Share

Roti Bakar Selai Kacang

Manan mendengus kesal, "Hai! Kau jangan seperti itu! Aku ini sedang berbaik hati kepadamu karena kamu sakit. Kalau kamu tidak sakit sudah kubuat tidak bisa berjalan lagi, kebetulan obatmu masih banyak, jadi bisa kutambah lagi rasanya, mau kamu? Tidak bukan? Maka jangan macam-macam padaku!" ancam Manan lagi.

"Iya aku tidur apa kau puas?" tanya Safia pada Manan

"Belum, bagaimana bisa puas kalau aku belum menidurimu? Jadi jangan bicara lagi kalau kau tak ingin itu terjadi!" ucap Manan sambil merebahkan tubuh di sofa.

Safia mengerutu dalam hati kenapa lelaki itu sekarang selalu berbicara yang membuat jengkel dan marah.

Hari itu diwarnai dengan kekesalan Safia dan keusilan Manan. Lelaki itu tidak hentinya berbicara dengan sarkas dan memaki Safia baru berhenti saat pria itu terlelap di malam hari.

Dini hari Safia terbangun oleh tangisan Amar, ia mengecek popok bayi itu apakah penuh atau tidak lalu menggantinya kemudian ia pun mulai memberikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status