Share

Seperti Bunglon

Safia sangat gelisah. 'Apa yang diinginkan pria itu padaku? Kenapa harus ke dokter kandungan segala, bukankah jika tidak suka denganku tidak perlu menjamahku,' batinnya.

Ia semakin resah kala waktu berjalan dengan sangat cepat dan sudah menujukan jam 15.00. 'Ah bagaimana ini? Dia pasti meminta hak setelah ini,' pikirnyq berkecamuk.

"Kau Tidak tidur?" Suara bariton mengejutkan Safia hingga ia terjengkit.

"Kau ini selalu mengagetkan saja!" sahut Safia.

"Ck, aku bertanya, Fi dan kau yang melamun dari tadi, kenapa kau menyalahkan aku?" protes Manan sambil bangun dari sofa

"Karena kau tiba-tiba saja bicara saja bicara. Bukankah tadi kamu sedang tidur?" tanya Safia jengkel

"Tadi memang tidur tapi sekarangkan bangun," ucap Manan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Safia, begitu sangat dekat membuat Safia menjauhkan wajahnya. Namun ia terkejut saat tangan Manan menahannya untuk di posisi semula.

"Kau mau apa?" tanyanya dengan bibir bergetar.

"Menurutmu?" tanya Manan semakin mendekat ujung hi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status