tanpa terikat oleh aturan dan politik internal sekte."Yao Chen mengangguk paham. "Lalu, apa yang harus kami lakukan sekarang, Tetua?""Untuk saat ini," Zheng Yan menjawab, "Kalian
Read more

422 - Keinginan Mengikuti Ujian

Esok harinya, ketika Yao Chen dan Sima Honglian selesai dengan aktivitas panas mereka, Yao Chen memiliki pemikiran, “Karena ini sudah ada di Paviliun Obat, mungkin tak ada salahnya aku mencoba ujian alkemis tingkat 5.”Sambil merebahkan kepala ke bahu Yao Chen, Sima Honglian berkata, “Itu bagus. Kalau kamu memiliki lencana alkemis tingkat 5, kamu akan lebih disegani, Chen.”Setelah mendapat dukungan dari Sima Honglian, Yao Chen pergi ke ruangan Zheng Yan dan berkata, "Tetua Zheng, bolehkah saya mengajukan satu permintaan?"Zheng Yan mengangkat alisnya. "Apa itu, Yao Chen?""Saya ingin mengikuti ujian alkemis tingkat 5," ujar Yao Chen dengan mantap.Ruangan itu seketika hening. Zheng Yan menatap Yao Chen dengan terkejut, dia terdiam sejenak.Hingga akhirnya dia bertanya, “Yao Chen, benarkah kamu sudah bisa membuat pil level 5?”Yao Chen mengangguk. “Karena itu, Tetua, saya ingin memiliki lencana alkemis tingkat 5. Mohon Tetua merestuinya.” Tak lupa dia memberikan hormat sojanya k Zheng
Read more

423 - Tamu Tak Terduga

Zheng Yan maju ke depan aula dan mengumumkan dimulainya ujian. "Ujian alkemis kelas 5 terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah identifikasi bahan, tahap kedua adalah pembuatan pil dasar, dan tahap ketiga adalah inovasi resep."Para peserta, termasuk Yao Chen, diarahkan ke meja masing-masing. Di setiap meja terdapat puluhan jenis bahan herbal dan mineral."Tahap pertama dimulai!" seru Zheng Yan.Yao Chen mulai mengidentifikasi bahan-bahan di hadapannya dengan cepat dan tepat. Tangannya bergerak lincah, matanya fokus. Para alkemis tua yang tadinya meremehkan mulai terdiam, terkejut melihat kecepatan dan ketepatan Yao Chen."Mustahil..." gumam salah satu dari mereka.Setelah 30 menit, Yao Chen menjadi yang pertama menyelesaikan tahap identifikasi dengan sempurna.Zheng Yan memeriksa hasilnya dan mengangguk puas."Tahap kedua, pembuatan pil dasar!" umumnya. Kali ini, peserta diminta membuat Pil Pemulihan Qi, sebuah pil dasar namun cukup kompleks.Yao Chen mulai memilih bahan dengan
Read more

424 - Rival Cinta untuk Yao Chen

“Tunggu apa lagi?” bentak si pria. Tubuh pria itu tinggi kurus dengan wajah dingin dan rambut yang setengahnya sudah memutih. Auranya sangat mendominasi aula yang dipijak.Di belakangnya ada belasan orang dengan aura yang sama beserta wajah dingin yang membawa arogansi tersendiri.Segera, Zheng Yan dipanggil keluar.Ketika Zheng Yan hadir, dia memberikan salam soja sepantasnya, “Salam untuk Anda, Manajer Shangguan Hung.”Manajer Pusat, Shangguan Hung, menaikkan dagunya sambil menatap remeh ke Zheng Yan. Kemudian, dia mengedarkan pandangan ke sekeliling aula yang luas itu.“Kudengar Putri Sima ada di sini. Di mana dia?” tanya Shangguan Hung.Zheng Yan tidak menyangka, kabar mengenai keberadaan Sima Honglian sudah sampai ke pusat.“Kita bisa membicarakannya di ruangan saya. Silakan!” Zheng Yan tidak ingin ada keributan di aula dan menjadi tontonan.Maka dari itu, dia bergegas meminta tamunya pergi ke ruangannya saja agar bisa berbincang lebih pribadi.“Baiklah!” Shangguan Hung ditemani
Read more

425 - Ditantang Dongfeng Yan

Sima Honglian menatap tajam ke arah Dongfeng Yan, matanya berkilat-kilat penuh amarah. "Apa maksudmu menyerang suamiku seperti itu, Dongfeng Yan?" bentaknya dengan suara dingin yang menusuk. "Kamu pikir karena kau dari Paviliun Obat pusat, kau bisa seenaknya menindas orang lain?"Dongfeng Yan terkejut mendengar pembelaan Sima Honglian. Dia tidak menyangka wanita yang sudah lama dia kagumi akan begitu membela pria asing ini. Rasa cemburu dan amarah mulai bergejolak dalam dirinya."Honglian, kenapa kamu begitu membelanya? Dia bukan tandinganku. Lihat saja, dengan satu pukulan dia sudah terdorong mundur," ujar Dongfeng Yan dengan nada sombong.Sima Honglian mendengus. "Jangan sombong, Dongfeng Yan. Kamu hanya unggul karena tingkatmu lebih tinggi. Itu bukan prestasi yang patut kamu banggakan."Yao Chen yang masih mengatur napasnya setelah serangan tadi, menatap Sima Honglian dengan penuh rasa terima kasih.Dia tau bahwa gurunya sedang bertindak sebagai istrinya, tapi tetap saja pembelaan
Read more

426 - Tungkunya Meledak

"Bocah itu! Apa dia tidak punya wawasan mengenai pil kelas 6?" tanya alkemis lain ke rekan di sebelahnya."Kurasa dia terlalu sembrono menerima tantangan ini, haiyaa ...." Rekan itu hanya bisa menghela napas sambil mengelus jenggot putih panjangnya.Mendengar kasak-kusuk mengenai kecerobohan kurangnya wawasan Yao Chen akan pil kelas 6, Dongfeng Yan tertawa kecil dengan nada ejekan. "Bocah busuk, masih ada waktu jika kau ingin mundur, aku takkan menyalahkanmu jika kamu tak tau apa-apa mengenai pil kelas 6. Tak perlu memaksakan diri."Namun, hening di pihak Yao Chen. Dia masih sibuk memasukkan bahan-bahannya ke tungku yang telah dia suntikkan api.Yao Chen memang tidak ambil peduli pada bisikan-bisikan di sekitarnya. Dengan tenang, dia mulai memproses bahan-bahan tersebut menggunakan teknik yang bahkan membuat beberapa alkemis senior mengerutkan dahi.“Teknik apa itu yang dia pakai? Kenapa sembrono sekali? Rumput Xiangyang dicampur begitu saja dengan akar Feilin? Sungguh ceroboh!” Seora
Read more

427 - Mereka Menggila Akan Pil Yao Chen

Akhirnya, dengan suara bergetar karena takjub, ketua juri mengumumkan, "Pemenang pertandingan alkimia ini adalah ... Yao Chen!"Pengumuman itu membuat seluruh Paviliun Obat gempar.Dongfeng Yan terduduk lemas, tidak percaya bahwa dia bisa dikalahkan. “Tidak … tidak mungkin … ini tidak mungkin ….”Sementara itu, Sima Honglian tersenyum lebar, bangga akan pencapaian murid sekaligus lelakinya.Di tengah sorakan dan ucapan selamat, Yao Chen hanya bisa tersenyum kecil. Untuk saat ini, dia telah membuktikan dirinya dan memperkuat posisinya di Paviliun Obat.“Err … Tuan Yao, itu … bisakah Anda jual pil Anda itu pada kami?” Seorang alkemis tua mendekat ke Yao Chen, bertanya tanpa tau malu.Padahal tadi dia paling keras mencemooh Yao Chen.Karena sudah ada yang memulai, maka alkemis berkulit tebal lainnya pun mendekat ke Yao Chen. Mereka juga ingin pil yang dihasilkan Yao Chen baru saja.“Kita lakukan lelang untuk 5 pil itu!” Sima Honglian menyerukannya daripada semakin banyak alkemis yang mul
Read more

428 - Tantangan Keterlaluan untuk Pil Kelas 7

“Lihat saja nanti, Yao Chen bajingan!” kutuk Dongfeng Yan.Namun, suaranya tenggelam dalam keramaian para alkemis yang masih membicarakan kejadian luar biasa yang baru saja mereka saksikan.Beberapa di antara mereka bahkan mulai mendekati Yao Chen, menawarkan kerjasama atau meminta untuk menjadi rekan.Yao Chen, yang masih belum terbiasa dengan perhatian sebesar ini, hanya bisa tersenyum sopan dan mengangguk.Dia melirik ke arah Sima Honglian, yang memberinya anggukan meyakinkan."Terima kasih atas tawaran Senior semuanya," ujar Yao Chen akhirnya. "Saya masih baru di dunia alkimia dan masih banyak yang harus saya pelajari. Namun, jika ada yang ingin berdiskusi atau bertukar pikiran, saya akan senang melakukannya."Jawaban diplomatis ini membuat para alkemis semakin kagum. Mereka melihat tidak hanya bakat, tapi juga kerendahan hati dalam diri Yao Chen.Sima Honglian, melihat situasi ini, memutuskan untuk mengambil alih. "Baiklah, semuanya. Suamiku butuh istirahat setelah pertandingan d
Read more

429 - Yao Chen Muntah Darah

“Silakan … Tuan Muda Dongfeng … Yao Chen ….” Salah satu juri mempersilakan kedua pemuda untuk naik ke panggung rendah.Aula Paviliun Obat dipenuhi keheningan yang menegangkan saat Yao Chen dan Dongfeng Yan mengambil posisi di depan tungku alkimia masing-masing.Mata ratusan alkemis tertuju pada kedua pesaing ini, menantikan pertunjukan yang akan segera dimulai.“Aku ingin memakai tungkuku sendiri. Mohon diizinkan.” Yao Chen menjura hormat ke para juri. Dia tak ingin insiden tungku meledak seperti kemarin terjadi lagi hanya karena dia memakai tungku yang disediakan panitia.Juri yang berjumlah 6 orang itu saling pandang.“Biarkan saja dia pakai tungku yang dia suka.” Dongfeng Yan berseru. “Di sini yang penting adalah kemampuan, bukan tungkunya. Percuma saja dia memakai tungku tingkat langit jika kemampuannya rendah. Tetap takkan menghasilkan apa-apa.”Karena pihak lawannya sudah mengatakan demikian, maka semua juri mengangguk setuju.Maka, Yao Chen pun mengeluarkan tungku miliknya. Tun
Read more

430 - Pil Kuno Vs Pil Ternama

“Aku pernah menemukan pil itu 300 tahun lalu, tapi itu hanya di level Menengah karena sulitnya menemukan ramuan yang tepat dan teknik yang digunakan.” Alkemis dari Paviliun Obat pusat sampai mendesahkan napas panjang usai mengatakannya.Keheningan total memenuhi aula. Bahkan Dongfeng Yan terdiam, tangannya yang sedang memegang bahan terakhir terhenti di udara.Dengan napas tersengal dan tubuh gemetar, Yao Chen mengambil pil yang melayang di atas tungkunya.Dia berbalik, menatap Sima Honglian dengan senyum lemah sebelum akhirnya ambruk ke lantai."Chen!" Sima Honglian berteriak, berlari ke arahnya. Dia mengangkat kepala Yao Chen ke pangkuannya, dan lekas memasukkan pil pemulih energi sembari air mata mengalir di pipinya.Kemudian, Sima Honglian segera membawa Yao Chen menepi sambil terus dia peluk suaminya yang masih tak sadarkan diri.“Humph!” Kini giliran Dongfeng Yan menyelesaikan pemurnian pilnya.Dia menggebrak meja sehingga tungku di depannya melompat dan ada sebutir pil keluar d
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
50
DMCA.com Protection Status