Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 446 - Berangkat ke Pusat

Share

446 - Berangkat ke Pusat

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 08:19:13

“Haanghh!” Yao Chen akhirnya terbangun dan mendapati Sima Honglian tertidur telungkup dalam posisi duduk di sebelahnya.

Dia terharu. Istrinya selalu menjadi orang yang sangat peduli padanya.

“Lian ….” Yao Chen berkata pelan sambil menyentuh puncak kepala Sima Honglian.

Segera saja sentuhan ringan itu menyadarkan Sima Honglian dari lelapnya.

“Chen! Kamu sudah bangun.” Sima Honglian lekas membuka mata dan senyumnya merekah.

Namun, ada genangan air di pelupuk mata Sima Honglian usai dia tersenyum lebar. Wanita itu mulai menangis.

“Lian, jangan menangis. Aku … baik-baik saja, tak usah khawatir.” Yao Chen mengusap pipi Sima Honglian.

Dia masih cukup lemah sehingga tak sanggup bangun untuk duduk. Teringat bahwa saat itu lehernya dipatahkan oleh Iblis Putih dan masih terasa agak nyeri di bagian itu.

“Aku … hiks … aku sangat takut, Chen. Aku … aku takut kamu … kamu ….” Sima Honglian tak sanggup melanjutkan kalimatnya karena tangisnya semakin menjadi-jadi.

Memaksakan dirinya untuk bangun, Yao
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   447 - Diadang Keluarga Su

    “Keluarga Su!” Yao Chen mengenali siapa yang memimpin kelompok yang mengadang kapal terbang mereka.Dia segera mengambil sikap waspada karena yakin kemunculan keluarga Su tak akan mungkin untuk sesuatu yang baik baginya."Lekas serahkan Yao Chen pada kami," tegas Patriark Su.Patriark Su menaikkan dagunya disertai gaya jumawa. Matanya berkilat saat melihat Yao Chen di geladak kapal.“Bolehkah saya mengetahui siapa Anda sekalian?” tanya Murong Xuan sebagai pemimpin rombongan ke Paviliun Obat pusat.Dia maju ke depan sambil memberikan tatapan lurus ke Patriark Su.“Aku Patriark Su dan ini semua keluargaku. Aku ingin dia! Serahkan dia, karena dia sudah membunuh keturunan kami yang berharga!” Patriark Su menudingkan telunjuknya secara tegas ke Yao Chen.Para alkemis di kapal terbang itu saling berbisik membicarakan tuduhan Patriark Su ke Yao Chen. Bahkan wajah Dongfeng Yuan berseri-seri.“Bukankah Anda sekalian terlalu arogan dengan permintaan kalian?” balas Murong Xuan, masih dengan sika

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   448 - Dibokong Dadakan

    “Apa?! Kita diserang?!” teriak salah satu alkemis tua dengan panik.Alkemis lainnya ikut panik karena mereka tidak memiliki ilmu bela diri yang cukup tinggi. Selama ini mereka hanya mengandalkan reputasi sebagai alkemis saja untuk bisa bertahan hidup dan ditakuti banyak pendekar kultivasi.“Nona Sima, lakukan sesuatu!”“Hei, Yao Chen, ini semua gara-gara kamu! Lakukan sesuatu!”Kapal terbang mulai berguncang hebat saat para penyerang dari keluarga Su mulai melancarkan serangan mereka. Para alkemis yang kebanyakan tidak terbiasa bertarung, mulai panik.Yao Chen tentu saja menyadari bahwa dialah target utama penyerangan ini, maka dia segera mengambil tindakan."Tasbih Semesta!" serunya dalam hati, memanggil energi pusaka dewa yang bersemayam dalam tubuhnya.Dalam sekejap, aura Yao Chen berubah drastis. Energi emas dari Tasbih Semesta mulai mengalir di sekitar tubuhnya, membentuk lapisan pelindung yang kuat.“Tian Niao!” panggil Yao Chen ke Garuda Nirwananya.“Screecchh!” Tian Niao memek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   449 - Asura Yao Chen Kembali Muncul

    “Bagus! Terima kasih untukmu!” seru salah satu tetua keluarga Su ke Dongfeng Yan.Dia baru saja memerangkap Yao Chen menggunakan gelembung energi, sehingga Yao Chen tak bisa keluar ketika sudah dikurung di dalamnya.“Chen!” Sima Honglian berteriak kencang dengan panik.Karena sudah begini, Sima Honglian meninggalkan kapal untuk melesat ke Yao Chen. Dia sudah tidak peduli mengenai para alkemis di kapal terbang. Fokus utama dia adalah keselamatan suaminya.“Sima Honglian! Berhenti!” Dongfeng Yan berusaha mencegah Sima Honglian yang hendak menuju ke Yao Chen.“Minggir!” geram keras Sima Honglian ke Dongfeng Yan.Satu kibasan tangannya yang membawa Api Phoenix kuat diarahkan ke Dongfeng Yan di depannya.“Argh!”Dongfeng Yan terpental ke samping dan menderita luka akibat Api Phoenix.“Jangan harap bisa membawa pergi suamiku tanpa seizinku!” teriak lantang Sima Honglian sambil melawan puluhan anggota keluarga Su yang mengadangnya.Sementara itu, Murong Xuan melirik cepat melihat adegan ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   450 - Menjadi Iblis Pembantai

    “Dia mempelajari ilmu iblis! Dia jadi iblis!” teriak anggota keluarga Su lainnya.Andaikan mereka mengetahui bahwa tuan muda kebanggaan mereka, Su Tingnam, justru yang mempelajari kultivasi iblis, mereka pasti akan meringkuk malu.“Humph!” Yao Chen saat dalam mode Asura tidak banyak bicara.Kesadarannya lebih banyak diambil alih oleh Tasbih Semesta.Hanya karena penampilannya sangat mendominasi dengan lidah api di sekujur tubuh dan mata keemasan, dia disalahpahami sebagai pengguna kultivasi iblis.“Selamatkan diri dari iblis itu!” teriak salah satu anggota keluarga Su.Dia terbang menjauh dari Yao Chen, diikuti yang lainnya.Swosshh!“Argh!” Orang itu berteriak dan dalam detik berikutnya menjadi abu.Yao Chen dalam mode Asura yang dipicu oleh Tasbih Semesta, berdiri tegak di udara. Tubuhnya diselimuti lidah api keemasan yang berkobar-kobar, matanya bersinar dengan cahaya emas yang intens. Aura mengerikan memancar dari tubuhnya, membuat udara di sekitarnya bergetar dan panas.“Tidak! I

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pendekar Tanpa Wajah   451 - Pewaris yang Layak

    “Yao Chen! Kau … kau iblis haus darah!” teriak Patriark Su penuh amarah.Pasukan yang tadinya berjumlah ratusan, kini hanya tersisa 20-an saja. Sebagian besar mereka dibantai Yao Chen dalam mode Asura yang disalahpahami sebagai iblis.“Kau begitu ringan memberikan tuduhan keji ke Yao Chen hanya karena pihakmu yang dirugikan. Apakah kau masih bisa berkata begitu ketika pihakmu yang diuntungkan?” teriak lantang Sima Honglian.Yao Chen yang masih merasa lemah, hanya bisa pasrah ketika dibawa terbang kembali ke kapal terbang Murong Xuan.Wajah Yao Chen saat ini pucat seakan kehilangan darah bagaikan mayat. Sima Honglian memasukkan pil pemulih energi tingkat 4 ke mulut Yao Chen.“Sepertinya Anda dan keluarga Anda bisa kembali. Silakan.” Murong Xuan mempersilakan Patriark Su untuk kembali ke perahu terbang keluarga Su.Patriark Su masih ingin bertempur, tapi melihat pihaknya sudah tinggal beberapa orang saja, dia tak bisa memaksakan diri.Maka, Patriark Su terpaksa mengajak sisa anggota kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pendekar Tanpa Wajah   452 - Berhasil Mencelakai

    “Fuuhh ….” Yao Chen mengembuskan napas keruhnya.Dia baru saja selesai berbincang dengan sisa kesadaran jiwa Kaisar Manusia dan memulihkan kondisi di ruang dimensi jiwa.“Chen! Kamu sudah selesai.” Suara halus dan antusias Sima Honglian mengalun ketika Yao Chen membuka mata.Bergegas saja Sima Honglian menghampiri Yao Chen di ranjang.“Apakah masih merasa sakit?” tanya Sima Honglian dengan sikap penuh perhatian.Sambil buraikan senyuman, Yao Chen mengangguk kecil.“Masih sedikit sakit dan belum nyaman. Tapi beberapa jam lagi pasti sudah akan baik-baik saja.” Yao Chen menepuk-nepuk ringan dadanya.Tangan lembut Sima Honglian menggantikan tangan Yao Chen dengan usapan di dada.“Baiklah, kalau begitu, tetaplah di sini. Aku akan buatkan bubur obat untukmu,” putus Sima Honglian.Yao Chen mengangguk dan bersedia menunggu. Sedangkan Sima Honglian keluar menuju dapur.Di ruangan dapur kecil kapal terbang Murong Xuan, Sima Honglian sibuk menyiapkan bubur obat untuk Yao Chen. Aroma obat menyeba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   453 - Ibu Kota Kekaisaran Xian Agung

    “Lihat saja nanti!” geram Sima Honglian sebelum dia pergi kembali ke kamarnya.Setelah itu, Sima Honglian terus berusaha keras mencari bukti yang bisa menjerat Dongfeng Yan, tetapi semua usahanya menemui jalan buntu.Meskipun yakin bahwa Dongfeng Yan pelaku di balik racun yang hampir membunuh Yao Chen, tidak ada jejak yang bisa dia bawa sebagai bukti nyata.Yao Chen yang masih dalam kondisi lemah meski mulai pulih, hanya bisa duduk diam.Dia menatap wajah tegang istrinya yang penuh amarah dan kekecewaan. “Lian, biarkan saja untuk saat ini. Yang penting, kita tau siapa yang melakukannya, meski tak bisa bertindak gegabah karena tanpa bukti. Kesempatan lain pasti akan datang.”Sima Honglian menatap Yao Chen dengan mata berkilat. “Aku tidak bisa membiarkan dia lepas begitu saja, Chen. Tapi aku paham. Kita harus sabar, untuk sekarang.”Yao Chen mengangguk. “Benar. Aku juga ingin membalas dendam pada Dongfeng Yan, tapi kita harus pintar dan bersabar. Suatu hari nanti dia akan membuat kesala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   454 - Gerombolan Kentut Tua

    “Astaga, masih saja seperti ini yang aku dapat,” bisik Yao Chen ke dirinya sendiri.Sudah pasti Yao Chen mendengar sindiran-sindiran itu, tetapi dia tetap tenang. Meski merasa sedikit tersinggung, dia tau bahwa konfrontasi sekarang hanya akan membuatnya terlihat lebih lemah.Dia menundukkan kepalanya sedikit, berpura-pura tak mendengar apa-apa, dan berjalan ke rumah yang telah disediakan untuknya. Di dalam hatinya, Yao Chen berjanji untuk tidak membiarkan mereka meremehkannya.“Aku di sini bukan untuk mencari masalah,” gumam Yao Chen pelan. “Tapi kalau mereka terus mencoba menjatuhkanku, mereka akan menyesal.”Yao Chen berusaha keras menahan dirinya dari ejekan dan cemoohan yang terus dilontarkan oleh para alkemis senior di Pondok Murni.Sejak tiba, hampir setiap kali dia melintas, selalu saja ada sindiran atau komentar meremehkan yang ditujukan padanya. Beberapa dari mereka bahkan terang-terangan membandingkannya dengan Dongfeng Yan.“Lihatlah pemuda ini,” kata salah satu alkemis tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status