Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Bab 441 - Bab 450

Semua Bab Pendekar Tanpa Wajah: Bab 441 - Bab 450

499 Bab

441 - Zhuge Yang Meminta Pedangnya

“Pedang?” Sima Honglian berlagak tak tau apa-apa atas pertanyaan Zhuge Yang.Sementara, Yao Chen menarik napas panjang.Ada kekehan keluar dari Zhuge Yang saat kemudian dia berkata, “Apakah kalian mengira aku keledai tolol yang tak mengerti kenapa kalian datang ke puncakku secara diam-diam? Kalian sudah mencuri kipas kuno di ruanganku. Dan itu ada kaitannya dengan pedang warisan leluhur sekte, bukan?”Yao Chen dan semua rekannya hanya bisa terdiam, masing-masing dari mereka tidak menemukan jawaban untuk berkelit.“Maka dari itu, lebih baik serahkan saja padaku daripada aku harus menggunakan cara keras untuk mengambilnya dari kalian.” Zhuge Yang menyambung.“Anda yakin menginginkan itu?” tanya Yao Chen pada akhirnya.Rasanya sia-sia saja kalau mereka masih berlagak inosens dalam perkara ini.“Tentu.” Zhuge Yang sambil menaikkan dagunya dengan sikap jumawa.Kesal dengan tingkah Zhuge Yang, Bai Lixue berkomentar sengit, “Kau! Untuk apa pedang itu bersamamu? Tak akan ada gunanya! Apalagi
Baca selengkapnya

442 - Kelayakan Yao Chen sebagai Ketua Sekte?

“Ketua Zhuge?” Yao Chen bersuara karena Zhuge Yang diam sejak tadi.Zhuge Yang masih terheran-heran dan tenggelam dalam alam pikirnya sendiri. Dia masih tak percaya Pedang Keseimbangan yang merupakan simbol tertinggi untuk ketua Sekte Bilah Langit ternyata lebih memilih Yao Chen ketimbang dirinya.Mata Zhuge Yang melirik Yao Chen sambil masih membatin, ‘Tidak, dia tak boleh tau bahwa Pedang Keseimbangan merupakan simbol tertinggi ketua sekte ini. Dia dan siapa pun tak boleh mengetahuinya!’Beruntung sekali orang-orang yang mengetahui mengenai keterkaitan Pedang Kesimbangan dengan ketua Sekte Bilah Langit hanyalah ketua sekte itu sendiri dan beberapa tetua dengan tingkatan yang paling senior.‘Mungkin … lebih baik aku membiarkan saja bocah sialan itu pergi dengan pedang ini.’ Zhuge Yang sudah membuat keputusan.“Ketua Zhuge, Anda baik-baik saja?” tanya Yao Chen, hanya sekedar memastikan.Semenjak tadi, yang dilakukan Zhuge Yang hanya menatap kosong lalu melirik ke Pedang Keseimbangan d
Baca selengkapnya

443 - Adangan dari Sosok Sangat Kuat: Leher Yao Chen Dipatahkan!

“Siapa?!” teriak Yao Chen sambil mulai waspada.Sima Honglian di sampingnya juga mendadak bersiap jika memang harus bertempur.Sosok misterius itu tertawa keras, suaranya menggema. “Ha ha ha!”Kemudian, dari kejauhan, mulailah terlihat 2 sosok. Salah satu dari mereka dikenali Yao Chen dan Sima Honglian.“Bayangan Merah!” Yao Chen dan Sima Honglian serempak bersamaan menyeru.Tentu saja mereka mengenali Bayangan Merah. Sosok itu sudah beberapa kali bertarung dengan mereka.Terakhir kali mereka bertemu Bayangan Merah ketika diadang ketika hendak masuk ke gua tempat patung-patung dewa elemen dengan jiwa leluhur Sekte Bilah Langit berada.“Sungguh menarik bisa bertemu kalian di sini.” Sedangkan sosok lainnya memakai pakaian serba putih dengan rambut panjangnya seluruhnya berwarna putih dan dia memakai topeng hantu.Kedua sosok itu bergerak cepat, berpindah maju dari satu spot ke spot lain dalam kedipan mata, bagaikan hantu. Bahkan Yao Chen curiga bahwa mereka bisa menguasai kemampuan huku
Baca selengkapnya

444 - Murong Xuan

“Aku ingin tau, apa saja yang kamu sembunyikan, khe he he ….” Iblis Putih terus menjulurkan tangannya ke perut Yao Chen sembari terkekeh. "Ayo, patuhlah dan perlihatkan padaku ...."Dia bermaksud memeriksa area dantian Yao Chen terlebih dahulu dan nantinya akan mendobrak ruang jiwa pula.“Tidak! Jangan!” Sima Honglian berteriak.Wanita itu sudah terluka sebelumnya dan kini masih harus berjuang melawan Bayangan Merah yang gigih menghalanginya ke Yao Chen.Iblis Putih, sosok legendaris yang ditakuti di dunia kultivasi, kini berdiri di hadapan Yao Chen dengan tatapan dingin dan seringaian mengerikan. Sungguh sesuai dengan namanya. Iblis.“Krkhh! Khhkk!” Yao Chen meronta, berusaha melepaskan diri, tapi kekuatannya tak sebanding.Napasnya tercekat, pandangannya mulai kabur. Tasbih Semesta dan Gao Long sama-sama menyembunyikan diri agar tidak terdeteksi oleh Iblis Putih.Namun, sebelum Iblis Putih sempat menusukkan tangannya ke perut Yao Chen, sebuah kilatan merah-emas melesat cepat, membel
Baca selengkapnya

445 - Pil Bulan Giok

“Anjing budak yang sombong!” seru Iblis Putih.Dia terus mengobarkan angin ganasnya untuk melawan dominasi api milik Murong Xuan.“Apakah iblis tua sepertimu sudah kepanasan?” ejek Murong Xuan.Dia merangkai segel tangan rumit, dan tiba-tiba, api emas membentuk naga raksasa di belakangnya."Naga Api Surgawi!" teriak Murong Xuan, mengarahkan naga apinya ke Iblis Putih.Iblis Putih terkesiap, namun dengan cepat membentuk perisai angin berlapis. "Kau pikir hanya kau yang punya teknik rahasia? Badai Kegelapan Abadi!"Angin hitam pekat menyelimuti Iblis Putih, membentuk tornado raksasa yang bertabrakan dengan naga api Murong Xuan.Ledakan energi yang luar biasa mengguncang area itu, menciptakan kawah besar di tanah.Kedua kultivator itu terpental ke belakang, tapi dengan cepat bangkit kembali. Napas mereka terengah-engah, tapi mata mereka masih menyala penuh tekad."Tidak buruk, Murong Xuan!" Iblis Putih mengusap darah di sudut bibirnya. "Tapi ini belum berakhir!""Kau benar," balas Murong
Baca selengkapnya

446 - Berangkat ke Pusat

“Haanghh!” Yao Chen akhirnya terbangun dan mendapati Sima Honglian tertidur telungkup dalam posisi duduk di sebelahnya.Dia terharu. Istrinya selalu menjadi orang yang sangat peduli padanya.“Lian ….” Yao Chen berkata pelan sambil menyentuh puncak kepala Sima Honglian.Segera saja sentuhan ringan itu menyadarkan Sima Honglian dari lelapnya.“Chen! Kamu sudah bangun.” Sima Honglian lekas membuka mata dan senyumnya merekah.Namun, ada genangan air di pelupuk mata Sima Honglian usai dia tersenyum lebar. Wanita itu mulai menangis.“Lian, jangan menangis. Aku … baik-baik saja, tak usah khawatir.” Yao Chen mengusap pipi Sima Honglian.Dia masih cukup lemah sehingga tak sanggup bangun untuk duduk. Teringat bahwa saat itu lehernya dipatahkan oleh Iblis Putih dan masih terasa agak nyeri di bagian itu.“Aku … hiks … aku sangat takut, Chen. Aku … aku takut kamu … kamu ….” Sima Honglian tak sanggup melanjutkan kalimatnya karena tangisnya semakin menjadi-jadi.Memaksakan dirinya untuk bangun, Yao
Baca selengkapnya

447 - Diadang Keluarga Su

“Keluarga Su!” Yao Chen mengenali siapa yang memimpin kelompok yang mengadang kapal terbang mereka.Dia segera mengambil sikap waspada karena yakin kemunculan keluarga Su tak akan mungkin untuk sesuatu yang baik baginya."Lekas serahkan Yao Chen pada kami," tegas Patriark Su.Patriark Su menaikkan dagunya disertai gaya jumawa. Matanya berkilat saat melihat Yao Chen di geladak kapal.“Bolehkah saya mengetahui siapa Anda sekalian?” tanya Murong Xuan sebagai pemimpin rombongan ke Paviliun Obat pusat.Dia maju ke depan sambil memberikan tatapan lurus ke Patriark Su.“Aku Patriark Su dan ini semua keluargaku. Aku ingin dia! Serahkan dia, karena dia sudah membunuh keturunan kami yang berharga!” Patriark Su menudingkan telunjuknya secara tegas ke Yao Chen.Para alkemis di kapal terbang itu saling berbisik membicarakan tuduhan Patriark Su ke Yao Chen. Bahkan wajah Dongfeng Yuan berseri-seri.“Bukankah Anda sekalian terlalu arogan dengan permintaan kalian?” balas Murong Xuan, masih dengan sika
Baca selengkapnya

448 - Dibokong Dadakan

“Apa?! Kita diserang?!” teriak salah satu alkemis tua dengan panik.Alkemis lainnya ikut panik karena mereka tidak memiliki ilmu bela diri yang cukup tinggi. Selama ini mereka hanya mengandalkan reputasi sebagai alkemis saja untuk bisa bertahan hidup dan ditakuti banyak pendekar kultivasi.“Nona Sima, lakukan sesuatu!”“Hei, Yao Chen, ini semua gara-gara kamu! Lakukan sesuatu!”Kapal terbang mulai berguncang hebat saat para penyerang dari keluarga Su mulai melancarkan serangan mereka. Para alkemis yang kebanyakan tidak terbiasa bertarung, mulai panik.Yao Chen tentu saja menyadari bahwa dialah target utama penyerangan ini, maka dia segera mengambil tindakan."Tasbih Semesta!" serunya dalam hati, memanggil energi pusaka dewa yang bersemayam dalam tubuhnya.Dalam sekejap, aura Yao Chen berubah drastis. Energi emas dari Tasbih Semesta mulai mengalir di sekitar tubuhnya, membentuk lapisan pelindung yang kuat.“Tian Niao!” panggil Yao Chen ke Garuda Nirwananya.“Screecchh!” Tian Niao memek
Baca selengkapnya

449 - Asura Yao Chen Kembali Muncul

“Bagus! Terima kasih untukmu!” seru salah satu tetua keluarga Su ke Dongfeng Yan.Dia baru saja memerangkap Yao Chen menggunakan gelembung energi, sehingga Yao Chen tak bisa keluar ketika sudah dikurung di dalamnya.“Chen!” Sima Honglian berteriak kencang dengan panik.Karena sudah begini, Sima Honglian meninggalkan kapal untuk melesat ke Yao Chen. Dia sudah tidak peduli mengenai para alkemis di kapal terbang. Fokus utama dia adalah keselamatan suaminya.“Sima Honglian! Berhenti!” Dongfeng Yan berusaha mencegah Sima Honglian yang hendak menuju ke Yao Chen.“Minggir!” geram keras Sima Honglian ke Dongfeng Yan.Satu kibasan tangannya yang membawa Api Phoenix kuat diarahkan ke Dongfeng Yan di depannya.“Argh!”Dongfeng Yan terpental ke samping dan menderita luka akibat Api Phoenix.“Jangan harap bisa membawa pergi suamiku tanpa seizinku!” teriak lantang Sima Honglian sambil melawan puluhan anggota keluarga Su yang mengadangnya.Sementara itu, Murong Xuan melirik cepat melihat adegan ters
Baca selengkapnya

450 - Menjadi Iblis Pembantai

“Dia mempelajari ilmu iblis! Dia jadi iblis!” teriak anggota keluarga Su lainnya.Andaikan mereka mengetahui bahwa tuan muda kebanggaan mereka, Su Tingnam, justru yang mempelajari kultivasi iblis, mereka pasti akan meringkuk malu.“Humph!” Yao Chen saat dalam mode Asura tidak banyak bicara.Kesadarannya lebih banyak diambil alih oleh Tasbih Semesta.Hanya karena penampilannya sangat mendominasi dengan lidah api di sekujur tubuh dan mata keemasan, dia disalahpahami sebagai pengguna kultivasi iblis.“Selamatkan diri dari iblis itu!” teriak salah satu anggota keluarga Su.Dia terbang menjauh dari Yao Chen, diikuti yang lainnya.Swosshh!“Argh!” Orang itu berteriak dan dalam detik berikutnya menjadi abu.Yao Chen dalam mode Asura yang dipicu oleh Tasbih Semesta, berdiri tegak di udara. Tubuhnya diselimuti lidah api keemasan yang berkobar-kobar, matanya bersinar dengan cahaya emas yang intens. Aura mengerikan memancar dari tubuhnya, membuat udara di sekitarnya bergetar dan panas.“Tidak! I
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4344454647
...
50
DMCA.com Protection Status