Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 429 - Yao Chen Muntah Darah

Share

429 - Yao Chen Muntah Darah

Author: Gauche Diablo
last update Huling Na-update: 2024-09-23 14:08:21

“Silakan … Tuan Muda Dongfeng … Yao Chen ….” Salah satu juri mempersilakan kedua pemuda untuk naik ke panggung rendah.

Aula Paviliun Obat dipenuhi keheningan yang menegangkan saat Yao Chen dan Dongfeng Yan mengambil posisi di depan tungku alkimia masing-masing.

Mata ratusan alkemis tertuju pada kedua pesaing ini, menantikan pertunjukan yang akan segera dimulai.

“Aku ingin memakai tungkuku sendiri. Mohon diizinkan.” Yao Chen menjura hormat ke para juri. Dia tak ingin insiden tungku meledak seperti kemarin terjadi lagi hanya karena dia memakai tungku yang disediakan panitia.

Juri yang berjumlah 6 orang itu saling pandang.

“Biarkan saja dia pakai tungku yang dia suka.” Dongfeng Yan berseru. “Di sini yang penting adalah kemampuan, bukan tungkunya. Percuma saja dia memakai tungku tingkat langit jika kemampuannya rendah. Tetap takkan menghasilkan apa-apa.”

Karena pihak lawannya sudah mengatakan demikian, maka semua juri mengangguk setuju.

Maka, Yao Chen pun mengeluarkan tungku miliknya. Tun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pendekar Tanpa Wajah   430 - Pil Kuno Vs Pil Ternama

    “Aku pernah menemukan pil itu 300 tahun lalu, tapi itu hanya di level Menengah karena sulitnya menemukan ramuan yang tepat dan teknik yang digunakan.” Alkemis dari Paviliun Obat pusat sampai mendesahkan napas panjang usai mengatakannya.Keheningan total memenuhi aula. Bahkan Dongfeng Yan terdiam, tangannya yang sedang memegang bahan terakhir terhenti di udara.Dengan napas tersengal dan tubuh gemetar, Yao Chen mengambil pil yang melayang di atas tungkunya.Dia berbalik, menatap Sima Honglian dengan senyum lemah sebelum akhirnya ambruk ke lantai."Chen!" Sima Honglian berteriak, berlari ke arahnya. Dia mengangkat kepala Yao Chen ke pangkuannya, dan lekas memasukkan pil pemulih energi sembari air mata mengalir di pipinya.Kemudian, Sima Honglian segera membawa Yao Chen menepi sambil terus dia peluk suaminya yang masih tak sadarkan diri.“Humph!” Kini giliran Dongfeng Yan menyelesaikan pemurnian pilnya.Dia menggebrak meja sehingga tungku di depannya melompat dan ada sebutir pil keluar d

    Huling Na-update : 2024-09-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   431 - Menghubungi Ayah Sima Honglian

    “Bagaimana jika meminta Tuan Sima saja yang menilai?” Mendadak saja, Tetua Zheng memberikan saran demikian.“Tu-Tuan Sima? Maksudmu … pemilik Paviliun Obat?” Salah satu juri sampai melotot lebar atas usul Tetua Zheng.Alkemis lainnya juga tidak mengira bahwa Tetua Zheng akan mengusulkan hal demikian.“Ya. Aku yakin Beliau bisa bersikap netral dan tenang dalam memutuskan sesuatu, karena itu sudah menjadi karakter Beliau, bukan?” Tetua Zheng mengangguk.Hanya itu sosok netral yang bisa dia pikirkan untuk memecahkan dilema pemenang pertandingan kali ini.“Tapi kalau dia mengetahui bahwa yang sedang dipertanyakan itu adalah pemuda yang … yang mengawini putrinya tanpa restu darinya, bukankah itu ….”Seorang alkemis yang memihak Yao Chen memiliki kekhawatiran.“Kalau begitu, jangan katakan mengenai itu!” tandas Tetua Zheng dengan segera ke orang yang mempertanyakannya.Pandangan semua orang di sana menjadi rumit.Sudah menjadi rahasia umum bahwa Sima Ye, pemilik Paviliun Obat, ayah Sima Hon

    Huling Na-update : 2024-09-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   432 - Amarah Sima Ye

    “Dia … apa?” tanya Sima Ye sambil menyipitkan mata.Suasana seketika membeku di aula khusus.Wajah Sima Ye berubah dari antusias gembira menjadi merah padam karena amarah.Brakk!Dia menggebrak meja dengan keras, kali ini bukan karena senang hati, melainkan sebaliknya. Layar energi bergoyang menjadi terdistorsi sejenak dikarenakan gebrakannya."APA?! Berani-beraninya dia!" raung Sima Ye. "Bawa putriku yang durhaka itu kembali ke pusat … SEKARANG JUGA! Gunakan cara apapun! Dan pemuda kurang ajar itu si brengsek itu ... bawa dia juga! Aku akan membereskannya sendiri!"Semua alkemis di aula khusus merasa ciut ketika Sima Ye menunjukkan murka semacam itu.Bagaimana tidak? Sima Ye sosok yang sangat tinggi di Negara Wu dan sekitarnya. Bahkan kaisar pun harus segan padanya karena Paviliun Obatnya mendominasi banyak penjualan pil dan ramuan alkimia yang sangat dibutuhkan para kultivator.Tetua Zheng cepat-cepat memberi soja, "Baik, Tuan. Kami akan melaksanakan perintah Anda."Dia segera memut

    Huling Na-update : 2024-09-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   433 - Sebuah Kebetulan

    Ketika Yao Chen akhirnya sadar, dia mendapati dirinya sudah berada di atas ranjang kamar VIP mereka.“Lian Lian …,” panggilnya pelan sambil berusaha bangun.“Chen!” Sima Honglian bangkit dari kursinya dan mendekat ke Yao Chen. “Syukurlah kamu siuman.”Sambil duduk bersandar di kepala ranjang, Yao Chen membalas senyuman Sima Honglian.“Maaf membuatmu khawatir.” Yao Chen sembari mengulurkan tangan untuk membelai pipi wanita tercintanya.Sima Honglian memegangi tangan pria yang masih berada di pipinya sambil menatap haru ke Yao Chen.“Yang penting kini kamu sudah tidak dalam bahaya lagi.” Sima Honglian memejamkan mata, menghayati usapan tangan Yao Chen.“Bagaimana dengan pertandingannya?” tanya Yao Chen.Selama beberapa hari ini, dia memulihkan diri di Ruang Dimensi Jiwa tanpa mengetahui yang terjadi di luar.Sima Honglian menurunkan tangan Yao Chen dan menjawab, “Kamu menang, Chen. Tapi ….”Yao Chen memiringkan kepala sambil menunggu jawaban dari Sima Honglian.“Tiga hari ke depan, kita

    Huling Na-update : 2024-09-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   434 - Cucu Menantu

    "Siapa perempuan yang ingin kamu kunjungi, Chen?" Sima Honglian berusaha membendung kecemburuan yang sudah ingin meluap.Sedangkan Yao Chen justru terkekeh nakal. Sepertinya dia sudah berhasil membangkitkan letupan kecemburuan di hati wanita tercintanya."Kamu akan tau nanti," bisik Yao Chen dengan tatapan jenaka, menggoda.Sima Honglian mendapatkan jawabannya ketika mereka sudah tiba di destinasi yang dimaksudkan Yao Chen."Makam Xinxin." Sima Honglian menggumam rendah sambil membaca papan nisan di depannya.Rupanya Yao Chen mengajak Sima Honglian mengunjungi makam Xinxin. Mereka memberikan buah dan makanan ringan di depan nisannya sekaligus mendoakan Xinxin.Setelah itu, mereka menjenguk Nenek Xiu."Nenek, terimalah ini." Yao Chen berkata sambil memberikan ribuan Pil Penyembuh Luka kelas 3 Level Sempurna dan Pil Penambah Energi kelas 3 Level Sempurna.Untuk kota dagang dan perburuan seperti Kota Air Tenang, kedua macam pil tersebut yang paling diminati penduduk. Nenek Xiu selesai m

    Huling Na-update : 2024-09-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   435 - Pembicaraan Rahasia

    “Benar, Tuan. Tamu untuk Anda.” Pelayan perempuan mengulanginya untuk Yao Chen.Maka, Yao Chen bersama Sima Honglian pergi ke ruang penerimaan tamu.“Kak Li dan Kak Zhang! Juga Bai Lixue.” Yao Chen menyapa mereka semua.“Adik Yao!”“Adik.”“Yao Chen.”Li Yaren dan Zhang Xuan bergantian memeluk sederhana ala pria ke Yao Chen, sedangkan Bai Lixue hanya memberikan tinjuan ringan ke lengan Yao Chen.Kemudian mereka juga saling menyapa dengan Sima Honglian sebelum mulai berbincang.“Biar aku lakukan ini dulu.” Sima Honglian lekas membuat kubah selubung menggunakan energi Qi untuk membentuk formasi pelindung agar pihak luar tak bisa menguping pembicaraan mereka.Setelah itu, barulah mereka bisa bebas mengatakan apa saja yang ingin disampaikan.“Adik Yao, situasi cukup buruk di sekte.” Li Yaren mengawalinya.“Seperti bagaimana?” tanya Yao Chen.“Para tetua menuntut agar kamu dan Master Sima dikeluarkan dari sekte dengan berbagai macam alasan.” Zhang Xuan menyambung.Yao Chen dan Sima Honglia

    Huling Na-update : 2024-09-30
  • Pendekar Tanpa Wajah   436 - Kenekatan dan Rencana Singkat

    “Hah? Diam-diam ke sekte untuk mengambil Pedang Keseimbangan?” Mata Sima Honglian membelalak.“Iya.” Yao Chen sembari tersenyum, menjawab.Sima Honglian menatap Yao Chen dengan tatapan tajam, otaknya berputar cepat mempertimbangkan usulan suaminya. "Kau gila, Chen?" tanyanya setelah beberapa saat. "Tapi ... mungkin ini satu-satunya kesempatan kita."Yao Chen mengangguk serius. "Kita tidak tau apa yang akan terjadi di pusat. Pedang Keseimbangan bisa menjadi jaminan kita.""Baiklah," Sima Honglian akhirnya setuju. "Tapi kita harus sangat berhati-hati. Jika kita tertangkap ....""Kita tidak akan tertangkap," potong Yao Chen dengan keyakinan sembari menepuk punggung tangan istrinya.Malam itu juga, mereka diam-diam meninggalkan Paviliun Obat. Dengan kemampuan kekuatan manipulasi ruang milik Yao Chen dan ilmu penyamaran Sima Honglian, mereka berhasil menyelinap keluar tanpa terdeteksi.Perjalanan ke Sekte Bilah Langit memakan waktu setengah hari dengan kecepatan penuh. Mereka tiba di kaki

    Huling Na-update : 2024-10-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   437 - Terjun ke Danau

    “Bagaimana ini? Zhuge Yang dalam perjalanan ke sini!” Sima Honglian menatap panik ke Yao Chen.“Kita harus masuk ke danau kalau tidak ingin terjadi kegaduhan di sini.” Hanya itu satu-satunya hal yang bisa dipikirkan Yao Chen sebagai solusi.“Tapi, Xue Xue ….” Li Yaren menoleh ke Bai Lixue.Si siluman rubah itu tentu tak bisa masuk ke dalam danau karena mendapatkan serangan energi penolakan yang mengakibatkannya menjerit kesakitan seperti tadi.“Kalian pergilah!” putus Bai Lixue. “Aku akan menghadang Zhuge Yang di sini.”Tiga lainnya saling berpandangan dengan bingung, kekalutan muncul di mata Li Yaren. Dia mencemaskan nasib kekasih barunya.“Sudah! Cepatlah! Tidak ada waktu lagi!” desak Bai Lixue sambil mengusir mereka dengan gerakan tangan. “Aku yakin danau ini akan baik-baik saja menerima kalian!”Karena tak ada pilihan lain, maka Yao Chen mengajak Sima Honglian dan Li Yaren terjun bersama ke dalam danau.Sesuai dengan yang diprediksi Bai Lixue, danau memang menerima ketiga orang it

    Huling Na-update : 2024-10-03

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

  • Pendekar Tanpa Wajah   571 - Tidak Ada Penyesalan

    “Chen’er! Jangan!” Mendadak muncul Gongsun Weiyan, kakeknya.Dia mencegah Yao Chen untuk maju ke sosok misterius yang sedang bertarung sengit dengan Gongsun Huojun.“Aku akan selamatkan ayahku!” seru Yao Chen geram karena dihalangi.Gongsun Weiyan menggeleng tegas. “Ayahmu sedang berjuang agar kau bisa lekas pergi dari sini. Hargailah perjuangannya!”Yao Chen menatap nanar ke kakeknya. “Bagaimana mungkin aku—““Chen’er! Pergi!” teriak Gongsun Huojun dari kejauhan. “Arrghh!”Sosok kuat itu kini memelintir pinggang Gongsun Huojun dan tertawa mengejek. “Bocah, kau yakin tak ingin memberikan pedangmu itu padaku? Kau lebih suka melihat ayah dan sektemu hancur? Apa kau setega itu?”Yao Chen menggertakkan gerahamnya penuh amarah. Meski dia baru beberapa bulan tinggal di Tanah Suci, tapi dia sudah memiliki ikatan dengan tempat ini. Tanah Suci, tak bisa disangkal lagi adalah tanah kelahirannya.Dan kini orang-orang harus menerima beban penderitaan akibat dirinya yang harus pergi?“Chen’er! Per

  • Pendekar Tanpa Wajah   570 - Sosok Misterius di Tingkat 17

    “Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta

  • Pendekar Tanpa Wajah   569 - Gangguan Datang

    Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrrrr!“Apa itu?!”Tiga ledakan keras mengguncang langit malam, menggema ke seluruh penjuru Tanah Suci Istana Dewa. Angin bergemuruh, lentera-lentera spiritual yang menggantung di sepanjang paviliun mulai padam satu per satu.Suasana yang tadinya hangat dan menggoda di kamar pribadi Yao Chen seketika berubah dingin dan mencekam.Yao Chen langsung membuka matanya, mendorong tubuh Sima Honglian yang menindihnya secara lembut, dan bangkit dari tempat tidur. Matanya menyipit menatap jendela yang berguncang hebat.“Ada serangan!” desisnya.Sima Honglian dengan sigap berganti dengan jubah lengkap warna merah dan hitam. Di sisi lain, Putri Suci dan Sheng Meiyu turut mengenakan baju mereka, wajah kedua wanita itu masih memerah, tapi kini berganti dengan rona khawatir.“Aura macam apa ini …?” gumam Sheng Meiyu, napasnya tercekat.Yao Chen melangkah ke balkon kamar di lantai tujuh. Dari sana, pandangannya tertumbuk pada langit yang kini berwarna merah darah.Awan gelap

  • Pendekar Tanpa Wajah   568 - Bimbingan dari Istri Pertama

    “Perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Ini pelajaran bagus untuk kalian.” Sima Honglian berkata pada dua madunya sebelum dia menurunkan celana tidur Yao Chen.Alangkah tegangnya Yao Chen ketika celana tipis warna putihnya diturunkan oleh istri pertamanya. Tapi ini bukan tegang pada area tertentu, melainkan tegang perasaan.Seumur hidupnya di Bumi, dia hanyalah pemuda lugu yang ramah, tapi pemalu jika itu berkaitan dengan wanita.Selama ini yang berhasil menggugah gairahnya akan wanita hanyalah Sima Honglian. Dengan Zhuge Ling pun itu merupakan keterpaksaan atas keinginan mendiang sang putri ketua Sekte Bilah Langit.“L-Lian Lian ….” Yao Chen menatap Sima Honglian.“Tenang saja, suamiku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan mereka. Tolong perlahan saja dengan mereka yang baru pertama kali ini dengan pria,” sahut Sima Honglian seraya mengedipkan satu mata dengan jenaka.Menelan salivanya, Yao Chen pun berusaha setenang mungkin. Gejolak perasaannya berusaha diredam. Dia har

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status