Safia mengeram, ia begitu jengkel akan jawaban Manan. 'Kenapa laki-laki itu tidak pergi saja.' pikirnya sebab ia sudah berangan- angan akan terhindar dari Manan untuk beberapa saat.Manan duduk di sofa sambil melihat Safia yang meringkuk membelakanginya itu. Ia masih mencari sesuatu yang membuat ia tertarik pada wanita itu. Dalam ketermaguannya handphone berbunyi. Ia pun menerimanya."Ia Citra ada apa?" "Mereka tidak mau menundanya, Pak, jika Anda menolak pertemuan besok maka kita dianggap memutuskan kerjasama secara sepihak, pak dan kita akan mengalami kerugian yang sangat besar," ucap Citra.Katakan di bagian keuangan, juga pengacaraku kita rapat virtual sebentar," ucap Manan lalu menutup sambungan teleponnya."Fi, kau tidak butuh apa-apa, 'kan? Aku mau pergi ke ruang kerjaku dulu karena akan ada rapat virtual hari ini. Jika kau butuh sesuatu katakan sekarang juga atau kau telepon aku nanti! Aku akan datang ke sini," ucap Manan."Tidak," ucap Safia singkat."Benarkah, tidak buang
Read more