Manan berjalan mondar-mandir hanya dengan memakai bath robe. Kembali melihat layar handphonenya tidak ada balasan dari pria tengil sahabatnya itu."Ah, ngapain saja dia, kenapa koperku belum juga sampai di sini?" gerutunya.Tak lama kemudian terdengar suara notifikasi dari handphonenya, sebuah pesan masuk di layar ponselnya.Brian : ( Lo pulang dulu! Hanie lemes, gak bisa jalan)Setelah itu nomernya tidak aktif lagi. "Asem lo, Bri! Gue kira kagak doyan, ternyata lo maruk." Manan mengumpat sendiri saat teringat dengan Safia karena pesan sahabat tengilnya itu.'Ah kenapa aku ingat dia? Aku gak mungkin jatuh cinta sama dia, aku hanya membutuhkannya untuk melepaskan keteganganku saja,," tampiknya ketika ia rindu pulang, ingin mengerjai wanita itu lagi. Terdengar ketukan dari luar membuyarkan lamunannya, ia berjalan dan membuka pintunya.Seorang pria berdiri di depan kamarnya dengan membawa. "Ini koper Anda, Tuan."Manan tersenyum lega ia mengambil koper tersebut dan memberikan tip pada B
Read more