Share

Adu strategi

Manan menutup panggilan telponnya termenung sejenak mempertimbangkan keputusannya apakah sepenuhnya benar.

Ia mendesah, menyayangkan apa yang terjadi dulu persahabatan menjadi permusuhan yang tidak ada hentinya. 'Bukan aku yang memulai ini,' batinnya membela diri.

Ia menimbang -nimbang keputusannya yang sangat berat, akhirnya ia pun menekan nomor telepon Citra, tak perlu menunggu waktu yang lama panggilan terhubung.

"Iya ada yang perlu saya bantu?" tanya Citra disambungan teleponnya.

"Atur pertemuanku dengan HS grup, kembali, aku ingin dua hari ke depan!" perintah Manan pada sekertarisnya.

"Baik, Pak," ucap Citra lalu sambung terputus.

Ia menghembuskan nafas kasarnya. 'Haruskah aku terlibat lagi dalam hal ini. Sudah tiga tahun yang lalu harusnya ini menjadi hal yang telah usang tetapi justru berimbas pada kehidupanku selanjutnya. Aku menunggu buah hatiku sekian lama begitu dia hadir kau ambil jantung hatiku. Hidupku terasa hampa tetapi aku harus hidup untuk anak kita bukan, Laila, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status