Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Bab 431 - Bab 440

Semua Bab Pendekar Tanpa Wajah: Bab 431 - Bab 440

499 Bab

431 - Menghubungi Ayah Sima Honglian

“Bagaimana jika meminta Tuan Sima saja yang menilai?” Mendadak saja, Tetua Zheng memberikan saran demikian.“Tu-Tuan Sima? Maksudmu … pemilik Paviliun Obat?” Salah satu juri sampai melotot lebar atas usul Tetua Zheng.Alkemis lainnya juga tidak mengira bahwa Tetua Zheng akan mengusulkan hal demikian.“Ya. Aku yakin Beliau bisa bersikap netral dan tenang dalam memutuskan sesuatu, karena itu sudah menjadi karakter Beliau, bukan?” Tetua Zheng mengangguk.Hanya itu sosok netral yang bisa dia pikirkan untuk memecahkan dilema pemenang pertandingan kali ini.“Tapi kalau dia mengetahui bahwa yang sedang dipertanyakan itu adalah pemuda yang … yang mengawini putrinya tanpa restu darinya, bukankah itu ….”Seorang alkemis yang memihak Yao Chen memiliki kekhawatiran.“Kalau begitu, jangan katakan mengenai itu!” tandas Tetua Zheng dengan segera ke orang yang mempertanyakannya.Pandangan semua orang di sana menjadi rumit.Sudah menjadi rahasia umum bahwa Sima Ye, pemilik Paviliun Obat, ayah Sima Hon
Baca selengkapnya

432 - Amarah Sima Ye

“Dia … apa?” tanya Sima Ye sambil menyipitkan mata.Suasana seketika membeku di aula khusus.Wajah Sima Ye berubah dari antusias gembira menjadi merah padam karena amarah.Brakk!Dia menggebrak meja dengan keras, kali ini bukan karena senang hati, melainkan sebaliknya. Layar energi bergoyang menjadi terdistorsi sejenak dikarenakan gebrakannya."APA?! Berani-beraninya dia!" raung Sima Ye. "Bawa putriku yang durhaka itu kembali ke pusat … SEKARANG JUGA! Gunakan cara apapun! Dan pemuda kurang ajar itu si brengsek itu ... bawa dia juga! Aku akan membereskannya sendiri!"Semua alkemis di aula khusus merasa ciut ketika Sima Ye menunjukkan murka semacam itu.Bagaimana tidak? Sima Ye sosok yang sangat tinggi di Negara Wu dan sekitarnya. Bahkan kaisar pun harus segan padanya karena Paviliun Obatnya mendominasi banyak penjualan pil dan ramuan alkimia yang sangat dibutuhkan para kultivator.Tetua Zheng cepat-cepat memberi soja, "Baik, Tuan. Kami akan melaksanakan perintah Anda."Dia segera memut
Baca selengkapnya

433 - Sebuah Kebetulan

Ketika Yao Chen akhirnya sadar, dia mendapati dirinya sudah berada di atas ranjang kamar VIP mereka.“Lian Lian …,” panggilnya pelan sambil berusaha bangun.“Chen!” Sima Honglian bangkit dari kursinya dan mendekat ke Yao Chen. “Syukurlah kamu siuman.”Sambil duduk bersandar di kepala ranjang, Yao Chen membalas senyuman Sima Honglian.“Maaf membuatmu khawatir.” Yao Chen sembari mengulurkan tangan untuk membelai pipi wanita tercintanya.Sima Honglian memegangi tangan pria yang masih berada di pipinya sambil menatap haru ke Yao Chen.“Yang penting kini kamu sudah tidak dalam bahaya lagi.” Sima Honglian memejamkan mata, menghayati usapan tangan Yao Chen.“Bagaimana dengan pertandingannya?” tanya Yao Chen.Selama beberapa hari ini, dia memulihkan diri di Ruang Dimensi Jiwa tanpa mengetahui yang terjadi di luar.Sima Honglian menurunkan tangan Yao Chen dan menjawab, “Kamu menang, Chen. Tapi ….”Yao Chen memiringkan kepala sambil menunggu jawaban dari Sima Honglian.“Tiga hari ke depan, kita
Baca selengkapnya

434 - Cucu Menantu

"Siapa perempuan yang ingin kamu kunjungi, Chen?" Sima Honglian berusaha membendung kecemburuan yang sudah ingin meluap.Sedangkan Yao Chen justru terkekeh nakal. Sepertinya dia sudah berhasil membangkitkan letupan kecemburuan di hati wanita tercintanya."Kamu akan tau nanti," bisik Yao Chen dengan tatapan jenaka, menggoda.Sima Honglian mendapatkan jawabannya ketika mereka sudah tiba di destinasi yang dimaksudkan Yao Chen."Makam Xinxin." Sima Honglian menggumam rendah sambil membaca papan nisan di depannya.Rupanya Yao Chen mengajak Sima Honglian mengunjungi makam Xinxin. Mereka memberikan buah dan makanan ringan di depan nisannya sekaligus mendoakan Xinxin.Setelah itu, mereka menjenguk Nenek Xiu."Nenek, terimalah ini." Yao Chen berkata sambil memberikan ribuan Pil Penyembuh Luka kelas 3 Level Sempurna dan Pil Penambah Energi kelas 3 Level Sempurna.Untuk kota dagang dan perburuan seperti Kota Air Tenang, kedua macam pil tersebut yang paling diminati penduduk. Nenek Xiu selesai m
Baca selengkapnya

435 - Pembicaraan Rahasia

“Benar, Tuan. Tamu untuk Anda.” Pelayan perempuan mengulanginya untuk Yao Chen.Maka, Yao Chen bersama Sima Honglian pergi ke ruang penerimaan tamu.“Kak Li dan Kak Zhang! Juga Bai Lixue.” Yao Chen menyapa mereka semua.“Adik Yao!”“Adik.”“Yao Chen.”Li Yaren dan Zhang Xuan bergantian memeluk sederhana ala pria ke Yao Chen, sedangkan Bai Lixue hanya memberikan tinjuan ringan ke lengan Yao Chen.Kemudian mereka juga saling menyapa dengan Sima Honglian sebelum mulai berbincang.“Biar aku lakukan ini dulu.” Sima Honglian lekas membuat kubah selubung menggunakan energi Qi untuk membentuk formasi pelindung agar pihak luar tak bisa menguping pembicaraan mereka.Setelah itu, barulah mereka bisa bebas mengatakan apa saja yang ingin disampaikan.“Adik Yao, situasi cukup buruk di sekte.” Li Yaren mengawalinya.“Seperti bagaimana?” tanya Yao Chen.“Para tetua menuntut agar kamu dan Master Sima dikeluarkan dari sekte dengan berbagai macam alasan.” Zhang Xuan menyambung.Yao Chen dan Sima Honglia
Baca selengkapnya

436 - Kenekatan dan Rencana Singkat

“Hah? Diam-diam ke sekte untuk mengambil Pedang Keseimbangan?” Mata Sima Honglian membelalak.“Iya.” Yao Chen sembari tersenyum, menjawab.Sima Honglian menatap Yao Chen dengan tatapan tajam, otaknya berputar cepat mempertimbangkan usulan suaminya. "Kau gila, Chen?" tanyanya setelah beberapa saat. "Tapi ... mungkin ini satu-satunya kesempatan kita."Yao Chen mengangguk serius. "Kita tidak tau apa yang akan terjadi di pusat. Pedang Keseimbangan bisa menjadi jaminan kita.""Baiklah," Sima Honglian akhirnya setuju. "Tapi kita harus sangat berhati-hati. Jika kita tertangkap ....""Kita tidak akan tertangkap," potong Yao Chen dengan keyakinan sembari menepuk punggung tangan istrinya.Malam itu juga, mereka diam-diam meninggalkan Paviliun Obat. Dengan kemampuan kekuatan manipulasi ruang milik Yao Chen dan ilmu penyamaran Sima Honglian, mereka berhasil menyelinap keluar tanpa terdeteksi.Perjalanan ke Sekte Bilah Langit memakan waktu setengah hari dengan kecepatan penuh. Mereka tiba di kaki
Baca selengkapnya

437 - Terjun ke Danau

“Bagaimana ini? Zhuge Yang dalam perjalanan ke sini!” Sima Honglian menatap panik ke Yao Chen.“Kita harus masuk ke danau kalau tidak ingin terjadi kegaduhan di sini.” Hanya itu satu-satunya hal yang bisa dipikirkan Yao Chen sebagai solusi.“Tapi, Xue Xue ….” Li Yaren menoleh ke Bai Lixue.Si siluman rubah itu tentu tak bisa masuk ke dalam danau karena mendapatkan serangan energi penolakan yang mengakibatkannya menjerit kesakitan seperti tadi.“Kalian pergilah!” putus Bai Lixue. “Aku akan menghadang Zhuge Yang di sini.”Tiga lainnya saling berpandangan dengan bingung, kekalutan muncul di mata Li Yaren. Dia mencemaskan nasib kekasih barunya.“Sudah! Cepatlah! Tidak ada waktu lagi!” desak Bai Lixue sambil mengusir mereka dengan gerakan tangan. “Aku yakin danau ini akan baik-baik saja menerima kalian!”Karena tak ada pilihan lain, maka Yao Chen mengajak Sima Honglian dan Li Yaren terjun bersama ke dalam danau.Sesuai dengan yang diprediksi Bai Lixue, danau memang menerima ketiga orang it
Baca selengkapnya

438 - Perjuangan Mencabut Pedang

‘Pedang!’ Batin Yao Chen berseru.Benda yang tertancap di dasar danau memang mirip seperti pedang meski terbenam hampir seluruhnya, hanya menyisakan pegangannya saja.Mereka bergegas mendekat ke benda tersebut. Apalagi, energi dari pedang seakan semakin menarik mereka bertiga.“Aku yakin ini Pedang Keseimbangan.” Yao Chen berkata setelah mereka berhenti di jarak 1 meter dari pedang tersebut.Sima Honglian dan Li Yaren mengangguk setuju.Mata Yao Chen menyapu benda tersebut. Pedang Keseimbangan. Dari wujud yang timbul di permukaan dasar danau saja sudah bisa menyiratkan itu merupakan pedang yang besar.“Bahkan gagangnya muat untuk 3 tangan yang menggenggam dari ujung ke ujungnya.” Yao Chen meneliti fisik pedang bagian pegangannya.Dari penampilan gagangnya, Yao Chen yakin bilah pedangnya tergolong sangat besar.“Ayo, kita harus mencabutnya dari danau dan lihat, apa yang akan terjadi setelahnya.” Sima Honglian tak ingin membuang waktu.Karena itu, mereka secara bergantian mencabut pedan
Baca selengkapnya

439 - Sosok Keperakan

“Hrrkkhh … keluaaarrr!” teriak Yao Chen sambil terus memompa keluar energi aura emasnya.Tak berapa lama, pergerakan dari pedangnya semakin jelas. Pelan … pelan … dan pelan, pedang itu bergerak naik … naik … dan naik ….“Hraaakkhh!” geram keras Yao Chen.Pedang Keseimbangan pun dicerabut keluar dari benaman tanah dasar palung danau.Itu memang sebuah pedang yang besar dengan bilah selebar sekitar setengah meter dan panjang bilahnya tak kurang dari 1,5 meter. Terlihat gagah.“Hanya saja, ini tertutup kotoran karat—“Baru saja Yao Chen mengatakan itu sambil mengamati pedangnya, tiba-tiba energi aura emas di tangannya menyalur ke pedang besar tersebut.Tass! Tass! Trass!Secara ajaib, semua karat yang menempel pada tubuh Pedang Keseimbangan terkikis habis lalu menghilang bersama air tenang danau, hanya menyisakan sebuah pedang besar yang berkilat di antara ketenangan air danau.“Hyakh!” Yao Chen menyeru sambil mengangkat pedang besar dan berat tersebut.Sebagai seorang penempa senjata se
Baca selengkapnya

440 - Kaisar Manusia

“Dewa naga legendaris ….” Sosok keperakan itu masih takjub melihat siapa saja yang kini berada di hadapannya. “Batu semesta ….”Secara bergantian, dia menatap Gao Long dan Tasbih Semesta.“Kau, bocah Kaisar Manusia, tidak aku sangka kau mendiami sebuah pedang.” Gao Long menatap tajam sosok keperakan.“Ketika aku mati saat bertempur dengan Pedang Keseimbangan pada era itu, aku memutuskan membenamkan jiwaku ke dalam pedang agar aku bisa tetap mengawasi penerusku dari era ke era.” Siluet Kaisar Manusia menjawab.Gao Long berkelebat pelan di atas sosok Kaisar Manusia sambil terus mengawasinya.“Sebaiknya kau berlaku baik di sini atau bola arogan itu akan menghajarmu.” Gao Long melirik Tasbih Semesta, mengingatkan siluet Kaisar Manusia.Meski masih heran, kenapa pusaka dewa yang sangat kuat seperti Tasbih Semesta bisa mengikuti seorang bocah yang hanya ada di Tingkat 8, siluet Kaisar Manusia masih diam tak ingin menunjukkan keheranannya.“Apa? Kau heran kenapa kami mengikuti bocah bau itu?
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4243444546
...
50
DMCA.com Protection Status