“Dia … apa?” tanya Sima Ye sambil menyipitkan mata.Suasana seketika membeku di aula khusus.Wajah Sima Ye berubah dari antusias gembira menjadi merah padam karena amarah.Brakk!Dia menggebrak meja dengan keras, kali ini bukan karena senang hati, melainkan sebaliknya. Layar energi bergoyang menjadi terdistorsi sejenak dikarenakan gebrakannya."APA?! Berani-beraninya dia!" raung Sima Ye. "Bawa putriku yang durhaka itu kembali ke pusat … SEKARANG JUGA! Gunakan cara apapun! Dan pemuda kurang ajar itu si brengsek itu ... bawa dia juga! Aku akan membereskannya sendiri!"Semua alkemis di aula khusus merasa ciut ketika Sima Ye menunjukkan murka semacam itu.Bagaimana tidak? Sima Ye sosok yang sangat tinggi di Negara Wu dan sekitarnya. Bahkan kaisar pun harus segan padanya karena Paviliun Obatnya mendominasi banyak penjualan pil dan ramuan alkimia yang sangat dibutuhkan para kultivator.Tetua Zheng cepat-cepat memberi soja, "Baik, Tuan. Kami akan melaksanakan perintah Anda."Dia segera memut
Ketika Yao Chen akhirnya sadar, dia mendapati dirinya sudah berada di atas ranjang kamar VIP mereka.“Lian Lian …,” panggilnya pelan sambil berusaha bangun.“Chen!” Sima Honglian bangkit dari kursinya dan mendekat ke Yao Chen. “Syukurlah kamu siuman.”Sambil duduk bersandar di kepala ranjang, Yao Chen membalas senyuman Sima Honglian.“Maaf membuatmu khawatir.” Yao Chen sembari mengulurkan tangan untuk membelai pipi wanita tercintanya.Sima Honglian memegangi tangan pria yang masih berada di pipinya sambil menatap haru ke Yao Chen.“Yang penting kini kamu sudah tidak dalam bahaya lagi.” Sima Honglian memejamkan mata, menghayati usapan tangan Yao Chen.“Bagaimana dengan pertandingannya?” tanya Yao Chen.Selama beberapa hari ini, dia memulihkan diri di Ruang Dimensi Jiwa tanpa mengetahui yang terjadi di luar.Sima Honglian menurunkan tangan Yao Chen dan menjawab, “Kamu menang, Chen. Tapi ….”Yao Chen memiringkan kepala sambil menunggu jawaban dari Sima Honglian.“Tiga hari ke depan, kita
"Siapa perempuan yang ingin kamu kunjungi, Chen?" Sima Honglian berusaha membendung kecemburuan yang sudah ingin meluap.Sedangkan Yao Chen justru terkekeh nakal. Sepertinya dia sudah berhasil membangkitkan letupan kecemburuan di hati wanita tercintanya."Kamu akan tau nanti," bisik Yao Chen dengan tatapan jenaka, menggoda.Sima Honglian mendapatkan jawabannya ketika mereka sudah tiba di destinasi yang dimaksudkan Yao Chen."Makam Xinxin." Sima Honglian menggumam rendah sambil membaca papan nisan di depannya.Rupanya Yao Chen mengajak Sima Honglian mengunjungi makam Xinxin. Mereka memberikan buah dan makanan ringan di depan nisannya sekaligus mendoakan Xinxin.Setelah itu, mereka menjenguk Nenek Xiu."Nenek, terimalah ini." Yao Chen berkata sambil memberikan ribuan Pil Penyembuh Luka kelas 3 Level Sempurna dan Pil Penambah Energi kelas 3 Level Sempurna.Untuk kota dagang dan perburuan seperti Kota Air Tenang, kedua macam pil tersebut yang paling diminati penduduk. Nenek Xiu selesai m
“Benar, Tuan. Tamu untuk Anda.” Pelayan perempuan mengulanginya untuk Yao Chen.Maka, Yao Chen bersama Sima Honglian pergi ke ruang penerimaan tamu.“Kak Li dan Kak Zhang! Juga Bai Lixue.” Yao Chen menyapa mereka semua.“Adik Yao!”“Adik.”“Yao Chen.”Li Yaren dan Zhang Xuan bergantian memeluk sederhana ala pria ke Yao Chen, sedangkan Bai Lixue hanya memberikan tinjuan ringan ke lengan Yao Chen.Kemudian mereka juga saling menyapa dengan Sima Honglian sebelum mulai berbincang.“Biar aku lakukan ini dulu.” Sima Honglian lekas membuat kubah selubung menggunakan energi Qi untuk membentuk formasi pelindung agar pihak luar tak bisa menguping pembicaraan mereka.Setelah itu, barulah mereka bisa bebas mengatakan apa saja yang ingin disampaikan.“Adik Yao, situasi cukup buruk di sekte.” Li Yaren mengawalinya.“Seperti bagaimana?” tanya Yao Chen.“Para tetua menuntut agar kamu dan Master Sima dikeluarkan dari sekte dengan berbagai macam alasan.” Zhang Xuan menyambung.Yao Chen dan Sima Honglia
“Hah? Diam-diam ke sekte untuk mengambil Pedang Keseimbangan?” Mata Sima Honglian membelalak.“Iya.” Yao Chen sembari tersenyum, menjawab.Sima Honglian menatap Yao Chen dengan tatapan tajam, otaknya berputar cepat mempertimbangkan usulan suaminya. "Kau gila, Chen?" tanyanya setelah beberapa saat. "Tapi ... mungkin ini satu-satunya kesempatan kita."Yao Chen mengangguk serius. "Kita tidak tau apa yang akan terjadi di pusat. Pedang Keseimbangan bisa menjadi jaminan kita.""Baiklah," Sima Honglian akhirnya setuju. "Tapi kita harus sangat berhati-hati. Jika kita tertangkap ....""Kita tidak akan tertangkap," potong Yao Chen dengan keyakinan sembari menepuk punggung tangan istrinya.Malam itu juga, mereka diam-diam meninggalkan Paviliun Obat. Dengan kemampuan kekuatan manipulasi ruang milik Yao Chen dan ilmu penyamaran Sima Honglian, mereka berhasil menyelinap keluar tanpa terdeteksi.Perjalanan ke Sekte Bilah Langit memakan waktu setengah hari dengan kecepatan penuh. Mereka tiba di kaki
“Bagaimana ini? Zhuge Yang dalam perjalanan ke sini!” Sima Honglian menatap panik ke Yao Chen.“Kita harus masuk ke danau kalau tidak ingin terjadi kegaduhan di sini.” Hanya itu satu-satunya hal yang bisa dipikirkan Yao Chen sebagai solusi.“Tapi, Xue Xue ….” Li Yaren menoleh ke Bai Lixue.Si siluman rubah itu tentu tak bisa masuk ke dalam danau karena mendapatkan serangan energi penolakan yang mengakibatkannya menjerit kesakitan seperti tadi.“Kalian pergilah!” putus Bai Lixue. “Aku akan menghadang Zhuge Yang di sini.”Tiga lainnya saling berpandangan dengan bingung, kekalutan muncul di mata Li Yaren. Dia mencemaskan nasib kekasih barunya.“Sudah! Cepatlah! Tidak ada waktu lagi!” desak Bai Lixue sambil mengusir mereka dengan gerakan tangan. “Aku yakin danau ini akan baik-baik saja menerima kalian!”Karena tak ada pilihan lain, maka Yao Chen mengajak Sima Honglian dan Li Yaren terjun bersama ke dalam danau.Sesuai dengan yang diprediksi Bai Lixue, danau memang menerima ketiga orang it
‘Pedang!’ Batin Yao Chen berseru.Benda yang tertancap di dasar danau memang mirip seperti pedang meski terbenam hampir seluruhnya, hanya menyisakan pegangannya saja.Mereka bergegas mendekat ke benda tersebut. Apalagi, energi dari pedang seakan semakin menarik mereka bertiga.“Aku yakin ini Pedang Keseimbangan.” Yao Chen berkata setelah mereka berhenti di jarak 1 meter dari pedang tersebut.Sima Honglian dan Li Yaren mengangguk setuju.Mata Yao Chen menyapu benda tersebut. Pedang Keseimbangan. Dari wujud yang timbul di permukaan dasar danau saja sudah bisa menyiratkan itu merupakan pedang yang besar.“Bahkan gagangnya muat untuk 3 tangan yang menggenggam dari ujung ke ujungnya.” Yao Chen meneliti fisik pedang bagian pegangannya.Dari penampilan gagangnya, Yao Chen yakin bilah pedangnya tergolong sangat besar.“Ayo, kita harus mencabutnya dari danau dan lihat, apa yang akan terjadi setelahnya.” Sima Honglian tak ingin membuang waktu.Karena itu, mereka secara bergantian mencabut pedan
“Hrrkkhh … keluaaarrr!” teriak Yao Chen sambil terus memompa keluar energi aura emasnya.Tak berapa lama, pergerakan dari pedangnya semakin jelas. Pelan … pelan … dan pelan, pedang itu bergerak naik … naik … dan naik ….“Hraaakkhh!” geram keras Yao Chen.Pedang Keseimbangan pun dicerabut keluar dari benaman tanah dasar palung danau.Itu memang sebuah pedang yang besar dengan bilah selebar sekitar setengah meter dan panjang bilahnya tak kurang dari 1,5 meter. Terlihat gagah.“Hanya saja, ini tertutup kotoran karat—“Baru saja Yao Chen mengatakan itu sambil mengamati pedangnya, tiba-tiba energi aura emas di tangannya menyalur ke pedang besar tersebut.Tass! Tass! Trass!Secara ajaib, semua karat yang menempel pada tubuh Pedang Keseimbangan terkikis habis lalu menghilang bersama air tenang danau, hanya menyisakan sebuah pedang besar yang berkilat di antara ketenangan air danau.“Hyakh!” Yao Chen menyeru sambil mengangkat pedang besar dan berat tersebut.Sebagai seorang penempa senjata se
“Kakek?” Yao Chen mengernyit. Dia tidak pernah mendengar apapun tentang kakek dari pihak ayahnya. Dengan rasa penasaran, dia keluar dari dimensi jiwanya dan melangkah keluar.Ruang kultivasi tertutup yang dipenuhi aura Qi murni mendadak bergemuruh akibat ledakan di depan pintunya. Dari ruang dimensi jiwanya, Yao Chen membuka mata dan menghela napas berat. Teriakan dari luar terdengar jelas.Pintu ruang kultivasi sudah hancur berantakan. Di tengah serpihan batu, berdiri seorang pria tua dengan rambut putih sepenuhnya, tetapi tubuhnya tetap kekar dan tegap, seolah usia 765 tahun bukan apa-apa baginya. Matanya tajam seperti elang, memancarkan aura yang membuat orang biasa akan bertekuk lutut hanya dengan tatapannya.“Kau pasti Gongsun Yichen, atau lebih tepatnya Tuan Muda Kelima,” suara pria tua itu dalam dan berwibawa.“Siapa Anda?” tanya Yao Chen dengan nada hati-hati, meski dia sudah menduga jawabannya.“Aku adalah Gongsun Weiyan, kakekmu.” Meski dipenuhi amarah, dia masih menjawab pe
“Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u
Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.
“Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i
Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h
‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un
“Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d
Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka
Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen